How Drinking Problem Breaks a Family

Click tittle to view full posting :)

dringking problem

Sumber : e-Ketawa

Kisah Nyata Di Balik Dolphin Tale

Kisah Nyata Di Balik Dolphin Tale

Dolphin Tale adalah sebuah film berdasarkan kisah nyata seekor lumba-lumba tak berekor bernama Winter. Film ini diproduseri oleh produser yang sebelumnya membuat film Blindside. Lumba-lumba ini menjadi inspirasi bagi banyak pengunjung di kolamnya di ClearWater Marine Aquarium, Florida. Kisah lumba-lumba ini  menunjukkan perjuangannya  menghadapi tantangan. Di balik kisah Winter ada seorang bernama David Yates, pria penuh iman yang menjadi CEO ClearWater Marine Aquarium yang melihat tangan Tuhan bekerja melalui produksi film ini.


Penemuan Winter

Di pagi yang dingin di bulan Desember tahun 2005 seorang nelayan  Florida bernama  Jim Savage meluncurkan perahunya untuk memancing.  Dia sedang dalam perjalanan ke tempat memancing ikan favoritnya ketika ia melihat pelampung yang bergoyang-goyang  melawan arah angin di Mosquito Lagoon, Florida. Hal itu menarik perhatiannya karena menyadari  bahwa pelampung yang terapung-apung arahnya melawan langsung ke gelombang, sebagai sesuatu yang tidak biasa. Dia memutuskan untuk mengeceknya.

Saat ia mendekat, ia mendengar napas seperti ada orang yang tenggelam. Saat itulah ia menyaksikan pemandangan yang mengerikan.
Seekor  bayi lumba-lumba berusia dua bulan terperangkap dalam perangkap kepiting, berjuang untuk melepaskan diri. Perjuangannya hanya membuatnya semakin terperangkap lebih dalam ke dalam jaring. Jim mengambil pisau dan memotong tali di beberapa tempat. Meskipun ia berhasil membebaskanlumba-lumba itu sehingga bisa berenang, dia tidak bisa pergi jauh karena sepotong tali masih tertanam di mulutnya dan dia tidak bisa berenang normal – jaring itu telah memotong suplai darah ke ekornya, yang telah berubah warnanya menjadi putih dan dia mengalami bekas luka di sekujur tubuhnya. Jim  berbicara kepadanya dengan suara yang lembut untuk menenangkannya, mengatakan padanya, "Kau akan baik-baik saja."

Singkat cerita, Jim mencari bantuan dan itu pun butuh waktu beberapa jam dan akhirnya lumba-lumba itu dibawa ke Clearwater Marine Aquarium dan mereka menamai dia : Winter. Bagian yang tersisa dari ekornya hanyalah tunggulnya dan meskipun mereka berharap ia belajar berenang tanpa itu, dokter hewan tidak berpikir ia akan bertahan. Dia diberi alas untuk beristirahat di dalam air. Delapan belas bulan kemudian, Winter akhirnya dilengkapi dengan ekor prostetik terbuat dari silikon dan plastik.

Winter Menjadi Inspirasi Bagi Para Pengunjung 

Lumba-lumba kecil ini menjadi daya tarik paling populer di Clearwater Marine Aquarium serta inspirasi bagi banyak orang termasuk ratusan orang penyandang cacat. David Yates,  CEO Clearwater Marine Aquarium melihat bahwa Winter ini adalah karunia dari Tuhan. Ada banyak kisah menarik dan menyentuh yang ditemukan oleh David Yates. Dia antaranya adalah ada seorang tentara yang menangis ketika melihat Winter. Kisah favoritnya adalah kisah seorang anak laki-laki berusia 9 tahun bernama Levi yang didiagnosis 'moderately autistic'. Levi ini  tidak pernah mengekspresikan emosinya terhadap orang tuanya. Setelah beberapa kali perjumpaan dengan Winter, Mamanya  sambil menangis  mengatakan,"Levi telah  memeluk saya dan ini adalah untuk yang pertama kalinya."

Kesaksian David Yates
David Yates mengatakan bahwa pesan Winter sederhana namun mendalam: Jika Winter bisa, saya pasti bisa. Saya tidak perlu menebak bagaimana film ini akan mempengaruhi kehidupan masyarakat; saya lihat di tempat kerja setiap hari. Kami memiliki anak-anak yang merasa malu tentang beberapa masalah fisik yang mereka miliki, tapi setelah terlibat dengan Winter dan melihat dia berkembang dalam kehidupan dengan semua kesulitan itu, mereka menyadari bahwa mereka dapat berhasil juga. Sekolah telah menggunakan Winter untuk menginspirasi siswa mereka untuk meningkatkan nilai mereka. Tentara yang terluka telah terinspirasi untuk tidak menyerah. Jika pengunjung mendapatkan pesan bahwa mereka dapat bertahan dan bahkan berkembang dalam menghadapi keadaan sulit, saya bahagia.

Injil sangat jelas bahwa kita perlu untuk percaya kepada Tuhan dengan hidup kita dan percaya Dia akan melakukan hal yang besar. Allah adalah Allah yang besar. Kita dapat memiliki iman kecil atau iman yang besar. Saya pikir Winter menginspirasi orang untuk memiliki iman yang besar.
 

