Live Your Live "Full"

ADSENSE HERE!

Pernah liat iklan?:
Kapan kalian nikahnya? Kapan punya anak? Kapan punya anak lagi?

Kalau mau dilanjutkan pertanyaannya:

Kapan anaknya masuk sekolah?
Kapan anaknya lulus?
Kapan anaknya menikah?

Pertanyaan bernada “Kapan" itu akan terus bergullir sepanjang hayat kita. Mungkin kita sering bosan juga mendengarnya apalagi pertanyaan itu berkali-kali diutarakan kepada kita. Entah pada waktu single atau married pertanyaan itu akan muncul. Tetapi akan datang suatu saat orang tidak akan menanyakan langsung pertanyaan bernada seperti itu pada kita tapi lewat orang lain. Suatu pertanyaan terakhir, pertanyaan yang muncul saat kita sudah tidak kuasa lagi menjawabnya : Kapan orangnya meninggal? Sama seperti ketika siang hari murid saya mengabarkan,”Mbah Surip meninggal”. Saya kembali bertanya : Meninggal? Kapan?”

Hidup kita sangat terikat oleh waktu, makanya pertanyaan kapan, kapan dan kapan itu akan muncul terus. Pertanyaan-pertanyaan lain yang menyangkut kapan ini akrab kita dengar sehari-hari. Misalnya seperti, kapan kamu ulang tahun? Kapan ditraktirnya? Kapan libur ya? Kapan bisa nonton film 2012 ya? Kapan makannya? Dan kalau kita mengikuti suatu acara yang amat panjang dan membosankan, pertanyaan yang muncul adalah : Kapan selesainya?

Waktu saya dan keluarga mampir di sebuah restoran soto Betawi di Sunter, saya melihat ada dua macam jam. Pertama, jam yang normal, ada jarumnya dan angkanya. Lalu ada jam yang agak aneh . Jamnya memakai jarum tapi tidak ada angka sama sekali. Jadi kalau berputar seakan tak berujung. Di atas jam tersebut terpampang tulisan : Jam Akhirat. Saya lalu merenungkan, ternyata ilustrasi Jam Akhirat itu ada benarnya juga. Jam Akhirat memang tidak ada batasnya. Kekal, tak berujung. Sedangkan jam dunia masih ada batas atau limitnya. Membandingkan dua macam jam ini, saya menjadi berpikir, selagi di dunia itu berarti waktu kita sangat terbatas, ada limitnya.

Saya ingat Michael Jackson selama hidupnya memakai tabung oksigen dengan harapan bisa memperpanjang umurnya menjadi 150 tahun. Dia mengoleksi banyak tabung oksigen. Ketika tempat tinggalnya diperiksa polisi, mereka menemukan ada beberapa tabung oksigen dan mengatkan bahwa tempat tersebut udah kayak rumah sakit saja. Punya tabung oksigen, dokter pribadi bahkan perawat pribadi tetapi tidak menjamin umurnya panjang. Lihat saja, umurnya cuma sampai 50 tahun, tidak sampai separuh dari target umur pemakaian yang katanya bisa sampai 150 tahun. Di video YouTube, sewaktu pamit dari pengemarnya, dia sempat berucap, See You in London. Dia sudah mempunyai rencana besar dan luar biasa untuk tour dunia. Tournya belum dimulai tetapi dia sudah meninggal.

Paulus mengingatkan kita, "Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat" Dari bagian ini kita bisa belajar beberapa aspek penting berkaitan dengan waktu.

Pergunakanlah waktumu karena waktumu terbatas. Ingat waktuku dan waktumu terbatas. Ketika kita melihat kematian seseorang yang kita pandang belum waktunya, kita mungkin hanya berujar, wah kok cepet amat ya, dia masih muda. Atau kok bisa mati, kenapa? Kita seringkali melihat kematian seseorang itu sebagai kematian seseorang. Seringkali kita tidak menyadari, suatu saat kitapun akan mengalami kematian yang sama. Kita memandang kematian orang lain dan melihat waktunya begitu singkat tetapi kita tidak menyadari umur dan waktu kitapun terbatas. Hidup dan waktu di dunia waktu kita juga tidak akan lama. Mari kita melihat dan menyadari betapa singkat dan terbatasnya waktu kita. Ada ungkapan yang mengatakan Live as if you were to die tomorrow. Ini ada benarnya, karena hidup kita misteri, bukan? Kita ngak tau apa yang akan terjadi esok. jadi hiduplah seolah-olah waktu kita cuma seminggu, tiga hari atau bahkan sehari. Jadikan setiap ucapan, sikap dan perbuatan kita bermakna. Terlebih lagi hidup kita hendaknya memuliakan Tuhan.


Pergunakan waktumu karena waktumu sangat berharga. Waktu itu sangat berharga untuk dilewatkan. Time is gold, waktu itu emas, sangat berharga. Karena itu hargailah waktu kita dan pergunakan dengan melngisinya dengan hal-hal yang bernilai, hal-hal yang berharga. Sudahkah kita mengisi waktu kita dengan dengan hal-hal yang bernilai? Atau dengan bermakna? Sehingga suatu saat ketka kita meninggalkan dunia ini, kita tidak akan menyesal dan bahkan kita meninggalkan kesan-kesan yang sangat positif. Rata-rata kita diberi waktu selama 70 atau 80 tahun atau mungkin kurang. Persoalannya bukan berapa lama kita hidup tetapi bagaimana kita mengisinya. So, Live Your Live Full. Isilah hidupmu sepenuhnya. Jangan biarkan banyak bolongnya. Isilah hidupmu hari ini secara full. Full di sini berarti maksimal, kita mengisinya dengan memberikan yang terbaik. Full berarti kita mengisinya dengan sepenuh hati, sepenuh tenaga dan pikiran kita. Full bukan hanya diisi kesibukan dan aktifitas tanpa makna tetapi full berarti kita mengisinya dengan hal-hal yang baik, positif dan menjadi berkat terlebih menyenangkan Tuhan. Live your live full berarti hidupnya berbuah secara full atau berbuah lebat. Buah Rohnya juga full, bukan cuma satu ada dua saja yang muncul. Ketika kita mengisi hidup dengan full maka akan mengalir kepada orang lain, dengan kata lain bisa menjadi berkat. Bagaimana kita bisa menjadi berkat kalau kit sendiri tidak mengisi hidup dengan maksimal.

