If you see I am handsome, you should see my Mom

If you see I am handsome, you should see my Mom




Waktu liburan Lebaran yang lalu saya lagi mengendong anak saya namanya Darrel. Sambil saya gendong, saya tanyain dia,”Darrel, anak gan...?”, Dia akan menyambungnya dengan,”teng”, maksudnya 'ganteng'. gitu loh. Trus saya tanyain lagi,”Siapa anak yang paling ganteng?”, Jawabnya,”Aku!”. (Dulu dia belum bisa menyebut 'Aku', bilangnya 'Aa', sekarang udah lengkap jadi Aku :).

Saya lalu menggendongnya ke dapur dan sambil mendekati Mamanya, saya bertanya,”Darrel, siapa yang paling cakep?”…. Di luar dugaan dia menjawab,”Mama.” Padahal ini nggak diskenariokan, terjadinya spontan saja. Saya dan Anda tadinya mungkin berpikir dia akan menjawabnya lagi dengan kata,”Aku”, tapi saya terkesan dengan jawaban anak saya itu. Saya jadi ingat dengan tulisan di kaos anak kecil yang bunyinya "If you see I am handsome, you should see my Daddy"…Tapi kali ini bagi si Darrel berlaku ungkapan yang lebih tepat adalah "If you see I am handsome, you should see my Mom".

Kalo saya pasang tulisan dengan judul "If you see I am handsome, you should see my Daddy," nanti dikira saya sombong atau narsis, he he he. Tapi kalo diliat dari jauh juga khan ganteng (tuh…kan, ha ha). Dari jawaban anak saya itu saya lihat, seolah-lah dia mau menunjukkan bahwa dia bangga atau proud dengan Mamanya. Ekspresi polos anak saya itu menunjukkan bahwa dia sangat bangga dengan orang tuanya. Seolah-lah dia mau mengatakan bahwa kalo saya ganteng atau cakep, nah siapa dulu Mamanya atau siapa dulu Bapaknya (biar adil Bapaknya juga disebut...he he).

Saya sebagai ayah menjadi bangga ketika anak saya mengatakan seperti itu. Harapan saya adalah dia akan terus bangga dengan orang tuanya saat dia bertumbuh menjadi besar nanti. Saya teringat saat Johny Deep (salah satu aktor favorit saya) diwawancara dan ditanyakan mengapa dia mau jadi pemain film? Dia menjawab bahwa dia ingin anaknya bangga, bangga bahwa ayahnya mampu berperan atau berakting bagus di film-film besar. Saya berharap Darrel juga bangga dengan Mama dan Papanya terus.

Tadinya saya ikut CIBFest dan masuk nominasi 10 besar blog favorit, berharap dan pengen menang buat ngasih hadiah si Darrel tapi ternyata belum menjadi juara. Yang penting udah berjuang buat si Darrel, dan Papa akan terus berjuang untuk kompetisi berikut atau untuk hal yang lainnya, Nak.

Saya sendiri bangga dengan Darrel, yang pasti mamanya juga demikian. Saat dibilang guru Sekolah Minggunya bahwa dia anak yang kalem, penurut di kelas, dia nggak nakal pokoknya, saya jadi bangga. Kalau di rumah emang kadang iseng tapi masih wajar dalam ukuran seorang anak seperti dia dan nggak nakal bangetlah. saya juga bangga kalau dia minta digendong sama saya. Dia akan mengatakan, "Ndong...ndong...Papa, ndong Papa". Dia juga sudah belajar berdoa sebelum tidur, dia pasti akan minta Mama dan papanya bergantian mendoakannya, dan sebelum berdoa dia sudah melipat tangannya...Dia juga belajar mengucapkan kata-kata biasanya akhiran dalam doa, misalnya saya ngomong dalam doa,"Supaya Darrel bisa tidur nye..."(dia akan melengkapi)..."nyak". Begitu seterusnya...Dan di akhir doanya biasanya dia sudah bisa menutupnya sendiri dengan kata,"Amin!" yang diungkapkannya dengan penuh keyakinan.

Saya menulis ini sebenarnya karena tepat hari ini adalah ulang tahun Darrel. Dua tahun yang lalu Mamanya melahirkannya melalui operasi Caesar. Dengan anugerah Tuhan dan pengorbanan Mamanya, Darrel lahir dengan selamat. Padahal kondisi sebelumnya air ketubannya sudah berubah menjadi hijau artinya kondisinya harus mendesak dilahirkan karena air ketuban berdampak tidak baik bagi si bayi. Hari ini adalah hari ulang tahunmu Darrel, Papa lagi kerja. Nanti sore Papa dan Mama pulang untuk merayakan ulang tahun kamu. Happy Birthday Darrel.:) God Bless You, my Son.

NILAI KESADARAN

NILAI KESADARAN

Dikisahkan, seorang direktur eksekutif di sebuah perusahaan multinasional berkisah tentang perjalanan kariernya. Saat masih muda, aku bangga pada diriku sendiri yang pintar, lulus sekolah dengan angka yang memuaskan dan bersikap angkuh pada orang-orang yang tidak sepandai aku. Aku dulu egois sekali, mengejar karier secepat mungkin tanpa mempertimbangkan perasaan orang-orang yang aku dahului. Yang penting cepat sampai ke tujuan tanpa pernah menyadari bahwa kepandaian dan caraku memenangkan perdebatan di meja rapat ternyata menyakiti teman-teman dan seniorku sendiri. Yang penting dewan direksi senang dan puas dengan hasil kerjaku, maka karierku pasti akan meningkat dengan pesat begitu pula dengan gaji dan fasilitas yang bakal ku terima. Yang lainnya aku tidak peduli. Sikapku yang hanya mementingkan diri sendiri dan tidak merasa perlu bersosialisasi, menyebabkan aku dijauhi teman dan ketika sadar, tiba-tiba aku sendirian!