Dalam film Dolphin Tale,  David Yates diperankan oleh Harry Connick.Jr. Nama-nama besar ikut berpartisipasi dalam film ini di antaranya Morgan Freeman, Ashley Judd , and Kris Kristofferson dan tentunya si Winter sendiri.


Video Klip Winter





E-book Kristen

E-book Kristen
Download gratis E-book Kristen di sini. Nantikan juga E-book yang akan datang. Kalau sudah didownload, moohon respon atau komentarnya. Thanks

Download di sini

Download E-book
















Ucapan Bahagia : Video Klip dan Wallpaper

Ucapan Bahagia : Video Klip dan Wallpaper
Untuk melengkapi renungan Ucapan Bahagia (Khotbah di Bukit) saya melengkapinya dengan video klip dan wallpaper. Enjoy :)













(Image Credit: teachers.scholarschoice.ca)

(Image Credit: Brian MacArevey)

Khotbah Di Bukit : Berbahagialah

Khotbah Di Bukit : Berbahagialah

Mat 5:1  Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
Mat 5:2  Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
Mat 5:3  "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Mat 5:4  Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Mat 5:5  Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Mat 5:6  Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Mat 5:7  Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Mat 5:8  Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Mat 5:9  Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Mat 5:10  Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Mat 5:11  Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
The Pursuit of happyness adalah salah satu film yang menceritakan tentang seseorang pria yang berjuang keras untuk meraih kebahagiaan. Sempat mengalami pahit getirnya hidup akhirnya Chris Gardner menjadi jutawan dan seorang CEO ternama. Usaha atau niat dan perjuangannya untuk meraih impian adalah mewakili manusia di berbagai zaman untuk meraih sesuatu yang mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya.

Secara natur, manusia ingin mengejar dan mendapatkan  kebahagiaan atau berkat. Banyak orang mencari kebahagiaan melalui makanan, minuman, atau melalui hiburan : film, musik, lawakan dan lain-lain. Ada lagi yang mencari kebahagiaan lewat pekerjaan, uang atau dengan melakukan kebajikan: bagi-bagi sedekah atau bagi uang. Di sisi lain orang Kristen juga berusaha mengejar yang namanya berkat. Berkat yang berkelimpahan atau kemakmuran menjadi suatu tujuan hidupnya. 

Dalam Matius 5 Yesus memperkenalkan tentang suatu konsep kebahagiaan atau berkat yang berbeda dengan yang dikejar oleh orang dunia. Berkat atau kebahagiaan  fisik itu hanya sementara dan rapuh sekali. Jika kita mencari kesenangan dalam makanan, banyak makanan enak bisa menjadi penyakit. Jika kita mencari kesenangan untuk tubuh kita, itu hanya sementara dan akan cepat memudar. Jika kita mencari kesenangan dengan uang, uang itu terbatas dan suatu saat akan habis. 

Perhatikan resep Tuhan untuk kebahagiaan. Yesus mengatakan "Berbahagialah", dalam bahasa Yunaninya makarios. Kata makarios berasal dari kata  makar yang artinya suatu kebahagiaan yang tidak dipengaruhi oleh keadaan atau kondisi apapun.  Kebahagiaan atau berkat  yang Tuhan Yesus berikan adalah berkat yang berasal dari karakter yang sudah dewasa. Jadi Yesus mengatakan bahwa karakter yang sudah dewasa adalah orang yang berbahagia atau orang yang diberkati oleh Tuhan. Kebahagiaan atau berkat dari orang yang karakternya dewasa tidak akan mudah dipengaruhi oleh apapun juga. Kebahagiaan ini adalah kebahagiaan yang sifatnya sejati. Sayangnya ‘diberkati’ atau ‘berbahagia” direduksi maknanya dalam Kekristenan itu sendiri, memandang diberkati atau berbahagia itu adalah sehat, sejahtera dan melimpah kekayaan atau materi.

Berkat atau kebahagiaan yang Yesus tawarkan sifatnya paradoks atau berbeda dengan yang dicari orang-orang pada umumnya. Bahkan berbeda dengan kebajikan atau kebijaksanaan dunia yang mengutamakan kekuatan atau kekuasaan.  Tuhan Yesus berkata : Berbahagialah orang yang miskin, orang yang berdukacita atau menangis…” Ini menunjukkan bahwa berkat atau bahagia orang percaya itu sangat unik  karena menunjukkan suatu kualitas hidup yang berbeda. Kualitas hidup bukan hanya warga Kerajaan Allah tetapi juga menggambarkan kualitas hidup Sang Raja Di atas segala Raja. Jadi, Khotbah di Bukit berisi kualitas yang ekselen sebagai murid Kristus. Di saat yang sama Khotbah di Bukit menjadi upah atau reward dari Allah buat murid-murid Kristus. 

Jadi bagaimana menghasilkan karakter yang diberkati? Khotbah di Bukit sesungguhnya bukan menjadi tuntutan atau menjadi perintah bagi kita. Sifat atau kualitas itu seharusnya sudah otomatis atau secara spontan keluar dari kehidupan kita sehari-hari. Khotbah di Bukit bukan diperuntukkan bagi orang yang belum percaya tapi yang sudah percaya. Khotbah di Bukit ditujukan bagi murid Kristus. 

