Triple Filter

Di Yunani kuno, Socrates terkenal memiliki pengetahuan yang tinggi dan sangat terhormat. Suatu hari seorang kenalannya bertemu denga filsuf besar itu dan berkata, "Tahukah Anda apa yang saya dengar tentang teman Anda?"

"Tunggu beberapa menit," Socrates menjawab. "Sebelum Anda menceritakan apapun pada saya, saya akan meberikan suatu test sederhana. Ini disebut Triple Filter Test."

"Triple filter Test?"

"Benar," kata Socrates. "Sebelum kita bicara tentang teman saya, saya kira bagus kalau kita mengambil waktu beberapa saat dan menyaring apa yang akan Anda katakan. Itulah sebabnya saya menyebutnya triple filter test."

Filter petama adalah KEBENARAN. "Apakah Anda yakin sepenuhnya bahwa yang akan Anda katakan pada saya benar?"

"Tidak," jawab orang itu, "Sebenarnya saya hanya mendengar tentang itu."

"Baik," kata socrates. "Jadi Anda tidak yakin bila itu benar. Baiklah sekarang saya berikan filter yang kedua, filter KEBAIKAN. Apakah yang akan Anda katakan tentang teman saya itu sesuatu yang baik?"


"Tidak, malah sebaliknya..."

"Jadi," Socrates melanjutkan, "Anda akan berbicara tentang sesuatu yang buruk tentang dia, tetapi Anda tidak yakin apakah itu benar. Anda masih memiliki satu kesempatan lagi karena masih ada sattu filter lagi, yaitu filter KEGUNAAN. Apakah yang akan Anda katakan pada saya tentang teman saya itu berguna bagi saya?"

"Tidak, sama sekali tidak."

"Jadi," Socrates menyimpulkannya, "bila Anda ingin mengatakan sesuatu yang belum tentu benar , buruk dan bahkan tidak berguna, mengapa Anda harus mengatakannya kepada saya?"

Itulah mengapa Socrates adalah filsuf besar dan sangat terhormat. Kawan-kawan, gunakan triple filter test setiap kali Anda mendengar sesuatu tentang kawan dekat atau kawan yang Anda kasihi.

Source: Forwarded Email

The Untold Titanic Story : John Harper

The Untold Titanic Story : John Harper

Jika Anda melihat film "Titanic," Anda akan tahu banyak tentang apa yang terjadi 100 tahun yang lalu , ketika kapal yang diklaim tidak bisa tenggelam, pada akhirnya tenggelam setelah menabrak gunung es. Dari 1.528 orang tenggelam di air dingin, hanya enam yang berhasil diselamatkan. (Info : Titanic tenggelam 15 April 1912)

Tapi tahukah Anda bahwa salah satu dari enam orang tersebut benar-benar diselamatkan dua kali malam itu?

Kisahnya sangat inspirasional, bukan hanya sekedar kisah bertahan hidup.

Ada seorang penumpang kapal Titanic, seorang Skotlandia bernama John Harper. Sebenarnya ia akan naik kapal Lusitania namun karena ada perubahan jadwal maka ia naik Titanic. Harper, seorang  , naik Titanic dengan putrinya berusia enam tahun, Nana. Ia berencana pergi ke Moody Memorial Church di Chicago, tempat ia diundang untuk memberitakan Injil selama tiga bulan.

Ketika ia memberitahu Jemaat di gerejanya tentang rencana perjalanan ke
Chicago, seorang pendeta meminta dia untuk membatalkan perjalanan ini. Pendeta itu mengatakan bahwa ketika ia berdoa, ia mendapatkan kesan bahwa suatu bencana akan terjadi. Namun Harper tetap memutuskan untuk berangkat karena ia yakin bahwa perjalanannya kali ini mempunyai tujuan ilahi.


Ketika kapal itu menghantam gunung es dan mulai tenggelam, Harper memastikan putrinya ditempatkan ke salah satu sekoci. Dia kemudian memulai pekerjaan penginjilan terakhirnya di usianya yang masih terbilang muda.

Air yang dingin dan beku mulai masuk ke dalam kapal, Harper terdengar berteriak, "Biarkan perempuan, anak-anak dan yang belum diselamatkan masuk ke dalam sekoci." Korban melaporkan bahwa Harper melepaskan jaket penyelamatnya sendiri dan memberikannya kepada orang lain. "Jangan khawatir tentang saya," dia berkata, "Aku tidak akan turun, aku naik!"

