Worship Motion Background

Worship Motion Background

Bible Verse Wallpaper



Isaiah - Download

Nahum 1:7 - Download

Proverbs 8:17 - Download

Psalm 23:2 -  Download

Isaiah 44:22  - Download

 
   Efesus 2:8 -  Download

Christian Poster

God is Love - Download

Holy Spirit - Download

Christmas Wallpaper and Video Clips

Christmas Wallpaper and Video Clips
Image and video hosting by TinyPic


Nativity Movie Clip / O Holy Night by Mariah Carey -

Download



Image and video hosting by TinyPic


Christmas Opener -

Download




Christmas Countdown Timer :



Nativity Countdown -

Download



Christmas Worship Countdown -

Download




Christmas Worship Motion Background:


Candle :

Download



Falling Snow :

Download



Lights of Christmas :

Download 






Christmas Wallpaper

Advent by Jeff Borris  Download

Hope - Download

Christmas Lights - Download

Joy - Download

   Merry Christmas -  Download

  Chrismas Tree - Download

El Shaddai

El Shaddai
Belum lama ini kita dikejutkan dengan berbagai bencana yang bertubi-tubi menghantam negeri ini mulai dari longsor, tsunami dan letusan gunung berapi. Langsung terasa betapa kecilnya manusia itu. Alam dengan segala kekuatannya memperlihatkan kekuatan dan kedahsyatannya. Tetapi Allah yang menciptakan alam itu jauh lebih besar lagi.

Saat kita menyaksikan gunung berapi meletus terlihat betapa dahsyat dan luar biasanya. Tetapi itu hanyalah gambaran yang fana dari kekuatan Allah yang kekal dan tak terbatas. Allah yang kekal dan tak terbatas kuasanya itu justru memperkenalkan diri-Nya kepada  manusia yang fana dan terbatas. Pernyataan diri Allah sebagai Allah Yang Maha Kuasa itu dinyatakan pada diri seorang pria dari Ur Kasdim bernama Abram.

Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya:”Akulah Allah yang Maha Kuasa….” (Kejadian17:1).

El Shadday, adalah nama yang dipakai Allah untuk memperkenalkan dirinya pada Abram yang berarti Allah Maha Kuasa. Apa arti El Shadday?

Shadday berasal dari kata sadu artinya gunung, dari kata Akkadian yaitu bahasa yang dipakai Abraham. Abraham sudah berumur 99 tahun, dan telah melakukan perjalanan panjang mulai dari Ur di sebelah selatan Irak lalu menuju ke Haran di selatan Turki lalu terus ke Libanon sampai ke Kanaan. Dari Kanaan dia ke Mesir lalu balik ke Kanaan lagi. Ada banyak pegunungan yang dilalui dan disaksikan Abraham apalagi gunung di Libanon yang tinggi menjulang diliputi salju. Ketika Tuhan mengatakan Akulah El Shadday, dia langsung menangkap gambaran itu. Abraham melihat gambaran kemegahan dan kebesaran Allah melalui gunung itu dan Allah itu kini menyingkapkan diri-Nya kepada Abraham.

Lalu apakah makna El Shadday di sini?

Pertama, meunjukkan bahwa Allah itu paling superior atau paling unggul dari segala kuasa yang ada.  El berarti Allah dan Shadday dari kata shadad yang berarti Maha Kuasa.
Allah yang paling unggul atau paling superior di antara kuasa para penguasa dunia, ilah yang disembah oleh para manusia atau kuasa apapun di alam semesta ini. Kita mungkin terpesona dengan tujuh keajaiban dunia tetapi kalau dibandingkan dengan kuasa Allah tidak akan ada artinya. Dari perspektif Allah, segala keajaiban dunia itu seakan hanya sebuah titik yang kabur di atas tanah. Dibandingkan dengan segala kebesaran dan kuasa-Nya segala keajaiban manusia itu tidak ada apa-apanya. El Shadday menunjukkan kemahakuasaan Allah yang tidak tertandingi oleh siapapun.
Voltaire, seorang filsuf Prancis, suatu kali pergi naik ke gunung yang tinggi. Setelah dia melihat pemandangan yang indah, yaitu terbitnya matahari, dia pun berseru, “Aku percaya! Aku percaya, ya Allah yang Mahakuasa!” Meskipun allah yang dia percaya bukanlah Allah orang Kristen, tapi dia tidak bisa lari dari fakta bahwa seluruh ciptaan ini sangat mengagumkan.