Jadi renungkanlah : Sudahkah sikap hidup kita sehari-hari sudah mencerminkan apa yang digambarkan dalam Khotbah di Bukit? Sudahkah kita menjadi orang yang miskin di hadapan Allah, berdukacita secara Ilahi, pembawa damai, menunjukkan kemurahan? Ataukah masih nggak jelas alias kabur? Sudahkah kita menjadi murid sejati Kristus?

Lalu mengapa mempelajari Khotbah di Bukit?

Ada lima alasan penting mempelajari Khotbah di Bukit.

Pertama, Menunjukkan kebutuhan akan adannya Kelahiran Baru
Khotbah di bukit menunjukkan bahwa kita tidak bisa menyenangkan Tuhan dengan usaha kita sendiri. Hanya mereka yang sudah mengambil bagian dalam natur ilahi (2 Pet. 1:4) yang bisa memahami kebahagiaan yang Yesus bicarakan. Dengan kata lain, unutk mengalami dan melakukan apa yang Yesus tuntut dalam Khotbah di Bukit membutuhkan kelahiran baru yang datang dari keselamatan di dalam Kristus.

Kedua, merefleksikan Pikiran Kristus.
Khotbah di Bukit adalah mrupakan refleksi pikiran Kristus yang sangat sederhana, sekaligus tajam dan memiliki makna yang dalam. Kalau kita ingi tahu bagaimana Kristus berpikir, maka kita perlu mempelajari Khotbah di Bukit.

Ketiga. Mengajarkan satu-satunya cara meraih kebahagiaan
Jika Anda ingin bahagia dan dipenuhi denghan Roh, jangan berusaha mencari cara melalui pengalaman mistik. Pelajari pengajaran Tuhan kita dalam Khotbah di Bukit dan praktekkan maka Anda akan bahagia.


Keempat. Menjadi Sarana Pekabaran Injil
Jika setiap orang Krieten menjalani sepeuhnya prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Khotbah di Bukit maka kita akan menarik orang-orang kepada Kristus. Ada kuasa dalam hidup yang telah ditransformasi.


Kelima, Menunjukkan cara untuk menyenangkan hati Tuhan
Orang Percaya adalah orang yang dikaruniakan hak istimewa. Hanya mereka yang bisa menyenangkan Tuhan karena mereka mengenal Putra-Nya. Dengan mempelajari Khotbah di bukit dan mengaplikasikan pesannya akan memampukan orang percaya untuk menyenangkan Tuhan. 

Soli Deo Gloria

Referensi :
The Sermon on the Mount (Daniel M Doriani) dan John MacArthur


Sam Childers : Machine Gun Preacher

Sam Childers : Machine Gun Preacher
Sam Childers sebelumnya dikenal sebagai seorang biker yang suka berantem dan pecandu heroin yang tidak segan-segan untuk menempelkan pisau di leher seseorang. Kini sikap tangguh dan skill bertarung serta keberaniannya itu dia gunakan untuk membantu membela dan melindungi anak-anak Sudan yang dimutilasi, diperkosa atau dipaksa menjadi tentara oleh milisi pemberontak di Sudan. Kisah nyata Sam Childers kini diangkat ke film layar lebar dengan diperankan oleh aktor action yang terkenal :Gerard Butler!

Pengkhotbah  Bersenjata Sam Childers  dibesarkan di perbukitan Pennsylvania. Orangtuanya sopan dan jujur  ​​tetapi semenjak usia dini Sam mulai menunjukkan bakat untuk menjadi pembuat masalah. Ayahnya, seorang  mantan marinir mengatakan "Nak, suatu hari nanti seseorang akan membunuhmu!"

Sam di usia remaja sering terlibat dalam perkelahian, menjual obat terlarang dan tidur dengan perempuan yang sudah menikah. Dia terus tenggelam dalam kehidupannya yang penuh kekerasan dan kejahatan sampai ia menjadi Shotgunner - seorang penjaga bersenjata untuk pengedar narkoba. Pada masa itu ia bertemu Lynn, seorang stripper, yang kemudian menjadi istrinya.

Sam, dihantui oleh kata-kata ayahnya, menjadi semakin khawatir kalau-kalau dia akan terbunuh karena obat terlarang dan perlahan-lahan dia mulai menjauhkan diri dari kehidupan sebelumnya. Dia menemukan pekerjaan di bidang konstruksi dan hidupnya mulai mapan meskipun begitu dia tetap melanjutkan kebiasaannya dengan memakai narkoba dan alkohol. Lynn akhirnya kembali ke Gereja yang pernah ditinggalkannya pada masa mudanya.
 
Sam juga berusaha untuk membangun kembali hubungannya dengan Allah dan mulai menjalani hidup yang bersih. Perlahan tapi pasti segala sesuatunya mulai berubah menjadi lebih baik. Lynn melahirkan seorang bayi perempuan yang  sehat dan Sam memulai bisnis konstruksi sendiri. Sedikit yang mereka tahu bahwa tantangan terbesar mereka tidak lama lagi akan segera terjadi.

