THE POWER WITHIN YOU

THE POWER WITHIN YOU

Pada sebuah festival kesenian seorang penjual balon melepaskan satu balon warna hijau ke udara, dan beberapa saat kemudian dia melepaskan satu buah balon lagi. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menarik perhatian pengunjung festival.

Kemudian seorang anak berumur 6 tahun menghampiri penjual balon tersebut, dan bertanya "Kalau balon berwarna merah dilepaskan apakah bisa terbang ke udara juga ?"

Kemudian si penjual balon berkata "Yang membuat balon tersebut terbang ke udara bukan karena warnanya. Tidak peduli mau warna merah, hitam, biru, atau warna lainnya semuanya tetap bisa terbang. Karena yang membuatnya bisa terbang ke udara adalah gas yang terdapat dalam balon tersebut”.

Cerita yang begitu luar biasa ini saya kutip dari buku international best seller karangan Shiv Kera berjudul You Can Win. Pada dasarnya balon dalam cerita tersebut sama seperti manusia. Manusia dapat berhasil mencapai puncak kesuksesan karena kekuatan yang dimiliki dari dalam dirinya sendiri.

P.O.W.E.R atau Kekuatan seperti apa yang mampu membuat seseorang lebih berhasil dari sebelumnya ?


P = Positive
Apapun yang Anda pikirkan, Anda katakan, Anda perbuat lakukanlah dengan positif. Berawal dari pikiran atau mind-set kita. Jika Anda mau menanam dan memelihara mind-set yang negatif, konsekuensinya apa yang dihasilkan dari pikirkan tersebut tidak akan positif.

O = Optimist
Melihat kondisi sulit, mendengar komentar negatif orang lain terhadap kita, mengalami kegagalan terus menerus umumnya membuat kita menjadi down dan pesimis. Manusiawi sekali memang, tapi mau sampai kapan jadi pesimis ?, Seumur hidup ? Saya lebih memilih bangkit dan coba lagi. Gagal dan mengalami penolakan sudah biasa, tapi yang luar biasa adalah keyakinan dalam diri setiap orang.

W = Willingness
Yakin saja tidak cukup, seseorang memang harus ada kemauan dan action untuk mewujudkannya. Kalau ditanya mau berhasil ?, pasti semua mau berhasil. Tapi kata orang bijak will is not enough, you have to do. Kalau memang sudah tidak ada kemauan berhasil, ini perkara sudah repot. Orang tersebut harus menolong dirinya sendiri

E = Enthusiasm
Manusia kalau tidak punya antusiasme sama seperti mobil kehabisan bensin. Sebagus dan semahal apapun mobilnya kalau tidak ada bensin percuma saja. Sama seperti kita kalau punya impian yang luar biasa, mind-set yang positif, tapi ketika mulai action tidak punya antusiasme maka semuanya sia-sia.

R = Refill
Batu baterai saja ada waktunya habis, apalagi dengan kekuatan dalam diri kita. Adalakalanya kita memasuki masa sulit, sehingga kekuatan dalam diri kita semakin melemah. Apa yang harus kita lakukan ? Isi ulang (refill) kekuatan Anda. Dengan apa ?
Isi dengan sesuatu yang mampu meningkatkan power Anda kembali. Baca buku, fokus pada achievement pada masa lalu, bangkitkan kembali potensi, masukkan informasi yang positif ke telinga Anda.

Jadi jangan khawatirkan latar belakang Anda, apapun pendidikan Anda baik itu lulusan lokal maupun lulusan impor, pesona fisik Anda cantik atau kurang cantik....karena bukan itu semua yang menentukan seberapa tingginya Anda akan mencapai kesuksesan tapi lebih kepada POWER yang ada dalam diri Anda.

Selamat mengembangkan Power Anda.
(Muk Kuang)


Pelajaran Iman dari Barca


Gegap gempita Champions 2009 dengan kemenangan absolut Barca terhadap MU sudah berlalu. Sebenarnya tulisan ini agak terlambat tayang tetapi episode kemenangan Barca itu tetap menggelitik saya untuk menulis tentang perjalanan sang pelatih yang menjadi salah satu kunci kemenangan Barca dan hikmah yang bisa dipetik dari hal ini.

Pertama, bos Barcelona membuat suatu keputusan besar yaitu menunjuk Guardiola sebagai pelatih baru. Apa yang ada dalam benak saya adalah bahwa pengurus dan bos Barcelona mempertaruhkan atau dengan kata lain mempercayakan suatu tugas atau mandat yang besar buat Guardiola. Seorang yang masih muda, dengan tanpa pengalaman melatih di klub besar sebelumnya.
Saat Laporta menunjuk Guardiola, ia dianggap berjudi. Pers dan para pendukung Barcelona lebih suka pelatih bertangan dingin Mourinho atau Laudrup. Tapi nama yang muncul malah Guardiola.
Dia memang bintang dan idola publik Barcelona ketika menjadi pemain. Tapi, umurnya baru 37 tahun dan belum teruji. Pengalamannya juga baru setahun melatih Barcelona B. Benar Barcelona B juara kompetisi tapi kompetisi yang dijalani tim kelas dua Barcelona itu adalah Tercera División, kompetisi kelas empat setelah La Liga, Divisi Segunda A, dan Divisi Segunda B.

