Be A Star

ADSENSE HERE!
-->
Image and video hosting by TinyPic
Obsesi untuk menjadi top atau popular adalah keinginan banyak orang yang mengikuti berbagai macam audisi, casting dan sebagainya. Harapannya, bisa menjadi bintang terkenal,. Kalau dulu levelnya bintang radio sekarang mah sudah kuno. Orang ingin menjadi bintang TV, bintang film, bintang iklan, pokoknya bintang yang senantiasa kinclong di mana saja.

Ngomong-ngomong tentang menjadi bintang, kita pun dipanggil untuk menjadi bintang. Shine like stars, ada dalam Filipi pasal 2. Menjelang Natal ini saya mengajak kita juga untuk belajar menjadi bintang, seperti dalam Matius.
Dalam Matius 2:22 hanya disebut bintang. Bukan bintang besar, bintang raksasa, bintang Timur atau bintang terang tapi hanya disebut bintang-Nya.
Matius 5:16: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Dalam Matius sendiri, menjadi terang adalah suatu tuntutan yang diulang-ulang berulang kali. Hendaklah terangmu bercahaya! Jadilah terang dunia! Kenapa? karena kita dipanggil untuk menjadi terang. Tuhan tidak ingin kita menjadi seperti orang Essenes, suatu kelompok di zaman Perjanjian Baru yang hanya mengisolasi diri saja, dari segi spiritual sih mereka mantap tetapi mereka tidak pernah memancarkan terang mereka bagi dunia tapi hanya untuk kaumnnya dan untuk diri sendiri. Kita dipanggil untuk menjadi terang, menjadi bintang. Nah, dari bintang Bethlehem ini saya mengajak kita berefleksi sejenak.

Pertama, menjadi bintang, adalah memancarkan cahaya. Pernah dengar bintang mati? Ya, bintang bisa berhenti bersinar. Menjadi bintang berarti memancarkan cahaya. Bayangkan, bintang Bethlehem itu tadinya tidak begitu menonjol, kelihatannya biasa-biasa saja. Tetapi pada saat kelahiran Yesus, bintang ini memancarkan cahayanya yang lebih kuat dari biasanya dan ini menarik perhatian para ahli nujum yang ada di Persia. (Bukan Bintang Biasa!).
Tuhan memanggil kita untuk menjadi pembawa terang. Terangnya siapa? Ya, bukan terang kita sendiri tapi terang Kristus. Kita yang sudah menerima terang dari Tuhan, maka tugas kitalah untuk merefleksikan atau memancarkannya.
Terang itu bersifat menerang keadaan yang gelap sehingga seseorang bisa melihat diri sendiri, orang lain dan melihat jalan mana yang harus ditempuh. Terang itu seharsnya membuat orang lain menyadari segala kegelapan yaitu cacat cela dirinya sehingga mereka bisa memperbaiki diri. Terang itu juga membuat orang lain melihat sifat yang baik dalam diri kita bahkan membuat orang lain melihat Kristus dalam diri mkita. Pada akhrnya terang itu akan menerangi mereka untuk berjalan menjumpai Kristus.
Sudahkan kita memancarkan terang Kristus di depan semua orang? Apakah terang kita hanya nampak di ruang lingkup gereja atau di persekutuan saja. Terang sebagai ciri khas Keristenan apakah juga nampak di tempat kerja, di sekolah, di saat kuliah, di perjalanan dan saat online?
Seorang Kristen harusnya menjadi Kristen di mana saja. Saat di perjalanan, saat seorang diri, saat berbelanja, saat memilih barang atau memesan makanan, apakah terang kita nampak? Bagaimana sikap dan kata-kata kita saat berbicara dengan bawahan, pembantu apakah masih sama seperti diri kita pada saat di gereja?

Menjadi terang berarti menjadi pemandu atau pembimbing bagi orang lain. Apakah terang kita juga sudah berfungsi untuk membimbing orang lain kepada Tuhan. Apakah sikap dan tingkah laku kita sungguh mencerminkan terang Kristus atau malah kabur, tidak jelas! Atau malah menjerumuskan alias menyesatkan orang lain. Menjadi terang bukan hanya berkata-kata tapi dalam mendemonstrasikan perbuatan-perbauatn yang baik dan memuliakan Allah.
Menjadi pembimbing atau pemandu artinya menjadi teladan, panutan bagi banyak orang. Kita bukan pusat dari cahaya itu sendiri. Kita hanya merefleksikan terang Kristus. Karena itu jangan sampai kita terjebak untuk menarik orang pada diri kita dan akhirnya mereka bukan menjadi pengikut Kristus tetapi pengikut kita. Bintang Bethlehem membawa orang Majus untuk datang tepat di tempat di mana Yesus berada. Bintang Bethlehem menunjuk pada sang bintang itu sendiri yaitu sumber hidup dan sumber terang bagi manusia. Dialah Terang Ilahi.
Banyak godaan yang kerap menggoda kita untuk membuat orang akhirnya terpesona dengan kharisma, karunia dan talenta yang kita miliki dan orang-orang itu justru tidak kita arahkan untuk memuliakan Tuhan tapi diam-diam kita menarik perhatian mereka pada diri kita. Terang seperti ini berpusat pada diri sendiri. Lihat saja, ada orang Kristen yang memasang status Like untuk profil diri mereka di websitenya padahal webnya adalah web Kristen. Ini mencari kemuliaan Tuhan atau diri sendiri?
Menjadi terang berarti menjadi pembawa pengharapan bagi dunia. Orang majus terus berjalan karena bintang Timur itu memberi mereka pengharapan. Pengharapan sekaligus sukacita besar karena ketika bintang Timur itu berhenti di tempat di mana Yesus ada, maka bersukacitalah orang Majus itu. Apakah kehadiran kita sungguh menjadi pembawa pengharapan dan sukacita bagi banyak orang atau sebaliknya? Apakah kehadiran kita malah seperti Herodes?
Kehadiran bintang itu menjadi pembawa semangat dan pengharapan bagi orang yang letih dalam melakukan perjalanan di tengah-tengah dunia yang gelap dan penuh masalah. Terang itu memberi kesukaan, suatui sukacita yang sejati karena kita mengarahkan orang untuk mendapatkan terang hidup. Terang itu memberikan spirit, roh antusias yang menular, yang membangkitkan semangat orang yang terluka, patah hati, putus asa, depresi dan frustrasi. Terang itu berdampak mengubahkan hati yang kelam menjadi terang dan mengubah hati yang keras menjadi memiliki passion untuk hidup bagi kemuliaan Tuhan.

Mau menjadi bintang dunia atau bintang bagi-Nya. Kita kerap tergoda untuk yang pertama. Ingat, segala kelebihan yang kita miliki seharusnya membuat orang memuliakan Tuhan. Kharisma, pesona, karunia, bakat dan talenta hendaknya kita pakai untuk memuliakan Tuhan. Nggak punya kharisma, bakat hebat atau skill yang luar biasa? Tidak masalah! Tuhan memanggil kita untuk menjadi terang dengan sikap dan perbuatan kita yang mencerminkan Kristus. Jadilah bintang, jadilah pelita di mana saja, kapan saja. 

Soli Deo Gloria 
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Komen dong, tapi yang sopan dan tidak spam ya

Arsip Blog

Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design