Pada tahun 1998, Sam tiba di desa Yei, Sudan Selatan. Negara Afrika yang berada di tengah-tengah Perang Sudan Kedua. Sam didesak oleh seorang Pastor dari Amerika yang sebelumnya telah bergabung dengan kelompok misi, untuk membantu memperbaiki sebuah pondok yang rusak dalam konflik. Pada saat menjalani misi ini ini Sam tersandung dengan tubuh seorang anak terkoyak oleh ranjau darat. Dia jatuh berlutut dan berjanji pada Tuhan untuk melakukan apa pun untuk membantu rakyat Sudan Selatan. 

Sam kembali ke Sudan beberapa bulan kemudian untuk menjalankan klinik. Untuk memenuhi janjinya ia berkelana jauh di seluruh negeri, dari kota barat Yei ke desa-desa timur Boma. Saat melewati desa Nimule, di perbatasan Uganda, Tuhan mengirimkan kepadanya pesan: "Aku ingin engkau untuk membangun sebuah panti asuhan bagi anak-anak. Dan Aku ingin engkau membangunnya di sini".

Masyarakat setempat mengira ia sudah gila. Pada saat itu, Tentara
Perlawanan Tuhan, sebuah milisi pemberontak brutal yang telah menculik 30 ribu anak-anak dan membunuh ratusan ribu penduduk desa,telah  memporak-porandakan daerah tersebut. Tapi Sam bersikeras. Sam yakin Allah telah menyuruhnya untuk membangun panti asuhan di Nimule dan di sanalah ia akan membangun. Dia kembali ke Amerika Serikat, menjual bisnis konstruksi dan mengirim uang ke Afrika.

Perlahan-lahan panti asuhan mulai terbentuk. Pada siang hari Sam membersihkan semak-semak dan membangun pondok yang akan menjadi  rumah bagi anak-anak. Saat malam hari, dia tidur di bawah kelambu dengan kain ayunan di bawah pohon: Alkitab di satu tangan, AK47 di tangannya yang lain. Sementara itu, di Pennsylvania, istrinya Lynn dan putrinya Paige berjuang dalam pertempuran mereka sendiri. Mobil keluarga itu diambil alih dan pemberitahuan penyitaan telah disampaikan ke rumah mereka. Sam punya cukup uang untuk membayar hutangnya atau menyelesaikan panti asuhan. Dia tidak mampu menanggung keduanya jadi dia mengirim uang ke Afrika. Dengan selesainya panti asuhan, Sam mulai memimpin misi bersenjata untuk menyelamatkan anak dari LRA. Itu tidak lama sebelum kisah-kisah eksploitasi beredar dan penduduk desa mulai memanggilnya "Pengkhotbah Machine Gun." 

13 tahun kemudian panti asuhan itu menjadi yang terbesar di Sudan Selatan dan telah memberi makan sekaligus menjadi rumah bagi 1.000 anak-anak. Hari ini, lebih dari 200 anak menelepon rumah panti asuhan. Sayangnya masih banyak anak-anak menderita di Sudan dan membutuhkan penyelamatan.Sam dan Lynn masih tinggal di rumah yang sama di Pennsylvania yang telah didedikasikan untuk penderitaan anak-anak Sudan sejak 13 tahun lalu. 

http://www.machinegunpreacher.org/about-sam-childers/ 



Ini trailernya :

Sujo John dan Mimi, Pasutri Yang Selamat dari Tragedi 9/11

Sujo John dan Mimi, Pasutri Yang Selamat dari Tragedi 9/11

" Berbahagialah langkah-langkah orang yang benar sebagaimana perintah Tuhan..."
Walaupun kegelapan melingkupi kami dan kematian nampak membayangi kami semua. Damai kami miliki di dalam nama Tuhan... nama Yesus yang indah itu. Adalah sebuah mujizat besar kalau saya masih bisa hidup saat ini.

Sebagian besar dari Anda tahu bahwa
kami biasanya bekerja di World Trade Center di Manhattan. Saya dulu bekerja di lantai 81 WTC di Menara Satu dan Mini istri saya di lantai 71 WTC Menara Dua. Ijinkan  saya memberitahu Anda apa yang terjadi.

Saya  tiba di kantor saya pukul 7:30 pagi. Saya baru saja mengirim beberapa dokumen via mesin lalu kembali ke meja saya dan tiba-tiba saya mendengar ledakan keras yang sangat nyata  .. gedung kami bergetar dan miring ... jeritan keluar dari seluruh lantai.. pesawat pertama menghantam lantai atas kami. Segera puing-puing dari pesawat terbang ke kantor kami dan segalanya mulai terbakar. Semua orang menahan ketenangan mereka dan mulai berjalan menuju tangga. Saat itu hatiku tertekan karena saya sama sekali tidak tahu jika pesawat menabrak menara kami atau istri saya yang juga bekerja Dia hendak  memasuki gedung saat itu karena ia mulai bekerja pada pukul 9 pagi.

Kami semua dievakuasi melalui tangga ... ponsel saya tidak bekerja sehingga saya tidak tahu
bagaimana caranya untuk menghubungi istri saya. Jadi saat saya turun saya memasuki kantor di lantai 53 dan mencoba membuat beberapa panggilan ... nomor yang berhasil saya hubungi saat itu adalah istri sepupu saya yang tinggal di Queens, NY.  Saya katakan padanya bahwa saya baik-baik saja dan bahwa saya datang menuruni tangga .. tapi saya benar-benar khawatir tentang istri saya, maka saya melanjutkan berjalan menuruni tangga.



