Showing posts with label Second Coming. Show all posts
Showing posts with label Second Coming. Show all posts

Prediksi Kiamat Yang Gagal Dari Masa Ke Masa

Prediksi Kiamat Yang Gagal Dari Masa Ke Masa
Prediksi Kedatangan Tuhan sudah bukan hal baru, sejak dari abad kedua telah muncul nubuatan alias ramalan-ramalan tentang kedatangan Kristus :

Tahun 156
Montanus dari Firgia memprediksi kedatangan Tuhan pada tahun 156 dan akan mendirikkan Yerusalem baru di Asia Kecil. Ramalannya didukung oleh nabiah karismatik bernama Priscilla dan Maximilla.

Tahun 500
Hippolytus seorang theolog abad ketiga memprediksi kedatangan Tuhan pada tahun 500. Dia memakai perhitungan matematis yang diterapkannya ke dalam Alkitab.

1 Januari 1000
Sidang Oikumene di Eropa tahun 999 menyimpulkan bahwa Tuhan akan segera menghakimi dosa manusia dan akhir dunia tepat pada milenium pertama. Jelang akhir tahun 999 terjadi kekacauan, banyak orang yang ketakutan dan menangis. Banyak orang yang menyiksa diri, orang kaya memberi hartanya kepada orang miskin dan berharap masuk surga tetapi nyatanya tidak terjadi apa-apa. 


1260
Joachim dari Fiore memprediksi tahun 1260 dan di sepanjang tahun ini dia berparade dengan serombongan orang yang mencambuk dirinya dan menghimbau pertobatan untuk orang-orang.

21 Maret 1843 
William Miller, pendiri gerakan Millerite pada thun 1836 mempublikasikan sebuah buku Evidence From the Scriptures and History of the Second Coming of Christ About A.D. 1843 yang meramalkan bahwa Yesus akan datang pada tanggal 21 Maret 1843. Dia memiliki banyak pengikut yang hari ini dikenal dengan nama the Seventh-day Adventists. . Ramalannya tak terbukti dan dia merevisi kedatangan Tuhan pada tanggal 22 Oktober 1844. Tanggal ini sekarang disebut "The Great Disappointment," alis 'Kekecewaan terbesar". Banyak orang Kristen telah menjual harta benda milik mereka, berhenti dari pekerjaan mereka dan menyiapkan diri untuk kedatangan kedua tetapi tidak terjadi apa-apa. Pantas saja mereka kecewa.....

1873
Charles Taze Russel, pendiri Saksi Jehovah mengkalkulasi kedatangan Kristus pada tahun 1873 atau 1874. Prediksinya meleset dan dia mengatakan tahun 1878, lalu tahun 1914 dan terakhir 1918. Pengikutnya kembali merevisi Armaggeddon akan terjadi tahun 1975 dan terakhir tahun 1979.

1972
David Berg, tokoh dari Children of God meramalkan bahwa Tuhan Yesus akan datang kedua kali pada tahun 1972, ini bertepatan dengan adanya tanda di langit berupa kedatangan komet Kahoutek.


11-13 September 1988
Edward Whisenant menjual 2 juta copy bukunya yang berjudul, 88 Alasan Mengapa Pengangkatan akan Terjadi di Tahun 1988. Dia memprediksikan kedatangan Kristus yang kedua pada tanggal 11-13 September 1988.
Masih di tahun yang sama, Rev. Jeff Hamond (Peta Zaman) memprediksi 1988 sebagai hari kedatangan Tuhan Yesus (40 tahun tafsiran satu angkatan sesudah Israel merdeka dalam Matius 24, 32-34). Dalam bukunya, Hamond mengatakan bahwa sekalipun Tuhan melarang orang mengetahui masa dan ketika, anak-anak terang yang dikaruniai roh dan kuasa tahu mengenai waktunya (Kisah Para Rasul 1: 6-8; I Tesalonika 5: 4-5).