Saat kelelahan karena pekerjaan yang menumpuk, tidak ada satu orang teman pun yang menyapaku apalagi membantu. Ketika sakit, tidak ada yang menanyakan keadaanku apalagi menjenguk. Hidupku begitu kering dan kesepian. Hanya ada satu orang yang menyapaku dengan senyum yang selalu merekah di bibirnya, yaitu si Udin, cleaning service merangkap office boy di kantorku. Sosok pemuda kampung yang ramah dan siap membantu.

Sapanya yang khas setiap bertemu, "Selamat pagi, siang, atau sore, Pak." "Mau tambah minum apa?" atau "Apa yang bisa saya Bantu, Pak?" Meskipun pekerjaannya berat, menyiapkan segala properti untuk semua orang di kantor, dia selalu ringan tangan menolong orang lain yang bukan menjadi tugasnya sehingga dia sangat disukai oleh semua orang. Bahkan saat tidak masuk kerja karena sakit, beberapa orang kantor menyempatkan menengok dan mengumpulkan uang membantu Udin.


Diam-diam aku iri kepada udin dan marah kepada diriku sendiri. Iri kepada Udin? Yang cuma cleaning service? Sungguh keterlaluan! Kenyataan itu serasa menamparku dengan keras. Selama berhari-hari aku merenung dan meneliti kembali tujuan hidupku. Apakah aku bahagia dengan perolehan yang telah aku capai selama ini? Apakah ini tujuan hidup yang aku inginkan? Dan banyak lagi pertanyaan yang menggantung di benak ini. Sejak itu, aku sadar dan segera membuat rencana untuk berusaha merubah diri menjadi lebih baik seperti yang aku inginkan. Menjadi pribadi yang lebih menyenangkan bagi diri sendiri dan orang lain. Perubahan demi perubahan positif pun terjadi. Sungguh luar biasa. Kesadaranku muncul karena seorang Udin!

Pembaca yang budiman,

Pepatah bijak mengatakan "Setiap orang bisa menjadi guru bagi orang lain" dan yang sering saya sharingkan, "Sebuah prestasi tanpa dilandasi oleh kepribadian dan pikiran yang positif maka akan rapuh dan mudah runtuh" adalah sangat tepat untuk menggambarkan kisah tadi. Apalah artinya pintar jika hanya menyakiti orang lain, bahkan teman sendiri? Karena sesungguhnya, pintar adalah berkah dari yang Kuasa. Tetapi mampu mengelola kepintaran sehingga bermanfaat dan membahagiakan bagi diri sendiri dan orang lain itu baru lah kebijaksanaan.

Mari mengevaluasi diri sendiri, untuk selalu menghargai berkah yang diberikan Tuhan kepada kita.

Salam sukses luar biasa!
Andrie Wongso

Ingat Bebek

Ingat Bebek

Ingat bebek? Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek dan neneknya dipertanian mereka.

Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan malam. Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya. Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek itu dikepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih. Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya mengawasi. Sally melihat semuanya, tetapi tidak berkata apapun.

Setelah makan, nenek berkata, “Sally, cuci piring.” Tetapi Sally berkata, “Nenek, Johnny berkata bahwa dia ingin membantu didapur, bukankah demikian Johnny?” Dan Sally berbisik, “Ingat bebek?” Jadi Johnny mencuci piring.

Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi memancing, dan nenek berkata, “Maafkan, tetapi aku perlu Sally untuk membantu menyiapkan makanan.” Tetapi Sally tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, karena Johnny memberitahu kalau ingin membantu.” Kembali dia berbisik, “Ingat bebek?” Jadi Sally pergi memancing dan Johnny tinggal dirumah.

Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Sally, akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya nenek dan mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun. Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, “Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri dijendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu.” Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah yang dilemparkan musuh kemukamu. Tetapi apapun itu, aku ingin memberitahu sesuatu. Tuhan juga selalu berdiri di’jendela’. Dan Dia melihat segalanya. Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila engkau memintanya. Hanya Dia heran melihat berapa lama engkau membiarkan musuh memperbudakmu. Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya mengampuni, tetapi Dia juga tidak mengingat-ingat lagi dosamu.”

Mencari Informasi Pakai Google

Sebenarnya Mencari informasi pakai google sudah dimudahkan oleh google itu sendiri. Hanya dengan mengetikkan beberapa kata (keyword) google langsung mengampilkan daftar website yang berhubungan dengan informasi yang kita cari.

Tapi terkadang TIDAK SEMUDAH itu?

Jujur saja walaupun Google sudah memudahkan kita namun terkadang kita sendiri yang mempersulit. Berikut beberapa Rahasia Google yang WAJIB anda ketahui (Saya katakan rahasia karena banyak orang yang tidak tahu).

1. Mencarilah secara spesifik

YA! ini mungkin kesalahan terbesar orang yang jarang pakai google. Jika melakukan pencarian informasi selalu tidak spesifik. Misalkan anda sedang mencari informasi berupa keyword(kata kunci) cinta, tapi informasi cinta apa? Apakah tips cinta, lagu cinta, lirik cinta, kisah cinta? Ada beragam kemungkinan tentang cinta

Kalau Tuhan bilang : "Kamu Tak Gendong"

Kalau Tuhan bilang : "Kamu Tak  Gendong"

Refleksi dari Yesaya 46: 4

Masa sih Tuhan bilang seperti itu? Atau, masa sih ada ungkapan kayak gitu. Yesaya 46:4 mengatakan demikian: "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu". Penekanan yang muncul dari ungkapan Aku menggendongmu ini sangat menarik dan unik untuk dilihat.

Ketika Tuhan berbicara : Tak gendong kamu, di sini Tuhan hendak menyatakan bahwa Dia mengasihi kita. Menggendong adalah ekspresi kasih yang dalam. Bagaikan ibu yang penuh kasih menggendong anaknya, Tuhan dengan kasih setianya menggendong kita. Ingat, waktu kita kecil dan tak berdaya, ibu kita pasti akan menggendong kita ... Demikian pula Tuhan memperlakukan kita lebih lagi. Dia Allah yang penuh perhatian, penuh kasih. Perhatian Tuhan dinyatakan tidak saja dengan kata-kata tetapi dengan tindakan. Betapa indah dan menjadi suatu penghiburan ketika kita bangun di pagi hari dan kita tahu bahwa kita dikasihi oleh Tuhan. Ya sepanjang malam pekat saat kita istirahat dan kita tidak menyadari diri kita, ingatlah bahwa Tuhan menjaga dan menggendong kita. Artinya Dia menjaga dan memperhatikan kita dengan kasih-Nya.

