Showing posts with label True Story. Show all posts
Showing posts with label True Story. Show all posts

Senyuman Bayi di Scan 3D Membuat Ibu Muda Tolak Aborsi

Senyuman Bayi di Scan 3D Membuat Ibu Muda Tolak Aborsi
Seorang ibu mengabaikan nasihat untuk menggugurkan anaknya  setelah melihat scan 3D dari dirinya. Gambar menakjubkan dari bayinya meyakinkan Katyia Rowe untuk menentang peringatan dokter dan menjalani kelahiran bayinya.

Dan dia menceritakan bagaimana dia bangga menggendong  bayi laki-lakinya yang diberi nama Lucian – walaupun usia bayinya hanya SEMBILAN JAM.
Dia bersikeras dia tidak menyesali keputusannya meskipun hal itu sangat  memilukan hatinya.
Katyia, 26, mengatakan: "Saya mungkin hanya menjadi Mami dari Lucian selama sembilan jam tapi itu layak untuk semua yang kami lalui."

Dia sangat senang saat mendapati dirinya akan melahirkan bayi dengan petugas keamanan Shane Johnson, 26 - pasangannya selama empat tahun - pada Maret tahun lalu.

Scan tiga bulan tampak baik-baik saja, tapi scan pada usia kandungan 20 minggu menunjukkan komplikasi. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, dokter menyatakan bom bahwa otak bayi mereka belum terbentuk dengan baik - dan ia akan lahir dengan kondisi cacat berat.

Pasangan, dari Telford, Shrops, diperingatkan oleh para ahli di Rumah Sakit Anak Birmingham bahwa anak mereka tidak akan pernah berjalan atau berbicara dan akan perlu perawatan 24 jam 
Tapi scan real-time secara menakjubkan menunjukkan Lucian tersenyum, meniup gelembung, menendang dan melambaikan tangannya.

Katyia mengatakan: "Meskipun saya diberi tahu semua hal buruk, sementara ia berada dalam diriku kualitas hidupnya tampak menjadi indah - adalah sukacita untuk melihat bayiku ini.”
"Adalah tugas saya sebagai seorang ibu untuk melindunginya, tak peduli berapa lama waktunya tersisa. Dia layak untuk hidup. "
Jadi pasangan itu menolak untuk mengakhiri kehamilan pada 24 minggu.

Lucian lahir pada tanggal 23 Oktober di Royal Shrewsbury Hospital, Shrops, dan bergegas dibawa ke perawatan khusus bayi. Tak lama setelah itu, bidan memperingatkan pasangan itu bahwa anak mereka hanya memiliki beberapa menit untuk hidup.
Lucian ditempatkan di lengan Katyia dan bahkan bertemu kakek-neneknya sebelum kematiannya damainya.

Katyia mengatakan: "Anakku sedang sekarat tapi aku tidak bisa berhenti tersenyum karena aku merasa begitu diberkati, terhormat dan istimewa untuk memiliki kesempatan untuk berpelukan dia, berterima kasih padanya dan mengucapkan selamat tinggal dengan baik setelah semua yang telah kami melalui bersama-sama."
"Tentu saja berat tanpanya. Saya merindukannya setiap menit. "

thesun

The Untold Titanic Story : John Harper

The Untold Titanic Story : John Harper

Jika Anda melihat film "Titanic," Anda akan tahu banyak tentang apa yang terjadi 100 tahun yang lalu , ketika kapal yang diklaim tidak bisa tenggelam, pada akhirnya tenggelam setelah menabrak gunung es. Dari 1.528 orang tenggelam di air dingin, hanya enam yang berhasil diselamatkan. (Info : Titanic tenggelam 15 April 1912)

Tapi tahukah Anda bahwa salah satu dari enam orang tersebut benar-benar diselamatkan dua kali malam itu?

Kisahnya sangat inspirasional, bukan hanya sekedar kisah bertahan hidup.

Ada seorang penumpang kapal Titanic, seorang Skotlandia bernama John Harper. Sebenarnya ia akan naik kapal Lusitania namun karena ada perubahan jadwal maka ia naik Titanic. Harper, seorang  , naik Titanic dengan putrinya berusia enam tahun, Nana. Ia berencana pergi ke Moody Memorial Church di Chicago, tempat ia diundang untuk memberitakan Injil selama tiga bulan.

Ketika ia memberitahu Jemaat di gerejanya tentang rencana perjalanan ke
Chicago, seorang pendeta meminta dia untuk membatalkan perjalanan ini. Pendeta itu mengatakan bahwa ketika ia berdoa, ia mendapatkan kesan bahwa suatu bencana akan terjadi. Namun Harper tetap memutuskan untuk berangkat karena ia yakin bahwa perjalanannya kali ini mempunyai tujuan ilahi.


Ketika kapal itu menghantam gunung es dan mulai tenggelam, Harper memastikan putrinya ditempatkan ke salah satu sekoci. Dia kemudian memulai pekerjaan penginjilan terakhirnya di usianya yang masih terbilang muda.