Kedua, bos Barcelona tetap mempercayai dan mendukung Guardiola.
Guardiola menjalani laga awal musim dengan penampilan yang tidak mengesankan pada penampilan perdananya. El Barca mengawali La Liga dengan start buruk setelah hampir 35 tahun tampil gemilang. Dari dua laga, skuad Josep Guardiola hanya meraup satu poin dan mencetak satu gol saja. (16/09/2008 kutipan berita dari Inilah.com) Ditambah lagi dengan dua kekalahan, semuanya di awal musimmembuat Barcelona menjadi terseok di bawah Guardiola. Keraguan pun semakin besar. Tapi, lambat laun dia mampu mentransformasi gaya permainan menyerang yang begitu produktif, hingga membawa klub itu memimpin klasemen La Liga serta puncaknya meraih gelar Champions tahun ini. Seandainya Guardiola langsung dipecat di awal musim, Barcelona mungkin tidak akan meraih sukses mereka seperti tahun ini dengan Guardiola.

Saya lalu berpikir, ketika Laporta memberi mandat besar bagi Guardiola untuk menangani klubnya, ini membawa saya pada perenungan bahwa bukankah Allah juga bertindak serupa terhadap kita. Tuhan memberikan atau mempercayakan kepada kita suatu Mandat atau Tugas yang teramat besar. Tuhan memberikan kepada kita suatu Great Commission yaitu Amanat Agung untuk menjadi saksi bagi-Nya. Tugas ini sangatlah besar karena bukan sekedar diberikan oleh seorang bos besar sepakbola atau seorang konglomerat atau seorang Presiden ataupun Raja. Tugas ini diberikan oleh Kristus sebagai Raja atas segala raja. Dia ingin kita menjadi duta atau saksi bagi-Nya.
Ketika kita menerima mandat Amanat Agung ini dari Tuhan, ini adalah suatu anugerah. Tuhan tidak melihat skill dan bakat kita atau jam terbang kita sebelumnya. Tuhan memilih kita di dalam kedaulatan dan anugerah-Nya. Tuhan tidak hanya memberiAmanat Agung ini kepada Pendeta atau Pastor saja. Sebenarnya ketika Tuhan mempercayakan Amanat Agung ini kepada kita, Dia sedang membuat pertaruhan besar. Kenapa bukan malaikat saja yang dipilih untuk menjalankan Amanat Agung? Malaikat kan dari segi penampilan luar dan dalam lebih mengesankan. Tetapi Tuhan mau memakai kita. Dia memberikan dan mempercayakan tugas ini kepada kita yang sesungguhnya adalah bejana tanah liat yang rapuh dan seringkali mengecewakan-Nya. Tuhan menaruh kepercayaan-Nya kepada kita secara khusus. Sama seperti ketika Guardiola di awal musim sempat mengecewakan tetapi klub ini tetap mendukung dan mempercayai sepenuhnya Guardiola. Demikian pula Tuhan tetap ingin kita bangkit dan mau memakai kita kendati kita pernah atau mungkin sedang menghadapi kegagalan dan kekalahan dalam hidup ini. Tuhan ingin kita maju terus dan tekun dalam menjalankan misi yang Dia berikan kepada kita.
Lalu bagaimana reaksi atau respon kita dalam menerima Misi Tuhan ini?. Adakah kita menanggapinya dengan antusias dan mau menjalankannya dengan sungguh-sungguh? Bisa ya bisa juga tidak atau di tengah-tengah. Mungkin ada yang berdalih dan merasa bahwa saya ini masih muda atau belum berpengalaman. Atau bahkan ketika mencoba, bahkan justru mengalami kekecewaan. Ingat, Tuhan menjanjikan penyertaan-Nya buat kita semua. Tuhan menjanjikan kemenangan besar kepada kita yang mau setia. Tuhan mau kita bertanding dalam pertandingan iman dan merebut mahkota kehidupan. Ingat penyertaan Tuhan, Aku menyertai kamu sampai akhir zaman. Mari kita responi Amanat Agung dan menjadi saksi bagi Tuhan sampai Tuhan datang kedua kali.

