ADSENSE HERE!
Anda pasti pernah mendengar kabar tentang Kiamat 2012? Baik dari sms, email, koran, majalah dan sebagainya. Malah kiamat 2012 juga sudah difilmkan dengan judul 2012. Trailernya membuat merinding karena secara visual digambarkan puncak Himalaya diterjang tsunami yang lebih tinggi dari puncak Himalaya itu sendiri. Mengerikan.
Isu tentang Kiamat 2012 semakin memanas tatkala salah satu cenayang Indonesia yaitu Mama Lauren ikut-ikutan meramal dengan tahun yang sama! Bagi saya hal ini menggelikan karena kok sama ya tahunnya. Berarti nggak kreatif karena sama saja meniru dari ramalan yang sudah ada. Kenapa tidak meramal tahun 2013, khan ada angka 13-nya biar bisa memberikan efek lebih atau efek keramat. Tapi jangan salah, Mama Lauren juga update berita dari Kompas atau internet, makanya tahunnya sama saja.
Beberapa bulan yang lalu saya bertanya kepada siswa kelas 1 SMP dalam pelajaran Character Building. Tau nggak kamu kabar tentang kiamat 2012? “Tahu,” katanya. Lalu saya bertanya,”Apakah kalian sudah siap, seandainya nih kiamat 2012? Jawaban mereka bervariasi. Ada yang menjawab sudah siap, ada yang menjawab mau tobat dulu, katanya. Kata saya, “Wah baru sadar ya dosamu banyak?”. Ada yang menjawab dengan nada pasrah dan lemes,”Pasrah aja Pak”. Lalu sebagaian lagi menjawab,”Biasa-biasa saja”.
Beberapa bulan sebelumnya, di kelas 3 SMP seorang siswa cowok bertanya pada saya,”Pak, tahu khan ada kabar bahwa 2012 kiamat?”. Jawab saya,”Tahulah”. Dengan tersipu-sipu malu dan tersenyum penuh arti dia mengatakan,”Kalau begitu saya mau cepet-cepet married”. Nah loh. Saya sih memahami bahwa dia cuma bercanda tetapi saya lalu menjelaskan bahwa itu cuma ramalan dan mereka jangan buat planning married dulu. Lalu bagaimana yang sudah buat planning married? Teman saya seorang guru menukas bahwa katanya dia berharap Kiamat jangan 2012 karena dia belum married! Bagaimana dengan Anda sendiri?
Dari berbagai reaksi mengenai kabar Kiamat 2012 tersebut saya melihat ada tiga kategori. Yang pertama, mereke yang sudah siap. Kedua, mereka yang belum siap dan mereka yang bersikap acuh tak acuh alias cuek. Nah, hal ini menggelitik hati saya dan membuat saya merenungkan, bagaimana sebenarnya respon kita yang percaya, bukan pada isu kiamat 2012 tetapi dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus? Dalam 2 Petrus 3:14 mengatakan demikian,”Sebab itu saudara-saudarku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.” Dari ayat ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam meresponi kedatangan Tuhan Yesus.
Pertama, Kita harus fokuskan hidup kita pada kedatangan Tuhan.
Rasul Petrus mengatakan bahwa,”Sambil menantikan semuanya ini.” Menantikan apa? Yaitu menantikan kedatangan Tuhan. Ada lima karya agung Tuhan bagi manusia di mana keempat karya-Nya sudah digenapi yaitu Kelahiran, Kematian, Kebangkitan dan Kenaikan. Masih ada satu yang tersisa yaitu.....”Kedatangan-Nya yang kedua kali.” Bicara tentang karya agung Tuhan yang terakhir atau yang masih tersisa, implikasinya dalah bahwa peristiwa itu jelas sangatlah penting. Dapat dikatakan bahwa itu itu berarti karya kedatangan-Nya adalah karya final, karya yang terakhir dan yang kita tunggu-tunggu untuk digenapi. Karya Kristus yang lain juga sudah final, tetapi maksud saya dari lima karya Kristus itu masih ada satu yang belum digenapi yaitu Kedatangan-Nya kedua kali karena setelah itu tidak ada lagi yang kita nantikan. Namanya karya final atau karya yang terakhir berarti kan seharusnya ditunggu-tunggu. Ibarat film, the last episode berarti sesuatu yang ditunggu-tunggu. Kalau kaum wanita yang menjadi penontom sinetron pasti tidak akan mau ketinggala kalau sudah menjelang episode terakhir. Pasti ibu-ibu tidak mau pergi keluar untuk arisan atau jalan-jalan atau shopping.
Saya berasal dari Manado. Orang Manado punya tradisi dalam menyambut Natal, jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri dlam menyambut Natal. Masuk bulan September, lagu-lagu Natal mulai diperdengarkan dan puncaknya bulan Desember orang menyambut Natal dengan belanja, membuat kue atau masakan spesial. Dalam menyambut Natal saja mereka sangat antusias, seharusnya dalam menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali, kita harus lebih antusias dan lebih siap lagi. Fokus pada kedatangan Tuhan artinya kita jangan sampai terlena dengan kehidupan di dunia ini tetapi kita ingat bahwa kita memiliki penantian besar yaitu menanti Raja di atas segala Raja yang akan datang kedua kali. Hidup kita saat ini adalah hidup dalam penantian, karena itu jangan sampai kita lengah dan mengalihkan perhatian kita.
