Showing posts with label Nama Allah. Show all posts
Showing posts with label Nama Allah. Show all posts

Wallpaper Names of God

Wallpaper Names of God
Alkitab menyingkapkan kepada kita kebesaran Allah melalui nama-nama Allah. Nama Allah itu memiliki makna yang indah dan dalam. Mari mengenal nama-nama Allah melalui wallpaper ini :

todaysword.org

todaysword.org


breathoflifeonline.net


unitedpraiseministries.org

pray-today.com

 backsome.blogspot.com

 onthemovewithus.com

answeringenesis.org

El Shaddai

El Shaddai
Belum lama ini kita dikejutkan dengan berbagai bencana yang bertubi-tubi menghantam negeri ini mulai dari longsor, tsunami dan letusan gunung berapi. Langsung terasa betapa kecilnya manusia itu. Alam dengan segala kekuatannya memperlihatkan kekuatan dan kedahsyatannya. Tetapi Allah yang menciptakan alam itu jauh lebih besar lagi.

Saat kita menyaksikan gunung berapi meletus terlihat betapa dahsyat dan luar biasanya. Tetapi itu hanyalah gambaran yang fana dari kekuatan Allah yang kekal dan tak terbatas. Allah yang kekal dan tak terbatas kuasanya itu justru memperkenalkan diri-Nya kepada  manusia yang fana dan terbatas. Pernyataan diri Allah sebagai Allah Yang Maha Kuasa itu dinyatakan pada diri seorang pria dari Ur Kasdim bernama Abram.

Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya:”Akulah Allah yang Maha Kuasa….” (Kejadian17:1).

El Shadday, adalah nama yang dipakai Allah untuk memperkenalkan dirinya pada Abram yang berarti Allah Maha Kuasa. Apa arti El Shadday?

Shadday berasal dari kata sadu artinya gunung, dari kata Akkadian yaitu bahasa yang dipakai Abraham. Abraham sudah berumur 99 tahun, dan telah melakukan perjalanan panjang mulai dari Ur di sebelah selatan Irak lalu menuju ke Haran di selatan Turki lalu terus ke Libanon sampai ke Kanaan. Dari Kanaan dia ke Mesir lalu balik ke Kanaan lagi. Ada banyak pegunungan yang dilalui dan disaksikan Abraham apalagi gunung di Libanon yang tinggi menjulang diliputi salju. Ketika Tuhan mengatakan Akulah El Shadday, dia langsung menangkap gambaran itu. Abraham melihat gambaran kemegahan dan kebesaran Allah melalui gunung itu dan Allah itu kini menyingkapkan diri-Nya kepada Abraham.

Lalu apakah makna El Shadday di sini?

Pertama, meunjukkan bahwa Allah itu paling superior atau paling unggul dari segala kuasa yang ada.  El berarti Allah dan Shadday dari kata shadad yang berarti Maha Kuasa.
Allah yang paling unggul atau paling superior di antara kuasa para penguasa dunia, ilah yang disembah oleh para manusia atau kuasa apapun di alam semesta ini. Kita mungkin terpesona dengan tujuh keajaiban dunia tetapi kalau dibandingkan dengan kuasa Allah tidak akan ada artinya. Dari perspektif Allah, segala keajaiban dunia itu seakan hanya sebuah titik yang kabur di atas tanah. Dibandingkan dengan segala kebesaran dan kuasa-Nya segala keajaiban manusia itu tidak ada apa-apanya. El Shadday menunjukkan kemahakuasaan Allah yang tidak tertandingi oleh siapapun.
Voltaire, seorang filsuf Prancis, suatu kali pergi naik ke gunung yang tinggi. Setelah dia melihat pemandangan yang indah, yaitu terbitnya matahari, dia pun berseru, “Aku percaya! Aku percaya, ya Allah yang Mahakuasa!” Meskipun allah yang dia percaya bukanlah Allah orang Kristen, tapi dia tidak bisa lari dari fakta bahwa seluruh ciptaan ini sangat mengagumkan.