Air yang dingin dan beku mulai masuk ke dalam kapal, Harper terdengar berteriak, "Biarkan perempuan, anak-anak dan yang belum diselamatkan masuk ke dalam sekoci." Korban melaporkan bahwa Harper melepaskan jaket penyelamatnya sendiri dan memberikannya kepada orang lain. "Jangan khawatir tentang saya," dia berkata, "Aku tidak akan turun, aku naik!"

Ketika kapal mulai tenggelam, lebih dari 1.500 penumpang melompat atau terjatuh ke dalam air dingin. Ketika mereka secara bertahap tenggelam atau mati beku, Harper terlihat berenang dari satu penumpang yang lain, memohon mereka untuk menerima Kristus.

Hanya enam dari 1.500 orang berjuang di dalam air kemudian diselamatkan, termasuk seorang pria yang kemudian diidentifikasi dirinya sebagai orang yang terakhir bertobat. Pemuda ini telah naik ke atas sepotong puing. Harper, yang berjuang dalam air di dekatnya, berteriak, "Apakah Anda sudah diselamatkan?" "Tidak," jawab orang itu. Harper kemudian berteriak kata-kata dari Kitab Suci: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan diselamatkan." Pria itu tidak menjawab, dan sesaat kemudian dia melayang jauh di atas ombak.

Selang beberapa menit kemudian, arus membawa kedua orang kembali. Sekali lagi Harper bertanya, "Apakah Anda sudah diselamatkan?" Sekali lagi, jawabannya adalah "Tidak." Dengan napas sekarat, Harper berteriak, "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan diselamatkan." Dia lalu menyelinap di bawah gelombang untuk terakhir kalinya.

Empat tahun kemudian, pada pertemuan Titanic korban di Ontario, Kanada, orang ini sambil menangis memberikan kesaksiannya dan menceritakan bagaimana John Harper telah membawanya kepada Tuhan.

Dunia kita sekarang ini ibarat Titanic. Cepat atau lambat akan datang kesudahannya, semuanya akan berakhir, semuanya akan tenggelam. Waktunya terbatas. Kesempatan dan hidup itu pergunakanlah sebaik-baiknya. Hidup bukan sekedar untuk bertahan hidup tetapi memiliki misi dan tujuan yang jelas. Seperti John Harper yang tetap berjuang sampai akhir hayatnya, tidak mementingkan diri, berkorban buat orang lain dan menyelamatkan sesamanya.

Kisah-Kisah Kesetiaan Anjing

Kisah-Kisah Kesetiaan Anjing

Greyfriars Bobby
Greyfriars Bobby adalah anjing yang menjadi terkenal setelah tuannya meninggal. John Gray meninggal pada 8 Februari 1858 di Edinburgh, Skotlandia, tidak meninggalkan apa-apa kecuali seekor anjing kecil Skye terrier bernama Bobby. Sehari setelah pemakaman, kurator melihat Bobby berbaring di gundukan tanah segar. Dia segera mengusir anjing kecil itu, tapi keesokan harinya ia kembali. Sekali lagi, kurator mengusirnya, tetapi pada hari ketiga-meskipun dingin dan hujan-Bobby sudah kembali. Akhirnya, kurator kasihan pada anjing miskin itu dan membiarkan dia tinggal. Akhirnya ia kemudian dikenal sebagai Greyfriars Bobby, anjing penjaga yang setia di mana majikannya dimakamkan.
Selama empat belas tahun, Bobby tetap setia menjaga dan mengawasi makam pemiliknya, ia jarang meninggalkan makam tuannya kecuali untuk mengambil makan siang tepat pada pukul satu.
Ketika ia meninggal, ia dimakamkan persis di gerbang di Greyfriars Kirkyard.  Di batu nisannya tertulis, "Greyfriars Bobby - meninggal 14 Januari 1872 - berusia 16 tahun - Biarlah kesetiaan dan pengabdian menjadi pelajaran bagi kita semua."
Greyfriars Bobby telah pergi selamanya, tetapi dia tidak dilupakan. Tak lama setelah kematiannya, sebuah patung dibangun untuk menghormatinya. Kisah anjing ini muncul dalam versi fiksi  yang diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Greyfriars Bobby oleh Eleanor Atkinson. Pada tahun 1961, buku itu dibuat menjadi sebuah film berjudul Greyfriars Bobby: The True Story of a Dog. Film lain yang dirilis pada tahun 2006 berjudul The Adventures of Greyfriars Bobby dan dibintangi oleh Oliver Golding dan Christopher Lee. 