Ketika kapal mulai tenggelam, lebih dari 1.500 penumpang melompat atau terjatuh ke dalam air dingin. Ketika mereka secara bertahap tenggelam atau mati beku, Harper terlihat berenang dari satu penumpang yang lain, memohon mereka untuk menerima Kristus.

Hanya enam dari 1.500 orang berjuang di dalam air kemudian diselamatkan, termasuk seorang pria yang kemudian diidentifikasi dirinya sebagai orang yang terakhir bertobat. Pemuda ini telah naik ke atas sepotong puing. Harper, yang berjuang dalam air di dekatnya, berteriak, "Apakah Anda sudah diselamatkan?" "Tidak," jawab orang itu. Harper kemudian berteriak kata-kata dari Kitab Suci: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan diselamatkan." Pria itu tidak menjawab, dan sesaat kemudian dia melayang jauh di atas ombak.

Selang beberapa menit kemudian, arus membawa kedua orang kembali. Sekali lagi Harper bertanya, "Apakah Anda sudah diselamatkan?" Sekali lagi, jawabannya adalah "Tidak." Dengan napas sekarat, Harper berteriak, "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan diselamatkan." Dia lalu menyelinap di bawah gelombang untuk terakhir kalinya.

Empat tahun kemudian, pada pertemuan Titanic korban di Ontario, Kanada, orang ini sambil menangis memberikan kesaksiannya dan menceritakan bagaimana John Harper telah membawanya kepada Tuhan.

Dunia kita sekarang ini ibarat Titanic. Cepat atau lambat akan datang kesudahannya, semuanya akan berakhir, semuanya akan tenggelam. Waktunya terbatas. Kesempatan dan hidup itu pergunakanlah sebaik-baiknya. Hidup bukan sekedar untuk bertahan hidup tetapi memiliki misi dan tujuan yang jelas. Seperti John Harper yang tetap berjuang sampai akhir hayatnya, tidak mementingkan diri, berkorban buat orang lain dan menyelamatkan sesamanya.

Grace versus Karma :Bono's confession of faith

Grace versus Karma :Bono's confession of faith
Ketika seorang rocker terkenal bicara tentang spiritualitas, pasti sangat menarik apalagi yang berbicara adalah Bono, vokalis band U2. Dalam buku Bono: In Conversation with Michka Assayas (Riverhead Books), Bono menjelaskan pandangannya tentang Karma Versus Grace. :


Assayas: I think I am beginning to understand religion because I have started acting and thinking like a father. What do you make of that?Bono: Yes, I think that's normal. It's a mind-blowing concept that the God who created the universe might be looking for company, a real relationship with people, but the thing that keeps me on my knees is the difference between Grace and Karma.Assayas: I haven't heard you talk about that.Bono I really believe we've moved out of the realm of Karma into one of Grace.Assayas: Well, that doesn't make it clearer for me.Bono You see, at the center of all religions is the idea of Karma. You know, what you put out comes back to you: an eye for an eye, a tooth for a tooth, or in physics—in physical laws—every action is met by an equal or an opposite one. It's clear to me that Karma is at the very heart of the universe. I'm absolutely sure of it. And yet, along comes this idea called Grace to upend all that "as you reap, so you will sow" stuff. Grace defies reason and logic. Love interrupts, if you like, the consequences of your actions, which in my case is very good news indeed, because I've done a lot of stupid stuff.
Bono menyatakan bahwa pusat atau dasar dari agama-agama adalah ide tentang Karma. Karma adalah apa yang kamu lakukan akan kembali kepada kamu sendiri. Setiap tindakan akan mendapat balasan yang setimpal. Mata ganti mata, gigi ganti gigi. Karma tidak hanya menentukan nasib akhir manusia tetapi mempengaruhi imannya. Bedasarkan Karma, maka manusia menjalankan ibadahnya berdasarkan rasa takut (takut kualat) dan bukan kasih. Di sisi lainAllah Pencipta Semesta itu sebenarnya ingin menjalin relasi dengan kita bukan atas dasar Karma. Karma membuat manusia hidup dalam ketakutan dan menjadi hopeless. Dalam Karma, manusia dibayang-bayangi segala kesalalahnya di masa lalu. Pada akhirnya muncul yang dinamakan dengan Grace, atau yang kita kenal dengan istilah anugerah atau rahmat. Grace atau anugerah melampaui akal dan logika. Grace melampaui Karma. Ini menurut Bono adalah suatu kabar baik karena dia sudah melakukan hal-hal yang bodoh di masa lalu. Grace sendiri adalah suatu anugerah atau pemberian tertinggi yang diberikan kepada manusia yang tidak layak menerimanya. (Webster : the free unmerited love and favor of God, Thayer : the idea of kindness which bestows upon one what he has not deserved ).