28 Oktober 1992
Sebuah kelompok di Korea Selatan yang menyebut dirinya 'Mission for the Coming Days' dengan diorganisir oleh Jang Lim Lee  menantikan kedatangan Tuhan pada tanggal 28 Oktober 1992. Jang-Lim Lee sebelumnya adalah Penerjemah ALkitab dan Pelayan di Gereja Presbiterian di Seoul, Korea Selatan. Gerakan ini memiliki anggota di 6 kota di Korea dan di manca negara. 
Pendeta  Jonggi Cho dari Korea Selatan melalui bukunya “Pengangkatan” (Peniup Sangkakala) memiliki prediksi yang sama.  “satu angkatan” sama dengan 50 tahun yang jatuh pada tahun l998 dan dikurangi minggu terakhir (nubuatan Daniel 9: 24-27), maka jatuhlah hari itu pada tanggal 28 Oktober 1992.


10 November 2003
Di Indonesia Mangapin Sibuea, Pendeta gereja Rhema Pentakosta Filadelfia, Baleendah, Bandung mengatakan bahwa kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali terjadi pada tanggal  di daerah Baleendah Bandung. Sibuea mengatakan bahwa ia bersama dengan keluarganya telah mendapatkan bisikan Tuhan bahwa pada tanggal 10 November 2003 di daerah Baleendah Bandung akan terjadi pengangkatan dirinya oleh Kristus. Dalam surat itupun tertulis bahwa pengangkatan tersebut akan berlangsung sekitar pukul 09.00- 15.00 WIB. Nyatanya bukan Sang Juru Selamat yang datangtetapi polisi! Aparat kepolisian lalu menciduk dan menjebloskan sang pemimpin Pdt Mangapin Sibuea ke penjara.

Tahun 1994
Harold Camping, memprediksi kedatangan Tuhan di tahun 1994. Ia memprediksi banjir besar terjadi pada 1994. Saat prediksi itu tak terbukti, ia muncul dengan alasan payah. Melalui beberapa perhitungan lanjutan, Camping menemukan tanggal lain. Nampaknya, ia bertekad menyaksikan neraka dunia oleh banjir bandang.

Mei 2008
Sebanyak 35 anggota Gereja Ortodoks Rusia Sejati bersembunyi selama enam bulan dalam sebuah gua karena yakin kiamat mau terjadi. Mereka mulai keluar dari sana setelah gua yang mereka huni runtuh. Pemimpin aliran sesat itu, Pyotr Kuznetsov, yang tidak ikut ngumpet akhirnya menjalani terapi kejiwaan. Dia juga menjalani perawatan medis karena  sempat berupaya untuk bunuh diri dengan melukai kepalanya.

21 Mei 2011
Harold Camping yakin, Yesus Kristus akan datang di tanggal ini tepat pukul 6 petang. Menggunakan perhitungan matematis dengan metode yang sudah diperbaiki dan mendapatkan tanggal itu. Ia melakukan perhitungan menentukan kapan air bah pada zaman NUh dan berapa jumlah orang yang bisa naik kapal Nuh yang terjadi pada 4990 Sebelum Masehi (SM).Camping mengatakan berdasarkan 2 Petrus 3:08, “Di mata Tuhan, satu hari seperti seribu tahun dan seribu tahun seperti satu hari”. Pada 7.000 tahun setelah 4990 SM adalah, 2011 Masehi, lanjutnya. “4990+2011-1=7.000,” katanya lagi. Setahun harus dikurangi dari tanggal kalender SM Perjanjian Lama ke tanggal kalender AD Perjanjian Baru yang tak memiliki tahun nol”.

Kedatangan Tuhan – Ingatlah pada zaman Nuh dan Lot

Kedatangan Tuhan – Ingatlah pada zaman Nuh dan Lot

Kedatangan Tuhan atau  akhir zaman itu selalu menarik perhatian banyak orang. Sekarang orang lagi  ramai membahas kedatangan Kristus di bulan Mei.  "Christ Return," May 21, 2011, demikian isu kedatangan Kristus yang terbaru.   Keingintahuan orang tentang akhir zaman bukan cuma muncul dari orang modern. Orang- orang di zaman Yesus juga  mencoba mencari tahu tentang kedatangan Kerajaan Allah. 

