ADSENSE HERE!
Belakangan, kasus bunuh diri di kalangan remaja mulai meningkat. Data resmi di Kepolisian Daerah Metro Jaya menyatakan, selama 2003 saja tercatat 62 kasus bunuh diri. Jumlah ini merupakan kelipatan tiga kali lebih banyak daripada angka tahun 2002. Usia pelaku bunuh diri, tidak main-main, ada yang masih belasan tahun .(sumber : bacatulisrenung). Angka ini dari tahun ke tahun kecenderungannya akan naik. Ini sangat memprihatinkan. Belum lama ini juga diberitakan seorang pemuda yang bunuh diri karena merasa nggak punya pekerjaa. Setelah melamar kerja beberapa kali dan ditolak akhirnya memilih jalan untuk bunuh diri.
Saya pernah bertanya kepada seorang remaja : Udah punya visi? Apaan tuh, katanya. OK, saya ganti pertanyaannya : Apakah Anda sudah memiliki tujuan hidup? Dia menggeleng lagi. Hm, banyak generasi muda jaman sekarang yang kalo ditanya bukannya menjawab tapi lebih banyak gelengnya. Nah, mereka kebanyakan nggak tahu apa tujuan hidupnya. Kalau generasi muda saat ini tidak memiliki tujuan hidup atau vision of life maka pilihan selanjutnya adalah vision of death. Itulah sebabnya anak-anak muda bunuh diri ketika ada masalah menimpa dirinya. Angka bunuh diri di kalangan remaja Indonesia cenderung meningkat. Walaupun tidak setinggi Jepang tetapi jelas sangat memprihatinkan.
Kalau berefleksi dari perjuangan sebelum Kemerdekaan, tanggal 16 Agustus 1945. Saya melihat peran besar para pemuda atau generasi muda yang ikut berperan dalam mendesak para proklamator kita untuk memproklamirkan kemerdekaan. Para pemuda kiita menurut saya mempunyai visi yang jelas, visi perjuangan yaitu visi untuk merdeka. Bahkan para pahlawan kita walaupun mereka berjuang sampai mati tapi jelas visi mereka adalah agar generasi bangsa berikutnya bisa hidup dalam alam kemerdekaan. Ini yang saya tangkap sebagai vision of life. Lihat saja ungkapan Chairil Anwar : Aku mau hidup seribu tahun lagi. Motto pahlawan GSSJ Ratulangi : Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain. Inilah semangat vison of life dan semangat vision for life yang seharusnya dimiliki oleh generasi masa kini.
Tetapi kalau membandingkan dengan kondisi generasi muda masa kini, kita perlu prihatin. Visinya nggak jelas bahkan justru yang muncul adalah vision of death. Di kalangan anak-anak muda di negara lain bahkan ada trend bunuh diri massal misalnya lewat komunitas di internet. Di Jepang anak-anak muda mereka bertemu dan janjian untuk melakukan bunuh diri bersama. Jadi bunuh diri nggak mau sendirian tapi cari teman dulu. Wah-wah don't follow ya. Bahkan di Inggris juga ada anak-anak muda yang bertemu dalam jejaring social networking Beebo dan melakukan bunuh diri. Alasannya agar masuk dalam halaman sebagai Memorial Page. Jadi untuk menarik perhatian banyak orang dan dikenal namanya. Wah tujuan seperti ini sangatlah sempit dan tidak patut ditiru. Kasus di Amerika bahkan ada yang sengaja merekamnya melalui webcam dan bunuh diri. Waktu temannya nonton, disangkanya main-main. Ternyata udah beneran. Kok bunuh diri dibikin entertainment. Barangkali juga mereka mau memperlihatkan seolah-olah ini nikmatnya bunuh diri. Ngeri bo…..Apapun caranya, menarik perhatian, popularitas atau ingin dikenang dengan jalan bunuh diri adalah vision of death bukan vision of life.