Hachiko
Hachiko (juga dieja Hachik?) adalah anjing jantan jenis Akita yang dibawa ke Tokyo oleh pemiliknya  Hidesaburo Ueno. Ueno adalah seorang profesor di Universitas Tokyo. Setiap pagi, Ueno mengajak Hachiko untuk ikut mengantar dia naik kereta api dan sorenya anjing ini akan menunggu Ueno kembali di dekat stasiun kereta api Shibuya. Ueno meninggal karena stroke pada bulan Mei 1925, tetapi itu tidak menghentikan Hachiko untuk menantikan tuannya pulang. Dia kembali ke stasiun kereta api terus-menerus selama kurang lebih sebelas tahun, dengan sabar menunggu tuannya kembali.
Sekitar setahun setelah kematian Ueno, salah satu mantan siswa Ueno melihat Hachiko menunggu seperti biasanya dan, setelah mengikuti Hachiko pulang, ia belajar tentang anjing yang luar biasa ini. Siswa ini menulis dan menerbitkan beberapa artikel tentang kesetiaan Hachiko yang menakjubkan terhadap pemiliknya. Akhirnya, surat kabar nasional mengangkat kisah tersebut dan Hachiko segera menjadi terkenal. Dia juga mendapat julukan "Chu-ken Hachiko" atau "Hachiko anjing yang setia."
Pada tahun 1934, seorang seniman mendirikan patung Hachiko di Shibuya Stasiun, dan Hachiko hadir untuk peresmian patung ini. Patung ini didaur ulang selama Perang Dunia II, tetapi kemudian dibuat lagi oleh anak dari seniman pembuat patung Hachiko yang pertama pada tahun 1948. Patung Hachiko yang lain berdiri di kota kelahirannya di depan Stasiun Odate dan patung ketiga telah didirikan di depan Museum Akita di Odate.
Hachiko akhirnya meninggal pada tahun 1935. Jenazahnya telah diawetkan dan disimpan di National Science Museum di Ueno, Tokyo. Kisah hachiko diangkat kembali ke layar lebar dengan dibintangi aktor Amerika Richard Gere.
Old Shep
Shep adalah border collie yang mengikuti tuannya tercinta ke mana-mana. Ketika tuannya meninggal pada tahun 1936, Shep mengikuti peti mati tuannya ke stasiun kereta api di Fort Benton, Montana. Ketika mereka menolaknya untuk ikut dalam kereta, Shep menunggu di halaman stasiun dan menunggu tuannya kembali. Selama enam tahun, Shep memeriksa setiap kereta yang tiba di stasiun untukmengecek apakah tuannya telah kembali. Tragisnya, Shep ditabrak oleh kereta api yang lewat pada tahun 1942. Ceritanya itu diabadikan dalam sebuah buku berjudul Forever Faithful-the Story of Shep. Untuk mengenang kesetiaan anjing ini, dibangunlah patung perunggu besar untuk dirinya di sebuah taman kecil di dekat sebuah sungai. Di tugunya ada prasasti kecil dengan tulisan "Forever Faithful".


Love Never Fails

Love Never Fails
 "Love Never Fails", adalah film kesaksian  yang mengisahkan Kisah Cinta Sejati antara Ralph, seorang aktor film Singapura bersama dengan istrinya Alice.  Ralph dan Alice,  menikah tanggal 28 Agustus 1993 di Hong Kong. Sebagai anak Tuhan, mereka berkomitmen dan berdoa agar pernikahan mereka adalah untuk memuliakan Tuhan. Agar nama Tuhan dimuliakan dalam pernikahan mereka.


Seminggu sebelum menikah Ralph mengeluh kepalanya pusing dan tidak bisa mendengar perkataan istrinya. Mereka memutuskan untuk ke dokter seminggu setelah pernikahan.  Setelah dicek, dokter mengatakan bahwa Ralph terkena kanker. Ralph sangat terkejut. Ralph masih muda dan Alice bertanya kembali kepada dokter,"Are you sure?" Dokter meyakinkan bahwa itu memamng kanker dan harus dilakukan biopsi. Ralph harus  menjalani radiasi yang menyakitkan. Radiasi itu tidak hanya  mematikan sel-sel dari cancer. tetapi itu juga akan mematikan sel-sel normal. Efeknya sangat menyakitkan karena membuat Ralph sulit untuk menelan makanannya.
Suatu hari Ralph ingin makan dan ia  minta tolong kepada istrinya karena ia sangat kesakitan. Alice istrinya tidak dapat berbuat apa-apa, Alice hanya berdoa, "God you are God. who can do miracle. can you help us". Kemudian tiba-tiba dia teringat mengenai ayat mengenai laut merah. Ketika itu, si Ralph melihat tangan Tuhan, memegang tangannya, dan membimbingnya mengambil gelas susu yg besar, kemudian dia meminum segelas susu hingga habis tanpa rasa sakit". Alice mengingat bahwa itu adalah sebuah miracle.

