Bintang Bethlehem Telah Ditemukan?

ADSENSE HERE!
Peristiwa kelahiran Yesus ditandai dengan fenomena alam yaitu kemunculan sebuah bintang di Timur yang membawa para Majus ke Bethlehem. Bintang ini jiga dikenal dengan sebutan bintang Natal atau bintang Bethlehem. Bagi kita yang percaya kita mengamini bahwa itu adalah sutau mujizat atau suatu tanda dari Tuhan. Di sisi lain fenomena alam yang tidak biasa ini menjadi kajian para ahli guna menjari jawaban yang memuaskan tentang apakah bintang ini sesungguhnya. Kendati ada juga pandangan yang skeptis tentang bintang ini tetapi bintang ini tetap menarik perhatian dan penyelidikan dari masa ke masa.

Beberapa pandangan atau spekulasi bermunculan mengenai bintang Bethlehem ini. Ada yang mengatakan bahwa itu adalah supernova, bintang yang meledak, konjungsi planet atau komet. Komet Halley atau objek lain pernah diihat oleh pengamat bintang di Cina dan Korea tahun 12 BC. Teori konjungsi planet lalu memicu ledakan bintang pernah diajukan oleh Johannes Keppler. Teori konjungsi planet adalah teori paling populer dengan berbagai versi.

Irene Worthington Baron, mantan guru astronomi sekolah menengah atas baru saja merilis sebuah ebook baru yang mengungkap Misteri Bintang Natal, Unraveling the Christmas Star Mystery. Di dalamnya, ia menjelaskan bagaimana ia menggunakan simbol astronomi kuno dan program komputer modern NASA untuk mengungkap peristiwa seputar kelahiran Kristus.

Dia mengatakan kepada The Christian Post, "Saya selalu berpikir ada satu bintang Natal dan saya ingin menemukannya." Jadi dia mulai mempelajari simbol astronom kuno.

Dalam bukunya, Baron mengklaim bahwa temuan-nya mengungkapkan ada 10  peristiwa angkasa besar yang mengumumkan kelahiran Yesus Kristus, yang terakhir menjadi penanda posisi di Betlehem.

Dia menulis, "Yang keenam menjadi tanda signifikan sebagai penanda pengumuman kelahiran Yesus terjadi pada 1 September tahun 0004 saat  gerhana matahari yang spektakuler terjadi di dekat Mars, Venus, dan Saturnus sementara Matahari sebagian menutupi Saturnus yang bergerak lambat. Bulan kemudian bergerak di depan Matahari dan menutupinya secara total. Peristiwa Matahari menutupi Saturnus dan Bulan atas Matahari secara bersamaan adalah peristiwa yang sangat jarang terjadi".(CP).

Dave Reneke astronom Australia pada tahun 2008 juga mengklaim menemukan bintang Bethlehem. Menggunakan perangkat lunak komputer yang canggih, dia mengatakan bahwa ia telah menciptakan kembali langit malam atau peta digital di atas Betlehem dalam 2 tahun SM dan menemukan konjungsi planet yang mungkin telah menjelma menjadi Bintang Betlehem yang menarik orang-orang Majus untuk menyembah bayi Yesus.

Dave Reneke mengatakan Venus dan Jupiter begitu dekat menciptakan sebuah tontonan di langit malam sebelum titik balik matahari musim panas tahun itu. Koran Inggris Telegraph melaporkan bahwa Reneke menyarankan bahwa mungkin Natal harus dirayakan pada tanggal 17 Juni bukan tanggal 25 Desember. Sebuah ide yang menarik, karena perayaan Natal Desember mungkin tidak menandai hari kelahiran Yesus yang sebenarnya.

Dr. Mike Molnar tahun 1999 yang lalu juga merilis buku ‘The Star of Bethlehem: the legacy of the Magi ‘ dan mengajukan teori konjungsi planet.  Setting waktu yang diduga kuat adalah 17 April tahun 6 sebelum Masehi, yakni dua tahun sebelum Raja Herodes meninggal. Saat itu Planet Jupiter muncul di langit timur sebagai bintang pagi di rasi Aries. Saat itu Matahari juga ada di Aries. Bulan juga sangat dekat dengan konjungsi dengan Jupiter. Planet Saturnus juga hadir, yang berarti bahwa ketiga penguasa Aries (Matahari,Jupiter, dan Saturnus) sedang singgah di Aries. Untuk era modern, situasi tersebut bisa disebut biasa (trivial). Namun, bagi pengamat bintang zaman dahulu, konfigurasi di atas sungguh mengagumkan (Molnar, situs eclipse.net).

Beberapa orang Kristen merasa puas dengan cerita Alkitab dan tidak peduli pandangan atau pemikiran para  astronom; tetapi yang lain ingin tahu apakah ada bukti ilmiah untuk mendukung penjelasan Injil.

Edwin Yamauchi, profesor emeritus sejarah di Miami University, dan penulis Persia dan Alkitab, berkata, "Adalah sah-sah saja  untuk mempertimbangkan penjelasan ilmiah seperti itu, asalkan mereka tidak menyangkal kemampuan supranatural Allah. Allah Pencipta dapat menggunakan ciptaan-Nya untuk mengungkapkan kehendak-Nya dan bekerja sesuai kehendak-Nya. "
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Komen dong, tapi yang sopan dan tidak spam ya

Arsip Blog

Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design