Kedua, kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh. Dalam Alkitab versi Inggris dikatakan bahwa kita harus lebih sungguh-sungguh lagi. Tuhan tidak ingin kita menantikan Dia dengan cara yang pasif, berpangku tangan tanpa berbuat apa-apa. Tuhan ingin kita berusaha dengan mengerahkan yang berbaik di dalam melayani Tuhan. Tetapi selalu ada saja aliran sesat dalam Kekristenan dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus justru menjual harta lalu berkumpul di suatu tempat. Beberapa tahun yang lalu di Bandung adfa aliran yang bersikap seperti ini dalam menyambut kedatangan Tuhan. Yang datang justru bukan Tuhan tetapi polisi, karena aliran itu justru meresahkan. Mereka tidak mau bekerja lagi dan menjual semua hartanya. Kasus seperti ini juga terjadi di Korea selatan, Amerika dan berbagai tempat di belahan dunia. Ingat, kita harus berusaha sungguh-sungguh, bukan berdiam diri.
Ketiga, kita harus hidup dalam pengudusan atau penyucian. Allah ingin anak-anakNya yang masuk ke dalam surganya memiliki kualifikasi hidup yang sesuai dengan standar hidup Kerajaan Allah. Allah ingin kita hidup kudus di hadapan-Nya. Inilah dilema yang kita hadapi. Ada kesenjangan antara hidup kita yang diwarnai dosa dengan kesucian yang Allah inginkan. Oleh karena itu Allah mengingatkan kita dengan tidak henti-henti-Nya untuk hidup kudus di hadapan-Nya. Kuduslah kamu sebab Aku kudus, demikian Firman-Nya. Hidup kudus bukanlah suatu yang mustahil. Allah memampukan kita untuk bisa hidup kudus. Karena itu kita hidup kudus bukan dengan usaha kita tetapi dengan anugrah Tuhan dan kekuatan Roh Kudus.
Memang sungguh berat hidup kudus pada masa kini. Banyak godaan dengan kemasan menarik dan secara agresif berusaha menarik komitmen kesucian kita dari Allah. Ada kesaksian seorang pendeta yang lagi jalan-jalan di mall ditawari gadis-gadis untuk dikencani. Syukurlah pendeta tersebut menampik tawaran tersebut. Ada juga kesaksian anak remaja yang adiknya menonton film Power Ranger tetapi ternyata ada cuplikan film yang vulgar di dalamnya. Mari sambil berjaga-jaga, kita hidup dalam kekudusan di hadapan Tuhan.
Keempat, kita harus hidup dalam perdamaian, artinya damai dengan Allah dan sesama. Damai dengan Allah berarti kita mengalami kara Pendamaian dengan Dia serta kita memiliki relasi yang harmonis dengan orang lain. Damai di sini juga mengandung arti ketenangan atau keteguhan hati dan tidak mudah goyah dengan berbagai isu tentang kedatangan Tuhan dan juga Mesias- mesias palsu. Banyak prediksi tentang kedatangan Tuhan yang memprediksi tentang jam, hari dan tanggal kedatangan Tuhan. Kita mungkin ingat tahun 1992 di Indonesia ada diktat, pengajaran serta hamba Tuhan yang meyakini dan mengajarkan kedatangan Yesus pada tanggal 28 Oktober 1992. Ternyata sekarang sudah 2009.
Lalu mengenai Mesias palsu, seorang pendeta dari gereja Growing In Grace di South Florida bernama Jose Luis De Jesús Miranda mengaku bahwa dirinya adalah Mesias. Pengikut nya sebanyak seratus ribu jiwa. Para pengikutnya percaya bahwa mereka diciptakan untuk menikmati Sorga, tidak peduli bagaimana cara mereka di dunia ini. Nah, banyak orang Kristen yang disesatkan olehnya dan meyakini De Jesus adalah Mesias. Mentang-mentang namanya mirip Yesus malah mengaku-ngaku Yesus!
Ada lagi isu bencana atau tsunami besar di tahun 2009 yang mengguncang dan meresahkan sebagian orang terutama di Asia. Katanya akan muncul tsunami besar di bulan Juli. (Saya bukan mau menakut-nakuti ya, ini sebagai contoh saja dan sebenarnya juga sudah dibahas di media). Kita tidak perlu goyah dan tetap tenang dalam menyikapi isu-isu dan ajaran sesat akhir zaman.
Kelima, kita harus melakukan penginjilan. Kesempatan yang Tuhan masih berikan kepada kita adalah supaya kita beroleh selamat dan juga orang lain memperoleh keselamatan. Ada sepasang turis pasutri dari Australia yang berwisata di pantai di Thailand. Mereka menginap di hotel dekat pantai. Waktu itu kamarnya dipenui kecoa. Dimatiin malah muncul yag lain, Mungkin kecoanya punya semboyan seperti perjuangan kemerdekaan: mati satu tumbuh seribu. Sudah menjijikan, banyak pula. Akhirnya mereka tidak tahan dan mereka komplain ke pihak manajemen hotel dan akhirny mereka ditawarkan pindah di hotel yang lain. Tidak lama kemudian terjadi tsunami yang memporak-porandakkan pantai dan hotel yang pertama tempat mereka menginap. Mereka akhirnya selamat karena tempatnya lebih tinggi. Mereka bepergian ke mana- mana untuk menyaksikan bahwa mereka diselamatkan oleh kecoa.
Kita tidak hanya diselamatkan dari bahaya atau bencana dunia ini tetapi dari penghukuman kekal, dari kematian kekal yang mengerikan. Seharusnya kita lebih antusias dalam memberitakan kabar baik ini bagi semua orang karena ini adalah bagian dari Amanat Agung Tuhan. Mari kita memberitakan Injil dan bersaksi sampai Tuhan Yesus datang kedua kali. Maranatha. Amen.
* Renungan ini diikutsertakan di Writing Competition CIBFest 2009 *
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment
Komen dong, tapi yang sopan dan tidak spam ya