Kondisi Ralph makin lama makin memprihatinkan. Tumor menjadi ganas dan mulai menyerang mata kirinya dan otaknya. Tumor ini sangat amat agresif dan dokter menyatakan hidupnya hanya tinggal 3 bulan. Perlahan demi perlahan, tumor mulai merusak muka dan rambutnya. si istri sangat takut, bila suaminya menjadi down dan meninggalkan Tuhan. Tetapi suatu hal yang luar biasa. Ralph tetap setia kepada Tuhan. Ralph mengerti bahwa Tuhan mengasihi dia dan dia percaya akan hal itu. bahkan ketika dokter meninggalkan ruangan di berkata kepada istrinya "Alice, the bible tells us, Our lives are in the hands of God NOT in the hands of a doctor. It is not God`s will, that I go to heaven yet. I know that God wants me to experience HIM more". Sungguh pernyataan yang amat luar biasa dengan kondisi wajah yg sudah rusak dan hidup yang tinggal sebentar lagi. Ralph selalu mengatakan "I still believe in God. I believe in our Lord Jesus Christ 100%".

Ralph  mulai bersaksi dengan didampingi oleh istrinya yang terus setia mendampinginya. Ralph menyaksikan bagaimana didalam segala kesakitannya, dan penderitaannya untuk tidur, makan dan aktivitas lainnya, dia merasa Tuhan tetap mengasihi dia.setiap dia mulai putus asa, dia selalu berdoa dan minta kekuatan kepada Tuhan unt berbicara kepadanya. datu ayat yang memberikan Ralph kekuatan adalah dari Yosua 1:9 " Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? jangan kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu, menyertai engkau, kemana engkau pergi".

Walaupun kondisinya yang sakit dan luar biasa dia tetap bersemangat untuk bersaksi dan mengabarkan Injil. Pernah suatu hari dia bertemu dengan orang yang tidak mengenal Yesus. dengan wajahnya yang memburuk dan mata yg hampir tidak dapat dibuka dia masih menyapa orang itu dan berkata "Have you ever heard about Jesus?".Dengan cancer yang menyerangnya, dengan kesakitan yg dimilikinya, dia tetap selalu mensharekan bahwa "Jesus loves you ".

Alice semenjak Ralph sakit menunjukkan kasih sayang dan kesabaran yang sangat luar biasa dalam mendampingi suaminya. Alice menjaganya, menyiapkan makanan, membersihkan luka2xnya, dan hanya tidur di kursi untuk menjaga suaminya. Dokter dan orang-orang mengakui dia memiliki kekuatan luar biasa seakan-akan kekuatan dari tiga suster rumah sakit. Alice menunjukkan cintanya dalam suka dan duka, sehat dan sakit. Cinta yang kekuatannya didorong oleh kasih Agape, kasih Ilahi.

Ketika Alice  melihat kesehatan suaminya semakin merosot dan wajahnya semakin mengerikan, setiap saat Alice memeluk Ralph, Alice tidak pernah merasa takut. Alice berkata "Setiap saya melihat wajah suami saya, saya melihat Kasih Yesus terpancar dari wajahnya. Dari dirinya saya melihat Yesus. setiap saya melihatnya, saya selalu ingin mencium dia. saya sungguh-sungguh merasakan  bahwa perkawinan yg Tuhan berikan sungguh merupakan suatu anugerah Terbesar yg pernah Tuhan berikan yyang menyatukan kami menjadi satu."



Dalam suatu kejadian, ketika si Alice melihat suaminya, dia  menangis dan  berkata "Lord, life is in your hands. Lord, Ralph is Yours not mine. You Love him much more than I do. I thank You that You love him. Lord have mercy. please give me strength to trough this moment."

Pada akhirnya Ralph dipanggil Tuhan, tapi ketegaran imannya dan kesetiaan dari Ralph kepada Tuhan, kasih Alice kepada suaminya sungguh sangat mengaggumkansa. Kasih istrinya tidak berubah walaupun wajah Ralph memburuk dan kasih Ralph kepada Tuhan juga tidak berubah walau kenyataannya dia tidak mengalami kesembuhan. Inilah Love Never Fail. Cinta Kasih Sejati.




Image from : Living Testimonies






A Promise Kept : Kisah Cinta yang mengalahkan Alzheimer

 Bagaiamana kita bisa mengasihi seseorang yang berubah begitu drastis bahkan menjadi orang yang asing dan tidak seperti yang kita kenal dalam pernikahan kita? Mungkinkah kita bisa mengasihi orang tersebut? Saat Alzheimer masuk dalam pernikahan, janji,”dalam suka maupun duka, kaya atau miskin, sehat atau sakit” yang diikrarkan dalam pernikahan diuji dalam tingkat yang paling tinggi.