Keajaiban Manusia


Beberapa waktu lalu selagi mengajar kelas Character, saya menanyakan pertanyaan ini kepada anak-anak,”Mendingan mana, manusia dari monyet, dari ikan atau dari kanguru? Mereka kaget. Kalau teori klasik evolusi yang dikemukakan Darwin sudah jelas. Lalu ada perkembangan baru dari Inggris yang dibuat dokumentasinya oleh BBC bahwa manusia katanya berasal dari ikan. Katanya ikan itu lalu beradaptasi ke darat, jadi ngesot gitu jalannya dan akhirnya bisa beradaptasi. Para ilmuwan Inggris menyatakan bahwa struktur tulang ikan memiliki kemiripan dengan manusia. Lalu datang kabar terbaru dari Australia bahwa katanya manusia itu berasal dari kanguru. Mereka berargumen bahwa anatomi kanguru dengan manusia meiliki banyak kemiripan. Tapi untunglah manusia tidak punya kantong di perut kayak kanguru. Ntar kalo ada kantong, kita nggak perlu saku atau kantung pada baju atau celana. Kantong itu bisa kita pake buat nyimpan HP, flashdisk atau Blackberry, he he. Cemilan juga bisa ditaro di situ. Mendingan mana? Manusia dari monyet, ikan atau kanguru? Nggak ketiga-tiganya...Walaupun manusia bisa meloncat kayak kanguru bukan berarti leluhur manusia adalah kanguru. Walaupun manusia bisa berenang kayak ikan, bisa menggaruk-garuk kayak monyet tidak berarti manusia dari makhluk tersebut.

Kalau manusia dari salah satu dari ketiga hewan tersebut maka tidak ada yang istimewa dari manusia. Bahkan walau ketiga hewan tersebut digabung atau ditambah jenis hewan lainnya tetap tidak akan mengalahkan kecerdasan manusia. Manusia istimewa karena manusia melampaui semua makhluk hidup yang diciptakan Allah. Kongkritnya?. Kita mulai dari otak, bukan otak-otak:). Otak anak kecil dibanding otak seekor monyet dewasa jelas berbeda jauh. Anak saya yang namanya Darrel masih kecil tetapi dia sudah mulai bisa berbicara dan cepat merespons ataupun belajar sesuatu. Kecil-kecil, dia sudah bisa pencety-pencet HP sambil mengatakan halo, pencet keyboard laptop, tekan tombol power TV atau DVD player. Udah ngerti perbedaan makanan bahkan minuman baik air, susu maupun jeruk bahkan sudah ngerti duit. Umurnya belum samapi dua tahun. Bandingkan dengan (maaf ya Nak, Papa ngasih perbandingan ini biar lebih jelas, he he...) seekor monyet yang udah belasan tahun alias udah dewasa tetapi ya paling-paling pinternya cuma "Sarimin pergi ke pasar", garuk-garuk sama makan pisang dan cari kutu.....

OK, sekarang saya ajak kita menganalisa secara ilmiah. Kita memiliki otak dengan kemampuan yang luar biasa. Bahkan susunan atau jartingan otak itu bisa membuat kita berdecak kagum. Otak kita terdiri dari 100 miliar sel saraf!. Istilah “neuron dipakai sebagai istilah yang sinonim untuk sel syaraf. Selama organisme berkembang dari telur yang dibuahi, neuron dibentuk dengan kecepatan yang luar biasa yaitu 250.000 per menit selama Sembilan bulan. Jika bisa digambarkan sebagai diagram sirkuit, bahkan meskipun neuron digambarkan sebagai kepala jarum, diagram sirkuitnya akan memakan tempat seluas beberapa kilometer persegi. Panjangnya semua sel syaraf dalam otak besar (serebrum) kira-kira 500.000 km bahkan beberapa penulis memperkirtakan sampai satu juta kilo meter. Otak hewan memerlukan konsumsi 5 sampai enam persen, monyet memerlukan sampai 9 persen tetapi bagi manusia 20%. Otak kita memerlukan sekitar 20 watt yaitu seperlima energy (100 watt ) yang dikonsumsi tubuh.( Saya ambil cuplikan dari buku “Keajaiban Manusia” karya Werner Gitt terbitan YBBK)

Otak kita yang beratnya kurang lebih 1,5 kg adalah organ pengendali utama di dalam system saraf kita. Otak mengendalikan, mengawasi, mengkordinasikan hamper semuia proses yang terjadi dalam tubuh. Otak mengumpulkan dan menyimpan kesan panca indrawi, menilai serta memberikan respons.
Ahli saraf dan faal Amerika, Benyamin Libet menyatakan bahwa kesadaran kita ketinggalan setengah detik dari kegaitan otak. Ketika kita dengan sdar mengambil keputusan tentang sesuatu, , otak kita sudah lebih dulu menilai dan menganalisa semua informasi dari sekeliling kita yang ada hubungannya dengan situasi itu. Menarik bukan?

Begitu luar biasanya otak manusia, sehingga para ahli menyatakan bahwa “Setelah ribuan ilmmuwan memperlajari otak selama berabad-abad, satu-satunya cara memadai untuk menggambarkan otak adalah menerimanya sebagai suatu keajaiban". (Robert Ornstein/Ricvhard F. Thompson, Our Brain- a Living Labyrinth).