Ketika Tuhan bilang : Tak gendong kamu artinya Tuhan tahu kelemahan dan keterbatasan kita. Tuhan tahu betapa kita lemah dan tak bisa menanggung semua beban dan persoalan hidup ini. Tuhan tidak membebani kita seperti dewa-dewa Babel yang justru menjadi beban berat dan harus diangkut oleh lembu dan manusia. Tuhanlah yang menanggung segala beban kita. Dia tidak pernah kenal lelah dalam menopang hidup kita. Dia Allah yan berkuasa dan sanggup memberi kita jalan keluar. Bagi Dia tak ada yang mustahil, Dia pasti akan selalu menyediakan pertolongan bagi kita melewati berbagai lika-liku perjalanan hidup. Bahkan saat menghadapi tantangan, Dia selalu bersama kita. Dan Tuhan tidak pernah mengeluh walau kita sering membebani Tuhan, tetapi Tuhan selalu mengasihi dan memegang hidup kita. Tuhan mau kita mengandalkan-Nya dan percaya bahwa Dia mendukung dan menopang hidup kita. Apalagi dalam menghadapi kesendirian, Tuhan sesungguhnya mendampingi dan menggendong kita saat kita tak mampu berjalan. Bahkan di dalam lembah kekelaman, lembah kegelapan dan air mata ada Tuhan yang mendampingi dan menopang kita.
Ingat kisah terkenal Footprints ? Ketika dia melihat jejak langkah di pasir hanya sepasang saja padahal tadinya dua pasang jejak kaki. Dia protes dan bertanya kepada Tuhan, Tuhan mengapa engkau meninggalkan aku? Tuhan berbisik, "Anakku yang Kukasihi
Aku mencintai kamu dan takkan meninggalkan kamu
Pada saat sulit dan penuh bahaya sekalipun.
Ketika kamu melihat hanya ada satu pasang jejak ,
ltu adalah ketika Aku menggendong kamu."


Ketka Tuhan bilang : Tak gendong kamu terus, artinya dengan kesetiaan dan kasih-Nya maka Dia akan ‘terus’ secara konsisten membawa kita sampai usia tua dan putih rambut kita. Ini menjadi jaminan bagi masa depan kita. Kita nggak perlu takut hadapi masa depan dan hari tua kita. Banyak orang yang takut menghadapi hari tua atau masa depan. Ingatlah Tuhan selalu mendampingi dan menyertaimu. Dia tak akan melepaskan atau mencampakkkan kita sampai kita beruban, kesetiaan dan kasih-Nya tak pernah berubah. Manusa bisa berubah setia dan cinta manusia bisa pudar seiring waktu tetapi cinta Tuhan kepada kita tak pernah berubah. Sekalipun kita meninggalkannya, dengan kasih-Nya Dia menarik kita kembali untuk kembali ke pangkuan-Nya.

Ketika Tuhan bilang : Tak gendong kamu artinya Tuhan mau mengangkat hidup kita. Kata menanggung kamu juga berarti to lift up, exalt, support. Seringkali kita merasa beban dan pergumulan menekan kita dan membuat kita jatuh. Atau kita merasa kondisi kita terpuruk dan rasanya sulit untuk bangkit dan melangkah kembali. Tetapi Tuhan mau mengangkat kita bahkan mau meninggikan kita. Tuhan berkuasa untuk membuat kita bangkit, dan meninggikan kita dengan cara dan kuasa-Nya. Ini menjadi penghiburan bagi kita bahwa kejatuhan dan kegagalan bukanlah suatu akhir. Ada Tuhan yang sanggup mengangkat kita dari keterpurukan dan membuat kita kembali dipulihkan. Tuhan akan meninggikan kita, meninggikan karir, pencapaian, sukses atau pelayanan kita. Hanya Dia yang sanggup melakukan semuanya itu.

Ketika Tuhan bilang : Tak gendong kamu artinya bahwa Tuhan sendirilah yang akan menyelamatkan hidup kita. Tuhan tidak hanya sanggup mengangkat beban hidup kita tetapi juga sanggup mengangkat dan menyelamatkan hidup kita. Dia tak hanya mengangkat dan menyelamatkan kita dari bahaya dunia ini tetapi Dia juga mampu menyelamatkan kita dari penghukman kekal. Kita tidak sanggup menyelamatkan diri kita sendiri. Orang lain juga tidak. Hanya Tuhan sendiri yang akan membawa dan menggendong kita sampai tuntas artinya sampai menyelamatkan hidup kita. Ini suatu karya agung Tuhan yang tuntas, berlanjut dan total. Karya Tuhan tidak pernah setengah-setengah. Dia tahu bahwa kita membutuhkan keselamatan maka Dia meraih dan mengangkat kita dengan keselamatan yang abadi. Keselamatan yang sifatnya permanen, kekal, bergaransi dan tak pernah berubah. Karena keselamatan itu datangnya dari Tuhan. Dan ingat, Tuhan tidak membebani kita untuk memperoleh keselamatan itu. Justru Tuhan yang menanggung semua beban dan dosa kita dan dengan kasih-Nya memberikan keselamatan itu dengan cuma-cuma bagi kita. Jadi mau nggak digendong sama Tuhan? Aku sih mau aja.

Shutter : Hantu minta digendong

Shutter :  Hantu minta digendong


Akhir film ini memperlihatkan seorang pria yang duduk di ranjang di sebuah rumah sakit jiwa dengan posisi tubuhnya tertunduk dengan lesu. Mengapa dia tertunduk lsu dan tubuhnya menjadi membungkuk akan segera terjawab. Saat kamera menjauh, nampaklah sang hantu wanita yang berambut panjang (ya iyalah, kalau rambut pendek kan jarang dan nggak serem) dengan posisi kedua tangannya merangkul erat di leher sang pria tersebut dan posisi tubuhnya si hantu nempel di punggung sang pria tadi. Rupanya yang membuat pria tadi tertunduk adalah karena menanggung beban dari si gadis hantu yang menggelayut mesra di belakangnya. Bukan menggelayut mesra kali ya…….

