the Passion

ADSENSE HERE!


It's Mel Gibson's hands that nail Christ to the cross during the Crucifixion scene. The decision for his small cameo in the film was explained by a quote from Gibson who said "It was me that put him on the cross. It was my sins [who put him there]."

Satu pertanyaan yang muncul pada waktu film the Passion diputar di seluruh dunia: Siapakah yang bertanggung jawab atas kematian Yesus. Kesan dari film itu seolah-olah orang Yahudilah yang paling bersalah. Ada yang mengatakan bahwa para tentara Romalah yang dosanya paling besar karena bertindak sebagai eksekutor pencambukan dan penyaliban. Keterlibatan Yudas dan konspirasinya dengan para Imam juga memainkan peranan penting, sama halnya peranan Imam Besar, Pilatus dan Herodes.

Lalu siapa sih yang paling bertaqnggung jawab?

Tidak dapat disangkal bahwa mereka yang bergabung untuk membunuh Yesus bertindak sebagao 'representative' atau wakil dari orang=orang berdosa. Secara spiritual kita terkait dengan Pilatus, Kayafas, Yudas, Tentara Romawi seperti yang dikatakan oleh Gerard O'Collins :"A Roman Governor, a Jewish Priest, and a disciple of Jesus stood in for us and did the deed. D.A. Carson menambahkan bahwa , ..."from a theological perspective every christian is as guilty og putting Jesus on the Cross as Caiaphas..."

Maestro Pelukis dari Belanda yaitu Rembrandt dalam lukisan The Raising of the Cross, yang menggambarkan dosa manusia, ia melukis wajah atau potret dirinya di antara orang=orang yang turut menyalibkan Yesus. Ia menyadari bahwa dirinya juga terlibat dalam arti dia mengakui bahwa dia jugalah yang bertanggung jawab dalam Penyaliban Yesus.

Tindakan serupa yang dilakukan Mel Gibson dalam adegan film the Passion sesungguhnya lahir dari kesadaran rohani bahwa dia turut menyalibkan Yesus karena dosa-dosanya. "It was me that put him on the cross. It was my sins [who put him there]." Ini adalah suatu pengakuan yang jujur dan merupakan ungkapan hatinya yang tidak bisa mengelak dari Salib Kristus. Kita juga tidak bisa mengelakkan diri saat berhadapan dengan Salib Kristus.

Apakah kita juga menyadari dan memikirkan hal yang sama seperti ungkapan Mel Gibson? Menyambut Jumat Agung biarlah kita diberi kepekaan untuk melihat Kristus dalam konteks The Passion, dan melihat diri kita di dalam relasi kita dengan Penyaliban Kristus.
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Komen dong, tapi yang sopan dan tidak spam ya

Arsip Blog

Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design