Tuhan Yesus memberikan pengajarannya dengan lugas dalam Lukas 17 . Dia mengawalinya dengan suatu pernyataan bahwa kedatangannya itu tidak aka ada tanda-tanda lahiriah menyangkut kedatangan-Nya. Artinya apa? Kedatangan Tuhan itu bersifat misterius,  mengejutkan, akan terjadi  tiba-tiba dan  berlangsung cepat.
Tuhan tidak akan memberikan peringatan atau tanda  dengan menulis di langit dengan awan,”Be ready, I am coming.” Lalu jangan bayangkan ada parade malaikat di langit yang meniup terompet dan ada suara,”Sambutlah Raja Segala Raja.” Atau tanda yang secara khusus bisa kita lihat sebagai pemberitahuan awal kedatanagn Yesus. 

Sebaliknya Tuhan memberikan penjelasan bahwa saat kedatangan-Nya orang-orang justru sedang asyik beraktifitas seperti biasa. Rutinitas berjalan seperti biasa seperti zaman Nuh dan  Lot. Orang berbisnis, jualan, shopping, makan dan minum, menanam dan membangun. Ini adalah suatu pola yang terjadi di zaman Nuh, zaman Lot dan juga pola ini terjadi pada zaman sekarang. 

Luk 17:26  Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: 27  mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. 28  Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. 29  Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. 30  Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. 

Makan, minum, berbisnis, jualan, menanam dan membangun tidaklah salah. Tetapi jangan sampai kita sibuk dengan segala urusan dan bisnis kita dan kita malah melupakan Tuhan. Di sinilah peringatan Tuhan, orang-orang zaman Nuh dan Lot asyik dengan aktifitas atau rutinitasnya tetapi semua dilakukan tanpa melibatkan Tuhan. Gambaran ini ditarik Tuhan Yesus kepada pendengarnya agar wapada dan berhati-hati ketika kita lalu tenggelam dalam kesenangan, hobi dan mengejar usaha dan bisnis kita tapi kita melakukannya tanpa Tuhan. Paulus mengingatkan,”Segala sesuatu yang kamu lakukan, lakukanlah untuk Tuhan.”

Bagaimana dengan hidup kita saat ini? Banyak orang terjebak dengan rutinitas,  asyik dengan aktifitasnya dan menikmati hidupnya seolah-olah tanpa Tuhan. Mereka tidak peduli dan tidak tertarik dengan hal-hal rohani. Singkatnya, mereka cuek dan tidak peduli tentang Tuhan apalagi kedatangan-Nya. Apakah saat Tuhan datang, Dia mendapati kita menjalani hidup dengan benar atau sebaliknya? Apakah saat Tuhan datang kita kedapatan menggunakan mata kita dengan benar, pikiran kita dngan benar, tangan kita dengan benar? 

Gambaran kedua adalah pada zaman Nuh dan Lot manusia fokus  hidupnya hanya untuk hidup di dunia ini saja dan tidak memikirkan tentang kekekalan sama sekali.  Nyata sekali bahwa mereka tidak menginvestasikan hidup dan waktu mereka sedikitpun untuk Tuhan. Semua yang mereka lakukan hanyalah berpusat pada diri sendiri dan untuk kehidupan yang hanya di dunia ini saja.  Kontras dengan hidup Nuh yang saleh dan Lot yang juga disaksikan Alkitab sebagai seorang benar, keduanya hidup benar dan mempercayai Allah dengan segenap hati mereka. Mereka hidup dan tinggal di tengah lingkungan yang tidak mensuport kerohanian mereka tetapi hal itu tidak mengalihkan fokus mereka kepada Tuhan. Nuh dan Lot adalah orang-orang hidup dengan iman, percaya Firman Allah pasti. Mereka tidak terpaku dengan apa yang nampak, tidak terjebak pada kehidupan secara fisik atau material tapi dengan iman memandang ke depan, memandang pada Allah dan janji-Nya yang walaupun seakan belum digenapi tapi pasti akan digenapi-Nya.

Di akhir zaman pada akhirnya ada dua macam manusia, pertama yang sungguh-sungguh hidup dengan iman serta yakin dan percaya akan janji kedatangan Kristus sedangkan yang lainnya malah mencemooh kebenaran dan hidupnya semakin lama semakin bertambah jahat. Kalau kita yakin dengan janji kedatagan Tuhan itu akan mendorong kita hidup lebih sungguh-sungguh dan semakin berpegang pada Tuhan. Firman-Nya ya dan amin serta pasti akan digenapi.