Kisah film ini awalnya dimulai dengan bahagia. Sepasang pengantin baru Ben dan Jane baru saja merayakan pernikahannya dengan rona wajah yang sangat bahagia. Selanjutnya keduanya harus ke Jepang karena Ben berprofesi sebagai fotografer dan hendak melakukan pemotretan model di Jepang. Malam hari saat melaju dengan mobil di jalan yang sepi, Jane menabrak seseorang. Anehnya tidak ada tanda atau bekas apa-apa, orang tersebut juga menghilang. Jane masih dihantui bayangan gadis yang ditabraknya sementara Ben merasaka ada gangguan di bahunya.

Keanehan mulai muncul saat di keduanya berfoto bersama dengan menggunakan shutter otomatis. Ternyata ada bayangan putih yang muncul. Ben juga merasakan gangguan di bagian leher dan bahu yang dia sudah rasakan semenjak insiden tabrakan di malam hari. Saat dicek ke dokter ternyata tidak apa-apa. Hanya ketika akan ditimbang oleh sang perawat, perawatnya kaget karena berat dari si Ben langsung melonjak naik hampir dua kali lipat.

Gangguan hantu itu juga muncul di tempat kedua temannya yaitu Bruno dan Adam. Mereka bahkan akhirnya mengalami nasib yang tragis, mati di tangan sang hantu. Ben dan Jane menjadi takut. Puncaknya hantu itu menganggu keduanya secara fisik. Mereka lalu pergi ke tempat tinggal sang gadis dan ternyata mereka menemukan bahwa gadis itu jasadnya masih ada di ruangan dan dipenuhi lalat, masih belum dikubur. Akhirnya jasad gadis tersebut dikremasi. Ben dan Jane berpikir si hantu sudah nggak menghantui lagi.

Ternyata hantu itu masih muncul..... Melalu lembar foto foto yang menangkap bayangan putih yang tidak lain tidak bukan si hantu, Jane melacak jejak hantu tersebut. Jane akhirnya menemukan sebuah koper dan kamera foto yang menyimpan foto-foto masa lalunya. Melalui foto=foto dari kamera itu akhirnya membongkar da menyingkapkan rahasia yang tersembunyi dan dalam dari suaminya dan kedua temannya. Ternyata suaminya dulu berpacaran dengan sang gadis Megumi Tanaka yang bekerja sebagai penerjemahnya tetapi dia tidak sungguh-sunguh mencintainya. Akhirnya suatu malam, Megumi dikasih obat penenang dan diperkosa kedua temannya. Sementara Ben justru membiarkannya. Megumi akhirnya memilih untuk bunuh diri.

Pelajaran dari film ini adalah:

Sebenarnya manusia seperti Ben dalam film ini ke mana-mana membawa beban dan dosanya yang begitu besar. Bagi saya, hantu yang membebani diri sang Ben itu sampai membuatnya bungkuk dan letih lesu adalah gambaran beban dan dosa manusia. Beban dan dosa itu begitu kuatnya sehingga tidak akan mungkin dilepaskan, menempel dan menggelayut begitu eratnya dalam hidup kita. Usaha manusia untuk lepas dari beban dan dosa itu pasti tidak akan menolong karena manusia tidak akan mampu membebaskan dirinya sendiri dari belenggu dosa. Tali-tali dosa dan maut begitu kuat mencengkeram manusia yang tidak berdaya. Tapi ada satu harapan. Kristus berkata,”Marilah kamus yang berletih lesu dan berbeban berat, aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”

Kedua, sikap acuh tak acuh atau dan malah membiarkan orang lain menderita juga adalah dosa. Sikap “pembiaran” bukanlah hal sepele. Dalam film ini, si Ben sudah mengetahui bahwa Megumi menjerit minta tolong tapi dia sengaja membiartkan dan tidak berbuat apa-apa padahal dia bisa berbuat sesuatu untuk menyelamatkannya. Dosa pembiaran itu berdampak serius karena bisa mengakibatkan orang lain menderita bahkan kehilangan nyawa. Seringkali banyak orang yang bersikap seperti ini, mengetahui sesamanya benar-benar butuh tapi dibiarkan saja. Malah bersikap nggak peduli dan tak ada belas kasihan sama sekali. Mudah-mudahan kita tidak melakukannya dalam hidup kita.

Ketiga, kita tidak mungkin menyembunyikan ataupun menutupi segala dosa dan kesalahan kita karena ada yang melihat dan mengawasi kita. Kalau hantu dalam film itu digambarkan bisa melihat dan mengawasi serta mengetahui dan mengungkapkan kesalahan sang cowok di masa lalu, Tuhan jauh lebih maha tahu dan melihat bukan cuma di masa lalu tapi di masa depan. Itu berarti mencakup semua rencana-rencana atau rancangan-rancangan dan cita-cita kita baik yang baik dan jahat semuanya dilihat dan telah diketahui oleh Tuhan. Kita mungkin berpura-pura atau bersandiwara dengan orang yang paling dekat dengan kita, tetapi sesungguhnya Tuhan tahu segala motif dan apa yang ada dalam hati kita. Ingat mata Tuhan melihat dan mengawasi kita. Tuhan tidak tidur bukan, seperti ungkapan Jawa, Gusti Ora Sare.

Make Over Blog

Make Over Blog

Kalo buat kulit atau wajah kita ada yang namanya revitalisasi ato peremajaan kulit gitu (tapi saya nggak pernah nyoba) nah kalo buat blog namanya 'make over blog' apa reparasi ya... nGgak begitu penting sih istilahnya yang penting hasilnya. Saya share aja beberapa yang saya tahu dan yang ditampilkan di blog ini (bagi-bagi rahasia yang Anda tidak akan temukan di toko-toko buku kesayangan Anda = lebay:, ha ha) So, if you really want to redesign your blog, check here:

Pertama, yang pengen ganti template, ganti dengan template yang lebih modis atau yang lagi ngetrend (ini cara instant). Silakan kunjungi :
Cahaya Biru, di sini anda pasti akan tergiur dengan berbagai template yang menarik hasil convert dari WP Template. Cahaya Biru adalah seorang converter WP template to blogger yang luar biasa, saya memakai beberapa templatenya termasuk yang di blog ini. Sesuai dengan namanya Cahaya Biru (nick name) adalah orang Indonesia juga ( ya iyalah dari namanya...), template blognya terus bercahaya.....