Siapa yang menduga bahwa:
Sesungguhnya kita mendengar dengan enam telinga bukan dua
Penciuman kita dapat membedakan lebih dari 10.000 aroma yang berbeda
Jantung kita berdetak 100.000 kali setiap hari. Sehingga kalau usia kita mencapai 70 tahun, jantung kita berdetak 2.500 juta kali, memeompa darah yang bisa mengisi sebuah pencakar langit. Fakta ilmiah ini mengingatkan bahwa kita bukan sekedar makhluk biologis biasa tetapi kita adalah makhluk istimewa ciptaan Tuhan yang bukan hanya mengungguli makhluk lainnya dengan otak kta tetapi kita diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Amen?
Keajaiban manusia hendaknya membawa kita untuk menyadari bahwa betapa lebih luar biasanya yang menciptakan kita yaitu Tuhan. Tuhan mendisain kita bukan karena kebetulan belaka atau kecelakaan. Dia mendisain kita serupa dangan gambar-Nya. Tidak hanya itu, Dia memiliki maksud, rencana dan tujuan ketika Dia menciptakan kita. Kita buikanlah produk massal atau produk gagal atau cacat tetapi kita adalah "Masterpiece"-nya Allah, kita adalah rancangan Allah yang luar biasa. Bersyukurlah untuk itu. Amen.

YOU’RE SPECIAL


YOU’RE SPECIAL.

In the entire world there is nobody like you. Since the beginning of time, there has never been another person like you. Nobody has your smile. Nobody has your eyes, your nose, your hair, your hands, your voice. YOU’RE SPECIAL.

No one sees things just as you do. In all of time there has been no one who laughs like you, no one who cries like you. And what makes you laugh and cry will never provoke identical laughter and tears from anybody else.

You are the only one in God’s creation with your set of natural abilities. There will always be somebody who is better at one of the things you’re good at but no one in the universe can reach the quality of your combination of talents, ideas, natural abilities and spiritual abilities. Like a room full of musical instruments, some may excel alone but none can match the symphony sound of the Body of Christ when all are played together because God set the members every one of them in the Body as it hath pleased Him.

Through all of eternity no one will ever look, talk, walk, or do exactly like you. YOU’RE SPECIAL. You’re rare. And, as in all rarity, there is great value. Because of your great rare value you need not attempt to imitate others. You should accept--- yes, celebrate---your differences. YOU’RE SPECIAL. Continue to realize it’s not an accident that YOU’RE SPECIAL. Continue to see that God created you special for a very special purpose. He called you out and ordained you to a calling that no one else can do as well as you. Out of all the billions of applicants, only one is qualified, only one has the best combination of what it takes. That just as surely as every snow flake that falls has a perfect design and no two designs are the same, so within the Body of Christ also. No two believers are the same and without each member the Body would be lacking and God’s plan would be incomplete. Ask the Father to teach you His divine plan for your life and that it may stand forth revealed to you as it should, unfold in perfect sequence and perfect order in such a way as to bring the greatest glory to His name.

That one is you Because YOU’RE SPECIAL!

Author Unknown

Ini adalah puisi yang luar biasa, dan versi singkatnya biasa saya pakai kalau ngajar Character Building di SMP. Versi singkatnya dalam bentuk slide, bisa Anda lihat di Multimedia di side bar dan kalau mau mengunduh alias mau download, silakan download di My Shared Files, yang ada di paling bawah blog ini. Enjoy!

Integritas (lagi)!

Integritas adalah kata yang paling dicari pada tahun 2006 menurut Kamus Merriam-Webster's online dictionary. Integritas menjadi isu penting dan terus dibicarakan dan dicari dari waktu ke waktu. Maksud saya dicari adalah baik komunitas, organisasi, rakyat atau bangsa mencari dan mendambakan orang-orang yang berintegritas. Koran-koran nasional beberapa waktu lalu menulis di headline surat kabar,”Dicari Hakim yang berintegritas”, adalagi,”Dicari Pemimpin yang berintegritas”.