Kedua, Allah itu sanggup melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Dalam Septuaginta diterjemahkan dengan “pantokrator” “Almighty,” the “One who has His hand on everything.” Segala sesuatu ada di tangan Allah, di dalam kendali Allah, di dalam kuasa Allah. Bagi Abraham, Allah itu membuat dia menjadi bapa segala bangsa, Allah akan membuat dia beranak cucu, menjadi bangsa-bangsa, dan keturunan raja akan berasal darinya. Allah Yang Maha Kuasa itu sanggup mengubah hidup Abraham yang sudah tua itu dan tidak memiliki keturunan menjadi berpengharapan.
Tak ada yang bisa menghentikan atau menghalangi Allah yang tak terbatas itu. Ayub mengaminkan hal ini”Aku tahu Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Dia sanggup artinya Dia mampu dengan kekuasaan-Nya membuat segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tidak ada yang mustahil bagi Allah dan tidak ada kamus gagal bagi-Nya. Ketika Allah sudah merancangkankan sesuatu , tidak ada kuasa apapun dan kuasa manapun yang sanggup menghentikannya. Michael Jackson bercita-cita ingin mencapai usia 150 tahun, dia sudah menyiapkan tabung oksigen untuk mewujudkan tencananya tapi ternyata usianya hanya sampai 150 tahun. Manusia boleh berencana tapi tidak akan sanggup mewujudkan segala cita-cita dan impiannya karena manusia terbatas.

Ketiga, Shadday berarti shadah, mencurahkan aatu melimpahkan.atau melipatgandakan. Gambaran shadday juga muncul dari seorang ibu yang menyusui anaknya. Bukankah ini suatu kombinasi yang indah. Allah kita yang Maha Kuasa Dia juga yang mencukupi segala kebutuhan kita, memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya. Allah yang Mahak Kuasa, Dialah yang membuat Abraham mengalami berkat berkelimpahan, beranak cucu yang banyak dan menjadi bangsa yang besar. Kejadian 28:3, "Moga-moga Allah Yang Maha Kuasa memberkati engkau, membuat engkau beranak cucu dan membuat engkau menjadi banyak." Allah kita Yang Maha Kuasa juga memahami segala kebutuhan kita. Allah kita tidak pernah kekurangan apapun, Dia bahkan sanggup melimpahkan dan melipatgandakan apa yang menjadi kebutuhan kita. Kejadian 49:25, "Allah Yang Maha Kuasa akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya dengan berkat buah dada dan kandungan".

Keempat, Shadday juga berarti menghancurkan. Allah kita Adalah Allah yang menjadi penghancur musuh kita (My Destroyer). Allah berkuasa untuk tidak hanya mendatangkan berkat tapi juga kutuk atau hukuman. Ini yang seringkali kita lupakan tentang Allah bahwa Allah kita berkuasa tidak hanya untuk mendatangkan berkat tetapi juga mengambilnya. Allah kita selain berkuasa untuk memberi tapi berkuasa juga untuk menarik dan mengambil apa yang diberikan-Nya.
Allah kita juga adalah Hakim yang Adil. Kebanyakan orang terlena dan hanya melihat Allah mengasihi dan tidak akan menghukum. Allah justru menunjukkan kekuasaan-Nya dengan keadilan-Nya. Dia menghancurkan bumi dengan air bah, menghancurkan Sodom dan Gomora dan menyebabkan bangsa Israel berada dalam pembuangan dan tercerai-berai. Allah kita berdaulat melakukan apapun baik terhadap musuh-Nya maupun terhadap umat-Nya. Tetapi yang memberi kita pegharapan adalah bahwa kuasa Allah tidak semata-mata untuk menghancurkan tetapi untuk membangun dan memperbaharui.