Sementara kami turun ada ratusan petugas pemadam kebakaran dan polisi naik untuk menyelamatkan orang yang terjebak. Orang-orang pemberani tidak akan pernah kembali ke rumah mereka. Jadi mereka membawa kami melalui pintu keluar World Trade 22 dan saya baru saja mencapai pintu putar gedung, saya mendengar ledakan keras dan seluruh bangunan runtuh. Percayakah Anda teman-teman.. bangunan berlantai 110 runtuh  dan saya di pintu gedung dengan segala sesuatu beterbangan di atas kami,  batu-batu besar dan bahan bangunan. Hanya sedikit dari kami meringkuk ke salah satu ujung bangunan dan Tuhan memberiku kekuatan …..saya mulai menyerukan darah Yesus .. .memberitahukan kepada orang di sekitar saya bahwa kita semua akan mati dan jika ada yang tidak mengenal Kristus untuk segera memanggil namanya. Jadi semua orang mulai menyerukan .. Yesus! Bila Anda dekat dengan kematian saya percaya sebagian orang begitu siap untuk menerima Yesus.

Pada saat itu seluruh bangunan telah jatuh dan kami berada di puing-puing ..
Tidak ada satupun batu atau benda jatuh menimpapada saya. Saya menemukan diri saya berada 3 kaki dari jelaga ... saya bangun ... saat itu ada keheningan .. saya bisa melihat mayat di mana-mana. Tuhan mengarahkan saya untuk melihat seorang pria di tanah yang memiliki lampu pencari (search light) yang sedang menyala. Saya mengangkatnya dan berkata ... hanya Yesus yang dapat menyelamatkan kita dan bahwa kita harus hidup. Ketika sampai saya melihat jaketnya  ada tulisan FBI di atasnya. Kami berpegangan tangan... dan mulai berjalan melalui puing-puing ...... kita tidak bisa melihat apa-apa .. kami seperti berada di badai salju .. semua beton dan abu beterbangan. Roh Kudus kemudian menunjukkan saya sebuah lampu flash di atas ambulans jadi saya mengatakan kepada  orang FBI  ini lampu yang ada pada mereka membuat ambulans itu berada di jalan. Kami bagaimana juga harus menuju ke ambulans yang walaupun di timpa oleh material yang beterbangan tetapi Tuhan tetap membuat lampu flashnya menyala hanya untuk  saya. Dari sana itu cukup mudah untuk mencari  jalan keluar.

Tapi perasaan yang mencekam adalah bahwa istri
say Mini sedang berada di WTC Tower 2, ia pasti mati. Semua bayangan terlintas dalam pikiran saya .. Massa mulai berlari dari semua kota ke tempat-tempat yang aman jauh dari gedung pencakar langit. Kami berlari, berjalan selama satu jam dan seluruh waktu dari jam 08:45 ketika pesawat pertama menabrak saya mencoba untuk menggunakan ponsel saya tetapi selalu gagal. Pada jam 12:00 tiba-tiba handphone saya berbunyi... itu Mini dan dia bilang dia masih hidup dan ketika dia mendengar suara saya, dia menyadari bahwa saya  masih hidup. Ini adalah satu lagi keajaiban bagaimana saya menerima panggilan ini sebagai orang yang mampu untuk membuat atau menerima panggilan. Mini tidak berhasil sampai ke Menara .. kereta nya mencapai lokasi 5 menit setelah kecelakaan pertama sehingga dia tidak sampai ke Menara. Dia histeris di jalanan berpikir saya sudah mati dan ia bisa melihat orang melompat keluar dari gedung. Kami berdua masih hidup. Dia mencapai 39 street di Manhattan dekat Ferry dan entah bagaimana saya sampai di sana. Kami menoleh ke belakang dan bisa melihat bangunan kami baik abu yang tersisa dan  asap yang naik. Saya tidak bisa menjelaskan rasa lega yang kami  miliki ketika kami  melihat satu sama lain. Kami berdua begitu dekat dengan percaya bahwa kami tidak akan melihat satu sama lain. Ketika ledakan yang terjadi dan bangunan itu runtuh selama saya bisa melihat gambaran  dari istri saya, orangtua saya, nenek yang dicintai flashdisk melalui pikiran saya dan sekarang alangkah leganya bahwa kami masih  hidup.

Allah begitu baikSaya tidak memiliki
goresan apapun  pada tubuh saya. Biarkan saya memberitahu Anda Teman, Allah tahu jumlah rambut kita dan Allah kita tidak pernah tidur atau terlelap. FDia akan datang segera. Hargai semua doa Anda. Banyak orang dari seluruh dunia telah memanggil kami. Hati saya keluar untuk ribuan orang yang tewas di gedung kami banyak dari mereka orang yang kami kenal. Tuhan memberkati Anda semua.
 