Kekristenan sesungguhnya dituntut lebih dalam hal ini. Apalagi seorang pemimpin Kristen atau seorang hamba Tuhan dituntut untuk memiliki integritas karena dunia mennuntut dan menilai kita dalam hal integritas. Itulah sebabnya kalau ada seorang pemimpin Kristen atau seorang hamba Tuhan jatuh dan gagal dalam integritas maka hal ini jelas akan menjadi sorotan. Tentunya bukan mereka yang disoroti tetapi kita sebagai orang percaya juga dituntut hal yang sama baik oleh dunia dan terutama oleh Tuhan.
Lalu integritas macam apakah yang kita perlu miliki dan kita lakukan dalam hidup kita? Saya akan menjelaskan apa yang bukan dimaksud dengan integritas dulu. Ada yang mengatakan bahwa integritas adalah apa yang di dalam sama dengan yang di luar. Hal ini kalau kita cermati sesungguhnya bukan integritas. Kalau apa yang di dalam sama dengan yang di luar, sebenarnya bisa menjadi masalah. Misalnya ada seorang pemimpin yang sangat rohani dan sudah berkeluarga. Dia memiliki sekretaris yang cantik dan pintar. Suatu kali dia mengutarakan isi hatinya kepada sekretarisnya,”Kamu baik dan cantik, aku cinta sama kamu”. Gubrak! Jelas dia mengutarakan apa yang ada di dalam hatinya lalu diutarakan ke luar. Apakah ini yang namanya integritas? Mungkin bos itu menambahkan dengan alasan yang sangat rohani, “Aku sudah menggumulkan hal ini. Ini adalah kehendak Tuhan. “ Wah, kalau seperti ini jelas ngawur.
Contoh kedua, misalnya ada seorang bapak yang sangat tersinggung dengan perkataan istrinya. Hatinya diliputi amarah yang dahsyat, lalu dia mengeluarkan amarahnya atau menyemprot istrinya dengan perkataan yang sangat pedas. Apa yang di dalam sama dengan yang di luar. Hal ini bukanlah integritas.
Hal kedua, Integritas bukanlah sekedar mengatakan kebenaran. Ada seorang teman baik saya menceritakan kesaksian dari tetangganya. Tetangganya dia itu seorang yang belum percaya , pernah bekerja di suatu perusahaan besar yang bosnya ternyata juga berprofesi sebagai seorang “Pengkhotbah”. Bosnya itu termasuk konglomerat papan atas di Indonesia. Dia sering menyampaikan khotbah di berbagai tempat. Suatu kali saat mau diadakan pembukaan cabang baru dari perusahaannya, rupanya ada yang belum beres, nah bosnya itu marah-marah sambil menendang pintu dan menggebrak apa saja yang di sekelilingnya. Ternyata menjadi pengkhotbah, menyampaikan kebenaran tapi tidak melakukannya, jelas menunjukkan suatu ketimpangan. Berbicara kebenaran saja tidak cukup.
Lalu apa itu integritas?
Ada tiga kata yang dipakai dalam bahasa Ibrani yaitu “tamim”, “tom” dan “tam”. Kata tamim memiliki arti "complete, whole, having integrity or true". Kata ini diaplikasikan kepada Nuh yang hidup benar dan saleh pada masanya. Kata “tom” juga berarti integritas, dikenakan juga kepada Ayub yang memiliki hidup yang saleh dan benar pada masanya. Jelas kata integritas selalu memiliki relasi dengan Allah. Standar atau tolok ukur yang dipakai untuk menilai seseorang itu berintegritas adalah seperti ungkapan Alkitab, seorang yang komplit, utuh, memiliki kebenaran dan menjaga kesalehan atau kekudusan hidup.
Pertama, integritas itu berkaitan dengan keutuhan atau kebulatan hati kita di hadapan Allah. Pertama-tama hati kita itu hendaknya utuh, tidak bercabang-cabang atau berbelit-belit di hadapan Tuhan. Dalam ilmu matematika , ada bilangan yang namanya integer yaitu bilangan bulat tanpa pecahan, yang tidak dapat dibagi, jadi tunggal atau utuh. Hal ini sama kalau diaplikasikan dengan integritas dalam hidup, jadi hidup yang utuh di hadapan Tuhan di manapun kita berada, suatu hidup yang tidak terkotak-kotak, memisahkan hal rohani dan jasmani. Hidup berintegritas tidak hanya kudus di Gereja atau saleh saat beribadah tetapi hidup di hadapan Allah pada saat di kantor, di jalan, di mal, di karaoke, di Puncak, di Bali dan sebagainya. Sama seperti Yusuf pada saat dia digoda dengan gencar oleh istri Potifar, alasan kuat dia menolaknya bukan karena menjaga gengsi atau istri Potifar sudah tante-tante (udah tua) tetapi karena dia benar-benar hidup di hadapan Allah.
Waktu saya masih kuliah, dosen saya seorang Korea mengajarkan istilah “Coram Deo” artinya di hadapan Tuhan. Dia mengajarkan bahwa kamu harus hidup di hadapan Tuhan, Coram Deo. Saat kamu ujian, katanya posisi kamu tidak hanya di hadapan pengawas ujian tetapi kamu sesungguhnya di hadapan Allah. Saya pikir-pikir, benar apa yang dikatakannya. Biasanya siswa atau mahasiswa takut berbuat curang kalau diawasi dengan ketat oleh pengawas. Ada pengawaspun, tetap nekat juga kan? Dengan pemahaman Coram Deo ini kita bisa menjaga integritas di manapun, bahkan saat orang lain tidak mengawasi atau melihat kita, kita hidup di hadapan Allah dengan hormat dan takut kepada Allah. Kalau siswa-siswa diajarkan hal ini, saya percaya mereka yang mau mempraktekkannya pasti tidak akan coba-coba menyontek atau berbuat curang. Kalau generasi muda punya mentalitas seperti ini maka kita tidak perlu kuatir akan masa depan mereka dan mereka bisa diandalkan. Amin?