Bloggertricks bagi yang nggak menyukai slider di sini menawarkan koleksi template yang simpel juga trendy dan nggak ribet diinstall karena sebagian besar nggak pake javascript.

Bloggerstyles Collection of the Best Blogger Templates, pilihannya buanyak sekaleee.

Kedua, kalo masih belum puas dengan tampilan blognya, Anda bisa menambahkan slider dengan javascript. Buat yang suka ngoprek, silakan mencoba beberapa slider javascript yang populer.
Vivalogo menampilkan Top 30 koleksi javascript slideshow, bisa dijadiin referensi. Ada slider BarackSlideshow (karena dipake di situsnya Mr Barack Obama,...:)

Dynamic Drive the #1 place on the net to obtain free, original DHTML & Javascripts to enhance your web site. Salah satu penyedia jasa javascript secara free. Anda akan melihat variasi slider javascript yang menarik dan dinamis. Tempat saya mengenal dan belajar mengutak atik javascript...

Mau buat slider seperti yang di atas blog ini, yang ada koleksi filmnya, cek di :
Blogspot blog Web dari India ini menyajikan banyak tips, trick, dan hacks buat blog.


Ketiga, buat menu tab yang menarik dan dinamis. Anda bisa bereksperimen dengan memilih berbagai variasi tab navigation yang sesuai dengan template Anda. Cek di sini:
Hongkiat Online tips for tech users, designers, bloggers.

Mau nampilin side menu kayak yang ada di samping kiri blog ini, cek di:
side menu


Keempat, tambahkan toolbar horizontal di bagian bawah blog Anda
Wibiya Toolbar horizontal di bagian bawah ini bisa nampilin link ke FB, Twitter, keren khan?. Toolbar ini keren abis, buatan orang Israel. Tadinya mau dipasang di blog ini tapi sayang javascriptnya bentrok...:(

Kelima, buat tombol arah panah ke atas(back to top) dan tombol feedback, cek di:
Mybloggertricks.com kreasi dari Pakistan...

Keenam, buat kursornya kayak bertaburan bintang gitu alias sparkling cursor buat blog Anda::
carnine9 efek kursornya nggak cuma putih, ada yang merah, kuning, hijau, pink juga ada (blognya from Malaysia).

Ketujuh, tampilkan AutoHiding Social Bookmark, cek di:
Bloggerstop.net pemilik webnya dari India. Anda bisa temukan beberapa tips yang menarik di web ini.

Kedelapan, tampilkan Twitter di blog Anda hanya denghan empat klik saja,...
Add Twitter to blog Silakan mengeksplore aneka tips dan trik dari Blogdoctor.

Kesembilan, tampilkan teks scroller dengan efek typing, berguna untuk menampilkan pesan bla bla bla
Javascriptkits Menampilkan koleksi javascript yang menarik

Kesepuluh, tampilkan tagcloud animasi flash alias tagcloud blogumulus untuk label posting blog Anda, cek di :
Bloggerbuster Blogger Buster is a resource blog for bloggers, offering hints, hacks, tips and tricks .

Mau mencoba tampilan animasi flash tagcloud foto Anda?, coba aja di
Roytanck Anda perlu upload foto dulu ke Flickr setelah itu masukkan feed Flickr Anda dan enjoy :)

Indahnya Berbagi

Indahnya Berbagi



Saya pernah mendengar bahwa anak kecil itu egois. Kalau punya makanan maka dia akan makan sendiri dan nggak mau berbagi. Kalau dimintai, dia nggak akan menghiraukan dan terus menikmati saja apa yang dia makan. Tapi anak saya dari umur 1 tahun sudah belajar berbagi. Kalo lagi makan kue atau biscuit saat diminta maka dia akan langsung berbagi. Aku pikir karena aku adalah Papanya. Suatu kali pas minggu siang kami makan di Mal Artha Gading dan anak saya juga dibawa serta. Selesai makan, saya gendong anak saya untuk membeli roti kesukaannya. Ketika kembali, Mamanya minta si Darrel untuk menawarkan roti ke seorang anak yang sebaya dia yang duduk dekat meja kami.bersama orang tuanya. Spontan anak saya mengambil roti dan memberikan langsng rotinya ke anak tersebut. Saya ingat rotinya, Jesslyn Cakes.

Tindakan yang sederhana itu sebenarnya menunjukkan bahwa anak ini lebih dewasa dan dia langsung menunjukkan tindakan yang nyata. Dalam kepolosannya dia mampu memberi dan berbagi dengan orang lain. Waktu saya lihat muka anak saya ketika memberi, wajahnya sumringah. Ada keceriaan yang tulus, tanpa rekayasa atau pura-pura. Tindakannya memberi ini melampaui prediksi saya sebagai orang dewasa dan juga selaku Papanya.

Saya lalu memikirkan lebih jaunh tindakan anak saya ini. Pertama, pada dasarnya kita diberi kemampuan untuk memberi oleh Tuhan. Anak kecilpun sudah memiliki kemampuan memberi, jadi potensi untuk berbagi itu sudah ada sejak kecil. Tapi potensi dan kemampuan memberi itu itu bisa mengalami perubahan atau pergeseran. Manusia cenderung menggenggam erat dengan jari jemari apa yang yang dimilikinya. Menggenggam erat itu menggambarkan bahwa kita hanya ingin menguasai dengan kuat apa yang kita miliki dan tidak mudah untuk melepaskan atau membagikannya. Nggak cuma itu hatinya juga udah tertambat di situ. Dalam proses hiduplah kita belajar untuk membuka jari-jari tangan kita untuk melepaskan dan hati kita belajar untuk mengihklaskan..