LALU APA SEHARUSNYA RESPON KITA?
Menyadari bahwa Allah kita adalah Allah maka seharusnya respon kita adalah menyembah dan menjadikan Dia sebagai Allah kita. Sewaktu datang menghadap Allah dan dalam sikap sehari-hari kita di hadapan Allah, hendaknya kita hidup dengan penuh hormat dan taat serta mengasihi Dia. Seringkali ada orang yang mengenal Allah tetapi memperalat atau menjadikan Allah yang Maha Kuasa itu sebagai Allah yang harus menuruti dan memenuhi keinginan kita. Kan Allah kita Berkuasa, mumpung...OK, Allah memang sanggup memberikan apa yang kita minta tetapi kita harus menyadari siapakah kita di hadapan Allah.

Menyedihkan, seringkali manusia lupa siapa dirinya dan siapa Allah yang dia sembah. Tanpa disadari banyak orang Kristen sebenarnya sedang melakukan pelecehan atau penghinaan terhadap Allah. Nama Tuhan kita dibuat jadi lucu-lucuan supaya terdengar gaul dan bahkan gambar Tuhan kita dibuat lucu-lucuan. Tindakan kurang ajar ini datang dari orang yang mengaku mengenal Kristus. Ingat waktu kita mengatakan bahwa Allah adalah Bapa kita, ingatlah bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Kuasa. Waktu kita menyebut nama-Nya, ingat nama-Nya dan sifat-Nya adalah Kudus. Perhatikan bagaimana sikap orang beriman dalam Perjanjian Lama maupun Baru dalam menyebut nama Allah, mereka mengekspresikan dengan rasa hormat dan sembah yang tinggi. Tidak ada yang mempergunakan nama Allah dengan sembrono dan main-main.

Mengimani Allah Maha Kuasa itu berarti Dia yang berkuasa dan mengatur hidup kita. Itu berarti kita harus siap menerima segala sesuatu yang Tuhan ijinkan terjadi. Ketika ada hal yang kita terima di luar dari kenginan kita, apakah kita masih beriman bahwa Allah Maha Kuasa? Ketika kita menerima segala sesuatu yang kita anggap tidak mengenakkan sekalipun, apakah respon kita tetap mengakui Dia sebagai Allah yang Berkuasa?

Soli Deo Gloria

What Is True Success?


Apa yang ingin Anda raih dalam hidup Anda? Apakah Anda ingin sukses secara materi? Apakah Anda ingin meraih kebahagiaan? Sebuah hubungan yang lebih dekat kepada Tuhan? Bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan?

Banyak buku motivasi pribadi maupun pembicara motivasi yang menjelaskan berbagai ide atau cara meraih sukses. Lihat saja berbagai judul buku di pasaran : Tips untuk menjadi kaya, Tips untuk menjadi sukses selamanya… Apakah kesuksesan ini yang menjadi tujuan dan target kita?

Lalu bagaimana perspektif Alkitab tentang kesuksesan? Alkitab sebenarnya memiliki jawaban untuk meraih tujuan dan kesuksesan yang sejati.

S.U.C.C.E.S.S :

S is for Seeking God always.
U is for Understanding God’s word.
C is for Confessing Christ as your savior.
C is for Committing thy ways unto the Lord
E is for Enter into his gates with thanksgiving.
S is for Serving the Lord always.
S is for Sowing seeds into the kingdom.

