Invictus

ADSENSE HERE!
Invictus adalah sebuah kisah inspirasi yang termasuk unik dalam dunia olah raga. Dengan setting kejuaraan dunia rugby di Afsel, tim Afsel yang dominan pemainnya kulit putih bekerja keras meraih kemenangan sementara di ranah politik sang pemimpin kulit hitam pertama yaitu Nelson Malenda juga harus berjuang keras mengatasi perbedaan rasial.

Mandela
yang dengan pas diperankan Morgan Freeman baru saja  mengambil kendali kekuasaan di Afrika Selatan setelah berjuang keras dalam pemilihan. Menyadari ketegangan rasial masih membayangi rakyatnya, Mandela harus mencari upaya untuk melakukan rekonsiliasi. Mandela mengatakan kepada pendukungnya yang berkulit hitam bahwa mereka harus memaafkan warga kulit putih Afrika Selatan atas dukungan mereka pada apartheid dan tidak membalas dendam. Termasuk ia meminta dukungan kepada tim nasional rugby yang berkulit putih.

Kapten tim rugby, Francois Pienaar, yang dimainkan oleh Matt Damon terinspirasi oleh kisah perjuangan Mandela. Inspirasi dari perjuangan Mandela memotivasi Francois untuk memimpin timnya untuk meraih kemenangan yang menghantarkan mereka berlaga di final Piala Dunia 1995. Mereka akan menghadapi tam tangguh Selandia Baru yang tak terkalahkan dan selalu menang telak pada laga-laga sebelumnya.

Berhasilkah upaya Mandela untuk menyatukan kulit hitam dan kulit putih lewat olahraga dan meredakan ketegangan rasial di antara mereka? Berhasilkah Francois memimpin timnya melawan tim Selandia Baru yang lebih diunggulkan?

Pengampunan dan rekonsiliasi adalah tema utama Invictus.
Sebagai pemimpin Mandela meyakinkan pendukungnya yang berkulit hitam untuk tidak membalas dendam pada orang kulit putih dengan mengubah warna tim rugby, atau dengan membubarkan tim itu. Malah dalam final dia memakai kaos warna hijau dengan nomor Francois.

Hal menarik lainnya adalah pertunjukkan para pemain yang berdoa mengucap syukur setelah mereka meraih kemenangan. Mereka bergandengan tangan dengan badan yang menunduk mereka menyatakan syukur kepada Tuhan lewat doa.

Judul film mengacu pada puisi humanis terkenal "Invictus" oleh William Ernest Henley. Invictus adalah bahasa Latin untuk  "Tak Terkalahkan." Mandela mengatakan pada Francois bahwa puisi itu mengilhami dia untuk tidak menyerah ketika ia dipenjara selama sekitar 30 tahun. Dan, itulah yang menginspirasi Francois untuk memimpin tim rugby untuk kemenangan. 

Saya pribadi sebenarnya tidak sreg dengan puisi yang menjadi inspirasi yang dikutip berkali-kali dalam film," I am the master of my fate; I am the captain of my soul." Asal tahu saja Henley pengarangnya adalah seorang humanis atheis yang akhirnya mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. 

Saya berpikir sisi positif untuk film ini adalah bahwa olah raga sebenarnya adalah suatu wadah untuk menyatukan perbedaan. Alangkah indahnya tim dengan berbagai perbedaan suku bisa menyatu dan menarik segala perbedaan dari para pendukung untuk menjadi satu kesatuan. Nasionalisme lewat olah raga ini yang dimanfaatkan secara cerdik oleh Mandela dan dijadikan momentum untuk rekonsiliasi.  O alangkah indahnya bila saudara semua hidup dalam persatuan....(Mazmur 133)
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Komen dong, tapi yang sopan dan tidak spam ya

Arsip Blog

Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design