Perang Melawan Virus

Perang Melawan Virus


:&^%%*&^()&)|_(*^(^&*%$&$%$%#^#45-945gh;ld-056-@@#%*()*+_+__*)!%$&%~$&%^(&(&*&))(*)*)))>?>?jkhy%$&*^(&_vcz!#$cfi&^($&()*+_)|:{p}{<<>nghtvcxz$#@#&fvjb)(&j_>:”?:|)*(^g%&tyio)u_)((+_)|+_|+_|+_|+_||_|_|_&*tlk?)??????
Maaf keruskakan eh maksudnya kerusakan bukan terletak pada komputer Anda :) Tampilan itu juga bukan javascript atau bahasa program lainnya. Tampilan di atas hanyalah satu contoh bagaimana file Word tiba-tiba berubah jadi kode atau tampilannya menjadi sepertu huruf-huruf alien yang nggak jelas. So pasti itu bukan karena serangan alien yang menyerbu komputer di bumi kita. Katanya kan alien sangat cerdas. Tapi sejauh ini mereka nggak tertarik dengan komputer kita. Lalu itu serangan dari siapa? Tidak salah lagi, VIRUS!. Kalo tiba-tiba komputer nge-hang atau folder dalam flashdisk hilang, pasti itu kerjaannya virus. Virus di komputer dan di dunia maya. Justru virus jenis ini lebih susah juga dilacak karena penyebarannya amat cepat, masif dan nggak terdeteksi. Virus ini bisa diciptakan dan terus menyebar teror di mana-mana di dalam komputer. Di sistem, folder, file dan lain-lain.

Sifat virus penyebar teror ini sama saja dengan di dunia nyata, gentayangan di mana-mana (udah kayak hantu aja, hiii), meneror, menimbulkan rasa tidak aman, dan merusak tidak hanya file atau folder tetapi sistem komputer kita. Dan kalau sampai virus itu merusak komputer kita dan kita nggak punya back up, maka cilaka dua belas. File kita yang berharga bisa hilang atau rusak. Bahkan bisa melumpuhkan komputer kita. Berapa banyak dari kita pernah ngalamin, file yang udah susah-susah dibikin dengan menguras pikiran, tenaga dan air mata (cieh) tiba-tiba saja nggak bisa dibuka atau rusak. Bisa nangis tuh. Tambah lagi, virus-virus ini sangat cerdik karena bisa menyamar menjadi file yang normal atau malah numpang alias nebeng di file-file tertentu. Hati-hati karena begitu dibuka maka virus itu akan menyebar, menginfiltrasi dan menginfeksi computer kita. Virus ini udah kayak teroris aja, agresif dan menjadi bahaya laten, musuh yang sangat berbahaya.

Kadangkala masuknya virus komputer ini bukan dari luar tapi justru udah tinggal dengan nyaman dalam hardisk atau flashdisk, tidak terdeteksi oleh densus antivirus, maka virus ini akan beranak pinak dan mengembangkan dirinya sehingga tinggal menunggu waktu maka terjadilah, BuummM, computer kitapun error deh, hang deh.
Wah, kalo sudah begini, repot, hardisk mesti diformat, diinstall ulang windowsnya dan program-program serta drivernya satu per satu. Cape deh..

Itu bicara virus peneror yang menyerang komputer. Tapi ada juga virus yang menjelma menjadi peneror dan penyerang hati dan pikiran manusia. Virus apakah itu? Virus kebencian, virus amarah, virus dengki, virus perpecahan, virus prasangka, virus dendam, virus iri hati, virus fitnah, virus kesombongan, virus keegoisan alias mau menang sendiri dan sebagainya. Apakah benar virus ini ada, eksis dan berbahaya? Benar. Bukan gosip dan bukan sihir. Ya iyalah, namanya aja virus, walaupun kasat mata tapi virus ini ada dan eksis serta berbahaya, he he. Nah, virus jenis ini juga memiliki persamaan dalam modus operasinya sama dengan teroris, yaitu sama-sama nggak kelihatan, main belakang dan menusuk dari dalam. Virus ini tidak menyerang pada sendi-sendi dan fungsi organ tubuh tapi mengincar dan menyerang ke pusat yaitu di hati dan pikiran manusia. Duh, sakitnya. Virus ini bisa meneror pikiran dan hati, merusak suasana hati dan kedamaian batin, membuat emosi menggejolak menjadi emosi jiwa yang membara dan siap menjelma angkara murka yang dahsyat dan puncaknya prahara dan tragedi yang tak berujung.

Virus yang sudah tertanam dalam pikiran kita kalau tidak didelete maka akan semakin bertumpuk dan kalau sudah tak tertahankan maka ibarat bom waktu atau bom bunuh diri, suatu saat akan meledak. Bicara namanya ledakan, kayak ledakan amarah, ledakan kebencian, ledakan iri hati atau ledakan prasangka maka akan memakan korban. Kalau sudah meledak, nah repot, bisa menghancurkan diri sendiri dan orang lain. Tidak hanya menyulut pertengkaran alias perang kata-kata tetapi bisa mengakibatkan luka batin, sakit hati dan patah hati. Minum teh botol kalau sudah begini, nggak bakal mempan. Asal jangan minum Baygon, Sayang. Efeknya juga bisa secara fisik. Bisa terjadi konflik atau bentrok fisik, adu jotos dan adu senjata. Dalam keluarga bisa terjadi piring terbang, gelas terbang, sepatu terbang, sandal jepit terbang, dll. Asal jangan pisau terbang. Pisau terbang khusus di sinetron aja, kalo nggak, bisa berabe, Babe...

Tanpa sadar, kita membawa virus-virus ini yang kalau dibiarkan akan menjadi bom waktu dan tinggal menunggu pemicunya untuk meledak. Virus ini nggak cukup dijinakkan tetapi harus dihilangkan. Kalau dijinakkan, untuk sementara dia tidak akan aktif, tetapi kalau muncul pemicu kembali maka dia akan aftif kembali dan siap meledak. Ngeri, ngeri!!!

Kita manusia perlu mengakui bahwa pikiran dan hati kita gampang terinfeksi dengan virus-virus prasangka, kebencian, dendam dan sebagainya. Kalau virus-virus ini nggak dibasmi maka efeknya tidak hanya ke dalam tapi ke luar. Dalam skala lebih luas, bisa mengancam sendi-sendi pertahanan dan kesatuan serta kebersamaan hidup kita sebagai bangsa Indonesia. Berapa banyak peristiwa menyedihkan dan memilukan terjadi di Negara kita, perpecahan, perang dan kerusuhan terjadi karena virus-virus ini yang menginfeksi pikiran sebagian oknum dan akhirnya munculah peristiwa-peristiwa yang menodai kehidupan bangsa. Kalau kita semua sebagai insan Indonesia menyadari bahwa kita menghadapi musuh yang sama dan bahkan musuh itu ada dalam diri kita, hendaknya membuat kita jadi lebih waspada, was-was alias mawas diri, mawas hati. Bahwa kita tidak ada yang kebal terhadap serangan virus ini dan karena itu kita perlu mencegah jangan sampai kita dikuasai oleh virus-virus peletup teror dalam kehidupan bangsa. Sekali virus ini menyerang dan berkolaborasi satu dengan yang lain, wah gawat. Misalnya virus amarah ditambah virus kebencian, ditambah virus balas dendam dan sebagainya, maka akan sangat berbahaya dan mematikan.