Robertson McQuilkin, seorang president dari seminari yaitu  Columbia International University menghadapi kenyataan ini saat istrinya didiagnosa Alzheimer.  Dia dihadapkan pada dua  panggilan Ilahi, panggilan antara memegang jabatan tersebut atau merawat istrinya yang mengalami  penyakit Alzheimer. Panggilan sekaligus pilihan ini merupakan hal yang menjadi pergumulan berat bagi dirinyaa. Dia bergumul untuk memutuskan pada siapa ia kan memberikan dirinya sepenuh waktu. Ia mengatakan,”Ini adalah masalah integritas, Bukankah saya sudah berjanji, 42 tahun sebelumnya,”dalam keadaan sehat dan sakit…..sampai kematian memisahkan kita?”
Dalam pidato pengunduran dirinya dia mengatakan, “Dia (Muriel) berkorban untuk saya selama empat puluh tahun yang membuat hidup saya seperti sekarang ini. Jadi jika saya merawatnya selama empat puluh tahun, saya masih  berhutang. …Saya sangat mencintainya…..Dia adalah orang yang menyenangkan. Ini adalah suatu kehormatan besar untuk merawat orang yang mengagumkan.”

Seorang mahasiswa yang mendengar Robertson telah mengundurkan diri dari jabatannya untuk menjaga istrinya bertanya,”Apakah anda  merindukan jabatan  president tersebut?”Scott bertanya sewaktu kami duduk di taman yang kecil. Saya mengatakan bahwa saya tidak pernah memikirkan hal itu, dalam refleksi pun tidak. Tidak, saya tidak pernah melihat ke belakang.  

Muriel tidak dapat berbicara dalam beberapa kalimat, hanya beberapa kata yang sedikit sekali artinya dan sering ia mengatakan "tidak" padahal maksudnya adalah "ya,". Tapi dia dapat mengatakan satu kalimat, dan dia sering mengatakan: "Aku mencintaimu." 
         
Lalu tibalah hari Valentine itu.

Hari Valentine adalah hari yang istimewa bagi kami berdua karena pada pada tanggal 14 Februari 1948 saya melamar Muriel. Pada malam Valentine 1995 saya membaca sebuah statemen dari para ahli Alzheimer yang menyatakan bahwa penyakit itu sangat mengerikan dari semuanya, dan bahwa ‘korban’ yang sesungguhnya adalah orang yang merawat atau yang memberi perhatian. Robertson mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa sebagai seorang korban. Malam itu dia menulis dalam jurnal pribadinya,”Alasannya adalah saya tidak merasa sebagai korban-saya tidak.” Ketika orang lain mendesak saya untuk berhenti, saya menjawab, "Apakah Anda menyadari betapa kesepiannya saya tanpa dia?"  Di malam Valentine itu saya memandikan Muriel di tempat tidurnya dan menyajikan makanan kesukaannya setelah itu saya menciumnya (dia masih menikmati dua hal: makanan yang baik dan mencium!), Robertson membisikkan sebuah doa ,”Tuhan Yesus yang baik, Engkau mengasihi Muriel lebih dari aku mengasihinya, karena itu jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam dan biarlah ia mendengar nyanyian malaikat-Mu. Amin!”
          Pagi harinya Robertson berolah raga dengan menggunakan sepeda statisnya sambil mengenang hari-hari indah bersama Muriel di dekat ranjang istrinya, Muriel perlahan-lahan terbangun dari tidurnya. Akhirnya, ia bangun dan, seperti yang sering dilakukan, tersenyum padaku. Kemudian, untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan ia berbicara, memanggil-manggil saya dengan suara jernih seperti kristal, " Sayangku…Sayangku… Sayangku." Aku melompat dari sepeda dan berlari untuk memeluknya. "Sayang, kamu benar-benar mencintaiku, bukan?" Dia menatap saya dan menepuk punggung saya. Dia merespons dengan kata-katanya sendiri : "O indahnya," katanya. Ternyata itu adalah kata-kata terakhir yang diucapkan Muriel kepada Robertson

Facing the Real Giant : Goliath !

Facing the  Real Giant : Goliath !
Goliat telah mati terbunuh oleh Daud tiga ribu tahun yang lalu. Tetapi ‘penampakan’ sang raksasa ini membuat saya jadi penasaran. Seberapa tinggi sih Goliat ini sebenarnya? Seberapa besarkah raksasa ini sampai-sampai dia mampu memesona kita saat ini dan di masa lalu dia seorang diri saja mampu membuat ciut dan keder ribuan tentara Saul termasuk Raja Saul sendiri.
Dalam 1 Samuel 17:4 dicatat tingginya Goliat dari Gat itu adalah enam hasta sejengkal. Tinggal dihitung saja, 1 hasta = 45 cm. Jadi tingginya Goliat 6 x 45 cm = 270 cm ditambah sejengkal. Jadi kira-kira hampir tiga meter tingginya. Apalagi kalau jengkalnya dipakai jengkalnya Goliat…..