Belum lama ini saya dikejutkan dengan meninggalnya secara mendadak seorang mahasiswi kedokteran, dulunya dia adalah murid SMA saya. Dia sewaktu bersekolah benar-benar menjadi teladan dalam sikap dan karakternya. Baik, sopan,ramah, pintar, care lagi. Kurang apalagi. Tiba-tiba saja dalam usia 21 tahun telah meninggal dunia. Tapi yang membahagiakan saya adalah bahwa dia sudah di dalam Tuhan. Kesan teman-temannya semasa dia hidup sangatlah luar biasa. Di Faceooknya terpatri kesan dan pesan yang positif dan manis adanya tentang dia. Bahkan di Facebook dia sudah dikasih julukan Dokter. Saya mendengar kesaksian Kakaknya bahwa dia rajin belajar dan seorang yang tekun. Dia juga memiliki kerohanian yang baik. Dia rajin beribadah. Dia telah melalui hidupnya dengan bermakna. Ternyata dalam usianya yang begitu singkat, dia mampu melaluinya dengan bermakna.

Pergunakan waktumu berarti tebuslah waktumu, redeem your time, karena hari-hari ini jahat. Ada harga yang harus dibayar dalam menebus waktu kita. Tebuslah waktumu menunjukkan suatu usaha yang sungguh-sungguh, serius, tidak main-main karena waktu itu cepat atau lambat pasti akan berlalu. Hidup itu berjalan terasa cepat, bukan? Nah kita jelas berpacu dengan waktu. Jadi jangan berleha-leha, atau membuang-buang waktu dengan sia-sia. Sewaktu kita membuang-buang waktu, bermalas-malasan, menyia-nyiakan waktu kita maka kita sendiri sebenarnya sedang dimakan oleh waktu. Kalau kita tidak menggunakannya dengan baik maka dengan berjalannya waktu maka kita akan kehilangan kesempatan, peluang dan banyak hal baik dalam hidup kita. Akhirnya waktu jualah yang akan menghancurkan kita karena kita melewatkannya dengan sia-sia. Berapa banyak waktu yang kita buang percuma karena keegoisan, kemalasan dan sifat tidak peduli kita. Tebuslah waktumu juga menunjukkan bagaimana kita harus menebus waktu kita sebelumnya yang kita sia-siakan. Waktu yang seharusnya untuk Tuhan, untuk sesama dan untuk melakukan pekerjaan yang baik tapi hilang begitu saja karena kita tidak menggunakan waktu dengan baik. Seringkali banyak orang beralasan, saya sibuk, nggak ada waktu. Padahal kita semua sama-sama diberi waktu yan sama. Kuncinya ada pada penetan prioritas dan harus ada pengorbanan. Namanya saja, tebuslah waktumu. Menentukan prioritas dan mengatur waktu dengan baik akan membuat waktu kita termanfaatkan dan tidak terbuang percuma. Waktu yang sebenarnya singkat tapi kalau kita pergunakan dengan baik maka waktu kita itu akan berkualitas. Waktu itu ibarat investasi. Pergunakan waktu kita dengan baik jangan sampai kita rugi atau waktu terbuang habis percuma. Kalau demikian maka kita hanya meninggalkan utang yang sangat besar dalam hidup kita. Kebangkrutan hidup namanya kalu kita tidak bijaksana menggunakan waktu dengan baik.

Pergunakanlah waktu yang ada karena waktu itu berkaitan dengan kekekalan. Apa yang kita lakukan di waktu saat ini akan diperhitungkan dalam kekekalan. Ingat saat waktu di dunia selesai, kta akan melanjutkan kehidupan kita di dalam kekekalan. Saat berada dalam kekekalan maka tidak ada untuk kesempatan kembali ke dunia lagi. Tidak ada titik balik. Hidup di akhirat itu akan sangat lama alias kekal. Ingat jam Akhirat? Persiapannya sebenarnya sudah dimulai hari ini. Saya bersyukur saya sudah memiliki keselamatan di dalam Kristus. Saya yakin kapanpun saya meninggal saya pasti masuk surga. Keyakinan saya ini bukan hanya sekedar kenaifan seorang Ronny tetapi Tuhan sendiri memberi garansi bahwa barangsiapa percaya, pasti akan memiliki hidup kekal. Pastikan kita memiliki keselamatan atau hidup kekal itu sebelum kita meninggalkan dunia ini. Jadi pergunakanlah setiap moment yang ada. Pergunakan kesempatanmu. Pakai waktumu sebaik-baiknya mumpung masih diberi kesempatan. Nanti akan datang saatnya giliran kita dan kalau kita meninggalkan dunia ini, kita tidak menyesal. Sudahkah anda menebus waktu anda hari ini? Live Your Live Full. God Bless You
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Komen dong, tapi yang sopan dan tidak spam ya

Arsip Blog

Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design