Dalam skala yang lebih kecil yaitu dalam hubungan di dalam keluarga, maka penting sekali kita mewaspadai virus-virus perusak hubungan dalam keluarga atau rumah tangga. Virus-virus ini bisa menjelma menjadi pertengkaran, perceraian, kekerasan dalam keluarga, kekerasan terhadap anak, istri, suami dan sebagainya. Virus ini bisa dengan cepat merembet dan merusak keharmonisan keluarga. Padahal kita tahu bahwa keluarga adalah unit terkecil dan pendukung utama keutuhan bangsa. Kalau keluarga itu rusak, maka kerusakannya tidak hanya akan berdampak kepada keluarga tersebut tapi juga kepada anak-anak sebagai generasi masa depan bangsa.

Dalam hubungan dan relasi dengan orang lain, virus ini juga bisa mengganggu kemesraan dan relasi antara satu dengan yang lain, antar umat beragama, antar satu golongan dengan golongan yang lain, antara satu partai dengan partai yang lain. Kalau masing-masing orang memendam virus kebencian, amarah dan dendam, maka rekonsiliasi akan sangat sulit. Beda pendapat boleh ada tetapi jangan sampai menyulut kebencian dan dendam kesumat yang pada akhirnya membuat virus itu menemukan tempat empuk atau posisi wuenaknya sehingga virus itu akan semakin merajalela. Kalau sudah demikian, maka pertikain tidak hanya akan terjadi diam-diam tapi bisa meledak menjadi pertumpahan darah. So, waspadalah-waspadalah.

Nah, bagaimana mendelete virus ini? Apa perlu panggil densus anti virus pikiran dan hati? Virus ini kalau udah nempel di otak atau pikiran kita memang susah dibasmi. Nggak cukup baca mantra. Nggak mempan dihipnotis. Nggak mempan ditengking. Pikiran kita harus diformat ulang dan dibaharui oleh Tuhan. Kalau kita sendiri yang mendelete- pasti tetap akan muncul. Jadi kita perlu minta Tuhan membersihkan hati dan pikiran kita yang nggak cuma kotor tetapi terinfeksi virus-virus yang berbahaya serta mematikan. Setelah itu pikiran kita perlu diisi kembali, diinstall hal-hal yang baik dan benar. Kita perlu minta Tuhan mengisi pikiran dan hati kita dengan Firman-Nya. Dan kita juga perlu mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang baik, positif atau benar. Kalau pikiran kita yang udah dibaharui kita biarkan diisi dengan pikiran yang jahat nah itu berarti kita membuka kembali celah yang akan mebuat virus-virus itu kembali bercokol dalam hati dan pikiran kita.

So, waspadalah dengan virus-virus kecil yang bernama virus prasangka, kedengkian, kebencian dan perpecahan ini sebelum kita dihancurkan olehnya. Ingat, peperangan melawan virus semacam ini takkan pernah usai selama hayat dikandung badan. Selama kita hidup, peperangan itu akan terus terjadi dalam pikiran dan hati kita. Karena itu pikiran dan hati kita perlu dilengkapi dengan anti teror yang ampuh dan mumpuni. Dengan antivirus yang canggih dan diupdate. Updatenya jelas dengan pikiran-pikiran yang baik, positif terutama dengan Firman Tuhan. Hidup dengan pikiran serta hati yang bersih, tulus, teguh di dalam kebenaran akan menjadi senjata ampuh melawan virus-virus peneror hati dan jiwa. Kiranya Tuhan menyertai kita semua dan bangsa kita menghadapi virus-virus penebar teror ini.. Amin.

The Masker : Pakai Dulu Maskermu (lut)

The Masker : Pakai Dulu Maskermu (lut)


Nah, pemandangan orang mengenakan masker mulut seperti ini sudah tidak asing lagi bagi kita karena semenjak wabah swine flu, tadinya bird flu, membuat orang menjadi makin berjaga-jaga alias waspada. Sebagian besar orang mungkin mau pake tapi merasa kurang nyaman atau nggak mau keluar duit seperti saya. (Bayangkan masker berkualitas saja, yang benar-benar anti swine flu harganya 15.000 rupiah). Wah bisa bangkrut nih hanya gara-gara masker. Bisa makan masker saya, ha-ha-ha. Jadinya karena tidak ada masker, kalau pas ada orang batuk-batuk atau bersin di depan saya, saya pakai jaket buat nutupin mulut. Sebenarnya masker itu ada fungsi lain loh, untuk menutupi sesuatu dari mulut kita. Itu tuh, kalau belum gosok gigi atau ada bau mulut yang menyengat ( bau pete, bau duren dll) maka tidak akan ketahuan, tapi kalau dibuka, bisa bikin orang pingsan…..

Minggu yang lalu di deretan depan tempat duduk busway alias bisa Tranjakarta, saya melihat ada tiga wanita pakai masker, sedangkan ada satu orang lagi pakai sapu tangan. Saya lihat ada masker yang berwarna pink, nggak seperti masker lain yang ijo melulu. Saya tidak meberanikan diri bertanya kepada dia atau orang yang bermasker tersebut dengan empat alasan kuat:
1. Mereka lagi pake masker,
2. Saya nggak kenal mereka
3. Mereka lagi merem alias tidur (karena masih pagi buta dikit alias jam setengah
enam kurang).
4. Jangan-jangan mereka lagi sakit, he he he.

Nah, saat melihat pemandangan masker ini saya jadi berpikir-pikir. Sebenarnya masker itu ada manfaat lain. Belakangan ini di negara kita banyak terjadi kesimpangsiuran informasi. Beberapa kali terjadi salah statement semenjak kampanye caleg, kampanye pilpres dan cawapres sampai pemberitaan mengenai aksi Densus 88 Anti Teror belum lama ini, terjadi salah informasi alias salah ngomong dan merembet ke banyak orang. (kalau dirunut ke belakang lebih buanyyak lagi).
Salah ngomong ini melibatkan mulai dari politisi, presenter, bahkan tak luput Presiden kita pun (ini kata para pengamat loh) juga salah ngomong berkaitan dengan reaksinya atas peristiwa di Kuningan. Bahkan rakyat biasa termasuk saya pun jadi ikut salah ngomong karena jadi ikut-ikutan apa kata presenter dari chanel TV yang memberitakan tentang aksi Densus 88 Anti Teror. Saya tedinya percaya mengingat chanel TV-nya cukup bisa dipercaya dan chanelnya adalah chanel news. Ternyata nggak jadi jaminan juga dan jadi salah deh. Anda juga, bukan? Ya, kenyataannya kita semua kecele khan, karena ternyata apa yang dikatakan bertentangan dengan bukti yang ada.
Akibat dari salah ngomong jelas bisa menimbulkan dampak berikut ini : keresahan, kebingungan, demonstrasi, bahkan bisa mengarah kepada pembohongan publik.
Saya jadi melihat betapa urgennya pemakaian masker mulut ini untuk menghindari salah ngomong atau untuk mencegah hal-hal yang kotor keluar dan merusak suasana. Kalau pakai masker paling tidak akan menahan atau menyaring apa yang akan keluar dari mulut kita. Jadi kalau masker biasa, mencegah apa yang dari luar masuk. Maka masker ini justru mencegah apa yang dari dalam ke luar.

Pentingnya memakai masker dan manfaatnya berikut ini adalah:

1. Untuk menghindari salah informasi. Pemberitaan yang tidak dicek dan re-cek dulu atau tanpa bukti dan dikritisi dulu akan membuat penonton senang tapi cuma untuk sesaat. Setelah itu penonton kecewa karena infonya salah. Lama-lama penonton bisa jadi skeptis dan tidak mudah percaya lagi.

