ADSENSE HERE!
Loh, maksudnya apa ya? Apa ini promo asuransi baru apa credit card? Bukan….Pada dasarnya manusia ingin hidupnya aman di dunia ini. Aman dalam perjalanan, aman dalam kesehatan, aman dalam pekerjaan, aman dalam keuangan di akhir bulan…..Aman dalam posisi di pekerjaan atau jabatan, aman dari bom, aman dari teroris. Pokoknya manusia ingin aman di mana-mana. Tapi sayangnya banyak orang meggantungkan rasa amannya itu pada sesuatu yang sifatnya semu atau sementara.
Mau Aman? Ini dia, miliki ‘aman’. Kata ‘aman’ dalam bahasa Ibrani sebenarnya sama artinya dengan kata 'percaya' atau 'iman'. tapi ini bukan iman biasa atau percaya yang biasa saja. 'Aman' maknanya adalah ‘berpegang teguh’. Kata ‘aman’ itu konsep dasarnya mengacu pada tangan yang kuat dari orang tua yang memegang dengan kuat dan teguh bayinya yang lemah dan tidak berdaya. Contohnya dalam Maz.31:25 "Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap pada TUHAN".
Kata ‘ aman’ ini tidak berdiri sendiri. Jadi kalau di terjemahkan bukan sekedar iman atau percaya. Kata ‘aman’ itu harus ada obyek yang menyertainya. Seseorang tidak bisa beriman dalam iman atau percaya dalam percaya. Jadi persoalannya adalah iman atau percaya pada siapa? Siapa yang dipercayai?
Kata ‘aman’ dalam Alkitab selalu dipakai dengan Allah sebagai obyeknya. Jadi ‘aman' itu artinya berpegang teguh pada Allah. Beriman bukan hanya sekedar berpegang atau bersandar tetapi bersandar dengan kuat pada Alah, bersandar dengan eratnya pada Allah, bersandar sepenuhnya pada Allah karena Allah adalah Pencipta kita, Penyelamat, dan Penolong kita. Beriman berarti memegang Allah erat-erat karena Allah adalah sumber hidup dan sumber rasa aman kita. Dengan berpegang erat-erat pada Allah maka itulah sumber kekuatan dan perlindungan kita. Pemazmur mengatakan bahwa hanya dekat Allah saja aku tenang dan daripada-Nyalah keselamatanku. (Maz.62:1).Perhatikan kata Pemazmur, hanya "Allah saja", jadi bukan yang lain. Hanya Allah doang, titik.
Apa yang kita pegang erat-erat saat ini? Hartakah? kedudukankah? Jabatankah? Orang kuatkah? Ingat bahwa semua ini memiliki keterbatasan dan tidak bisa memberikan rasa aman yang pasti. Harta bisa hilang, kedudukan bisa digeser, orang kuat tidak bisa diandalkan. Hanya Allah satu-satunya sumber keamanan dan kepastian kita dalam hidup.
Tidak memiliki ‘aman’ atau tidak memiliki iman kepada Allah itu artinya memisahkan diri dari Allah Pencipta dan Penopang hidup kita! Tidak beriman atau tidak berpegang teguh pada Allah sangatlah fatal karena adalah Allah sang sumber hidup kita. Tidak memiliki ‘aman’ akan membuat Anda sangat tidak aman dalam hidup ini maupun hidup yang akan datang.
Kedua, 'aman' artinya berpegang pada kepastian atau keyakinan kepada Allah karena Allah kita Maha Kuasa. Dari kata 'aman' inilah kita mengenal kata 'Amin' yang berarti pasti, ya, sungguh. Allah kita tak terbatas, Hikmat-Nya ajaib, janji-Nya pasti. Dalam Kejadian 15:6 dikatakan,"lalu percayalah Abram kepada Allah," menunjukkan keyakinan dan kepastian iman Abram yang membawanya menjadi bapa orang beriman. Kepercayaan kita didasarkan pada keyakinan yang kuat di dalam diri Allah. Inti-Nya adalah kita memiliki Allah yang bisa dipercaya dan diandalkan, itulah yang menjadi sumber jaminan, kepastian atau keyakinan kita. Itulah yang menjadi dasar iman atau pengharapan kita yang membuat iman kita menjadi kokoh atau kuat. Inilah juga yang membedakan iman Alkitabiah dengan teori motivasi atau positive thinking dunia! Konsep iman dunia adalah berharap pada sesuatu yang kelihatannya mungkin tapi belum tentu pasti. ‘Aman’ adalah percaya dengan keyakinan karena Allah yang menjamin, Allah sendiri yang memberi kepastian. Keyakinan kita pada Allah bukan didasarkan pada ‘moga-moga’ atau mudah-mudahan bisa, tetapi didasarkan pada kepastian yang kokoh di dalam Tuhan.
Mau aman? Miliki ‘aman’! berpegang teguh pada Allah, jangan yang laen. Bersandar pada-Nya. Jangan ragu dan bimbang, percaya saja pada-Nya. Amin.
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment
Komen dong, tapi yang sopan dan tidak spam ya