Mark D. Watt, seorang penulis dan bisnisman menjelaskan dalam buku terbarunya, The 8 Principles of Goals And S.U.C.C.E.S.S bahwa Alkitab memiliki banyak referensi untuk meraih kesuksesan sejati. Dia mengutip dari Yosua 1:8 : Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya,sebab dengan demikian perjalanan mu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Orang Kristen seharusnya mengejar kesuksesan rohani terlebih dahulu maka kesuksesan yang lain akan mengikutinya.
"Buku ini tidak bicara tentang kesuksesan duniawi," lanjutnya. "Keberhasilan dalam setiap bidang kehidupan Anda harus datang pertama dari sisi rohani. Kita harus mencari hal Allah terlebih dahulu, maka hal-hal duniawi akan datang kemudian. Karena ketaatan Anda, Tuhan akan memberkati Anda bahkan lebih. "

Menarik, kan? Tuhan ingin kita memiliki mindset rohani agar kita tahu tujuan dan kesuksesan yang sejati.

Dynamic context in Rspec - don't repeat yourself

Advanced rspec features allow to use very effective technique to organize tests. You are able to construct and define context in more flexible way than before.
We use to have less problems with subject and behavior. And context is what testing is all about. Just because web apps manage data, behavior seriously depends on current state of the database.

Bible Wallpaper

Nick Vujicic

Nick Vujicic

Bayangkan lahir tanpa lengan. Tidak ada tangan untuk menjabat atau memeluk seorang sahabat, tidak ada jari untuk menyentuh sesuatu, tidak ada cara untuk mengangkat atau membawa sesuatu. Betapa sulitnya hidup kita jika tanpa lengan dan tangan…..Bayangkan juga jika punya tangan tetapi tanpa kaki. Pasti tidak akan bisa berjalan, berlari, menari bahkan berdiri. Bagaimana kalau kedua skenario itu terjadi bersamaan…tanpa tangan dan tanpa kaki?

Inilah yang dialami oleh Nick Vujicic, tanpa penjelasan medis sebelumnya, Nicholas Vujicic lahir ke dunia ini dengan tanpa tangan atau kaki. Bayangkan betapa kagetnya Pendeta Boris Vujicic dan istrinya Dushka ketika mereka melihat bayi laki-laki yang telah mereka nanti nantikan. Bagaimana nantinya anak mereka menjalani hidup? Apa yang bisa ia lakukan dengan kondisi tubuhnya saat ia dewasa? Tidak ada ada bayangan sama sekali dalam benak pikiran orang tuanya bahwa bayi tanpa kaki dan tangan ini suatu hari nanti akan menjadi seorang yang memberikan inspirasi dan motivasi bagi banyak orang. Allah menggunakan Nick untuk menyentuh kehidupan banyak orang dan membawa harapan dari Yesus Kristus kepada orang-orang di seluruh dunia.

Sepanjang masa kecilnya, Nick tidak hanya menghadapi dengan tantangan di sekolah dan remaja seperti bullying dan masalah harga diri, tetapi juga berjuang dengan depresi dan kesepian. Dia terus-menerus mempertanyakan mengapa dia berbeda dari semua anak-anak lain di sekitarnya, mengapa ia adalah orang lahir tanpa lengan dan kaki. Dia bertanya-tanya apa maksud dan tujuan di balik hidupnya yang seperti itu. Menurut Nick, kemenangan atas perjuangan selama perjalanan hidupnya, serta kekuatan dan semangat dia untuk hidup itu adalah karena imannya di dalam. Keluarganya, teman dan banyak orang dia telah ditemui sepanjang jalan juga mendorong dan menguatkannya.