Kedua, Allah itu sanggup melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Dalam Septuaginta diterjemahkan dengan “pantokrator” “Almighty,” the “One who has His hand on everything.” Segala sesuatu ada di tangan Allah, di dalam kendali Allah, di dalam kuasa Allah. Bagi Abraham, Allah itu membuat dia menjadi bapa segala bangsa, Allah akan membuat dia beranak cucu, menjadi bangsa-bangsa, dan keturunan raja akan berasal darinya. Allah Yang Maha Kuasa itu sanggup mengubah hidup Abraham yang sudah tua itu dan tidak memiliki keturunan menjadi berpengharapan.
Tak ada yang bisa menghentikan atau menghalangi Allah yang tak terbatas itu. Ayub mengaminkan hal ini”Aku tahu Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Dia sanggup artinya Dia mampu dengan kekuasaan-Nya membuat segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tidak ada yang mustahil bagi Allah dan tidak ada kamus gagal bagi-Nya. Ketika Allah sudah merancangkankan sesuatu , tidak ada kuasa apapun dan kuasa manapun yang sanggup menghentikannya. Michael Jackson bercita-cita ingin mencapai usia 150 tahun, dia sudah menyiapkan tabung oksigen untuk mewujudkan tencananya tapi ternyata usianya hanya sampai 150 tahun. Manusia boleh berencana tapi tidak akan sanggup mewujudkan segala cita-cita dan impiannya karena manusia terbatas.

Ketiga, Shadday berarti shadah, mencurahkan aatu melimpahkan.atau melipatgandakan. Gambaran shadday juga muncul dari seorang ibu yang menyusui anaknya. Bukankah ini suatu kombinasi yang indah. Allah kita yang Maha Kuasa Dia juga yang mencukupi segala kebutuhan kita, memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya. Allah yang Mahak Kuasa, Dialah yang membuat Abraham mengalami berkat berkelimpahan, beranak cucu yang banyak dan menjadi bangsa yang besar. Kejadian 28:3, "Moga-moga Allah Yang Maha Kuasa memberkati engkau, membuat engkau beranak cucu dan membuat engkau menjadi banyak." Allah kita Yang Maha Kuasa juga memahami segala kebutuhan kita. Allah kita tidak pernah kekurangan apapun, Dia bahkan sanggup melimpahkan dan melipatgandakan apa yang menjadi kebutuhan kita. Kejadian 49:25, "Allah Yang Maha Kuasa akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya dengan berkat buah dada dan kandungan".

Keempat, Shadday juga berarti menghancurkan. Allah kita Adalah Allah yang menjadi penghancur musuh kita (My Destroyer). Allah berkuasa untuk tidak hanya mendatangkan berkat tapi juga kutuk atau hukuman. Ini yang seringkali kita lupakan tentang Allah bahwa Allah kita berkuasa tidak hanya untuk mendatangkan berkat tetapi juga mengambilnya. Allah kita selain berkuasa untuk memberi tapi berkuasa juga untuk menarik dan mengambil apa yang diberikan-Nya.
Allah kita juga adalah Hakim yang Adil. Kebanyakan orang terlena dan hanya melihat Allah mengasihi dan tidak akan menghukum. Allah justru menunjukkan kekuasaan-Nya dengan keadilan-Nya. Dia menghancurkan bumi dengan air bah, menghancurkan Sodom dan Gomora dan menyebabkan bangsa Israel berada dalam pembuangan dan tercerai-berai. Allah kita berdaulat melakukan apapun baik terhadap musuh-Nya maupun terhadap umat-Nya. Tetapi yang memberi kita pegharapan adalah bahwa kuasa Allah tidak semata-mata untuk menghancurkan tetapi untuk membangun dan memperbaharui.

LALU APA SEHARUSNYA RESPON KITA?
Menyadari bahwa Allah kita adalah Allah maka seharusnya respon kita adalah menyembah dan menjadikan Dia sebagai Allah kita. Sewaktu datang menghadap Allah dan dalam sikap sehari-hari kita di hadapan Allah, hendaknya kita hidup dengan penuh hormat dan taat serta mengasihi Dia. Seringkali ada orang yang mengenal Allah tetapi memperalat atau menjadikan Allah yang Maha Kuasa itu sebagai Allah yang harus menuruti dan memenuhi keinginan kita. Kan Allah kita Berkuasa, mumpung...OK, Allah memang sanggup memberikan apa yang kita minta tetapi kita harus menyadari siapakah kita di hadapan Allah.