(klik untuk memperbesar)

Para arkeolog menyelidiki bahwa tinggi tengkorak dari orang-orang masa Perjanjian Lama memiliki tinggi kurang dari 5 setengah kaki. Bayangkan hampir dua kali lipatnya. Daud diperkirakan tingginya adalah 5,2 kaki. Sebenarnya yang lebih tepat menghadapi Goliat adalah Saul karena dikatakan bahwa Saul dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya. Mungkin tingginya sekitar tujuh setengah kaki. Kalau jaman sekarang, kira-kira setara dengan Shaq. Tetapi masih ada kelebihan Saul lagi selain tingginya yaitu dia tampan. Dengan tinggi seperti itu, teorinya ya, seharusnya ia mampu mengimbangi tingginya Goliat dan bisa berhadapan dengan dia. Tetapi nyatanya Saul berhadapan saja tidak berani. Akhirnya tampilah Daud dengan tinggi yang standar tapi dengan gagah berani dia maju menantang Goliat dan akhirnya menang. Daud lalu menjelma menjadi pahlawan baru bagi Israel.

Tampaknya Daudlah yang menjadi perintis pembunuh raksasa. Dengan terobosan yang dilakukan Daud yaitu mampu mengalahkan sang raksasa Goliat maka raksasa-raksasa lainnya pun jadi ikut bertumbangan. Siapakah raksasa-raksasa lainnya itu?. Apakah mereka masih saling berkaitan satu dengan yang lainnya? Atau apakah mereka masih bersaudara? Benar sekali.

Sebenarnya ada empat raksasa dari Filistin yang segenerasi dengan Goliat bahkan ada yang merupakan saudara kembar Goliat, namanya Lahmi bukan Lasmi ya!Mereka adalah
1. Yizbi Benob, raksasa ini mati dibunuh oleh Abisai
2. Saf, dibunuh oleh Sibkhai orang Husa
3. Lahmi, dibinuh oleh Elhanan
4. tidak bernama (kasihan deh), dibunuh oleh Yonatan anak Simea, kakak Daud.

Selain para raksasa dari Filistin, ada lagi beberapa keturunan raksasa yang dikenal dan dicatat dalam Perjanjian Lama:

1. Anakim, keturunan dari Nefilim dalam kejadian 6:1-4
2. Orang Emim, digambarkan tingginya seperti orang Enak (Ul.2:4-10)
3. Orang Amori, digambarkan secara puitis bahwa tingginya seperti pohon aras dan kuat seperti pohon tarbantin Libanon (Amos 2:9).
4. Refaim (Yosua 12:4). Salah satunya adalah Og raja Basan. Bayangkan saking tingginya raksasa ini samapi-sampai ranjangnya dibuat dengan ukuran 9 hasta dan lebar 4 hasta. Jelasnya panjangnya 4 meter dan lebarnya 1,8 meter. Inilah ranjang raksasa dan bisa masuk rekor dunia nih!

Paris : "Daddy has been the best father" Updated

Paris : "Daddy has been the best father" Updated

“Ever since I was born, daddy has been the best father you could ever imagine,” the 11-year-old daughter of Michael said. “And I just wanted to say I love him so much.”

“Aku hanya ingin bilang, sejak aku dilahirkan, daddy telah menjadi ayah terbaik yang bisa engkau bayangkan, dan aku hanya ingin bilang, aku sangat mencintainya,” kata Paris sambil terisak.

Saya saja membaca dan mendengar ungkapan Paris ini menjadi tersentuh. Mungkin karena saya sudah jadi seorang ayah kali, ya. Ucapannya memilukan dan meyayat hati.

Paris yang masih berusia 11 tahun itu mengucapkan kata-kata terakhirnya kepada sang ayah, menjelang peti jenazah dibawa keluar Staples Center. Paris di atas panggung didampingi dua saudara laki-lakinya, Prince Michael Jr serta Prince Michael II. Ketika itu, Paris melangkah mendekati mikrofon sambil diiringi lagu We Are The World yang dibawakan paduan suara anak-anak. Sambil terisak, Paris memulai ucapannya di hadapan sekitar 18 ribu penggemar Michael sang legenda. Usai mengucapkan kata-kata itu, Paris tak bisa menahan diri lalu membenamkan wajahnya ke pelukan sang bibi, Janet JacksoParis kemudian berpaling ke keluarganya dan membenamkan kepalanya dalam pelukan Janet Jackson, lalu dipeluk bergantian oleh anggota keluarga lainnya.

"Ketika Paris bilang menciintai ayahnya, itu membuat perasaan saya hancur," kata Cynthia Moutin, penggemar Michael asal Calif,kepada Time.com. "Saya tak pernah melihat seorang gadis begitu mencintai ayahnya seperti yang Paris lakukan kepada Michael,"tambahnya.

""Itu (ucapan Paris) sama sekali tak direncanakan. Apa yang dikatakannya mengalir begitu saja," ucap Kenny Ortega, kolega keluarga Michael. Sejumlah pengamat mengatakan bahwa ucapan yang dilontarkan Paris terhadap sang ayah akan menjadi kata-kata yang selalu dikenang.