Analogi ini menunjukkan bahwa tidak mudah bagi kita untuk melepaskan apa yang telah kita pegang, yang telah kita rengkuh dan tergenggam erat dalam genggaman kita. Faktor yang memperkuat genggaman jari-jemari itu adalah karena kita selalu melihat bahwa apa yang ada dalam genggaman kita adalah hasil jerih payah kita, hasil usaha kita sendiri. Apa yang kita pegang dan kita miliki adalah hak mutlak kita dan siapapun tida punya andil di dalamnya. Benar dong?

Benar. Tapi sebelum kita ‘menghasilkan sesuatu’, maka sebenarnya kita tidak memulai dari kekosongan atau kehampaan. Kita nggak memulai dari nol. Kita sebenarnya diberi pinjaman modal. Modal? Ya modal dasar alias modal usaha. Modal usaha dan berusaha itu mencakup tenaga, waktu, kesempatan, kesehatan, pikiran, skill, bakat, inspirasi, dan sebagainya. Coba saja kita punya bakat atau skill tapi nggak punya waktu atau kesempatan, tau-tau langsung ke akhirat, pasti kita tidak akan bisa berkarya lagi khan? Kalau begitu sebenarnya apa yang kita raih itu adalah ‘pemberian’ juga. Mobil mengkilap, harta berlimpah, simpanan (duit ya, jangan orang) yang berlimpah jelas adalah karunia-Nya. Walaupun kita mengklaim bahwa keberhasilan atau sukses itu adalah karena hasil usaha kita tetapi ada andil dari sang Pencipta baik langsung maupun tidak langsung. Seperti anak kecil yang mendapat kue yang enak di tangannya atau memegang duit di tangannya bukan karena dia sudah kerja keras tapi itu adalah pemberian Papa Mamanya. Kita yang udah dewasa, apa yang ada pada kita dan yang mau kita bagikan ke orang lain jelas adalah pemberian Tuhan.

Jadi poinnya yang kedua di sini adalah kalau kita bisa memberi karena Tuhan sudah memberi terlebih dahulu bagi kita. Mengapa kita bisa memberi, karena kita sudah menerima lebih dahulu berkat dan anugerah dari Tuhan. Berkat Tuhan itu sangat luar biasa sehingga setiap manusia menikmatinya walaupun orang tersebut tidak pernah memberi tapi Tuhan nggak hitung-hitungan dalam memberi berkat-Nya.

Ketiga, Pemberian yang dilakukan dengan ‘sungguh’ akan membawa sukacita. Anak saya waktu membagian roti atau kue, sorot matanya memancarkan kesenangan dan senyumanpun menghiasi wajahnya. Waktu dia melihat saya memakannya diapun penuh kegirangan dan saya pun jadi turut senang. Kendati makanan yang dibag hanya crackers, jagung rebus bukan hamburger atau pizza tapi kesenangan itu tak terkira. Sukacita karena pemberian ini akan muncul baik di pihak pemberi maupun penerima. Pemberian yang sejati membawa kesenangan yang sejati pula. Ini bertolak belakang dengan semangat hedonisme, paham yang mengajarkan untuk mengejar kesengan semata, kesenangan yang semu karena berpusat pada keegoisan dan pelampiasan hawa nafsu individu.

Keempat, pemberian itu hendaknya disertai dengan ketulusan. Sama seperti kepolosan seorang anak yang memberikan tanpa ada motif ada kepiting di balik bakwan, ada kepentingan, kawan…. Anak kecil memberikan dengan tulus dan apa adanya. Pemberian yang disertai ketulusan itu sungguh jauh lebih bernilai dan pemberian inilah yang ideal. Pemberian seperti inilah yang ‘suci’ artinya bersih dari segala maksud-maksud terselubung atau maksud untuk mencari keuntungan, nama, menarik pemberian yang lainnya, dan sebagainya. Pemberian yang terbaik dan disertai ketulusan adalah kombinasi pemberian yang sangat ideal tentunya. Dan ini bukan hal yang mustahil karena kita dimungkinkan untuk memberikan pemberian semacam ini. Tuhan terus menanti orang-orang yang memberi dengan style seperti ini. Pemberian inilah yang nantinya akan berbau harum baik di hadapan Tuhan maupun di hadapan sesama.

Keajaiban Apresiasi


Seorang anak pulang dengan membawa hasil ulangan dan menunjukkannya pada Mamanya,”Ma, ini aku dapat nilai 90,” ungkapnya dengan nada riang. “Cuma 90 aja bangga, kenapa nggak cepek (maksudnya 100)”? kata Mamanya. Dia akhirnya belajar keras dan ternyata berhasil, dia mendapat nilai 100. Apa reaksi Mamanya? “Nggak salah tuh nilainya. Jangan-jangan gurumu salah periksa tuh. Atau soalnya terlalu gampang. Jaman Mama sekolah dulu nggak ada yang nilai 100.” Ada lagi kisah anak yang lainnya. Di akhir semester untuk pertama kalinya dia meraih peringkat II di kelas, dia mengabarkan kabar prestasinya kepada Papanya dengan gembira,”Pa, saya juara II loh Pa”. “Apa?, juara II? Tuh liat Kakakmu rangking I terus , jangan kalah ma dia.” Papanya kembali berkomentar,”Kamu ma Kakakmu aja masih kalah ma Papa. Jaman Papa dulu soalnya lebih susah loh, tapi Papa selalu juara kelas bahkan juara umum dari SD samppe SMA, juara lari, juara catur, juara ping pong. Hmmm kalian masih payah dibanding Papa….”