Gambaran ketiga dari kedatangan Tuhan adalah pada zaman Nuh dan Lot, orang-orang yang tidak percaya pada akhirnya menyadari kesalahan mereka tetapi sudah terlambat. Mereka mungkin masih sempat berandai-andai,”Coba kalau dulu saya percaya….Atau Tuhan kasih waktu lima menit buat saya percaya…”. Tuhan memakai gambaran orang di zaman Nuh dan juga Lot sekaligus untuk menunjukkan betapa Tuhan sudah bersabar terhadap mereka. Tuhan sudah member kesempatan yang cukup lama dan memberikan peringatan-peringan kepada mereka. Tetapi penyesalan biasanya muncul belakangan. Saat semuanya benar-benar terjadi baru hati mereka tergerak.

Ini menjadi renungan buat kita, jangan melupakan Tuhan kendati kita sedang menghadapi segala kesibukan kita. Rencanakan kehidupan tidak hanya untuk saat ini. Biasanya orang sudah meranjang jauh-jauh hari liburannya, asuransi kesehatan, dan sebagainya tetapi pikirkanlah : Sudahkah kita invest hidup kita untuk kekekalan? Sudahkah kita menginvestasikan hidup dan waktu kita buat Raja Di atas segala raja? Sudahkah kita hidup semakin sungguh-sungguh menjelang kedatangan-Nya? Sudahkah kita siap menyambut-Nya dengan hidup yang memuliakan Tuhan?

Maranatha

Kiamat sudah dekat?


Anda pasti pernah mendengar kabar tentang Kiamat 2012? Baik dari sms, email, koran, majalah dan sebagainya. Malah kiamat 2012 juga sudah difilmkan dengan judul 2012. Trailernya membuat merinding karena secara visual digambarkan puncak Himalaya diterjang tsunami yang lebih tinggi dari puncak Himalaya itu sendiri. Mengerikan.
Isu tentang Kiamat 2012 semakin memanas tatkala salah satu cenayang Indonesia yaitu Mama Lauren ikut-ikutan meramal dengan tahun yang sama! Bagi saya hal ini menggelikan karena kok sama ya tahunnya. Berarti nggak kreatif karena sama saja meniru dari ramalan yang sudah ada. Kenapa tidak meramal tahun 2013, khan ada angka 13-nya biar bisa memberikan efek lebih atau efek keramat. Tapi jangan salah, Mama Lauren juga update berita dari Kompas atau internet, makanya tahunnya sama saja.
Beberapa bulan yang lalu saya bertanya kepada siswa kelas 1 SMP dalam pelajaran Character Building. Tau nggak kamu kabar tentang kiamat 2012? “Tahu,” katanya. Lalu saya bertanya,”Apakah kalian sudah siap, seandainya nih kiamat 2012? Jawaban mereka bervariasi. Ada yang menjawab sudah siap, ada yang menjawab mau tobat dulu, katanya. Kata saya, “Wah baru sadar ya dosamu banyak?”. Ada yang menjawab dengan nada pasrah dan lemes,”Pasrah aja Pak”. Lalu sebagaian lagi menjawab,”Biasa-biasa saja”.
Beberapa bulan sebelumnya, di kelas 3 SMP seorang siswa cowok bertanya pada saya,”Pak, tahu khan ada kabar bahwa 2012 kiamat?”. Jawab saya,”Tahulah”. Dengan tersipu-sipu malu dan tersenyum penuh arti dia mengatakan,”Kalau begitu saya mau cepet-cepet married”. Nah loh. Saya sih memahami bahwa dia cuma bercanda tetapi saya lalu menjelaskan bahwa itu cuma ramalan dan mereka jangan buat planning married dulu. Lalu bagaimana yang sudah buat planning married? Teman saya seorang guru menukas bahwa katanya dia berharap Kiamat jangan 2012 karena dia belum married! Bagaimana dengan Anda sendiri?
Dari berbagai reaksi mengenai kabar Kiamat 2012 tersebut saya melihat ada tiga kategori. Yang pertama, mereke yang sudah siap. Kedua, mereka yang belum siap dan mereka yang bersikap acuh tak acuh alias cuek. Nah, hal ini menggelitik hati saya dan membuat saya merenungkan, bagaimana sebenarnya respon kita yang percaya, bukan pada isu kiamat 2012 tetapi dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus? Dalam 2 Petrus 3:14 mengatakan demikian,”Sebab itu saudara-saudarku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.” Dari ayat ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam meresponi kedatangan Tuhan Yesus.