2. Untuk menghindari janji-janji palsu dan pembohongan publik. Waktu kampanye, suara-suara dari para politisi begitu merdu dan enak didengar ketika menyampaikan janji-janji politiknya. Tetapi seperti biasa, cuma sekedar obral janji yang tanpa bukti. Daripada kebanyakan janji, mending tutup mulut untuk sementara. Kalau mau dilaksanakan dan komit terhadap janjinya, baru ngomong. Begitu pula dalam pelaporan dan pertanggungjawaban kepada rakyat jangan sampai terjadi pemolesan yang menutupi keadaan sebenarnya yang masih ada borok, bolong atau kelemahan.

3. Untuk menciptakan suasana yang damai dan kondusif. Pernyataan-penyataan yang sifatnya melempar tanggung jawab, menyalahkan pihak lain dan mendiskreditkan atas nama SARA jelas akan menimbulkan suasana panas dan emosi mengejolak. So, perlun menahan diri dan kalau ngomong, hendaknya perkataannya yang membangun dan memotivasi.

4. Untuk menciptakan relasi lebih harmonis. Coba kalau ada masalah dan kita mengumbar kemarahan dan emosi dengan menyindir, mengejek, memaki-maki atau bersumpah serapah. Lebih parah lagi kalau pake kutuk. (Wah, don't try this at home and anywhere). Bisa celaka tiga belas ribu... Bisa menjadi prahara rumah tangga dan kiamat dalam keluarga. Berapa banyak aksi KDRT atau kekerasan dalam keluarga berawal dari mulut yang tidak dikendalikan?

Perkenalkan The Masker :Masker Pengendali Mulut!
Nah, sudah jelas ya betapa masker mulut dibutuhkan oleh kita apalagi negara kita jumlah penduduknya sangat banyak. Kalau salah ngomong, maka rakyat yang tertipu jumlahnya banyak. Karena itu masker mulut perlu dikenakan untuk sementara. Sekali lagi, untuk sementara. Kalau mahal, sebenarnya nggak perlu beli dan ini cara paling mudah, mudah dan meriah. Cukup dengan pengendalian mulut alias menahan diri. Masker Pengendali Mulut namanya. Pengendalian mulut diawali dengan pengendalian hati dan pikiran dulu. So, pakai dulu maskermu...

MANAJEMEN WAKTU

MANAJEMEN WAKTU

Suatu hari, seorang ahli 'Manajemen Waktu' berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan oleh para siswanya. Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia mengeluarkan toples berukuran galon yg bermulut cukup lebar, dan meletakkannya di atas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples.
Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya: " Apakah toples ini sudah penuh?"
Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah!" Kemudian dia berkata, "Benarkah?"Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang -guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah-celah batu-batu itu.
Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi: "Apakah toples ini sudah penuh?"
Kali ini para siswanya hanya tertegun,"Mungkin belum!", salah satu dari siswanya menjawab.

"Bagus!" jawabnya.
Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan.
Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"
"Belum!" serentak para siswanya menjawab.
Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"
Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.
Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para siswanya dan bertanya: "Apakah maksud dari ilustrasi ini?"
Seorang siswanya yg antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain kedalamnya!"

"Bukan!", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya. Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa :
JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA KALI KAMU MASUKKAN, MAKA KAMU TIDAK AKAN PERNAH DAPAT MEMASUKKAN BATU BESAR ITU KE DALAM TOPLES TERSEBUT.

"Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yg kamu sayangi, persahabatanmu, kesehatanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yg kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar tersebut sebagai yg pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk memperhatikannya. Jika kamu mendahulukan hal-hal yang kecil dalam prioritas waktumu, maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal yang kecil, kamu tidak akan punya waktu untuk melakukan hal yang besar dan berharga dalam hidupmu".
Selamat mengisi hidup................ ^_^

Have a positive day!
Salam Inspirasi
Mohamad Yunus


How To Optimize a Blog for Search Engines

A great way to get ranked in organic search is blogging. Blogs that implement On-Page SEO are more successful. If you are new to the SEO game, it may be time that you find a Search Engine Optimization firm that can help you get started. Volacci is the leading Drupal SEO company and very passionate about your online success.

Statistics show that 85% of people clicking on search results are following links that occurred organically. This doesn’t mean that Herbal Essence is making a huge comeback. What it does mean is that in today’s recessionary environment, no one can afford to take a passive approach to online optimization. Organic search traffic is a very large opportunity for search engine marketing and optimization utilities, but how do companies or people get found in this legitimate pool of thousands? A great way to get there is blogging.

Blogging isn’t as unprofessional as its stigmata once insinuated. The reality between blogs and web pages is blurring quickly. Blogs now have higher engagement and conversion rates than what you would consider traditional websites. But we all know how the second verse of this song goes, it all depends upon the relevance of your content, in order to be successful in the search rankings. You still need to implement all the On-Page SEO tactics that any full-blown SEO campaign will require: keyword optimization in copy, title tags, meta tags, etc. without stuffing it full of redundancy.

In Search Engine Optimization, your blog title is critical. Common sense tells us that if there are search engine spiders crawling your page to find out what it’s about, most likely they are going to begin with the title. Put the keywords and phrases that you are targeting in your blog titles.

Blogging is ideal for SEO because it gives you an unlimited palate to put tons of content on a page. But be sure to stay on topic and don’t over-saturate. You want to use your keywords, but only to the extent that it sounds natural. Roughly five percent of your word count should be keywords or phrases. Know the competitiveness of your keywords. It is strategically smart to target terms that have less than 2 million competing pages, otherwise you will be lost at sea.

There is no such thing as too much content. You should be posting a blog almost everyday, in order to keep your site fresh and your readers coming back for more. Blog volume is critical. If you are a large company that is targeting tons of traffic, than you should be blogging everyday. If you are smaller and can only handle so much business, than blog only a few times a week.

In business, engagement creates leads. If your blog can be engaging, you will find that your conversion rates will increase accordingly. If you are not creating dialogue around your blog posts, then you are not focusing on conversions, just ideal conversation. If you are getting paid to talk, then more power to you. But most people who talk a lot at work are called sales personnel.

If you are new to the SEO game, it may be time that you find a Search Engine Optimization firm that can help you get started. Volacci is the leading Drupal SEO company and very passionate about your online success. By the end of your contract you will have at least as much additional business from your web site as you spend on our services... or we'll work for free until you do.

by: Ethan Luke


Source:
http://www.articlecity.com/articles/web_design_and_development/article_1692.shtml

The interesting blogs online

If you are thinking to create a blog, whether for business or for pleasure, you need to know some tips that could help you get through and make your blog one of the interesting blogs online.

Here’s how:

1. Consider your audience

Even if your blog is generally personal, still, it would be better to consider the minds of your readers. You have to think of something that would interest them.

After all, most of the reasons of people who write blogs are not at all confined to their own personal motives. Most of them would love to be “heard” (or read) and would love to be known, in some way or another, even for just a minute. Hence, it is very important to come with a write up that everybody can understand, not necessarily that these people can relate to it but they can understand it.

2. Pictures speaks a thousand words

To make your blogging worth the browsing effort of your readers, it would be extremely nice if you will put some pictures in it. It does not necessarily mean you have to place a picture of yourself. Any photographs will do as long as it does not pose danger or insult to anyone who will be reading your blog.

3. Make constructive and beneficial blogs

Even if you are free to write anything you wan to say to the world, still, it would be better to create some write-ups that would be beneficial to your readers.

After all, its information technology that you have there so better be inclined to provide information rather than sheer quirky entertainment.

4. Avoid making multifaceted and complicated blogs

In order to have an interesting blogs, try not to use some highly technical and highfalutin words. After all, it is not a science discourse or a debate that you are making, so better stick to simple facts and short blogs.