Ini memang bukan kisah nyata tapi jamak dijumpai kemiripannya dalam realita hidup keluarga di dalam kultur Timur. Kisah malang anak yang mengharapkan apresiasi tapi bukan itu yang didapat hanya tanggapan dingin, membandingkan, mengecilkan dan menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa. Bayangkan betapa kecwanya si anak setelah belajar dan bekerja keras tetapi tak ada pujian dan pengakuan sama sekali.
Apresiasi yang minim atau langka memang bisa jadi diturunkan dan ini berkaitan dengan budaya dan pola pengasuhan dalam keluarga. Bahkan dalam budaya kita harus diakui apresiasi itu diminimalisasi dan dicegah dengan ungkapan,"Jangan dipuji, nanti besar kepala. Tu jangan dipuji nanti dia cepat puas.” Reaksi semacam ini akhirnya menjadi penghambat bagi orang untuk mengembangkan apresiasi lebih lanjut. Di sisi lainya juga timbul penyangkalan atau penolakan terhadap apresiasi. Bahkan ada yang menjadi alergi dengan apresasi atau pujian. Padahal apresiasi itu wajar dan perlu. Tidak hanya itu, apresiasi memiliki dampak luar biasa.

Apresiasi bermanfaat dan berdampak sangat besar dalam perkembangan diri seorang anak. Anak yang dibesarkan dengan apresiasi yang baik akan memiliki citra diri dan kepercayaan diri yang baik. Bahkan akan membentuk karakter yang positif dalam dirinya yaitu bagaimana belajar menghargai, bersyukur, serta akan memberikan pengaruh yang positif bagi orang lain yaitu bisa menjadi pendorong atau motivator bagi orang lain. Anak yang dibesarkan tanpa apresiasi cenderung sinis, kurang menghargai, pengeritik atau menjadi pencela. Bisa-bisa akan berpengaruh pada self esteemnya dan berdampak pada sosialisasinya juga jadi kurang baik. Belum lagi menyangkut ke depannya. Jadi apresiasi itu ternyata penting banget.

Apresiasi macam apa yang berdampak ? Jelas apresasi yang tidak sekedar basa basi, asala bunyi atau pepesan kosong tapi apresiasi yang tepat dan kongkrit. Ada apresiasi yang justru menjadi hambar dan nggak berdampak karena diungkapkan dengan cara yang keliru. Atau aapresasi yang nampaknya baik atau manis di depan tapi belakangnya “tak sobek-sobek”. Misalnya,”Wah, lukisanmu bagus, kalau dilihat dari Monas.” Atau,”Suaramu bagus kalo nyanyi, bikin bulu kuduk berdiri.” Apresiasi jenis ini mulanya mengangkat tinggi seseorang kemudian membanting sampai berkeping-keping atau dipuji dulu setelah itu dibantai. Ini bukanlah apresiasi yang baik, positif dan konstruktif.

Apresiasi yang baik adalah diekpresikan secara tepat dan kongkrit. Bukan hanya diungkapakan secara umum misalnya, “Kamu hebat atau kamu baik,” Hebat dalam hal apa atau baik dalam hal apa, ini harus jelas dulu. Apresiasi akan berdampak kalau diungkapkan secara spesifik. Apresiasi yang baik kalau diungkapkan dengan tepat maka bisa berdampak besar. Thomas Alfa Edison sewaktu bersekolah dianggap tidak memiliki harapan bahkan dikeluarkan dari sekolah oleh gurunya. Mamnya terus memberikan semangat dan dorongan buat dia untuk terus belajar dan berusaha. Terbukti Thomas ALfa Edison mencengangkan dunia dengan berbagai penemuannya yang sangat luar biasa. Ingat wanita besi, julukan buat Margareth Thatcher?, seorang PM Inggris yang luar biasa dan sangat disegani. Dia menyatakan bahwa pujian dan dorongan dari Papanyalah yang membuat dia berhasil dan meraih pencapaian-pencapaiam yang luar biasa.

Saya paling suka dengan kisah mengenai Johny Figaro. Johnny Figaro adalah seorang anak Italia berusia tigabelas tahun yang tinggal di New York. Sebagai siswa dia menjadi masalah besar bagi guru guru-nya. Johnny sering berkelahi dan sering mengganggu murid-murid . Anak ini juga dikenal kasar terhadap guru-gurunya dan sudah terlalu sering menerima hukuman.

Saat kelas enam, dia bertemu dengan wali kelasnya, seorang guru muda yang tenang. Suatu kali Johnny masuk ke kelas dengan sikap yan seenaknya. Guru muda itu berkata dengan tenangnya ”Johnny, hari ini kamu kelihatan baik dengan kemeja yang bersih dan rapi” Mendengar itu, Johnny langsung terkesiap, dan secara spontan merapikan posisi duduknya dengan badan yang tegak.
Siang harinya, Johnny terlihat memakai dasi dengan, dan kembali si guru muda ini memberikan pujian kepadanya. Hari berikutnya dia mengganti tali sepatu yang lusuh dengan yang lebih bersih dan sepatunya menjadi lebih mengkilap karena sudah disemirnya.

Guru muda itu mengatakan kepada guru-guru yang sebelumnya menangani Johny ”Berikan pujian padanya dan anak itu akan memberikan reaksi, puji saja..”
Johnny Figaro pada akhirnya menjadi seorang Rektor universitas negeri ternama di Amerika bagian tengah sebelah barat. Seorang anak lelaki yang sepertinya tidak punya masa depan dan kita mungkin berpikir bisa menjadi kepala geng atau preman, telah berubah seorang akademisi sukses berkat seseorang yang menyempatkan diri untuk memberikan pujian tulus kepadanya. Apresiasi ibarat air yang disiramkan ke tumbuhan yang akhirnya tumbuh mekar dan berbunga.

Kapan terakhir kali kita menyatakan apresiasi? Sudahkah Anda mengapresiasi seseorang hari ini?