Kedua, Integritas berarti hidup di dalam kebenaran. Tidak hanya menyatakan kebenaran lewat perkataan atau mulut atau ‘cuma ngomong doang’ tetapi hidup di dalam kebenaran Allah. Hidup dalam kebenaran Allah membuat Ayub dikenal sebagai seorang yang berintegritas. Ayub sangat menjaga kebenaran dan kekudusan hidupnya. Dengan kata lain Ayub menetapkan standar kebenaran yang sangat tinggi dalam hidupnya. Dalam Ayub 31:1 dikatakan ,"Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?”. Ayub tidak pernah makan uang suap (Ayub 6:22). Dia mengatakan,”Pernahkah aku berkata: Berilah aku sesuatu, atau: Berilah aku uang suap dari hartamu, Ayub tidak hidup dalam dusta dan tipu daya . Dalam Ayub 31:5 dia mengatakan,” Jikalau aku bergaul dengan dusta, atau kakiku cepat melangkah ke tipu daya, biarlah aku ditimbang di atas neraca yang teliti, maka Allah akan mengetahui, bahwa aku tidak bersalah.” Contoh dalam kehidupan Ayub jelas menunjukkan bahwa dia tidak hanya mengakui bahwa dia benar tetapi dia sungguh sungguh menjadi pelakunya. Dia menghidupi kebenaran itu dala kehdupannya sehari-hari. Hidup dalam kebenaran ibarat makanan, itu adalah menu utamanya sehari-hari, bukan cemilan. Hidup dalam kebenaran, ibarat nafas bagi Ayub, Dia menghirup kebenaran dan menghembuskannya setiap saat, setiap waktu. Tidak ada yang bisa disanggah dari kehidupan Ayub, tidak ada kesalahan yang bisa dicari dan ditemukan untuk menjatuhkannya termasuk si Iblis yaitu pendakwa sebenarnya mengakui kesalehan dan kekudusan hidup Ayub!
Inilah keunikan integritas. Integritas menjadi kekuatan dalam diri seseorang. Ketika uang lenyap, hanya lenyap sedikit, ketika kesehatan lenyap, hanya hilang sebagian, tetapi ketika integritas hilang maka hilanglah segala-galanya. Ungkapan ini sangat bermakna. Dalam kehidupan Ayub, hartanya musnah, kesehatanya juga memburuk tapi integritasnya tetap terjaga. Maka itulah Tuhan mengupahinya atau dengan bahasa rohani, menganugerahkan kembali apa yang pernah dimabil daripadanya. Tuhan memulihkan kondisi Ayub, tidak hanya sekedar mengembalikan apa yang hilang tetapi melipagandakan berkat-Nya dalam kehidupan Ayub. Hartanya kembali melimpah, dia diberikan tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan yang cantik-cantik. Dia masih diberkati dengan kesehatan dan usia yang lanjut. Apa rahasianya? Lagi-lagi integritasnya di hadapan Tuhan.
Ketiga, integritas berarti totalitas hidup, mencakup keutuhan, atau keseluruhan (wholeness). Ini juga memiliki makna yang sangat dalam. Orang yang berintegritas adalah orang yang benar-benar menunjukkan totalitas hidupnya di hadapan Tuhan. Dia mengikut Tuhan tidak setengah-setengah. Dia melayani Tuhan tidak hanya sebagai part timer tapi benar-benar full time, waktunya dipakai untk melayani Tuhan baik di kantor, di dalam keluarganya dan saat bersama orang lain, jadi tidak hanya pada waktu-waktu tertentu saja atau hanya melayani sebagian saja. Integritas menggemakan apa yang Tuhan katakan dalam The Great Commandment atau Hukum yang Terutama yaitu kasihilah Tuhan Allahmu dengan "segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatanmu serta dengan segenap akal budimu". Itulah integritas. Dalam hidup ini orang yang berintegritas menjalani hidupnya dengan sungguh-sungguh, tidak main-main atau hanya sekedar iseng. Integritas itu berarti melakukan hal kecil sama seriusnya dengan melakukan perkara yang besar. Menjalani hidup dengan maksimal atau menunjukkan ekselensi seperti ungkapan para motivator. Integritas selalu memberikan yang terbaik tidak hanya pada saat dilihat dan diamati orang tetapi bahkan tidak ada yang melihat, dia mau melakukannya dengan sungguh-sungguh. Hidup berintegritas adalah seperti ungkapan dari John Wesley
“Do all the good you can, in all the ways you can, to all the souls you can, in every place you can, at all the times you can, with all the zeal you can, as long as ever you can”
Di pengantar tadi saya menyatakan bahwa saat ini banyak dicari pemimpin yang berintegritas. Kenapa demikian? Karena mungkin hanya sedikit orang yang berintegritas saat ini atau sulit menemukan figur orang yang berkualitas demikian saat ini. Bukan hanya dunia yang mencari orang yang berintegritas tetapi Allah sesungguhnya mencari orang-orang yang berintegritas. Allah bangga kalau kita anak-anak-Nya hidup di dalam integritas di hadapan-Nya. Mari kita menghidupi integritas di dalam hidup kita untuk kemuliaan Allah. Amin

