ADSENSE HERE!
Nah, pemandangan orang mengenakan masker mulut seperti ini sudah tidak asing lagi bagi kita karena semenjak wabah swine flu, tadinya bird flu, membuat orang menjadi makin berjaga-jaga alias waspada. Sebagian besar orang mungkin mau pake tapi merasa kurang nyaman atau nggak mau keluar duit seperti saya. (Bayangkan masker berkualitas saja, yang benar-benar anti swine flu harganya 15.000 rupiah). Wah bisa bangkrut nih hanya gara-gara masker. Bisa makan masker saya, ha-ha-ha. Jadinya karena tidak ada masker, kalau pas ada orang batuk-batuk atau bersin di depan saya, saya pakai jaket buat nutupin mulut. Sebenarnya masker itu ada fungsi lain loh, untuk menutupi sesuatu dari mulut kita. Itu tuh, kalau belum gosok gigi atau ada bau mulut yang menyengat ( bau pete, bau duren dll) maka tidak akan ketahuan, tapi kalau dibuka, bisa bikin orang pingsan…..
Minggu yang lalu di deretan depan tempat duduk busway alias bisa Tranjakarta, saya melihat ada tiga wanita pakai masker, sedangkan ada satu orang lagi pakai sapu tangan. Saya lihat ada masker yang berwarna pink, nggak seperti masker lain yang ijo melulu. Saya tidak meberanikan diri bertanya kepada dia atau orang yang bermasker tersebut dengan empat alasan kuat:
1. Mereka lagi pake masker,
2. Saya nggak kenal mereka
3. Mereka lagi merem alias tidur (karena masih pagi buta dikit alias jam setengah
enam kurang).
4. Jangan-jangan mereka lagi sakit, he he he.
Nah, saat melihat pemandangan masker ini saya jadi berpikir-pikir. Sebenarnya masker itu ada manfaat lain. Belakangan ini di negara kita banyak terjadi kesimpangsiuran informasi. Beberapa kali terjadi salah statement semenjak kampanye caleg, kampanye pilpres dan cawapres sampai pemberitaan mengenai aksi Densus 88 Anti Teror belum lama ini, terjadi salah informasi alias salah ngomong dan merembet ke banyak orang. (kalau dirunut ke belakang lebih buanyyak lagi).
Salah ngomong ini melibatkan mulai dari politisi, presenter, bahkan tak luput Presiden kita pun (ini kata para pengamat loh) juga salah ngomong berkaitan dengan reaksinya atas peristiwa di Kuningan. Bahkan rakyat biasa termasuk saya pun jadi ikut salah ngomong karena jadi ikut-ikutan apa kata presenter dari chanel TV yang memberitakan tentang aksi Densus 88 Anti Teror. Saya tedinya percaya mengingat chanel TV-nya cukup bisa dipercaya dan chanelnya adalah chanel news. Ternyata nggak jadi jaminan juga dan jadi salah deh. Anda juga, bukan? Ya, kenyataannya kita semua kecele khan, karena ternyata apa yang dikatakan bertentangan dengan bukti yang ada.
Akibat dari salah ngomong jelas bisa menimbulkan dampak berikut ini : keresahan, kebingungan, demonstrasi, bahkan bisa mengarah kepada pembohongan publik.
Saya jadi melihat betapa urgennya pemakaian masker mulut ini untuk menghindari salah ngomong atau untuk mencegah hal-hal yang kotor keluar dan merusak suasana. Kalau pakai masker paling tidak akan menahan atau menyaring apa yang akan keluar dari mulut kita. Jadi kalau masker biasa, mencegah apa yang dari luar masuk. Maka masker ini justru mencegah apa yang dari dalam ke luar.
Pentingnya memakai masker dan manfaatnya berikut ini adalah:
1. Untuk menghindari salah informasi. Pemberitaan yang tidak dicek dan re-cek dulu atau tanpa bukti dan dikritisi dulu akan membuat penonton senang tapi cuma untuk sesaat. Setelah itu penonton kecewa karena infonya salah. Lama-lama penonton bisa jadi skeptis dan tidak mudah percaya lagi.
2. Untuk menghindari janji-janji palsu dan pembohongan publik. Waktu kampanye, suara-suara dari para politisi begitu merdu dan enak didengar ketika menyampaikan janji-janji politiknya. Tetapi seperti biasa, cuma sekedar obral janji yang tanpa bukti. Daripada kebanyakan janji, mending tutup mulut untuk sementara. Kalau mau dilaksanakan dan komit terhadap janjinya, baru ngomong. Begitu pula dalam pelaporan dan pertanggungjawaban kepada rakyat jangan sampai terjadi pemolesan yang menutupi keadaan sebenarnya yang masih ada borok, bolong atau kelemahan.
3. Untuk menciptakan suasana yang damai dan kondusif. Pernyataan-penyataan yang sifatnya melempar tanggung jawab, menyalahkan pihak lain dan mendiskreditkan atas nama SARA jelas akan menimbulkan suasana panas dan emosi mengejolak. So, perlun menahan diri dan kalau ngomong, hendaknya perkataannya yang membangun dan memotivasi.
4. Untuk menciptakan relasi lebih harmonis. Coba kalau ada masalah dan kita mengumbar kemarahan dan emosi dengan menyindir, mengejek, memaki-maki atau bersumpah serapah. Lebih parah lagi kalau pake kutuk. (Wah, don't try this at home and anywhere). Bisa celaka tiga belas ribu... Bisa menjadi prahara rumah tangga dan kiamat dalam keluarga. Berapa banyak aksi KDRT atau kekerasan dalam keluarga berawal dari mulut yang tidak dikendalikan?
Perkenalkan The Masker :Masker Pengendali Mulut!
Nah, sudah jelas ya betapa masker mulut dibutuhkan oleh kita apalagi negara kita jumlah penduduknya sangat banyak. Kalau salah ngomong, maka rakyat yang tertipu jumlahnya banyak. Karena itu masker mulut perlu dikenakan untuk sementara. Sekali lagi, untuk sementara. Kalau mahal, sebenarnya nggak perlu beli dan ini cara paling mudah, mudah dan meriah. Cukup dengan pengendalian mulut alias menahan diri. Masker Pengendali Mulut namanya. Pengendalian mulut diawali dengan pengendalian hati dan pikiran dulu. So, pakai dulu maskermu...
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment
Komen dong, tapi yang sopan dan tidak spam ya