Pertama, Kita harus fokuskan hidup kita pada kedatangan Tuhan.
Rasul Petrus mengatakan bahwa,”Sambil menantikan semuanya ini.” Menantikan apa? Yaitu menantikan kedatangan Tuhan. Ada lima karya agung Tuhan bagi manusia di mana keempat karya-Nya sudah digenapi yaitu Kelahiran, Kematian, Kebangkitan dan Kenaikan. Masih ada satu yang tersisa yaitu.....”Kedatangan-Nya yang kedua kali.” Bicara tentang karya agung Tuhan yang terakhir atau yang masih tersisa, implikasinya dalah bahwa peristiwa itu jelas sangatlah penting. Dapat dikatakan bahwa itu itu berarti karya kedatangan-Nya adalah karya final, karya yang terakhir dan yang kita tunggu-tunggu untuk digenapi. Karya Kristus yang lain juga sudah final, tetapi maksud saya dari lima karya Kristus itu masih ada satu yang belum digenapi yaitu Kedatangan-Nya kedua kali karena setelah itu tidak ada lagi yang kita nantikan. Namanya karya final atau karya yang terakhir berarti kan seharusnya ditunggu-tunggu. Ibarat film, the last episode berarti sesuatu yang ditunggu-tunggu. Kalau kaum wanita yang menjadi penontom sinetron pasti tidak akan mau ketinggala kalau sudah menjelang episode terakhir. Pasti ibu-ibu tidak mau pergi keluar untuk arisan atau jalan-jalan atau shopping.
Saya berasal dari Manado. Orang Manado punya tradisi dalam menyambut Natal, jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri dlam menyambut Natal. Masuk bulan September, lagu-lagu Natal mulai diperdengarkan dan puncaknya bulan Desember orang menyambut Natal dengan belanja, membuat kue atau masakan spesial. Dalam menyambut Natal saja mereka sangat antusias, seharusnya dalam menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali, kita harus lebih antusias dan lebih siap lagi. Fokus pada kedatangan Tuhan artinya kita jangan sampai terlena dengan kehidupan di dunia ini tetapi kita ingat bahwa kita memiliki penantian besar yaitu menanti Raja di atas segala Raja yang akan datang kedua kali. Hidup kita saat ini adalah hidup dalam penantian, karena itu jangan sampai kita lengah dan mengalihkan perhatian kita.


Kedua, kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh. Dalam Alkitab versi Inggris dikatakan bahwa kita harus lebih sungguh-sungguh lagi. Tuhan tidak ingin kita menantikan Dia dengan cara yang pasif, berpangku tangan tanpa berbuat apa-apa. Tuhan ingin kita berusaha dengan mengerahkan yang berbaik di dalam melayani Tuhan. Tetapi selalu ada saja aliran sesat dalam Kekristenan dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus justru menjual harta lalu berkumpul di suatu tempat. Beberapa tahun yang lalu di Bandung adfa aliran yang bersikap seperti ini dalam menyambut kedatangan Tuhan. Yang datang justru bukan Tuhan tetapi polisi, karena aliran itu justru meresahkan. Mereka tidak mau bekerja lagi dan menjual semua hartanya. Kasus seperti ini juga terjadi di Korea selatan, Amerika dan berbagai tempat di belahan dunia. Ingat, kita harus berusaha sungguh-sungguh, bukan berdiam diri.