Apresiasi

“Appreciation is a wonderful thing: It makes what is excellent in others belong to us as well.”
Voltaire (1694 – 1778)

Sebagai orang yang hidup dalam kultur Timur, kita memiliki dua problem dalam kaitan dengan apresiasi. Pertama, kita tidak terbiasa mengekspresikan apresiasi atau pujian. Bahkan kayaknya dan mungkin berlebihan, kita agak ‘tabu’ dalam memberikan pujian untuk sesuatu atau untuk orang lain. Jadi kalau ada seseorang yang melakukan sesuatu yang hebat, kita menghadapinya dengan dingin atau berkomentar dalam hati aja ,”biasa aja tuh, sayapun bisa”. Atau kita diam aja atau hanya bergumam, Mmm, ya!. Masalah kedua dan ini sebenarnya universal adalah kita cenderung berpikir dan melihat (baca:mencari) hal negatif dulu. Kombinasinya adalah akan meumnculkan ungkapan-ungkapan yang seperti ini, komentar tapi bukan bersifat pujian. Kalau orangnya hebat tapi kurus, komentarnya :”Orang itu kayak cacing”. (prestasinya nggak disinggung sama sekali). Kalau gede,”wah kayak bonsai.”Yang lainnya misalnya, “eh kamu imut ya” (maksudnya item mutlak). Adalagi : “Edan tenan orangnya.” Atau,”Kamu masih hidup toh?”. Hai ya…..(Maafkan, penggunaan contoh di atas tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun)…Peace.

Kalau ditelusuri lagi, hambatan lainnya adalah keengganan kita untuk mengakui prestasi atau kehebatan orang lain. Jelasnya, kita terlalu angkuh untuk merendahkan hati kita dan mengakui bahwa untuk hal tertentu ada orang yang skill dan kemampuannya di atas kita, ada orang yang lebih hebat dan luar biasa. Untuk memberikan pujian atau apresiasi kepada orang lain seolah-olah menempatkan kita di bawah orang tersebut dan ini artinya menempatkan posisi kita seolah-olah berada pada posisi kalah. (nah, udah mulai negatif khan…).Pada dasarnya kita ngga mau dan nggak suka berada di posisi di bawah. Kita jelas nggak suka juga dengan kekalahan. Dengan kondisi seperti ini amat sulit mengharapkan apresiasi bisa keluar dari hati dan mulut kita.

Apresiasi sendiri sebenarnya memiliki makna yang dalam dan berdampak positif bagi diri sendiri dan orang lain. Ok, saya mengajak kita untuk melihat sejenak apa sih arti dan makna apresiasi. Dalam kamus Webster, arti pertama kata apresiasi memiliki arti berpikir dengan baik (to think well of). Jadi apresiasi adalah suatu sikap, berpikir baik dan positif mengenai segala sesuatu. Nah inilah kuncinya. Kalau kita berpikir baik dan positif maka tidak akan sulit bagi kita untuk mencari hal-hal baik dan positif dari orang lain. Dalam memberikan apresiasi bukan hanya melihat atau memuji untuk prestasi yang spektakuler atau sensasional tapi hal kecil sekalipun kalau kita berpikir baik dan positif tidak akan sulit untuk mencarinya. Tapi kalau udah berpikir negatif, maka segala hal dilihat dengan kacamata minus. Segala hal dilihat dengan kacamata hitam, awas nabrak, euy. Apresasi adalah mampu melihat dengan cara pandang yang lebih baik, bukannya tidak melihat hal negatif tetapi mampu melihat dan menghargai hal positif sekecil apapun.

Apresiasi adalah penghargaan akan sesuatu yang berkualitas (to estimate the quality)(to recognize),pengakuan akan sesuatu. Misalnya pengakuan bahwa seseorang telah melakukan suatu pencapaian yang baik bahkan luar biasa . Makna apresiasi adalah mengakui bahwa orang lain telah menunjukkan prestasi dan kita belajar mengakui bahwa bukan hanya prestasi tapi sikap dan karakter orang tersebut juga sangat luar biasa. Ini amat tidak mudah. Saat mengungkapkan ini seolah-olah kita menundukkan diri dan mengakui kehebatan orang lain. Dan bagi sebagian orang, hal ini sulit untuk diterima. Ini butuh kerendahan hati dalam mengekspresikannya. Menunjukkan apresiasi sebenarnya menunjukkan kebesaran jiwa seseorang. Kristus pun pernah memuji orang lain karena iman yang dimiliki orang tersebut. Bahkan Tuhanpun mengakui bahwa iman kita manusia berharga dan sangat bernilai. Ini suatu teladan yang luar biasa. Kalau Tuhan bisa memuji seperti itu, apalagi kita manusia sepatutnya belajar mengapresiasi lebih lagi.

Apresiasi adalah mengangkat atau menaikkan nilai sesuatu (to raise the value). Apresiasi adalah bagaimana kita belajar menghargai sesuatu yang berkualitas dan menilai dengan tinggi sesuatu yang sesuai dengan kualitasnya tersebut. Kalau kita belajar menghargai dengan baik maka hal ini akan menambah citra positif dan menambai nilai akan sesuatu. Apresasi akan menjadi suatu motivasi bagi orang lain dan tidak hanya menambah nilai dari karya orang tersebut tapi sesungguhnya kita sedang membangun atau teknisnya mengangkat orang tersebut. Sedangkan lawannya adalah meremehkan atau merendahkan hanya akan membuat kita menjadi kehilangan sense dalam menilai sesuatu. Kita akan kehilangan rasa atau sensenya justru negatif kalau kita tidak belajar mengapresiasi oran lain.

Apresiasi juga bicara soal kepekaan(to be fully sensitively or aware of). Ini tidak hanya bicara soal indra perasa tapi kepekaan hati dan kesadaran pikiran akan sesuatu. "Rasa" ini membuat kita jadi mampu mengecap dan menilai sesuatu. Rasa kepekaan terhadap orang lain utamanya di sini adalah kepekaan melihat hal yang baik, hal yang positif dan berkualitas. Kalau kita sudah kehilangan 'rasa' dan kepekaan maka kita akan kehilangan apresiasi itu sendiri.

Apresiasi adalah membuat kita untuk belajar bersyukur (be thankful for). Ya, apresiasi seharusnya membuat kita melihat bahwa Tuhan memakai siapa saja untuk berkarya dan karya mereka bahkan dinikmati orang banyak termasuk mungkin Anda dan saya. Apresiasi harusnya membuka mata dan hati kita untuk mensyukuri kesempatan bertemu dan melihat dari orang yang berprestasi dan mungkin juga bisa belajar sesuatu darinya. Bukankah hal ini patut disyukuri dan membuat kita maju?
Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design