Bear in mind that most people who use the Internet usually do more scanning than scrutinizing each site word for word. Therefore, it would be better to come with blogs that will not bore your readers just because you have these lengthy articles.

5. Make it interactive

As much as possible and if your capacity will allow it, make your blog interactive. Yu can do this by placing some video or audio clips in your blog.

You can even place an area for comments or for some feedbacks. In this way, you can get some impressions or reactions of other people. Who knows, you might even gain some friends just by making them feel at home in your blog site.

Indeed, blogs are not created just for the mere fun of it. It also has its own purpose in the world of the Internet.

Therefore, for people who wish to harness their craft, as far as writing is concerned, blogs are the best way to do it.

As they say, blogging is the contemporary term of creative and commercial writing.


Source:
http://www.articlecity.com/articles/computers_and_internet/article_4707.shtml

Social Bookmarking For Blog Advertising

by: Anil Vij

In the fast pace of the web world you can’t afford to ignore any single technique that will ensure visitors to your blog. The trends of leaving your bookmarks on social bookmarking sites are not very common.

Even though, there aren’t many such sites and social bookmarking is not a wildly practiced method, it sure lets you have some volume of traffic which will count a lot with the search engines. However, social bookmarking sites are getting popular at a steady pace and it is always better to be with the early birds to reap the benefits at a later stage.

Displaying the bookmarks of your blogs on these sites will give you the same advantages as placing them on any other directory. Quality traffic! As I had mentioned earlier, the trend is picking up, but at a snail’s pace. This in effect means that the numbers of social bookmarking sites are also much less in comparison to other directories that can be classified to a particular group.

The minority nature of these sites will naturally have an impact on the results for your submissions. It takes more time to bring in results than submitting to other forms of web directories like a blog or an e-com site. But the targeted audience may be unique being in a minority who might not have had an opportunity to come to know of your blog from other sources.

Social bookmarking sites lack some of the features that you have enjoyed on other websites. You cannot identify your visitors. And mind you, there is a marked difference between social book marking sites and social networking sites like facebook or twitter. Here you will not be able to get acquainted with users.

There is a simple enough reason why they are not in very popular use by SEOs. Since the concept is only catching up, there are only very few such sites. But do not let their sheer numbers or the lack of it give you an eye wash. There are over a dozen social bookmarking sites that are in great demand.

Of course, as is in the case of any other web page, you need to adhere to their norms for placing the bookmarks of your blog. There is no unique parameter to be kept in mind for the submission. Each has its own guidelines which are simple enough to be followed to the letter and submit your bookmark successfully.


Source:
http://www.articlecity.com/articles/site_promotion/article_1871.shtml

10 Hal yang patut disyukuri dan dibanggakan orang Indonesia

10 Hal yang patut disyukuri dan dibanggakan orang Indonesia


Jelang peringatan Kemerdekaan negara kita tahun ini saya lagi mikir-mikir apa yang kita bisa banggakan dari negara kita. Citra negatif yang terlanjur melekat dan ditambah tragedi bom di Jakarta jadi membuat miris dan pesimis. Kadang iri juga dengan negara tetangga Singapura, Malaysia, Thailand yang terus maju dan adem ayem aja. Karena itu saya mencoba berpikir dan melihat dengan kacamata positif bahwa sebenarnya di tengah citra negatif dan kondisi runyam bangsa ini, sebenarnya masih ada yang patut kita syukuri dan kita banggakan. Emang ada? Ya iyalah. Yuk kita tengok sama-sama:

1. Indonesia adalah Negara demokrasi
Dari 10 negara ASEAN, praktis Indonesialah yang sudah mencapai taraf demokrasi dan mulai mendekati ideal sehingga beberapa pemimpin dunia menyebut Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Amerika Serikat. Ck, ck, ck. Demokrasi di Indonesia juga memungkinkan siapapun bisa mencalonkan diri sebagai caleg ataupun capres dan cawapres. Tertarik jadi caleg atau capres di pemilu mendatang?

2. Tempat wisata yang terbentang luas di mana-mana.
Sektor wisata alam Indonesia menawarkan banyak keanekaragaman tujuan wisata: gunung, pantai, danau dan kehidupan bawah laut. Mulai dari ujung Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku, Bali, NTT dan ujung Papua. Saya aja belum sempat mengunjungi tempat-tempat wisata top di Indonesia. Tempat wisata terkenal yang saya kunjungi selama ini baru Bali dan Lombok. Sumatra aja belum, apalagi Kalimantan, dan Papua. Sedihnya, saya yang dari Manado aja belum sempat ke Bunaken yang katanya "the most beautiful garden under the sea". Ha ha ha.

3. Seni budaya yang beraneka ragam
Seni budaya kita sangatlah kaya, unik dan luar biasa bahkan bisa menginspirasi musisi klasik dunia. Claude Debussy, musisi klasik dunia dari Perancis bahkan terinspirasi oleh Gamelan Jawa. Karyanya seperti Pagodes (Pagoda), d’Estampes (ilustrasi), dua belas prelude (1910 – 1913), La fille aux cheveux de lin (Gadis berambut linen), Feulis mortes (Daun – daun kering) dan masih banyak lagi karya lainnya adalah hasil inspirasi musik Gamelan Jawa...
Khazanah seni dan budaya Indonesia yang unik itu terus mengundang decak kagum dan memberi inspirasi bagi banyak orang bahkan termasuk orang asing sampai hari ini. Padahal belum tentu orang Indonesia bangga karenanya... Musik, tarian, kerajinan daerah kita sangatlah menarik dan mengundang pesona. Ketika saya berkunjung ke Bandung dan melihat musik angklung dimainkan, wow. Nggak nyangka musik bambu itu sangat luar biasa. Ini baru satu contoh.

4. Hasil alam yang khas dan unik tiada duanya
Kopi Indonesia paling terkenal! Di gerai Starbucks di berbagai penjuru dunia anda akan menemukan kopi Java dan kopi Toraja. Di London, Hongkong, New York dan kota-kota besar dunia pasti ada. Saking terkenalnya kopi Indonesia sampai-sampai dijadikan bahasa pemrograman. Katanya, orang bule menyebut kopi adalah Java dan yang membuat program Java selalu meminum Java ketika membuat programnya... Karena dia selalu ditemani minuman Java, maka ia menamakan bahasa pemogramannya adalah Java. Keren kan??

5. Biaya hidup dan harga barang yang masih murah dan terjangkau
Tentunya dalam rupiah. Kalo biaya hidup di luar negeri jelas sangat mahal. Di Singapura, misalnya biaya hidup 2-3 kali lipatnya dibanding dengan Indonesia. Di Indonesia malah masih murah dan bisa bayar pembantu. Kalo tinggal di luar negeri mana bisa bayar pembantu, mahalnya minta ampun. Barang-barang di Indonesiapun relatif terjangkau. Transportasi di indonesia juga masih murah. Terus terang saya bersyukur dengan transportasi apalagi di Jawa dan Jakarta. Di Jakarta, bis Transjakarta sangat memudahkan ke mana-mana. Cuma bayar 2500 perak di pagi hari di bawah jam tujuh dan bayar 3500 perak di atas jam tujuh udah bisa keliling Jakarta. Walaupun kadang telat dan macet, transportasi di Indonesia masih bisa dinikmati. Macet? Ojek aja, ha, ha, ha

6. Kebebasan beribadah masih terjamin.Indonesia secara umum masih kondusif dalam hubungan antar umat beragama. Toleransi masih nampak. Tempat ibadah berbeda keyakinan bahkan bisa berdampingan dan toleransi antar umat beragama masih terjaga.

