Bethany Hamilton - Peselancar Satu Tangan

ADSENSE HERE!
Bethany Hamilton, salah satu peselancar  wanita terbaik di dunia meskipun hanya memiliki satu tangan, menyatakan dalam sebuah video barunya “I Am Second”, bahwa Tuhan bisa mengubah peristiwa tragis menjadi suatu kesempatan untuk memuliakan Dia.

Bulan Oktober 2003 dia sedang  berbaring mengambang di atas papan selancarnya dengan kaki dan tangan menjuntai ke bawah.Saat itulah, seekor  hiu besar panjangnya hampir 5 meter menyerangnya dan dalam sepersekian detik, menyobek lengan kiri Bethany dari  batas bahunya. Kalau gigitan hiu itu dua inci ke atas lagi akibatnya akan lebih fatal lagi.

Dengan sekuat tenaga, dalam usaha yang ke-3 kalinya akhirnya gadis yang waktu itu berumur 13 tahun, bisa kembali ke daratan. Serangan hiu membuat Hamilton harus kehilangan 60 persen dari darahnya. Meski demikian, yang bisa dia pikirkan adalah segera ke pantai.
"Saya tidak punya waktu untuk berpikir banyak," kenangnya dalam video itu. "Segera, saya tahu saya harus ke pantai untuk bertahan hidup ini. "Saya hanya berbaring di sana dan berdoa meminta Allah untuk menolong saya."

Tapi dengan senyum di wajahnya, ia ingat bahwa ia memiliki "rasa damai dan ketenangan"  meskipun kehilangan
lengan kirinya dan lebih dari setengah darah dalam tubuhnya karena dia mampu kembali berfokus pada Yesus.

Saya ingat dengan jelas apa yang petugas paramedis Kauai katakan kepada saya dalam ambulans: Ia berbicara lembut dan menggenggam tangan saya. Dia berbisik di telinga saya, "Tuhan tidak akan pernah meninggalkan engkau ataupun melupakan engkau." Dia benar.

Hanya sebulan setelah peristiwa serangan hiu itu dia kembali lagi ke papan selancarnya. Bagi Hamilton pemulihan itu tidaklah mudah.  Dia mengatakan bahwa ketika ia pertama kali kembali berselancar, dia merasa seperti sedang belajar olahraga lagi, "Hanya belajar dengan satu tangan, dan beradaptasi dengan tidak memiliki dua lengan." "Sebelumnya... aku benar-benar kuat mengayuh ... Karena ini terjadi, saya hanya memiliki satu lengan dan dayungan saya pasti melambat," katanya, yang menyamakan berselancar dengan satu tangan seperti  "push up dengan satu lengan."

Ini adalah proses yang lambat. "Setiap kali saya akan pergi ke sana, aku akan belajar sesuatu yang baru ... aku terus berlatih dan setiap kali aku merasa lebih baik dan lebih baik," katanya.

Hamilton
, tidak hanya harus mengatasi hambatan fisik, tapi psikologis juga. "Kamu tidak pernah tahu" jika itu bisa terjadi lagi," katanya. Dia bilang dia menghadapi rasa takutnya dengan menyanyikan lagu atau berdoa.


Banyak pengamat meragukan Bethany bisa kembali berselancar dan berprestasi kembali karena hanya memiliki sebuah tangan. Tapi dia membuktikan sebaliknya. Dua tahun kemudian, dia menjuarai NSSA (National Scholastic Surfing Association) National Championship tahun 2005. Sekarang setelah delapan tahun berlalu, Hamilton menjadi pekerja penuh waktu di ASP (Association of Surfing Professional) atau Asosiasi Profesional Peselancar. “Berada di lautan, ciptaan Tuhan, seperti hadiah yang Dia berikan untuk kita nikmati,” katanya mengenai berselancar. Hamilton tidak takut untuk tetap berselancar dan berserah pada Tuhan.

Dia tidak trauma tapi malah menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Gadis yang membintangi film 'Soul Surfer" ini tidak menyerah pada nasibnya dan malah membagikan berkat buat semua orang, seperti dalam I Am Second.

“Saya bisa menjadi terang bagi banyak orang dan membagikan kasih-Nya.
Saya bangun setiap hari dan menghormati Tuhan dalam segalaa yang saya lakukan dan saya mungkin bisa jatuh, tapi apa yang ingin saya lakukan hanyalah mengasihi Dia.”

Berikut cuplikan kesaksiannya yang saya kutip dari websitenya  http://bethanyhamilton.com/: 
 
"I believe in God. Nobody made me believe; I don't think you can or should try to force someone to believe something. And even though my parents taught me stuff about God and read Bible stories to me from as early as I can remember... it was my choice to become a believer in Him. The way I see it, putting our faith in God is something that each person has to come to on his or her own. It's your own personal relationship with Him; a bond that's as unique as a fingerprint.

Some people don't think much about this kind of stuff unless something terrible happens to them, or like my parents, until they are older. But I can remember putting my trust in Jesus Christ when I was just a kid, probably around five years old.

When people ask me what my faith in Christ means to me, I usually answer in just one word: "everything!" This was true before the shark attack as well as after. And I truly believe that this faith is a big part of what did get me through it. It helps to know that even when it you don't have a clue why something has happened in your life, someone up there has a master plan and is watching over you. It's a tremendous relief to be able to put your trust in God and take the burden off your shoulders.

My plans to be a professional surfer got hit pretty hard on that Halloween morning. It was my own personal tsunami. In the days, weeks, and months that followed I had a lot of cleaning up to do. Often, it was scary or trying. And I won't lie to you: in some ways it still is. I've worked really hard to become a pro surfer, and am now competing with the best women surfers in the world.

But for me, knowing that God loves me and that he has a plan for my life, that no shark can take away and no contest result can shake, is like having solid rock underneath me. Bad things are bound to happen to everyone. That's life. Here's my advice: don't put all your hope and faith into something that could suddenly and easily disappear. And honestly, that's almost anything. The only thing that will never go away, that will never fail you, is God and your faith in him. All I can say is He gives me a really strong foundation for everything I do in life."

ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Komen dong, tapi yang sopan dan tidak spam ya

Arsip Blog

Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design