Bunuh diri ternyata bukan hanya bunuh diri langsung. Ada juga orang yang bunuh diri secara tak langsung alias perlahan-lahan tapi pasti. Kok bisa? Ya bisalah. Baik dengan narkotika, pergaulan bebas yang membuatnya menjadi tertular HIV/AIDS dan lain-lain. Penyakit itu akan menggerogoti tubuh perlahan-lahan dan membuat umur jadi singkat. Contoh lain, mengonsumsi rokok dengan 'rajin' bisa membuat orang digerogoti oleh penyakit yang bisa membawa kematian. Mengoplos minuman keras dan kebut-kebutan juga "membantu" mempersingkat alias mempercepat usia muda bertemu dengan Pencipta. Gaya hidup seperti ini bisa menjadi culture of death, budaya kematian dan ini jelas fatal. Sebagian orang menjalani hidupnya dengan gaya hidup seenak jidat atau seenak udel ini tanpa memperhitungkan lagi dampak bagi tubuhnya, kesehatannya atau dampak bagi hidupnya.
Hidup di zaman modern tidak otomatis membuat orang bisa enjoy dengan hidupnya. Hidup memang tidak selalu menjanjikan semuanya serba enak, mudah dan gampang. Tapi kalau dipikir-pikir, hidup di zaman sekarang jauh lebih enak dan mudah dibanding zaman perang kemerdekaan, di masa kakek dan nenek kita berjuang. Sayang kalau generasi muda jaman sekarng tidak memiliki vision of life mau jadi apa generasi kita dan negara kita di masa yang akan datang. Kalau alasan kemiskinan dipakai untuk bunuh diri, rasanya hidup di zaman perang hidup jauh lebih sulit dan susah. Jauh lebih sengsara dan menderita masa perang dibanding sekarang. Hidup yang tidak memiliki tujuan hanya akan menjadi kesia-siaan. Kesia-sian belaka kata Raja Salomo.
Hidup yang tidak memiliki tujuan maka akan diakhiri dengan cepat tanpa melihat masa depan dan harapan yang masih ada. Adalah bahaya kalau hidup kita tidak memiliki tujuan, maka bunuh diri dianggap jalan keluar absolut untuk mengatasi kebuntuan dan problema yang membelenggu hidup. Vision of death di sini dalam arti bunuh diri jelas bukan kehendak Tuhan bahkan dalam agama manapun hal ini tidaklah diijinkan. Kendati memiliki tujuan dan maksud tertentu tetapi vision of death bukanlah jalan terbaik dan benar.
Tuhan memberi kita hidup yang berharga maka hidup bukan hanya dihargai tetapi hidup harus juga dimaknai. Hidup kita patut memiliki tujuan dan memberi arti. Bagi saya pribadi tujuan hidup saya adalah to glorify God an be a blessing for others. Tujuan hidup harus ada baik bagi Tuhan maupun bagi sesama. Yang pasti apapun tujuan hidupnya, tujuan hidup kita adalah vision of life dan vision for life. Vision of life dan vision for life jelas harus ada. Alangkah malangnya anak-anak muda yang tidak mempunyai tujuan hidup maka akan bisa terombang-ambing. Hidupnya akan gampang terseret dan terisi oleh vision of death.
Kalau memiliki tujuan hidup maka kita akan berjuang untuk menggapainya. Dan saat ada kebuntuan atau masalah datang, kita tidak akan menyerah karena kita akan terus berjuang. Kalau hidup tanpa tujuan maka dampaknya akan gampang mencari short cut untuk lari dari masalah. Kalau hidup tanpa tujuan, maka saat ada bujukan yang mengarah ke vision of death, langsung ditampik dan tidak akan mudah terbujuk karenanya. Vision of life or vision for life inilah yang harus kita miliki. Sudahkah anda memiliki vision of life ?
*Vision of Life, terinspirasi dari sambutan waktu 17-an oleh Principal SMP Pelangi Kasih, Uncle Sur :)
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment
Komen dong, tapi yang sopan dan tidak spam ya