"Tak seorangpun bersiap untuk hari ini. Ini akan menjadi salah satu momen yang paling dikenang dari upacara penghormatan terkahir kepada Michael tersebut," kata Ron Simon.

Sejarahwan media Ron Simon bahkan menyebut ucapan Paris hanya bisa dibandingkan dengan hormat salut ala militer yang diberikan John terhadap sang ayah Presiden John F. Kennedy pada pemakaman 1963.

Al Sharpton--Pendeta kulit hitam yang berpengaruh di AS--yang tampil di penghujung acara penghormatan terakhir buat Michael Jackson berpesan kepada ketioga anak Jackson ini,"Ayah kalian bukanlah orang yang aneh,"katanya sembari menatap ketiga anak Jackson. "Yang aneh adalah apa yang dihadapi ayah kalian selama hidupnya."

Ungkapan dari anak Martin Luther King tentang Michael juga sangat menyentuh. Bernice King and saudaranya Martin Luther King III ikut hadir dan memberikan komentar seperti ini,“That day, Michael Jackson made our mother’s face smile in spite of her condition. What an unforgettable moment. He was such a thoughtful and selfless man, full of the unconditional love of God and good works that touch and change lives.”

Bagi saya, terlepas dari berbagai komentar dan kritik yang menyerang Michael selama hidupnya, ternyata Michael seperti ungkapan hati anaknya, dia telah menjadi daddy yang terbaik. Kita nggak tahu persis bagaimana cara Michael mendidik anaknya kecuali yang kita lihat di media, anaknya sering memakai penutup muka. Tetapi di balik itu ternyata Michael menjadi kebanggaan dari anaknya. Saya rasa sih, ungkapan anak ini begitu polos dan apa adanya. Anak ini menunjukkan bagaimana dia bangga dan sangat mengasihi ayahnya. Sebagai ayah, kalau mendengar ungkapan ini pasti akan tersentuh. So sweet.....

Kabar terakhir yang saya baca adalah Michael senang bermain dengan akan-anaknya. Michael juga sennag bermain dengan berpura-pura mati di depan anaknya. Dia suka mengisengin anaknya seperti itu. Makanya saat dia ambruk dan mati, ketiga anaknya masih berpikir bahwa ayah mereka sedang ngerjain mereka. ternyata ayah mereka telah pergi untuk selamanya. Pengasuh anak-anak Michael langsung membawa ketiga anaknya ke ruangan yang lain.

Videonya liat di bawah ini.........

WHEN I AM WEAK, THEN I AM STRONG

WHEN I AM WEAK, THEN I AM STRONG


2 Korintus 12 : 9-10

Saya baru-baru saja merasakan dahsyatnya kuasa Tuhan dalam hidup saya. Pada tanggal 15 Febuari 2009, tidak pernah saya duga, saya akan mengalami kecelakaan yang membuat saya semakin bersyukur atas hidup saya. Bibir saya robek karena saya pingsan. Saya segera dilarikan ke rumah sakit. Luka yang saya alami cukup parah sampai dokter jagapun tidak berani mengambil tindakan. Setelah kejadian itu, saya tidak masuk sekolah selama 1 minggu. Sepanjang hari saya menangis di kamar, apalagi ketika sedang bercermin. Saya terus bergumul, “Tuhan, apa yang ingin Kau nyatakan dalam hidupku?” Setelah lama menanyakan hal yang sama kepada Tuhan, akhirnya saya menemukan jawabannya. Tuhan ingin menyatakan kepada dunia dan diri saya sendiri, sekalipun saya memiliki kekurangan, tetapi saya dapat tetap bersukacita dan kuat karena saya memiliki Yesus yang menyatakan kuasaNya atas saya. Saya bersyukur banyak orang yang dikuatkan imannya setelah melihat bahwa saya masih dapat bersukacita karena saya memiliki Tuhan seperti Tuhan Yesus. Lewat peristiwa yang saya alami, kuasa Tuhan menjadi nyata dan namaNya semakin dipermuliakan.
Maka dari itu, jangan menyerah jika kita memiliki kelemahan karena justru dalam kelemahan itulah Tuhan dapat berkarya lebih lagi dalam hidup kita. Percayalah bahwa jika kita lemah, maka kita kuat. “disaatku tak berdaya, kuasaMu yang sempurna. Ketika kupercaya mujizat itu nyata. Bukan kar’na kekuatan, namun RohMu ya, Tuhan. Ketika ku berdoa mujizat itu nyata”

Frisca Christabella 9a/6

"Basketball Girl", Qian Hongyan

"Basketball Girl", Qian Hongyan

Qian Hongyan adalah seorang anak perempuan China yang tidak memiliki kedua kaki. Kecelakaan yang dialaminya membuatnya kehilangan kedua kakinya bahkan pinggulnya.
Keluarganya di Cina miskin dan tidak dapat membeli kaki palsu, maka ia menggunakan bola basket untuk memudahkan gerakannya. Qian Hongyan juga dikenal sebagai Basket Ball Girl.
Qian menggunakan dua sangga kayu untuk menyeret tubuhnya dan tidak mengeluh, walau dia telah gonta ganti bola basket 6 kali.
Dan.. ia tetap tersenyum menyambut dunia. Setelah bbrp lama, Ada yang berbaik hati dan menyumbangkan kedua kaki palsu untuk Qian HongYan.
Walaupun dia memiliki kekurangan tetapi dia selalu tersenyum dan tidak merasa minder. malah Hongyan sering mengunjungi rumah sakit untuk menghibur pasien-pasien di situ.