7. Kebebasan mengakses & memanfaatkan media : internet, dan televisi
Kita masih bebas mengakses internet dan memanfaatkan internet sebagai media untuk mengekspresikan diri. Tidak seperti di Kuba, Iran dan beberapa negara sangatlah ketat dan sebagian situs diblok. Di Indonesia, bikin web atau blog pribadi masih bebas. Walaupun kecepatan akses sangat beragam, kadang-kadang lemot juga tapi masih bisa connect dan bisa online.
Kita juga masih bebas menikmati pilihan chanel TV yang ada mulai dari chanel lokal sampai chanel luar dengan berbagai acara, baik yang bermutu sampai yang nggak mutu juga ada. Penonton di Indonesia sangat dimanjakan dengan chanel TV yang berlimpah, tinggal pilih paketnya maka mau film? Sinetron? Liga Inggris? Liga Spanyol? Tinggal pencet remote dan klik.

8. Makanan yang murah meriah dan beraneka ragam.
Indonesia sebenarnya surga makanan. Mulai dari Warteg sampai Padang. Dari sop buntut sampai bubur Manado. Dari Chinese Food sampai Nasi Lemak juga ada. Soto, rawon, bakso, bakmi, juga tersedia dengan berbagi aneka rasa. Tinggal pilih menunya dan harganya. Tentunya ini nggak boleh ketinggalan yaitu sea foodnya Indonesia sangat berlimpah. Saya sendiri penggemar sea food terutama ikan. Hm, jangan kuatir, ikan di Indonesia banyak dan kalau dibikin ikan bakar dengan sambal pedes, yummy. Snack atau camilan juga sangat beragam dan rasanya uenak tenan. Ada tahu Sumedang, tahu Kediri, bakpia pathok Jogja, enting gepuk Salatiga, kerupuk dengan berbagai rasa dan lain-lain. Bahkan mi instant Indonesia terkenal lezat harganya juga sangat murah asal jangan makan mi instant terus.

9. Mentalitas dan daya tahan penduduk Indonesia.
Orang Indonesia termasuk tahan banting alias terbiasa hidup susah. Bahkan dengan makanan yang minim dan nggak higinies masih bisa hidup dan kuat kerja. Pernah liat di Oprah Winfrey Show ttg kaum miskin di US yg diceritakan hidup begitu mengenaskan dan akhirnya diberi bantuan oleh Oprah. Padahal kehidupan mereka dibandingkan sebagian penduduk Indonesia jauh lebih baik. Kayak gitu aja mereka udah nangis2 darah sampe mau bunuh diri... Nah, masyarakat kita mau seburuk apapun hidupnya, masih bisa berkata : "Untung masih punya rumah..", "Untung masih bisa makan..", "Untung masih bisa kumpul keluarga..", "Untung masih hidup..". Ini bakal jadi modal kita buat hadapin krisi global sekarang... :).

10. Prestasi anak bangsa dalam berbagai bidang

Ada Johny Setiawan, astronom asal Indonesia yang bekerja di Max Planck Institute for Astronomy Jerman sejak 2003, Dia dengan timnya menemukan delapan planet di tata surya. Tiga di antaranya adalah planet yang dinamai HD 47536c, HD 110014b, dan HD 110014c. Johny, satu-satunya ilmuwan non-Jerman di antara tiga peneliti planet lainnya di MPIA.

Ada Nelson Tansu meraih gelar Profesor termuda di Amerika. Nelson Tansu lahir di Medan, 20 October 1977. Dia meraih gelar Doktor (Ph.D) di bidang Electrical Engineering pada usia 26 tahun. Dia juga merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi Profesor di Lehigh University tempatnya bekerja sekarang.

Teknologi kita juga tak kalah dengan bangsa lain.
Batik Fraktal misalnya dengan software JBatik memenangkan Pacific Information and Communication Technology Award.

Game multiplayer terbaru Nusantara Online dengan engine game ANGEL ( Another game Engine Library )yang termasuk engine game kelas tinggi mampu menghasilkan obyek tiga dimensi dengan penampilan yang nyata adalah hasil karya anak bangsa.

Robot buatan Indonesia DU-114 mampu menjadi juara dunia, memenangi kontes Robogames 2009 dalam divisi open fire fighting contest.

Tim Olimpiade Matematika, Kimia dll yang tiap tahunnya memenangi lomba dengan berbagai medali dan penghargaan.

Bidang olah raga, ada Chris John yang dengan jotosannya mampu membuatnya berjaya di dunia tinju Internasional.

Dan masih banyak lagi yang daftarnya akan sangat panjang kalau disebut satu-persatu di sini.

O ya ada yang ketinggalan, ada Ronny Dee yang bikin blog Indoslide ( ha ha, ini sih narsis).Tapi khan saya anak bangsa juga...Peace :)

Filter dan Realita

Berikut sebuah kisah klasik mengenai seorang istri yang rajin menilai tetangganya. Setiap pagi saat duduk bersama sang suami di meja sarapan, sang istri selalu melihat tetangga mereka yang sedang menjemur bajunya dari jendela. "Mereka memang tidak tahu bagaimana nyuci baju. Lihat baju-baju yang mereka jemur, masih dekil dan kotor seperti itu", celotehnya. Hampir setiap pagi sang istri berkomentar demikian. "Tuh, lihat pagi ini lagi, saya tidak akan pernah nyuci baju sekotor itu!". Suatu pagi, sang istri terkejut. Saat ia melihat keluar jendela, ia melihat yang berbeda. "Wah! Akhirnya mereka tahu juga cara nyuci baju. Baru hari ini saya melihat baju-baju mereka bersih seperti itu!". Sang suami berkomentar singkat, "Tadi pagi saya bangun pagi-pagi, jendela itu sudah saya bersihkan!"
===============

Beberapa orang heran kenapa dunia begitu kejam terhadap mereka, betapa banyak sekali orang-orang di sekitarnya tidak menyukai mereka, betapa dunia selalu tidak sesuai harapannya. Beberapa selalu heran begitu banyak orang memperlakukan mereka tidak sesuai yang mereka iinginkan, mereka tidak dihormati, mereka tidak disukai, mereka dimusuhin, dan lain-lain. Beberapa heran sekali menemukan begitu banyak orang brengsek, begitu banyak orang yang nggak beres, dan lain-lain.
Nah, apakah dunia dan orang-orang tersebut memang seperti itu? Jawabannya sederhana saja. Kadang ini hanya masalah 'jendela' kita saja. Kadang ini hanya masalah bagaimana kita memfilter apa yang kita lihat, dengar dan alami. Jendela kita kotor, maka yang kita lihat juga kotor, walau sebenarnya bersih.
Yang hobby dengan kamera tahu bagaimana kita bisa mengatur apa yang bisa kita lihat di hasil pemotretan, dengan mengatur filter pada kameranya. Dan begitu luar biasanya bagaimana kita seolah bisa mengelola realita hanya dengan mengelola filternya.
Saya kenal seorang teman yang komplain setiap hari mengenai orang-orang yang ditemuinya. Ia heran kenapa banyak sekali orang-orang yang ia sebut 'nggak bener' di dunia ini. Teman akrabnya berganti-ganti, awalnya ia begitu dekat dengan mereka, hanya butuh bulanan ia berkomentar, "Mereka ternyata sama brengseknya dengan yang lain". Bahkan kalau ditanya mengenai orang-orang di sekitarnya, ia lebih cepat menyebut kekurangan mereka. Bahkan pembantunya pun diganti hampir setiap 3 bulan. "Tidak ada yang bisa saya percaya!" komentarnya singkat. Sekarang ia masih single. "Tidak ada pria yang baik, mereka semua sama saja!"