  








Sujo & Mini



Genelle Guzman-McMillan : Selamat Setelah Terkubur Selama 27 Jam Dalam Tragedi 9/11

Genelle Guzman-McMillan : Selamat Setelah Terkubur Selama 27 Jam Dalam Tragedi 9/11

Genelle Guzman-McMillan terkubur hidup-hidup selama hampir 30 jam, ia mendengar jeritan dalam kegelapan di sekitar diri-nya segera memudar. Dia sendirian, pikirnya, dan hanya bisa memikirkan satu hal yang harus dilakukan – berseru kepada Tuhan.  Genelle Guzman-McMillan menceritakan kisah kelangsungan hidup dan keselamatannya  di dalam bukunya Angel in the Rubble: The Miraculous Rescue of 9/11's Last Survivor

Dalam 240 halaman, wanita asli Trinidad ini menceritakan bagaimana dia dan rekan-rekan kerjanya mulai melarikan diri dari kantor mereka di gedung 110 lantai dan bagaimana dia berhenti di lantai 13 untuk melepas sepatu hak tingginya. Saat itu, Guzman-McMillan mengatakan, bahwa baginya saat itu seluruh dunia itu benar benar runtuh dan hidupnya berubah selamanya.

Meskipun terperangkap selama 27 jam di reruntuhan, percaya bahwa ia pasti akan mati, Guzman-McMillan mengatakan kepada The Christian Post bahwa dia tidak menyesal mengenai keputusannya hari itu.

"Tidak, saya tidak menyesal dengan semua apa yang terjadi," ujar ibu dari empat anak itu. "Itu membuat saya menjadi  orang yang lebih baik Aku punya hubungan yang lebih mendalam dan lebih dekat dengan Tuhan.."

Guzman-McMillan, mengakui  ia  tidak selalu memiliki sebuah relasi dengan Tuhan. Meskipun dibesarkan di dalam keluarga Kristen, wanita 40 tahun ini  mengatakan bahwa  ia tidak pernah menganggap serius  apa yang telah ia diajarkan kepadanya.

Diminta untuk menggambarkan hidupnya sebelum peristiwa mengerikan 9 / 11, Guzman-McMillan mengatakan ia menjalani kehidupan liar yang penuh pesta, minum-minuman keras, dan melakukan apa pun yang diinginkannya.

Meskipun ia tidak memiliki jenis hubungan yang bermakna dengan Tuhan, dia cukup tahu tentang Tuhan, menyadari bahwa Dia adalah satu satu-satunya harapan untuk keluar hidup-hidup dari puing-puing reruntuhan.

Terperangkap di bawah beton dan baja dengan tangan kanannya tertindih di bawah tubuhnya dan kakinya remuk  di bawah balok baja, Guzman-McMillan mengulurkan tangan kirinya ke dalam sepotong ruang terbuka di atas dan menemukan kekuatan untuk berdoa ... dan berdoa dan berdoa. Merasa tidak yakin akan nasibnya dalam kekekalan, Guzman-McMillan memohon berjam-jam kepada Tuhan untuk memaafkannya dari dosa-dosanya dan memberikan kesempatan lagi padanya.

"Saya berkata kepada-Nya," tolong, Tuhan, jika Engkau menyelamatkan saya hari ini ... memberi saya kesempatan kedua, saya berjanji akan melakukan kehendak Mu, "kata Guzman-McMillan, menambahkan bahwa ia serius tentang janji yang dia buat hari itu.

Tangannya masih terrentang di ruang terbuka, Guzman-McMillan meminta Tuhan untuk mengirimnya tanda bahwa Dia telah mendengar permohonannya. "Seseorang meraih tangan saya dan memanggil saya dengan nama saya, berkata," Genelle, saya memegang Anda. Nama saya Paul, "kenangnya.

"Saya meminta Tuhan untuk sebuah mujizat, untuk sebuah tannda [dan Paul] memegang tangan saya begitu kuatnya ... untuk menenangkan," kata Guzman-McMillan kepada Christian Post, menambahkan bahwa ia yakin ia tidak berhalusinasi.

Dalam beberapa menit setelah Paul muncul, Guzman-McMillan bisa mendengar petugas
penyelamat memanggil orang yang selamat. Dia ingat pertemuan dengan pria yang akhirnya menariknya dari reruntuhan. Tapi bagi Paul "Saya tidak pernah bertemu dengannya," katanya kepada CP.

Guzman-McMillan yakin bahwa Paul misterius itu adalah malaikat yang dikirim oleh Tuhan untuk menguatkan  dia melalui seluruh cobaan berat, bahwa ia adalah tanda dari apa yang telah ia doakan.

Saat dia telah dipindahkan dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit, katanya ia sudah merasakan perubahan. "Saya tahu saya adalah orang yang telah berubah. Saya hanya ... memuji dan memuliakan Allah," katanya.

Tidak lama setelah keluar  dari rumah sakit, dimana ia tinggal selama lebih dari enam minggu dan menjalani empat operasi besar, Guzman-McMillan mengatakan satu-satunya yang ada di benaknya yaitu ia ingin dibaptis, satu hal yang ia janjikan kepada Tuhan yang akan dia lakukan. Janji lain yang ada dalam daftarnya adalah  untuk menikahi pacarnya, yang dia lakukan pada 7 November, hari yang sama ia dibaptis.