Menyedihkan, seringkali manusia lupa siapa dirinya dan siapa Allah yang dia sembah. Tanpa disadari banyak orang Kristen sebenarnya sedang melakukan pelecehan atau penghinaan terhadap Allah. Nama Tuhan kita dibuat jadi lucu-lucuan supaya terdengar gaul dan bahkan gambar Tuhan kita dibuat lucu-lucuan. Tindakan kurang ajar ini datang dari orang yang mengaku mengenal Kristus. Ingat waktu kita mengatakan bahwa Allah adalah Bapa kita, ingatlah bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Kuasa. Waktu kita menyebut nama-Nya, ingat nama-Nya dan sifat-Nya adalah Kudus. Perhatikan bagaimana sikap orang beriman dalam Perjanjian Lama maupun Baru dalam menyebut nama Allah, mereka mengekspresikan dengan rasa hormat dan sembah yang tinggi. Tidak ada yang mempergunakan nama Allah dengan sembrono dan main-main.

Mengimani Allah Maha Kuasa itu berarti Dia yang berkuasa dan mengatur hidup kita. Itu berarti kita harus siap menerima segala sesuatu yang Tuhan ijinkan terjadi. Ketika ada hal yang kita terima di luar dari kenginan kita, apakah kita masih beriman bahwa Allah Maha Kuasa? Ketika kita menerima segala sesuatu yang kita anggap tidak mengenakkan sekalipun, apakah respon kita tetap mengakui Dia sebagai Allah yang Berkuasa?

Soli Deo Gloria

Mengenal Elohim

Mengenal Elohim


Fisikawan kawakan Profesor Stephen Hawking mengeluarkan buku terbarunya “The Grand Design”. Dalam bukunya itu dia menolak keberadaan Allah dan peranan Allah dalam menciptakan alam semesta dan dunia ini. Dia mengatakan bahwa karena ada hukum gravitasilah yang menyebabkan alam semesta tercipta dari ketiadaan.

Barangkali Profesor Hawking lupa, penemu hukum gravitas yaitu Isaac Newton menyatakan sebaliknya. Newton mengatakan bahwa alam semesta ini tercipta karena Tuhan. Keyakinan Newton jelas bukan tanpa dasar. Dia pasti mengamini dan mengimani bahwa Allah adalah Pencipta dunia ini. Dalam Kejadian 1, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Pernyataan ini jelas menunjukkan awal dari alam semesta itu bukan dari ledakan besar atau terjadi dengan sendirinya. Ada Oknum yang menyebabkan yaitu Allah.

Saya mau mengajak kita melihat lebih dalam mengenai Allah Pencipta dalam Kejadian 1:1. Nama Allah yang dipakai dalam Kejadian 1:1 adalah Elohim. El berarti “mighty” one atau “strong/strength” one. Dalam Kejadian 1:1-2:4 kata Elohim digunakan sebagai Pencipta sebanyak 35 kali. Elohim sendiri bentuknya jamak tetapi kata kerja yang mengikutinya justru tunggal. Maksudnya seperti kalimat “Allah (Elohim=jamak) menciptakan (bentuknya tunggal). Dan ini bukan sebuah kesalahan karena sebenarnya Elohim mengacu kepada Allah Tritunggal yang Esa.
Lalu apa sesungguhnya apa makna Elohim bagi kita?