Lalu ada yang berganti-ganti pekerjaan setelah menemukan bahwa tidak ada perusahaan yang baik, tidak ada bos yang baik, sistem atau situasi kerja tidak baik, dan lain-lain. Lucunya, walau telah jadi sebuah pola dan mereka selalu komplain mengenai hasil dari pola tersebut, mereka menutup mata dan tidak ada sesuatu yang mereka lakukan untuk mematahkan pola tersebut. Padahal di situasi yang sama, begitu banyak orang lain bisa menikmatinya!
Selain kita bisa berbicara soal 'attraction' atau apa-apa yang secara konsisten kita tarik dan undang ke dalam kehidupan kita, kita juga bisa menilai 'jendela' atau 'filter' seseorang dari bagaimana ia melihat dunia dan orang-orang di sekitar. Anda pasti mengenal orang-orang yang seolah jatuh terus dalam situasi yang sama, bertemu terus dengan orang yang mirip, berhubungan terus dengan orang yang mirip, masuk ke pekerjaan yang sama, mengalami terus hal-hal yang sama. Dan yang lebih lucu, mereka juga selalu komplain mengenai hal yang sama! Bahkan saking secara tidak sadarnya mereka untuk mempertahankan 'jendela' atau 'filter' mereka tersebut, begitu ada sesuatu yang sebenarnya bermanfaat dan baik untuk mereka pun bisa mereka tolak atau mereka katakan 'tidak sesuai dengan saya' atau 'bukan gue banget!'. Mereka seolah sudah begitu menikmati jendela yang bisa membuat mereka menikmati kekotoran yang mereka lihat di luar. Jadi saat jendela mereka dibersihkan, karena merasa melihat sesuatu yang 'berbeda', mereka mengotori lagi jendela tersebut agar bisa melihat seperti biasa. Mereka seperti sudah adiktif terhadap jendela mereka yang kotor.
Apakah ini benar-benar soal realita? Atau apakah ini soal 'jendela' atau 'filter' di kepala kita saja? Perhatikan bahwa konsistensi kita masing-masing di apapun yang kita lihat, dengar, alami, sebenarnya menunjukkan 'jendela' atau 'filter' kita. Orang yang punya 'filter' percaya, baik, tulus, jujur, bersih, dan lain-lain, akan mempunyai realita yang berbeda sama sekali dengan yang punya 'filter' tidak percaya, curiga, sinis, iri, dan lain-lain. Dunia dari jendela kedua orang ini akan sangat berbeda terlihatnya! Oleh sebab itu sederhana Dr.Richard Bandler pernah berucap "Kualitas dunia luar adalah kualitas dunia di kepala kita" alias kita hanya melihat, mendengar, mengalami sesuai dengan filter kita. Ada yang lebih sering melihat dan mengalami dunia yang indah, orang-orang yang baik, pekerjaan yang baik, dan lain-lain, sementara ada yang terus mengalami dunia yang buruk, orang-orang yang jahat terhadap mereka, pekerjaan dan tanggung jawab yang berat, dan lain-lain.
Nah, kita semua hidup di bola dunia yang sama, dan di satu konteks, kita mengalami realita atau situasi yang sama dengan orang lain. Karena memiliki 'jendela' atau 'filter' yang berbeda, kita mempunyai penilaian yang berbeda-beda mengenai realita tersebut, walau berada di tempat, waktu, dan situasi yang sama.
Bagaimana Anda melihat, mendengar, mengalami hal-hal di sekitar Anda sehari-hari, ditentukan oleh 'jendela' atau 'filter' Anda. Akan ada yang menuntut orang lain berubah, situasi berubah, bahkan dunia berubah. Tapi Anda tahu? Walau orang lain berubah, situasi berubah, dunia berubah, karena mereka masih menggunakan 'jendela' atau 'filter' yang sama untuk menilai, bagi mereka sama saja! Orang baik, situasi bagus, pekerjaan bagus pun bisa terlihat jelek dari 'jendela' yang kotor.
PILIHAN bermanfaat adalah, saat Anda sadar dunia ini tampak begitu mengerikan, orang-orang di sekitar Anda mulai selalu tampak menjengkelkan, situasi mulai lebih sering tidak diinginkan, hal-hal mulai lebih banyak menentang Anda, dan semuanya itu seolah sudah mulai menjelma jadi pola konsisten, dan ternyata tidak Anda sukai dan hasilnya tidak sesuai yang Anda mau, maka mulailah bersihkan 'jendela' Anda! Mulailah sesuaikan 'filter' Anda, sampai Anda menemukan realita sesuai yang Anda inginkan!
Dunia tidak akan berubah sesuai semua keinginan Anda, tapi Anda bisa merubah bagaimana Anda melihat dunia!

Have a positive day!

Hingdranata Nikolay
Licensed Trainer of NLP
Design Human Engineer

Live Your Live "Full"

Live Your Live "Full"

Pernah liat iklan?:
Kapan kalian nikahnya? Kapan punya anak? Kapan punya anak lagi?

Kalau mau dilanjutkan pertanyaannya:

Kapan anaknya masuk sekolah?
Kapan anaknya lulus?
Kapan anaknya menikah?

Pertanyaan bernada “Kapan" itu akan terus bergullir sepanjang hayat kita. Mungkin kita sering bosan juga mendengarnya apalagi pertanyaan itu berkali-kali diutarakan kepada kita. Entah pada waktu single atau married pertanyaan itu akan muncul. Tetapi akan datang suatu saat orang tidak akan menanyakan langsung pertanyaan bernada seperti itu pada kita tapi lewat orang lain. Suatu pertanyaan terakhir, pertanyaan yang muncul saat kita sudah tidak kuasa lagi menjawabnya : Kapan orangnya meninggal? Sama seperti ketika siang hari murid saya mengabarkan,”Mbah Surip meninggal”. Saya kembali bertanya : Meninggal? Kapan?”

Hidup kita sangat terikat oleh waktu, makanya pertanyaan kapan, kapan dan kapan itu akan muncul terus. Pertanyaan-pertanyaan lain yang menyangkut kapan ini akrab kita dengar sehari-hari. Misalnya seperti, kapan kamu ulang tahun? Kapan ditraktirnya? Kapan libur ya? Kapan bisa nonton film 2012 ya? Kapan makannya? Dan kalau kita mengikuti suatu acara yang amat panjang dan membosankan, pertanyaan yang muncul adalah : Kapan selesainya?

Waktu saya dan keluarga mampir di sebuah restoran soto Betawi di Sunter, saya melihat ada dua macam jam. Pertama, jam yang normal, ada jarumnya dan angkanya. Lalu ada jam yang agak aneh . Jamnya memakai jarum tapi tidak ada angka sama sekali. Jadi kalau berputar seakan tak berujung. Di atas jam tersebut terpampang tulisan : Jam Akhirat. Saya lalu merenungkan, ternyata ilustrasi Jam Akhirat itu ada benarnya juga. Jam Akhirat memang tidak ada batasnya. Kekal, tak berujung. Sedangkan jam dunia masih ada batas atau limitnya. Membandingkan dua macam jam ini, saya menjadi berpikir, selagi di dunia itu berarti waktu kita sangat terbatas, ada limitnya.

Saya ingat Michael Jackson selama hidupnya memakai tabung oksigen dengan harapan bisa memperpanjang umurnya menjadi 150 tahun. Dia mengoleksi banyak tabung oksigen. Ketika tempat tinggalnya diperiksa polisi, mereka menemukan ada beberapa tabung oksigen dan mengatkan bahwa tempat tersebut udah kayak rumah sakit saja. Punya tabung oksigen, dokter pribadi bahkan perawat pribadi tetapi tidak menjamin umurnya panjang. Lihat saja, umurnya cuma sampai 50 tahun, tidak sampai separuh dari target umur pemakaian yang katanya bisa sampai 150 tahun. Di video YouTube, sewaktu pamit dari pengemarnya, dia sempat berucap, See You in London. Dia sudah mempunyai rencana besar dan luar biasa untuk tour dunia. Tournya belum dimulai tetapi dia sudah meninggal.