Kisah ini saya dapatkan dari Frisca Christabella, grade 9A SMP Dian Harapan


Kesederhanaan dan Pesona Susan Boyle

Kesederhanaan dan Pesona Susan Boyle

Susan Boyle, seorang wanita sederhana yang pekerjaanya adalah sukarelawan gereja dari Skotlandia memukau panggung acara Britain's Got Talent. Ini adalah ajang pencarian bakat penyanyi versi Inggris, Sabtu 11 April, yang ditayangkan televisi Inggris yang disalah satu jurinya adalah Simon Cowell.

Sebelum dia tampil, audiens dan juri menertawakan dan meremehkannya. Boyle adalah perempuan berusia 47 tahun dengan tubuh gemuk. Dia beralis tebal seperti Leonid Breznev dan berparas biasa-biasa saja. Dandanannya pun sederhana. Pokoknya sangat jauh dari gambaran calon idola yang biasa muncul di tayangan-tayangan televisi mana pun. Perempuan asal Blackburn, gabungan beberapa desa di wilayah Wesy Lothian, Skotlandia, itu memang muncul seperti umumnya orang kampung. Lugu, tetapi tampak percaya diri.
Cowell menanyainya dengan sinis, ”Ke mana saja selama ini dan mengapa baru ikut ajang ini sekarang?”

Boyle yang mengaku belum menikah, bahkan belum pernah dicium seorang pria, itu menjawab dengan penuh rasa percaya diri. ”Selama ini saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk tampil dalam acara pencarian bakat seperti ini.”

Cowell bertanya lagi. ”Anda ingin menjadi seperti siapa?”

Boyle dengan penuh gaya mengatakan ingin menjadi seperti Elaine Paige, aktris sekaligus penyanyi terkenal Inggris yang kiprahnya sangat diakui pada pertunjukan teater musikal. Dia pun menggoyang-goyang pinggulnya yang besar untuk meyakinkan Cowell yang memandangnya dengan ”sebelah mata” pada awalnya.

Akan tetapi, ketika dia mulai menyanyikan lagu I Dreamed a Dream yang diambil dari kisah drama musikal Les Miserables, semua mata pun terbelalak, termasuk ketiga juri Britain’s Got Talent malam itu, yaitu jurnalis dan pembaca acara televisi Piers Morgan, aktris Amanda Holden, dan Simon Cowell. Sejumlah penonton yang berada di studio pun spontan bertepuk tangan sambil berdiri, memuji tinggi-tinggi suara Boyle yang memang sangat apik dan enak didengar.

Cowell yang biasanya terlihat tak acuh pun, malam itu, meletakkan kedua tangan untuk menopang dagunya. Beberapa kali dia menggelengkan kepala, seolah tak percaya dengan ”keajaiban” dari sambutan itu.

Komentar Para Juri

”Tidak diragukan, ini adalah kejutan terbesar yang pernah saya dapatkan selama tiga tahun saya berada di acara ini. Ketika Anda berdiri di sana dan mengatakan, ’saya ingin menjadi seperti Elaine Paige’, semua orang menertawai Anda. Sekarang, tak seorang pun tertawa. Anda sangat memukau dan tampil luar biasa. Saya terduduk lemas karena terharu,” ungkap juri Piers Morgan.

Amanda Holden pun menimpali, ”Saya pun amat terpukau karena saya tahu semua orang menolak Anda. Saya sejujurnya berpikir bahwa kita semua sudah sangat sinis dan saya rasa inilah sebuah peringatan terbesar. Dan, saya hanya ingin mengatakan bahwa saya sepenuhnya merasa terhormat mendengar Anda tadi menyanyi.”

Simon Cowell pun tidak bisa lagi mengelak dan sambil menahan tawa dia mengatakan, ”Sejak awal Anda berjalan ke panggung, saya tahu. Ada sesuatu yang luar biasa dalam diri Anda.”

Tentu saja komentar Cowell yang di luar kebiasaannya itu langsung disambut riuh para penonton di studio. Sementara Boyle tampak sangat gembira dan puas sekali dengan sambutan para juri dan penontonnya itu.
Hanya sembilan hari sejak penampilannya di TV, rekaman videonya diinternet telah dilihat sampai 100 juta kali.
Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design