Pertama, Elohim adalah Pencipta yang Maha Kuasa, Pencipta yang Kuat dan Perkasa. Elohim menunjukkan kebesaran Allah atas ciptaan-Nya dan atas alam semesta ini. Bahkan dalam terjemahan Chinese kata Elohim dipakai sebagai Penguasa Langit. Allah adalah Penguasa tertinggi, Penguasa yang berotoritas, Penguasa satu-satunya. Dialah Penguasa yang memerintah atas ciptaan-Nya karena Dia yaitu Elohim yang menjadikannya. Elohim sekaligus menunjukkan keagungan, kreativitas dan hikmat Allah sebagai Pencipta yang menciptakan alam ini dengan kreatif dan indah. Melihat ciptaan Allah dalam dunia ini seharusnya mendorong kita untuk memuji dan mengagungkan kebesaran-Nya.
Carl Boberg seorang pengkhotbah Swedia, sewaktu melihat pemandangan alam terinspirasi untuk menulis lagu How Great Thou Art. Sewaktu siang selagi dia melihat alam tiba-tiba dia menyaksikan suara guruh menggelegar diikuti kilatan petir yan menyambar, tidak lama kemudian dlam ketenangan sayup-sayu dia mendengar suara burung berkicau. Pemandangan yang memesona itu akhirnya menginspirasi dia untuk menulis,”How Great Thou Art”.

Kedua, Elohim berarti Allah yang menjadi Penopang ciptaan-Nya. Dia adalah Allah yang mengontrol dan mengendalikan seluruh ciptaan-Nya. Mazmur 8:4 mengatakan bahwa Allah menempatkan bulan dan bintang-bintang. Bahkan bintang pun sangat penting di hadapan-Nya. Burung yang kecil di udarapun tidak luput dari pengendalian Tuhan. Dia mengatur seluruh ciptaan-Nya dan menopang semuanya.
Ada pandangan yang disebut Deism, mengajarkan bahwa setelah Allah menciptalkan maka Allah meninggalkan ciptaan-Nya. Allah membiarkan alam brjalan sendiri karena sudah ada hukum-hukum alam. Pandangan ini tidak benar, Allah tetap menopang ciptaan-Nya sekalipun itu yang terkecil dan luput dari pandangan manusia. Dialah yang menopang seluruh alam semesta dan seluruh ciptaan-Nya. Tidak ada yang luput dari topangan Allah yang kuat. Kalau ciptaan-Nya ditopang-Nya, apalagi kita, ciptaan-Nya yang istimewa.

Ketiga, Elohim adalah Allah yang menjadi Pencipta kita, yang menciptakan kita dengan tujuan. Elohim terlibat secara personal dalama menciptakan kita seperti dalam Yesaya 43:7 menyatakan bahwa Allah menciptakan kita, membentuk dan menjadikan kita tujuannya adalah untuk kemuliaan Allah. Allah menciptakan kita bukan karena kebetulan dan bukan tanpa tujuan. Dia bahkan merancang dan menjadikan kita dengan cermatnya. Bayangkan setelah semuanya tercipta, Tuhan merancang segala potensi kita dan menaruhnya dalam diri kita. Allah Bapa yang penuh hikmat dan Maha Penyayang mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Dia tahu apa yang terbaik bagi kita dan dia memberikannya sebagai hadiah bagi kita.
Pencipta kita juga mengenal kita secara pribadi. Dia bahkan mengenal jauh lebih baik dari pada pengenalan kita akan diri kita sendiri. Dia tahu apa yang menjadi kelemahan kita. Allah Pencipta kita yang Kuat, Dialah yang akan menolong kita, apapun masalah yang kita hadapi.
Kita unik dan sangat berharga di mata-Nya. Makanya Elohim tidak hanya menjadi Pencipta kita tapi Dia juga sekaligus menjadi Penebus kita. Sama seperti seorang anak kecil yan membuat perahu, lalu perahunya hanyut dan terhilang. Dia mencarinya sampai dia menemukannya sudah terpajang di sebuah tempat untuk dijual. Anak ini akhirnya mengeluarkan duitnya untuk menebusnya. Kita tidak hanya dicipta Allah tapi juga ditebus-Nya dengan mengutus Kristus yang mati bagi kita. Kita adalah ciptaan-Nya yang paling mulia dan berharga.

