A PROMISE IS A PROMISE

ADSENSE HERE!


“Promise you won’t leave me, will you, mommy?” Edwarda asked.

“Of course not, I would never leave you, darling, I promise. And a promise is a promise,”

'Mam, janji ya, gak akan tinggalin aku.'

'Iya Sayang. Mama janji. janji adalah janji.'

Itulah kata-kata terakhir yang disampaikan Kaye O'Bara (42 tahun)sebelum anaknya Edwarda O'Bara (16 tahun) koma berkepanjangan pada tanggal 3 Januari 1970. Dan Kaye menepati janjinya. Putrinya Edwarda, penderita diabetes, mengalami flu sebelum Natal 1969. Beberapa hari kemudian kondisinya memburuk dan orangtuanya, Kaye dan suaminya, Joe, membawanya ke rumah sakit.
Semenjak hari itu Edwarda tidak pernah sadarkan diri dari komanya akibat penyakit diabetes yang dideritanya. Sekarang berarti sudah 38 tahun Edwarda tidak sadarkan diri dari komanya, selama itupulalah ibunya terus-terusan berada di sisi Edwarda. Dia duduk di pinggir ranjang Edwarda. Dua puluh empat jam sehari, tujuh hari selama seminggu selama 38 tahun. Kaye selama 38 tahun tidak pernah tidur lebih dari 90 menit. Di usianya yang ke-80 ibu yang penuh kasih ini akhirnya meninggal. Kaye meninggal dalam tidurnya. Dia telah bertahun-tahun menderita penyakit jantung.

“Kami kira dia akan hidup melampaui kami semua. Wanita itu begitu kuat,” kata keponakan Kaye, Pamela Burdgick seperti dilansir harian News.com.au, Sabtu (8/3/2008).

Selama kurun waktu 38 tahun, kisah pengabdian Kaye kepada putrinya, Edwarda menarik simpati banyak orang. Para pengunjung yang jumlahnya tak terhitung lagi mendatangi rumah Kaye. Bahkan ada pula sebagian orang yang datang dari Jepang untuk ikut merayakan ulang tahun Edwarda.

Kisah Kaye telah dituangkan dalam buku laris karya Dr. Wayne Dyer yang berjudul A Promise Is A Promise: An Almost Unbelievable Story of a Mother’s Unconditional Love and What It Can Teach Us.

Kaye dengan teratur membalik tubuh putrinya tiap dua jam supaya tidak mengalami nyeri akibat berbaring terlalu lama. Kaye memberinya makan berupa campuran makanan bayi dan susu bubuk melalui tube, menyuntikkan insulin, memutar alunan musik, membacakan buku untuk Edwarda dan tak lelah berdoa di samping tempat tidur Edwarda supaya suatu hari nanti putrinya itu akan sadar kembali.

Bagi Kaye, mengurus putrinya itu bukanlah beban, melainkan berkat. Kaye sangat yakin, Edwarda akan terbangun. “Bagi saya, dia hampir sadar. Kadang-kadang saya merasa mendengar dia bicara: Ibu, saya baik-baik saja,” kata Kaye kepada media AS, Miami Herald beberapa waktu lalu.

Namun kini Kaye telah pergi untuk selamanya. Dia meninggalkan Edwarda yang masih terbaring koma entah sampai kapan. Adik Edwarda, Colleen O’Bara mengatakan, keluarga akan terus merawat Edwarda di rumah mereka. Sama seperti Kaye, Colleen juga yakin kakaknya itu akan sadar suatu hari nanti.

Suami Kaye, Joe mengalami serangan jantung pada tahun 1972 dan meninggal dunia empat tahun kemudian. Sejak itu, Kaye mengurus Edwarda dengan menggunakan tunjangan sosial dari pemerintah dan dana pensiun suaminya, ditambah lagi dengan sumbangan dari orang-orang.
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Komen dong, tapi yang sopan dan tidak spam ya

Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design