* Renungan ini diikutsertakan di Writing Competition CIBFest 2009 *

Pemilihan Kata yang Baik dan Tepat

Pemilihan Kata yang Baik dan Tepat
Sebaiknya kita memilih kata-kata dengan cermat dalam berkomunikasi. Mengapa demikian? kata-kata adalah pintu hati orang lain untuk mengenal dan memahami kita lebih dalam meski dalam komunikasi dan interaksi tak hanya kata-kata kita ucapkan melainkan tindakan dan bahasa tubuh kita. Memilih kata-kata dengan baik dan cermat bukanlah pelajaran bagaimana kita merangkai kata dengan indah dan berseni dalam beropini dengan orang lain melainkan ini sebagai renungan untuk lebih bijak memilih kata-kata yang sesuai dan efektif untuk menyampaikan panduan buah pikiran dan emosi kita. Dengan demikian, dalam kondisi apapun emosi yang menggelayuti hati entah kemarahan, kesedihan, kekesalan, kegembiraan, kekecewaan, keputusasaaan, kata-kata apa telah kita renungkan dan akan meluncur keluar dari bibir indah kita.
Sebenarnya, pemilihan kata-kata yang lebih baik dan tepat dapat meningkatkan kemampuan kita untuk mengukur jarak antara rongga pikiran dan emosi. Dengan melatih untuk memilih setiap untaian kata yang terucap, secara tidak sadar kita telah melatih anugerah manusiawi kita melalui tingkat kesadaran diri, imajinasi, hati nurani, dan kebebasan kita untuk memilih kata-kata yang tepat guna dan efektif sebagai bentuk reaksi kita pada orang lain. Seharusnya, kemampuan kita dalam memilih kata-kata kita jadikan sebagai alat pengendalian diri dan penyaring yang akurat terhadap butiran huruf negatif yang tak perlu ikut serta bersama ribuan kata lain yang siap meluncur deras. Kata-kata yang terucap dari bibir seseorang acap kali dianggap sebagai refleksi pribadi dirinya. Tak mengherankan bila pemimpin akan menjadi pemimpin karena kemampuannya mengolah kata-kata yang terucap yang tepat, efektif, dan selalu ingin didengar oleh setiap telinga pengikutnya. Bila tidak kita tunggu saja keruntuhan singgasananya.


Tak hanya itu saja, kemampuan kita dalam memilih kata-kata memampukan kita mengubah stimulus negatif menjadi reaksi positif yang membuat orang lain terdorong untuk menjadi lebih baik, lebih nyaman, bahkan menjadi lebih semangat. Sebaliknya kata-katapun bisa menimbulkan persegesakan, permusuhan bahkan pertikaian yang hebat sekalipun. Jadi siapapun dia dengan pekerjaan apapun yang disandangkanya, rasanya tak ada alasan untuk tidak memilih kata-kata yang baik dan cermat, bukan! (MY)
Have a positive day!
Salam Inspirasi
Mohamad Yunus


Refleksi Kenaikan Yesus ke Surga

Dalam kenaikan Yesus, menurut Anda ekspresi tangan-Nya seperti apa? Banyak yang terpengaruh lukiasan populer dan menanggap kedua tangan Yesus terentang dan telapak tangannya menghadap ke atas. Ternyata itu tidak Alkitabiah. Lalau bagaimana? Apakaha Tuhan Yesus tangannya melambai-lambai seolah-olah hendak mengatakan daag, samapai jumpa? Tidak. Dia juga tidak mengepalkan satu tangan-Nya dan melesat terbang ke angkasa bak Superman. Lalu bagaimana? Kedua tangannya terentang atau terangkat ke atas sembari memberkati murid-murid-Nya, jadi kedua tangannya dalam posisi memberkati samapai Yesus hilang dari pandangan mata murid-muridNya. Ini menjadi sebuah jaminan bahwa dengan cara yang sama Tuihan Yesus datang kedua kali dan memberkati kita semua. Dengan kata lain pemberkatan Tuhan itu berlaku selama-lamanya termasuk bagi kita yang sedang menantikan kedatangan-Nya.