Paulus mengingatkan kita, "Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat" Dari bagian ini kita bisa belajar beberapa aspek penting berkaitan dengan waktu.

Pergunakanlah waktumu karena waktumu terbatas. Ingat waktuku dan waktumu terbatas. Ketika kita melihat kematian seseorang yang kita pandang belum waktunya, kita mungkin hanya berujar, wah kok cepet amat ya, dia masih muda. Atau kok bisa mati, kenapa? Kita seringkali melihat kematian seseorang itu sebagai kematian seseorang. Seringkali kita tidak menyadari, suatu saat kitapun akan mengalami kematian yang sama. Kita memandang kematian orang lain dan melihat waktunya begitu singkat tetapi kita tidak menyadari umur dan waktu kitapun terbatas. Hidup dan waktu di dunia waktu kita juga tidak akan lama. Mari kita melihat dan menyadari betapa singkat dan terbatasnya waktu kita. Ada ungkapan yang mengatakan Live as if you were to die tomorrow. Ini ada benarnya, karena hidup kita misteri, bukan? Kita ngak tau apa yang akan terjadi esok. jadi hiduplah seolah-olah waktu kita cuma seminggu, tiga hari atau bahkan sehari. Jadikan setiap ucapan, sikap dan perbuatan kita bermakna. Terlebih lagi hidup kita hendaknya memuliakan Tuhan.


Pergunakan waktumu karena waktumu sangat berharga. Waktu itu sangat berharga untuk dilewatkan. Time is gold, waktu itu emas, sangat berharga. Karena itu hargailah waktu kita dan pergunakan dengan melngisinya dengan hal-hal yang bernilai, hal-hal yang berharga. Sudahkah kita mengisi waktu kita dengan dengan hal-hal yang bernilai? Atau dengan bermakna? Sehingga suatu saat ketka kita meninggalkan dunia ini, kita tidak akan menyesal dan bahkan kita meninggalkan kesan-kesan yang sangat positif. Rata-rata kita diberi waktu selama 70 atau 80 tahun atau mungkin kurang. Persoalannya bukan berapa lama kita hidup tetapi bagaimana kita mengisinya. So, Live Your Live Full. Isilah hidupmu sepenuhnya. Jangan biarkan banyak bolongnya. Isilah hidupmu hari ini secara full. Full di sini berarti maksimal, kita mengisinya dengan memberikan yang terbaik. Full berarti kita mengisinya dengan sepenuh hati, sepenuh tenaga dan pikiran kita. Full bukan hanya diisi kesibukan dan aktifitas tanpa makna tetapi full berarti kita mengisinya dengan hal-hal yang baik, positif dan menjadi berkat terlebih menyenangkan Tuhan. Live your live full berarti hidupnya berbuah secara full atau berbuah lebat. Buah Rohnya juga full, bukan cuma satu ada dua saja yang muncul. Ketika kita mengisi hidup dengan full maka akan mengalir kepada orang lain, dengan kata lain bisa menjadi berkat. Bagaimana kita bisa menjadi berkat kalau kit sendiri tidak mengisi hidup dengan maksimal.

Belum lama ini saya dikejutkan dengan meninggalnya secara mendadak seorang mahasiswi kedokteran, dulunya dia adalah murid SMA saya. Dia sewaktu bersekolah benar-benar menjadi teladan dalam sikap dan karakternya. Baik, sopan,ramah, pintar, care lagi. Kurang apalagi. Tiba-tiba saja dalam usia 21 tahun telah meninggal dunia. Tapi yang membahagiakan saya adalah bahwa dia sudah di dalam Tuhan. Kesan teman-temannya semasa dia hidup sangatlah luar biasa. Di Faceooknya terpatri kesan dan pesan yang positif dan manis adanya tentang dia. Bahkan di Facebook dia sudah dikasih julukan Dokter. Saya mendengar kesaksian Kakaknya bahwa dia rajin belajar dan seorang yang tekun. Dia juga memiliki kerohanian yang baik. Dia rajin beribadah. Dia telah melalui hidupnya dengan bermakna. Ternyata dalam usianya yang begitu singkat, dia mampu melaluinya dengan bermakna.

Pergunakan waktumu berarti tebuslah waktumu, redeem your time, karena hari-hari ini jahat. Ada harga yang harus dibayar dalam menebus waktu kita. Tebuslah waktumu menunjukkan suatu usaha yang sungguh-sungguh, serius, tidak main-main karena waktu itu cepat atau lambat pasti akan berlalu. Hidup itu berjalan terasa cepat, bukan? Nah kita jelas berpacu dengan waktu. Jadi jangan berleha-leha, atau membuang-buang waktu dengan sia-sia. Sewaktu kita membuang-buang waktu, bermalas-malasan, menyia-nyiakan waktu kita maka kita sendiri sebenarnya sedang dimakan oleh waktu. Kalau kita tidak menggunakannya dengan baik maka dengan berjalannya waktu maka kita akan kehilangan kesempatan, peluang dan banyak hal baik dalam hidup kita. Akhirnya waktu jualah yang akan menghancurkan kita karena kita melewatkannya dengan sia-sia. Berapa banyak waktu yang kita buang percuma karena keegoisan, kemalasan dan sifat tidak peduli kita. Tebuslah waktumu juga menunjukkan bagaimana kita harus menebus waktu kita sebelumnya yang kita sia-siakan. Waktu yang seharusnya untuk Tuhan, untuk sesama dan untuk melakukan pekerjaan yang baik tapi hilang begitu saja karena kita tidak menggunakan waktu dengan baik. Seringkali banyak orang beralasan, saya sibuk, nggak ada waktu. Padahal kita semua sama-sama diberi waktu yan sama. Kuncinya ada pada penetan prioritas dan harus ada pengorbanan. Namanya saja, tebuslah waktumu. Menentukan prioritas dan mengatur waktu dengan baik akan membuat waktu kita termanfaatkan dan tidak terbuang percuma. Waktu yang sebenarnya singkat tapi kalau kita pergunakan dengan baik maka waktu kita itu akan berkualitas. Waktu itu ibarat investasi. Pergunakan waktu kita dengan baik jangan sampai kita rugi atau waktu terbuang habis percuma. Kalau demikian maka kita hanya meninggalkan utang yang sangat besar dalam hidup kita. Kebangkrutan hidup namanya kalu kita tidak bijaksana menggunakan waktu dengan baik.