Mengenal Nama-Nama Allah

Mengenal Nama-Nama Allah


Tahukah Anda ada berapa nama Allah di Alkitab? 10? 100? 200? Ada 211 lebih nama Allah dalam Alkitab! Mungkin kita bertanya-tanya kenapa Allah sedemikan banyaknya. Jelas Allah adalah pribadi yang Maha Kuasa, begitu luar biasabnya sehingga satu nama, 10 atau 100 tidak akan sanggup menggambarkan siapakah Dia. Bahkan kalau dihitung nama-nama Allah baik Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus di Alkitab mencakup lebih dari 700 nama! Bayangkan kebesaran Allah kita sehingga membutuhkan 700 lebih nama untuk menggambarkan Dia.
Nama sangatlah penting. Di Alkitab, nama itu bukan sekedar label atau identifikasi seseorang saja. Nama itu mengungkapan karakteristik atau kepribadian bahkan reputasi dari seseorang. Dengan kata lain setiap nama Ibrani terkandung suatu makna yang ikut menyertainya. Misalnya Hawa adalah : 'Ibu semua orang yang hidup'. Musa artinya 'ditarik keluar'. Bahkan dalam Alkitab Allah juga mengubah nama orang. Dia merngubah Abram yang berarti “bapa yang dimuliakan” menjadi Abraham “Bapa segala bangsa”. Nama itu menunjukkan bagaimana kelak jadinya Abraham sesuai dengan rencana Tuhan atas dirinya. Dalam Perjanja Baru Yesus juga mengubah nama “Simon Petrus” menjadi Petrus yang artinya adalah :"batu karang”. Perhatikan bagaimana awalnya Petrus yang moody dan lemah saat menghadapi tekanan. Yesus mengubah Simon seorang yang lemah menjadi seorang yang kuat dan pemberani.

Alkitab adalah kisah Allah memperkenalkan diri-Nya kepada manusia. Serinmgkali Allah mendemonstarsikan karya-Nya kepada manusia dan kemudian memperkenalkan nama-Nya. Di sisi lain Allah memperkenalkan nama-Nya dan mendemonstrasikan karya-Nya untuk menegaskan makna nama-Nya. Dari Kejadian Allah sedikit demi sedikit menyingkapkan diri-Nya kepada kita dengan memperkenalkan nama-nama-Nya kepada kita. Dan inlah keunikan nama Allah karena setiap nama memiliki makna dan pesan yang unik tentang Allah kita.

James Montgomery Boice mengatakan bahwa nama Allah ibarat jendela di mana kita bisa melihat karakter Allah. Nama-nama itu menjelaskan kepada kita bahwea Allah itu Maha Kuasa (El Shaddai), Allah yang Kekal dan Tak Berubah (El Olam) Tuhan (Adonai) dan masih banyak lagi. Ada orang yang kukuh mempertahankan bahwa nama Allah yang benar adalah Yahweh, tetapi Allah tidak hanya menyatakan diri melalui nama itu saja. Allah menggunakan ratusan nama untuk menyatakan diri-Nya.

Kita menyembah Allah yang kita kenal. Nama-nama Allah itu adalah cara Allah untuk menyingkapkan diri-Nya. Kita tidak menyembah Allah yang tidak jelas atau Alalh tak dikenal. Allah berinisiatif untuk memperkenalkan diri-Nya kerpada kita sehingga kita boleh mengenal Dia.
Lalu untuk apa mempelajari nama-nama Allah?

Pertama, agar kita semakin belajar untuk menghormati nama-Nya. Allah memerintahakan agar kita menghormati dan menguduskan nama-Nya. Semakin mengenal Allah seharusnya membuat kita menghormati nama-Nya karena nam Allah menunjukkan karakter agung Allah atau sifat-sifat dan segala kebesaran Allah.

Kedua, nama Allah adalah tempat perlindungan bagi orang percaya. Amsal 18:10 menyatkan bahwa nama Tuhan adalah Menara Perlindungan. Mengenal nama Allah membuat kita untuk semakin menaruh percaya kepada Allah. Kita tidak akan mungkin percaya kepada seseorang yang tidak kita kenal, bukan? Semakin Allah dikenal membuat kita semakin percaya, diteguhkan dan dikuatkan.

Menyebut dan memanggil nama Tuhan menjadi jaminan buat kita yang percaya, karena setiap nama Allah mengandung arti yang agung dan ajaib. Nama Allah itu adalah wujud dari kehadiran-Nya serta bukti Allah ingin menjalin hubungan yang dekat dengan anak-anak-Nya. Allah ingin memperkenalkan dirinya dengan ratusan nama. Sudahkah kita mengenalnya dan rindu untuk mempelajarinya?
Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design