Guzman-McMillan, yang telah menjadi anggota Brooklyn Tabernakel selama 10 tahun, mengatakan kepada Christian Post bahwa dia tahu Tuhan membawa dia melalui sesuatu yang "menyayat hati" dan cobaan "mengerikan" karena suatu alasan.

"Saya pikir saya di sini untuk alasan yang lebih besar dan tujuan yang lebih besar. Kehidupan hari ini saya adalah suatu berkat. Saya [ingin] orang tahu tentang pengalaman saya, apa yang telah saya lalui dan bagaimana saya mengatasi kesulitan itu dalam hidupku , "katanya kepada CP. "Saya ingin orang tahu bahwa Allah itu nyata ... bahwa doa itu bekerja."

Christian Post

10 Kota Paling Romantis Buat Pacaran

Siapa sih yang enggak pengen menjalankan liburan romantis? Atau mungkin ingin merasakan bulan madu dan bulan madu berikutnya dalam kondisi penuh romantisme? Maka tidak ada salahnya Anda mulai mencari tempat yang paling romantis di dunia, bukan? Daripada susah-susah mencari, coba anda lihat dulu daftar tempat paling romantis yang ada di bawah ini:

1.Paris
Siapa sih yang tidak kenal dengan romantisme Paris? kota bagi para kekasih dengan makanan yang nikmat, anggur dan nuansa yang menyenangkan. Makan malam romantis dengan lilin indah di dekat menara Eiffel, berjalan bergandengen sepanjang Champs Elysees atau piknik di taman. Paris memberikan romansa dan keindahan bagi pasangan yang jatuh cinta selama berabad-abad.

2.Hawaii

Ternyata Hawaii adalah kota tempat tujuan bulan madu terbesar di dunia, terutama di kalangan orang Amerika. Entah anda di Maui, atau pulau besar lain di Hawaii, tempat ini selalu menawarkan pilihan terbaik pagi pasangan. Pantai dan hutan tropis, kamar hotel mewah, olahraga, dan berbagai hal menarik di alam bebas!

3. St. Thomas
Kota ini terletak di Virgin Islands, dan merupakan kota pantai yang terkenal oleh jajaran pantai indah dan tempat belanja menarik. Kota ini dipenuhi dengan penginapan yang dapat menampung pasangan atau bahkan keluarga. Di kota ini juga dibuat batasan untuk jumlah pesta dan peserta pesta, jadi anda tidak akan kesulitan jika ingin bermesraan dengan pasangan anda!


4. Venesia
Perjalanan dengan gondola di kanal-kanal kota ini sudah menjadi simbol romantisme kota ini. Perjalanan dengan duduk berdekatan dengan pasangan dan dengan penuh kekaguman melihat bagian kota yang indah. Makan malam romantis di restoran Italia dengan berbagai liku-liku menarik yang terkadang akan membawa anda ke gereja indah romantis. Venesia adalah tempat yang akan membuat anda jatuh cinta dan jatuh cinta lagi.



5. Tahiti
Dearah tenang yang terletak di Pasifik Selatan, dengan bungalow pantai indah, yang memungkinkan anda berenang tenang di pagi hari. Bersantai di pasir putih dengan pohon kelapa indah dengan para karyawan hotel yang siap membantu anda apapun dan kapanpun. Pemandangan luar biasa indah di saat matahari terbenam juga tidak akan bisa anda lupakan dengan mudah!



6. Belize

Belize adalah tempat paling indah bagi para pasangan. Pulau yang terletak di tengah karang ini akan membuat pasangan melupakan semua orang karena banyak pantai yang jadi ‘milik pribadi’ dengan air yang dipenuhi ikan karang berwarna warni akan menemani anda. Anda takut berenang? bukan masalah, pantai indah dan pohon palem yang bergorang menanti Anda!



7. Maladewa

23 pulau yang terletak di tengah Samudra Indonesia ini adalah salah satu dari surga dunia. Pulau-pulau karang yang ada hanya sedikit sekali berada diatas permukaan laut, dan gugus karang yang melingkupi pulau ini penuh dengan kehidupan. Negara kecil yang indah dan romantis ini memang adalah tempat paling pas untuk kehidupan yang romantis.



8. Seychelles
Kepulauan yang ada di Samudra Indonesia ini sebenarnya berada di lepas pantai Afrika dan merupakan tempat yang paling santai di dunia. Kehidupan yang eksotis dan nuansa yang tenang akan selalu menanti anda dan pasangan anda. Lapangan golf, spa, perjalanan memancing dan minuman segar tropis akan membuat pasangan yang sedang berbulan madu tidak akan mau kembali ke negara asal mereka lagi.



9. Bruges
Kota kuno dengan setting abad pertengahan di Brussel ini adalah cara terbaik untuk melarikan diri dari segala kebisingan kota. Kota kecil yang tenang ini menjaga kondisi kota tetap seperti kondisi kota ini di abad pertengahan. Jalan-jalan yang dilapisi batu, dengan kafe-kafe kecil di udara terbuka akan membuat anda berasa kembali ke zaman abad pertengahan, lengkap dengan berbagai hal romantis dan indah, minus masalah dan ribut.