Nick melanjutkan studi di perguruan tinggi dan memperoleh gelar ganda Sarjana, jurusan Akuntansi dan Perencanaan Keuangan dari Griffith University di Logan, Australia. Pada usia 19 tahun, Nick mulai memenuhi impiannya untuk dapat mendorong orang lain dan membawa mereka Injil Yesus melalui motivasi berbicara dan berbagi kesaksian tentang bagaimana Tuhan mengubah hidupnya dan memberinya masa depan dan harapan. "Saya menemukan tujuan dari keberadaan saya, dan juga tujuan dari keadaan saya "Nick sepenuhnya percaya bahwa ada tujuan dalam setiap perjuangan dan pergumulan yang kita temui dalam kehidupan kita, dan bahwa sikap kita terhadap perjuangan itu, bersama dengan iman kita dan kepercayaan di dalam Tuhan dapat menjadi kunci untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi.


Sekarang di 27 tahun, pemuda tanpa tanpa kaki dan lengan ini telah menjangkau banyak orang di seluruh dunia. Nick baru-baru ini mengambil langkah besar dari Brisbane, Australia ke California, Amerika Serikat, di mana dia adalah Presiden sebuah organisasi nirlaba internasional; Life Without Limbs, dan juga telah berbicara sendiri perusahaan motivasi; Attitude Is Altitude. "Jika Tuhan bisa menggunakan seorang pria tanpa lengan dan kaki menjadi tangan dan kaki-Nya, maka Dia pasti akan memakai setiap orang yang memiliki hati yang rela!" “If God can use a man without arms and legs to be His hands and feet, then He will certainly use any willing heart!”

http://www.lifewithoutlimbs.org/about-nick


Sola Fide

Sola Fide


Sola Fide – 'hanya oleh iman' adalah dasar Kekristenan di samping Soal Gratia, Sola Scriptura, Sola Christus dan Sola Deo Gloria. Sola Fide – hanya oleh iman inilah yang membedakan Keristenan dengan berbagai agama dan kepercayaan lain di dunia. Kekristenan menekankan pada karya final Kristus di kayu salib sedanghkan agama lain menekankan pada usaha manusia. Kekristenan menekankan bahwa keselamatan itu diterima melalui iman sedangkan agama lain pada usaha manusia berdosa untuk menyucikan diri ditambah dengan segala praktek ibadahnya. Sola Fide ini sekaligus meunjukkan keunikan Kekristenan sekaligus keunggulannya di tengah-tengah berbagai kepercayaan yang ada di dunia ini.

Pertanyaannya, apakah cukup hanya oleh iman? Pertanyaan ini sendiri tidak hanya datang dari orang yang belum Kristen tetapi juga dari kalangan Kekristenan itu sendiri. Mustahil, itu anggapan sebagian orang bahwa hanya oleh iman saja cukup menerima keselamatan. Bagi manusia hal itu tidak mungkin tapi bagi Allah mungkin :). Sesuatu yang nggak masuk akal bagi manusia justru dibuat simpel oleh Allah. Justru manusia itu sendiri yang membuat keselamatan itu menjadi rumit!

Sekarang saya ajak kita melihat bagaimana sesungguhnya sola fide ini dari perspektif Alkitab.
Pertama, dari perspektif Yesus sendiri. Yesus menyatakan dalam Yohanes 5:24,”Barang sia[a percaya kepada Dia, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum.” Apakah Tuhan menetapkan syarat tambahan di sini untuk keselamatan? Jelas tidak. Dalam berbagai peristiwa penyembuhan terhadap orang sakit yang dicatat dalam Injil Tuhan Yesus berkata,”Imanmu telah menyelamatkan engkau”.

Dalam suatu perumpamaan yang mengejutkan ahli-ahli agama, Yesus menunujukkan keselamatan bukan karena usaha manusia. Yesus menceritakan ada dua orang yang pergi ke Bait Allah, pertama orang Farisi dan kedua si penmungut cukai. Orang Farisi ini membenarkan dirinya sebagai seorang yang saleh, rajin beribadah, berpuasa dan memberi perpuluhan sedangkan si pemungut cukai datang berdoa dengan kerendahan hati. Ternyata yang dibenarkan Allah bukan si orang Farisi tetapi si pemungut cukai itu.