Masih menurut Bono, kita berada dalam masalah kalau Karma menjadi Hakim kita. Karma tidak akan memaafkan segala kesalahan kita. Karma tidak akan mengecualikan dosa kita, sekecil apapun. Tetapi sebagaimana dikatakan Bono, bahwa dia berpegang pada Grace. Dia percaya bahwa Yesus telah menanggung semua dosanya di kayu Salib. Bono mengakui bahwa dia mengenal dirinya dengan baik dan dia berharap dia tidak harus mengandalkan keberagamaannya yang dimilikinya. . I'm holding out that Jesus took my sins onto the Cross, because I know who I am, and I hope I don't have to depend on my own religiosity.

Hal yang paling tajam dijelaskan oleh Bono di sini berkaitan dengan Karma adalah manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya dengan perbuatan baik. Bono menyatakan “But I love the idea of the Sacrificial Lamb. I love the idea that God says: Look, you cretins, there are certain results to the way we are, to selfishness, and there's a mortality as part of your very sinful nature, and, let's face it, you're not living a very good life, are you? There are consequences to actions. The point of the death of Christ is that Christ took on the sins of the world, so that what we put out did not come back to us, and that our sinful nature does not reap the obvious death. That's the point. It should keep us humbled… . It's not our own good works that get us through the gates of heaven.”

Interiew selengkapnya : Christianity Today

Amazing Grace : A Movie Review

Amazing Grace : A Movie Review
Amazing Grace adalah film yang mengisahkan seorang pejuang anti perbudakan terkenal bernama William Wilberforce. Dalam situs BBC dia disebut sebagai seorang anggota parlemen Inggris yang sangat religius dan tokoh reformasi sosial yang sangat berpengaruh dalam penghapusan perdagangan budak dan perbudakan itu sendiri di kerajaan Inggris. Sebagai aktivis hak asasi manusia dan anggota Parlemen Inggris, dia berjuang melalui keputusasaan dan sakit selama dua dekade untuk mengakhiri perdagangan budak dan krisis moral di Inggris. Dengan ketekunan, komitmen dan iman, disertai oleh kasih karunia Allah yang menakjubkan, Wilberforce mengubah dunia dan sejarah itu sendiri. Pada tahun 1807 RUU anti perdagangan budak pertama disahkan oleh Parlemen Inggris, mengakhiri 400 tahun dari perdagangan budak.


Film ini dimulai pada saat-saat Wilberforce (dimainkan Ioan Gruffudd )di masa tua, ketika dia tua dan sakit, dan kemudian kembali ke awal karirnya di Parlemen. Wliberforce mengalami pertobatan yang radikal dan mengenal Kristus di masa mudanya (sekitar 25 tahun) pada saat telah menjadi anggota Parlemen. Pertobatan itu membuatnya berubah dan dia melangklah dalam dunia politik dengan standar moralitas Kristen yang kuat. Imannya yang kuat di dalam Tuhan juga membuat dia terpanggil untuk melakukan pembaharuan dalam bidang sosial. Lalu kenapa judul film ini Amazing Grace? Lagu dan pengarang lagu ini ternyata menginspirasi Wilberforce dalam perjuangannya. Di masa mudanya Wilberforce bertemu dengan pengarang lagu Amazing Grace yakni John Newton (Albert Finney). "Dia sering memberi nasihat rohani kepada Wilberforce muda. Selain itu, pendeta Newton mendorong Wilberforce untuk berkiprah dan melanjutkan misinya dalam politik untuk Allah, bukan untuk meninggalkan politik bagi Allah. Ketika Wilberforce naik menyanyikan "Amazing Grace" di sebuah klub pria, dia membuat pernyataan yang berani: "Ini adalah siapa saya, dan ini adalah apa yang saya perjuangkan." Orang ini adalah Kristen sejati, manusia yang sebenarnya, melakukan apa yang benar dan apa yang baik.