10. Tuscany
Daerah yang penuh dengan kebun anggur, villa, dan kota-kota kecil Italia, akan membuat anda merasa seperti berada dalam perjalanan romantis. Anda dapat tinggal di villa bersejarah, dengan makanan terbaik dan anda dapat bersepeda berkeliling kebun anggur yang anda pilih dan minum anggur terbaik pula. Jika anda berada di tempat ini, pasti anda akan mengerti kenapa beberapa orang sama sekali tidak ingin kembali begitu sampai di tempat ini. Singkatnya, tidak ada yang lebih indah dan romantis di Italia daripada Tuscany.

Sumber: Kaskus

Amy Wilson Carmichael

Amy Wilson Carmichael
Amy Wilson Carmichael (16 Desember 1867 - 18 Januari 1951) adalah seorang misionaris Kristen di India, yang membuka panti asuhan dan mendirikan misi di Dohnavur. Dia melayani di India selama 55 tahun tanpa pernah mengambil cuti dan menulis banyak buku tentang pekerjaan misionaris di sana.
   
Amy Wilson Carmichael dilahirkan di desa kecil Millisle, County Down, Irlandia Utara. Orang tuanya David dan Catherine Carmichael adalah orang Kristen Presbiterian yang saleh dan dia adalah sulung dari tujuh bersaudara.
Ada satu kisah mengenai kehidupan awal Carmichael yang mengatakan bahwa sebagai seorang anak, dia berharap dia akan memiliki mata berwarna biru bukannya cokelat. Dia sering berdoa pada Tuhan Yesus supaya mengubah warna matanya dan akhirnya kecewa saat harapannya itu tak pernah terkabul. Ketika dia dewasa, dia menyadari bahwa orang India yang bermata coklat akan lebih  mudah menerimanya karena dia juga  bermata coklat. Dia akan sulit mendapatkan penerimaan mereka  jika matanya berwarna biru.

Setelah kematian ayahnya, dia diadopsi dan diajari oleh Robert Wilson, salah seorang pendiri Konvensi Keswick. Dalam banyak hal dia sebenarnya tidak cocok untuk melayani sebagai misionaris. Dia menderita neuralgia, penyakit saraf yang membuat seluruh tubuhnya lemah dan sakit dan sering kali menempatkan dirinya di tempat tidur selama berminggu-minggu. Pada Konvensi Keswick tahun 1887  ia mendengar Hudson Taylor berbicara tentang kehidupan misi. Segera setelah itu, dia menjadi yakin akan panggilannya untuk melayani pekerjaan Tuhan dalam bidang misi.

Awalnya Carmichael melakukan perjalanan ke Jepang selama lima belas bulan, tapi setelah periode pelayanan singkat di Sri Lanka, dia menemukan panggilan seumur hidupnya di India. Dia ditugaskan oleh Church of England Zenana Mission. Sebagian besar pelayanannya adalah melayani para  wanita muda, beberapa di antaranya diselamatkannya dari pelacuran. Organisasi yang didirikannya dikenal sebagai Persekutuan Dohnavur. Dohnavur terletak di Tamil Nadu, tiga puluh mil dari ujung selatan India. Persekutuan itu menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari seribu anak-anak yang menghadapi masa depan yang suram.

Untuk
menghormati budaya India, ia sendiri mengenakan pakaian India, dicelupnya  kulitnya dengan kopi gelap, dan sering melakukan perjalanan jauh di panas India, jalan-jalan berdebu untuk menyelamatkan  satu anak dari penderitaan.

Sementara melayani di India, Amy menerima surat dari seorang wanita muda yang sedang mempertimbangkan kehidupan sebagai seorang misionaris. Dia bertanya Amy, "Seperti apakah kehidupan misionaris?" Amy menulis kembali dan berkata sederhana,
"" Kehidupan misionaris hanyalah sebuah kesempatan untuk mati. "

Dia adalah seorang penulis yang produktif, menghasilkan tiga puluh lima buku, termasuk Things as They Are: Mission Work in Southern India (1903), His Thoughts Said . . . His Father Said (1951), If (1953), Edges of His Ways (1955) and God's Missionary (1957).

Pada tahun 1931, Carmichael jatuh dan terluka parah, membuatnya harus banyak terbaring di tempat tidurnya sampai kematiannya. Dia meninggal di India pada tahun 1951 pada usia 83. Dia meminta agar tidak ada batu diletakkan di atas kuburan-nya.  Akhirnya  anak-anak yang diasuhnya  menempatkan tempat mandi burung di atas kuburannya dengan tulisan "Amma", yang berarti ibu dalam bahasa Tamil.

Biografinya mengutip ucapannya yang terkenaln:
"" Seseorang  dapat memberi tanpa mencintai, tapi seseorang  tidak dapat mencintai tanpa memberi. "
"

Teladannya  sebagai misionaris menginspirasi orang-orang (termasuk Jim Elliot dan istrinya Elisabeth Elliot) untuk mengejar panggilan yang sama.

Quotes :

"Give me the Love that leads the way
The Faith that nothing can dismay
The Hope no disappointments tire
The Passion that'll burn like fire
Let me not sink to be a clod
Make me Thy fuel, Flame of God"

"You can give without loving, but you cannot love without giving."
Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design