Ketiga, kita harus hidup dalam pengudusan atau penyucian. Allah ingin anak-anakNya yang masuk ke dalam surganya memiliki kualifikasi hidup yang sesuai dengan standar hidup Kerajaan Allah. Allah ingin kita hidup kudus di hadapan-Nya. Inilah dilema yang kita hadapi. Ada kesenjangan antara hidup kita yang diwarnai dosa dengan kesucian yang Allah inginkan. Oleh karena itu Allah mengingatkan kita dengan tidak henti-henti-Nya untuk hidup kudus di hadapan-Nya. Kuduslah kamu sebab Aku kudus, demikian Firman-Nya. Hidup kudus bukanlah suatu yang mustahil. Allah memampukan kita untuk bisa hidup kudus. Karena itu kita hidup kudus bukan dengan usaha kita tetapi dengan anugrah Tuhan dan kekuatan Roh Kudus.
Memang sungguh berat hidup kudus pada masa kini. Banyak godaan dengan kemasan menarik dan secara agresif berusaha menarik komitmen kesucian kita dari Allah. Ada kesaksian seorang pendeta yang lagi jalan-jalan di mall ditawari gadis-gadis untuk dikencani. Syukurlah pendeta tersebut menampik tawaran tersebut. Ada juga kesaksian anak remaja yang adiknya menonton film Power Ranger tetapi ternyata ada cuplikan film yang vulgar di dalamnya. Mari sambil berjaga-jaga, kita hidup dalam kekudusan di hadapan Tuhan.


Keempat, kita harus hidup dalam perdamaian, artinya damai dengan Allah dan sesama. Damai dengan Allah berarti kita mengalami kara Pendamaian dengan Dia serta kita memiliki relasi yang harmonis dengan orang lain. Damai di sini juga mengandung arti ketenangan atau keteguhan hati dan tidak mudah goyah dengan berbagai isu tentang kedatangan Tuhan dan juga Mesias- mesias palsu. Banyak prediksi tentang kedatangan Tuhan yang memprediksi tentang jam, hari dan tanggal kedatangan Tuhan. Kita mungkin ingat tahun 1992 di Indonesia ada diktat, pengajaran serta hamba Tuhan yang meyakini dan mengajarkan kedatangan Yesus pada tanggal 28 Oktober 1992. Ternyata sekarang sudah 2009.
Lalu mengenai Mesias palsu, seorang pendeta dari gereja Growing In Grace di South Florida bernama Jose Luis De Jesús Miranda mengaku bahwa dirinya adalah Mesias. Pengikut nya sebanyak seratus ribu jiwa. Para pengikutnya percaya bahwa mereka diciptakan untuk menikmati Sorga, tidak peduli bagaimana cara mereka di dunia ini. Nah, banyak orang Kristen yang disesatkan olehnya dan meyakini De Jesus adalah Mesias. Mentang-mentang namanya mirip Yesus malah mengaku-ngaku Yesus!
Ada lagi isu bencana atau tsunami besar di tahun 2009 yang mengguncang dan meresahkan sebagian orang terutama di Asia. Katanya akan muncul tsunami besar di bulan Juli. (Saya bukan mau menakut-nakuti ya, ini sebagai contoh saja dan sebenarnya juga sudah dibahas di media). Kita tidak perlu goyah dan tetap tenang dalam menyikapi isu-isu dan ajaran sesat akhir zaman.

Kelima, kita harus melakukan penginjilan. Kesempatan yang Tuhan masih berikan kepada kita adalah supaya kita beroleh selamat dan juga orang lain memperoleh keselamatan. Ada sepasang turis pasutri dari Australia yang berwisata di pantai di Thailand. Mereka menginap di hotel dekat pantai. Waktu itu kamarnya dipenui kecoa. Dimatiin malah muncul yag lain, Mungkin kecoanya punya semboyan seperti perjuangan kemerdekaan: mati satu tumbuh seribu. Sudah menjijikan, banyak pula. Akhirnya mereka tidak tahan dan mereka komplain ke pihak manajemen hotel dan akhirny mereka ditawarkan pindah di hotel yang lain. Tidak lama kemudian terjadi tsunami yang memporak-porandakkan pantai dan hotel yang pertama tempat mereka menginap. Mereka akhirnya selamat karena tempatnya lebih tinggi. Mereka bepergian ke mana- mana untuk menyaksikan bahwa mereka diselamatkan oleh kecoa.

Kita tidak hanya diselamatkan dari bahaya atau bencana dunia ini tetapi dari penghukuman kekal, dari kematian kekal yang mengerikan. Seharusnya kita lebih antusias dalam memberitakan kabar baik ini bagi semua orang karena ini adalah bagian dari Amanat Agung Tuhan. Mari kita memberitakan Injil dan bersaksi sampai Tuhan Yesus datang kedua kali. Maranatha. Amen.

* Renungan ini diikutsertakan di Writing Competition CIBFest 2009 *
Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design