Refleksi Paskah

Dalam peristiwa kematian Yesus menuju kebangkitan terjadi dalam tiga hari yaitu Jumat, Sabtu dan Minggu. Tiga hari memiliki makna tidak hanya secara historis tetapi juga memiliki maka iman yang sangat dalam. Dari tiga hari ini, saya hendak mendeskripsikan kondisi murid-murid dan iman mereka berdasarkan hari-hari yang mereka lalui.
Pertama, hari Jumat dalam bahasa Inggrisnya disebut Good Friday, atau Jumat agung. Sesungguhnya apa yang terjadi pada Jumat ketika Yesus diadili, dan mengalami pemnyiksaan dan penyaliban sangatlah kelam. Pada moment penderitaan yesus, murid-muridn-Nya justru meninggalkan Dia, salah satu murid yang seharusnya bisa diandalkanmalah menyangkal dan puncaknya salah satu murid kepercayaan-Nya justru menyangkal Dia. Reaksi murid-murid Tuhan barangkali mengecewakan kita semua. Mereka yang selama tiga hari menjadi pengikut yesus, hanya dalam semalam berubah secara drastis. Ketika yesus disalib, hanya seorang murid saja yang bertahan yaitu Yohanes. Ke mana yang lainnya? Sebagian tidak bertahan.
Kondisi ini terjadi juga pada murid-murid Tuhan masa kini yan justru mencari aman, menyelamatkan diri dan menghindari salib. Di sisi lain, ada juga murid Tuhan yang merasa ditinggalkan oleh Tuhan. Mereka mungkin merasakan dan menjerit, “Allahku mengapa engkau meninggalkan aku? Berapa banyak orang percaya yang telah bertekun dala iman tetapi allah seolah-olah diam membisu. Di manakah Allah? Penderitaan terus mewarnai, pergumulan menjadi bagian utama dalam hidup.
Kedua, hari Sabtu, sebenarnya masih merupakan kelanjutan dari hari Jumat. Kondisi yang dominan menguasai murid-murid adalah ketakutan. Mereka berkumpul, tidak berani keluar karena takut pada orang-orang Yahudi.
Mereka juga mengalami putus harapan karena Mesias yang mereka harapka untuk membebaskan kaum Israel mati disalib. Pengharapan yang tidak terpenuhi pasti berakhir dengan kekecewaan.
Dukacita juga masih mewarnai para murid Tuhan. Para murid perempuan yang amat berduka karena ditinggal Gurunya kini dalam posisi pasrah. Bagi mereka, Tuhan kini hanya ada dalam kenangan mereka. Karena itu mereka mempersiapkan rempah-rempah untuk melakukan ziarah ke kubur Yesus.

Ketiga, hari Minggu sebenarnya adalah hari pertama. Hari Minggu menjadi hari kebangkitan Tuhan, Penderittan segera berlalu, dukacita menjadi lenyap diganrti sukacita. Murid-murid perempuan yang pertama kali mendapatkan kabar tentang kebangkitan Tuhan menjadi bersukacita.
Dari hari ziarah menjadi hari bersejarah, dari duka nestapa menjadi berganti sukacita. Dari sedih hati menjadi selebrasi.
Hari minggu sebagai hari pertama kini memiliki makna baru. Hari pertama itu menjadi hari sukacita, hari pengharapan dan hari kemenangan. Hari minggu menjadi awal yang baru dan hari Minggu seharusnya mewarnai hari-hari selanjutnyA. Kalau demikian, maka seharusna tidak akan ada lagi, “I hate Monday” karena sukacita di hari Minggu mewarnai dan mengisi hari-hari selanjutnya.
Dengan adanya pengaharapan, maka kita harus memandang penderitaan dengan cara yang berbeda. Penderitaan itu pasti memiliki akhir, penderitaan itu ada batasnya atau ada masanya. Penderitaan itu suatu saat pasti akan berhganti dengan sukacita. Penderitaan itu tidak akan selamanya ada.
Kebangkitan yesus memebrikan pengharapan, bahwa tidak sia-sia iman da keyakinan kita. Kebangkitan Tuhan tidak membuat sia-sia perbuatn baik ynag kita lakukan. Seandainya tanpa kebangkitan, maka penderitaan kita tidak kan berakhir. Penderitaan ita tidak akan berujung. Kita sudah hidup menderita di dunia, lalu tua dan saki-sakitan dan seandanya tidak aka kebangkitan maka hidup kita tidak berakhir dengan mengenaskan. Walaupun manusia hidup bahagia di dunia, sehat dan sejahtera lalu ternyata tidak akan kebangkitan maka hidup manusia hanyalah tragedi. Menikmati hidup d dunia yang sesaat tetapi penderitaaan yang kekal menanti. Betapa malangya hidup manusia seperti ini.
Syukur kepada Tuhan, kebangkitan membnerikan pengharapan , jaminan dan kepastia bagi orang percaya.

Best Christian Music Videos

Blessed Be Your Name


The Beatitudes


My Redeemer Lives
Nicole C Mullen



Michael W. Smith - Here I Am To Worship



Beauty of Simplicity


Chris Tomlin - How Great Is Our God Live

Top Inspirational Videos

That's My King

The late S.M. Lockridge once presented an incredible message, describing our God and who He is.




Tim Hoyt + Redeemer
Team Hoyt - World´s strongest Dad - An Inspiration





Blind 5 Year Old Korean Girl Pianist
Child Genius : Yoo Ee Yun


Don't Quit
Inspirational video based on the famous Don't Quit Poem.



Nick Vujicic
"From life without limbs, to life without limits.."

Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design