Bagaimana mungkin si pemungut cukai ini yang jelas-jelas berdosa tetapi justru dibenarkan. Di satu sisi si Farisi itu sudah berusaha hidup dengan standar rohani yang jauh lebih tinggi tetapi kenapa tidak dibenarkan? Ingat bahwa Yesus menetapkann standar yang juauh lebih tinggi dari yang dipikirkan oleh si Farisi. Tuntutan Yesus justru adalah,”Haruslah kamu sempurna!”. Standarnya adalah kesempurnaan yang ditetapkan Allah dan bukan manusia. Jauh ebih tinggi dan sempurna dari perkiraaan si Farisi tersebut!

lalu bagaimana caranya si pemungut cukai dibenarkan? Inilah yang Allah lakukan, Allah menunjukkan ‘pembenaran’ kepada si pemungut cukai. Si pemungut cukai ini jelas mengakui bahwa keadaannya tak tertolong dan dia tidak bisa mengandalkan sesuatu yang baik yang ada pada dirinya dan dengan kondisi sepertti ini dia mengakui keadaannya dengan berseru minta pertolongan Allah. Allah membenarkan dia, menyatakan dia sebagai orang benar tanpa cacat dan cela di hadapan-Nya karena Allah yang mengampunia dia dan membebaskan dia dari segala penghukuman. Inilah inti dari Injil yaitu kabar baik bahwa setiap orang diselamatkan oleh iman kepada Kristus.

Perspektif Paulus
Paulus menytakan bahwa tidak seorangpun dinbenarkan karena hukum Taurat (Roma 3:20). Tetapi Allah membenarkan orang yang percaya kepada Yesus (Roma 3:26). Lagi-lagi Paulus memakai istilah pembenaran di sini dan berulang-ulang di Kitab Roma. Apa maksudnya dibenarkan? Dibenarkan berarti kita sebagai orang berdosa di hadapan Allah secara status dan posisi dijadibagan sebagai orang benar oleh karya pengurbanan Kristus di salib. Iman kepada Kristus inilah yang membuat kita dibenarkan dan dengan demikian kita diselamatkan oleh Allah.

Paulus memberi contoh, Abraham dibenarkan bukan karena perbuatannya tetapi karena iman (Roma 4:2). Dalam suratnya yang bernada keras kepada jemaat Galatia, Paulus mengingatkan bahwa sekali lagi manusia dibenarkan karena iman kepada Kristus. Itulah Injil. Ajaran yang tidak sesuai dengan itu dikecam paulus sebagai Injil yang lain.

Dalam surat Ibrani dikatakan bahwa tanpa iman tidak mungkin manusia berkenan kepada Allah. Dalam surat Ibrani pasla 11 berkali-kali diulang ungkapan,”Karena iman maka Nuh, karena iman maka Abraham, karena iman maka Musa, karena iman........

Lalu apakah cukup orang Kristen berhenti samapai pada memiliki keselamatanh saja? Tentu tidak. Orang yang telah diselamatkan harus merespons keselmatan itu dengan melayani Tuhan, berbuat baik dan melakukan segala kehendak Tuhan. Kita diselamatakan untuk melakukan pekerjaan yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya. Apapun aktifitas rohani kita, baik beribadah, melayani, berbuat baik, menjaga kesucian hidup hanyalah respons terhadap keselamtan yang sudah Tuhan anugerahkan kepada kita dengan cuma-cuma

Sola fide tidak hanya menjadi starting point dalam setiap kehidupan rohani orang percaya. Sola fide itu menjadi penggerak bagi setiap kerohanian kita karena kita beriman kepada Allah yang hidup dan berkuasa. Sola fide juga seharusnya menyelimuti dan mewarnai segala sesuatu yang dilakukan orang percaya. Apapun yang kita lakukan, segiat appaun kehidupan rohani kita tetapi tanpa iman serta kasih kepada Allah maka itu tidak akan berkenan kepada Allah.


Soli Deo Gloria
Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design