Pergunakanlah waktu yang ada karena waktu itu berkaitan dengan kekekalan. Apa yang kita lakukan di waktu saat ini akan diperhitungkan dalam kekekalan. Ingat saat waktu di dunia selesai, kta akan melanjutkan kehidupan kita di dalam kekekalan. Saat berada dalam kekekalan maka tidak ada untuk kesempatan kembali ke dunia lagi. Tidak ada titik balik. Hidup di akhirat itu akan sangat lama alias kekal. Ingat jam Akhirat? Persiapannya sebenarnya sudah dimulai hari ini. Saya bersyukur saya sudah memiliki keselamatan di dalam Kristus. Saya yakin kapanpun saya meninggal saya pasti masuk surga. Keyakinan saya ini bukan hanya sekedar kenaifan seorang Ronny tetapi Tuhan sendiri memberi garansi bahwa barangsiapa percaya, pasti akan memiliki hidup kekal. Pastikan kita memiliki keselamatan atau hidup kekal itu sebelum kita meninggalkan dunia ini. Jadi pergunakanlah setiap moment yang ada. Pergunakan kesempatanmu. Pakai waktumu sebaik-baiknya mumpung masih diberi kesempatan. Nanti akan datang saatnya giliran kita dan kalau kita meninggalkan dunia ini, kita tidak menyesal. Sudahkah anda menebus waktu anda hari ini? Live Your Live Full. God Bless You

Sukses di usia tua a la Mbah Surip

Sukses di usia tua a la Mbah Surip

Tua-tua keladi, amat tepat ditujukan buat Mbah Surip. Bayangkan, siapa yang menyangka orang yang sudah setua ini masih tetap enerjik dan terus berkarya. Mungkin orang yang pertama kali melihatnya pasti akan berpikir, wah bisa apa orang setua ini. Atau melihat penampilannya yang tua dan jadul, orang mungkin bisa ngakak. Tapi lihat aja sukses yang diraihnya di usia tua. Lagunya menjadi hits di mana-mana dan Mbah Surip semakin menunjukkan "penampakannya" alias eksistensinya di belantara entertainment Indonesia. Dia menjelma menjadi selebritis yan laris saat ini. Tengok aja di layar kaca dan media, dia mengisi hiburan, iklan, talkshow, tabloid, internet termasuk blog ini, he he. Saking populernya lagunya, teman saya orang Filipina bisa menyanyikan sepotong lirik dari lagunya, Ta gendong ke mana-mana.” Orang asing pun jadi terbius dengan lagunya yang jenaka dan sangat menghibur itu. Penonton di Indonesia, ngga usa tanya. Penonton dari usia tua dan muda, besar dan kecil juga ramai-ramai mengidolai dia sebagai ‘idola baru’ padahal umurnya sudah tua.
Bagi saya fenomena ini cukup menarik. Betapa tidak, siapa yang mengenal dia setahun atau dua tahun yang lalu? Sepuluh tahun yang lalu? Waktu masa mudanya? Memang dia sebelumnya sudah mengeluarkan album tapi masih belum ngetop. Masih belum tenar pokoke. Tetapi tak disangka-sangka dengan penampilan di usia uzur, dia mampu menggusur para idola-idola yang berusia muda saat ini. Dengan gaya yang nyentrik dan agak kontoversial, dia terus me"lanjut"kan’ aksinya ‘"ke mana-mana". Memang ada pengakuan soal gelarnya yang patut dipertanyakan dan di sisi lain ada juga yang meragukan keaslian lagunya. Tapi tak disangkal bahwa dia menjadi fenomenal untuk dunia hiburan Indonesia saat ini.
Bisa dihitung dengan jari, pendatang baru yang sukses di usia tua. Susan Boyle, peserta British Got Talented masih setengah baya. Mbah Surip jelas jauh lebih tua. Jadi menurut saya, usia tua itu bukan penghalang untuk berkarya. Seringkali banyak orang yang takut untuk menjadi tua dan menganggap bahwa tua itu masa depannya suram. Usia tua itu seolah sudah mau ditelan zaman. Banyak orang yang mungkin seumuran Mbah Surip malah hanya menikmati pensiun, duduk di kursi goyang dan melihat orang lalu lalang. Tapi si Mbah yang satu ini menikmati hidupnya dengan terus berkarya. Mbah Surip membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat. Usia boleh tua tapi aksi dan gaya tetap muda. Tidak ada kata terlambat untuk meraih impian dan cita-cita. Jangan pernah menganggap terlambat dan menutup kesempatan bagi dirimu karena selagi kita hidup, Tuhan masih memberi kita kesempatan sebesar-besarnya.
Hal menarik yang saya lihat adalah gaya dan senyum atau tawanya yang khas. Luar biasa orang tua ini menurut saya. Dia enjoy dengan hidupnya. Dia menikmati hidup dengan musik dan menghibur orang lain. Mungkin kita akan berpikir, jelas dia senyum karena udah panen sukses sekarang ini. Tapi saya melihat bahwa orang ini benar-benar enjoy menjalani hidupnya. Dari koran saya membaca bahwa hidupnya sangat susah, sering tinggal di tempat yang nggak jelas dan berpindah-pindah. Tapi dia tetap saja enjoy, tinggal di tempat yang darurat bagi dia nggak masalah. Swine flu, ada pengeboman, lagunya terus ke mana-mana begitu pula orangnya.
Ketekunannya juga patut diacungi jempol. Bayangkan lagunya udah diciptain dari 1983, diusung ke mana-mana sampai ke Jakarta. Suksesnya kapan? Belum lama ini. Tanpa kenal lelah dia berjuang, ngamen dengan lagu andalannya. Ternyata lagu kebangsaannya tidak sia-sia dia nyanyikan. Kesetiaan dan ketekunannya dalam membawa lagunya itu akhirnya menuai kesuksesan. Apakah kita pernah ngerasa bosan dengan aktifitas yang rutin dan monoton, seringkali membawa kejenuhan dan seolah-olah nggak ada kemajuan. Apa yang dilakukan dengan ketekunan hati dan perjuangan yang gigih pasti membawa hasil. Jelas kesuksesan yang diraihnya bukanlah instan. Jerih lelah, keringat dan dan perjuangannya yang tanpa henti telah mewarnai kehidupannya dan membawanya ke puncak popularitasnya saat ini.
Fenomena kesuksesannya juga mematahkan formula kesuksesan atau formula untuk menjadi idol’di dunia entertainment saat ini. Formula kesuksesan biasanya selain cakep alias cantik dan ganteng, mengharuskan artisnya memiliki suara yang OK, penampilan harus muda, kulit yang putih bersih dan menarik. Apalagi untuk menjadi seorang idola atau idol. Modal suara saja nggak cukup, tampang juga harus punya dan penampilan harus yang keren, trendy dan up to date. Bahkan dalam ‘case’ tertentu, sang idola walaupun suaranya pas-pasan, asal penampilan menunjang, ganteng, menarik, dan mentereng, pasti bisa jadi modal awal untuk sukses. Formula ini berhasil dipatahkan oleh si Mbah Surip. Tampang udah tua ( ya iyalah, dioperasi plastikpun nggak akan ngefek –maaf ini cuma perbandingan aja), kulit juga udah nampak kerut-merut dan penampilannya ala penyanyi reggae jaman dulu, tapi itu semua tidak menjadi penghalang. Dia melangkah maju dan mematahkan serta melampaui formula sukses seorang idol atau selebritis masa kini.
O ya, saya menutup dengan kesuksesan yang diraih orang-orang yang sudah berusia tua. Ada si Plato, filsuf Yunani yang hidup sampai usia 80 tahun, banyak melahirkan pemikiran hebat ketika usianya sudah senja. Ada juga pengusaha Henry Ford dan Alexander Graham Bell. Mereka justru menghasilkan karya yang bermanfaat ketika usianya sudah uzur. Fisik boleh tua tetapi semangat dan vitalitas tetaplah muda. Usia boleh tua tapi kreatifitas, ide, pemikiran tetap tajam dan dalam. So, kalau kita yang masih muda ini sering komplain atau mengeluh,”Cape deh”, “Ah malas”, atau BOA alias “bodoh amat” maka seharusnya kita malu dengan para mbah-mbah ini termasuk mbah Surip yang tetap cemerlang dan beraksi ‘ke mana-mana’di usia senja. Buat para blogger jangan kalah ma angkatan yang tua-tua ini. Kalo bisa, ngeblog sampe tua (sepanjang Google masih nggratisin :) Usia senja? No problemo!
Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design