John Newton (penulis Amazing Grace) sendiri adalah mantan kapten kapal budak selama bertahun-tahun, sampai ia mengalami pertobatan dramatis lewat badai. Newton merupakan pahlawan iman indah digambarkan dalam film ini. Tahun setelah pertobatan dari keterlibatan dalam perbudakan, ia disiksa dengan rasa "darah masih di tangan saya." Dalam salah satu adegan ia mengakui ia tidak cukup kuat untuk mendengar pengakuan sendiri. Bertahun-tahun kemudian sebagai orang tua, sekarang secara fisik buta, dia menyatakan, "Saya pernah buta, tetapi sekarang saya melihat," karena ia akhirnya menerima pengampunan Allah atas dosa-dosa perdagangan budak. Di masa tuanya John Newton menyatakan: "Aku berdosa besar dan Kristus adalah Juruselamat yang besar."

Wilberforce juga dibantu oleh beberapa rekannya seperti sahabatnya sendiri William Pitt yang menjadi Perdana Menteri, Olaudah Equiano seorang mantan budak yang akhirnya menjadi seorang penulis. Dia dan didukung oleh para simpatisan terus berkampanye untuk mengakhiri perdagangan di mana kapal-kapal Inggris membawa budak kulit hitam dari Afrika, dalam kondisi buruk, ke Hindia Barat sebagai barang yang akan dibeli dan dijual. Kampanye ini didukung oleh banyak anggota Sekte Clapham dan abolitionists lain yang telah membangkitkan kesadaran masyarakat melalui kampanye dengan dengan pamflet, buku, dan petisi demonstrasi. Perjuangan Wilberforce tidaklah mudah. Saat mengajukan Rancangan Undang-undang anti perbudakan dalam parlemen Inggris, dia mendapat kecaman, tantangan keras, cemoohan bahkan cacian dari berbagai pihak. Perjuangan panjang Wilberforce diwarnai dengan kondisi fisik yang tidak sehat, tetapi semangatnya tidak memudar. Perjuangan panjang William Wilberforce selama 20 tahun untuk kemanusiaan tidaklah sia-sia. Pada akhirnya mereka berhasil meyakinkan parlemen untuk meratifikasi RUU anti perbudakan tersebut. Wilberforce sempat menyaksikan pengesahan UU anti perbudakan tersebut dan tiga hari kemudian ia meninggal dunia.

Selain berkiprah di bidang poliitik, Wilberforce juga juga menjadi ujung tombak upaya untuk mendirikan pendidikan bagi anak-anak miskin, hukum buruh anak, reformasi penjara, perlindungan terhadap binatang, Lembaga Alkitab, kesehatan, pelayanan misi dan masih banyak lainnya.

Pembuat The Amazing Grace menggunakan film untuk meluncurkan kampanye yang luas menentang perbudakan modern. Menurut Walden Media, 27 juta anak dan orang dewasa masih dieksploitasi di seluruh dunia dalam perbudakan. Pemirsa didorong, seperti Wilberforce, untuk menjadi orang yang penuh gairah dan kasih sayang berdiri menentang ketidakadilan ini.

Menurut Pusat Bio-Ethical Reformasi, aborsi membunuh 46.000.000 jiwa per tahun di dunia kita. Dan pada tahun 2001 Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa 150 juta anak hidup di jalanan di seluruh dunia. Amazing Grace menunjukkan bahwa keberanian ekstrim diperlukan untuk berbicara melawan kejahatan. semangat Mei Wilberforce menginspirasi kita semua untuk memasuki kasih karunia Allah yang menakjubkan dan terus mengubah dunia.

Download Resources Amazing Grace

Rahasia 'kotor' mesin pencari

Rahasia 'kotor' mesin pencari
Tulisan bagus nih. Selamat membaca... :cendol

06 April 2010 by James Clarage

HOW much does a web search cost? You don't pay up front, but there are costs nevertheless, and they are not just measured in dollars.

The term search "engine" is apt. Searches are powered by millions of computers packed into warehouses, all wired together to function as a single system. Like any system, it obeys the laws of thermodynamics, and therefore wastes energy.

The first law says it takes energy to do work, even if that work is only to move electrons across silicon wafers. The second law says that no engine is perfect, meaning some of the input gets lost as heat. This is the entropy, or disorder, arising from your search.


A successful results page brings clarity and order to your corner of the universe, but down in the server farms things get messy. Thermal motion of silicon atoms agitates air molecules behind the CPU racks, heating them up. More energy must be fed in to power the computer fans and air-conditioning units needed to remove this heat from the warehouses.

Whatever you search for, it boils down to the same cycle: move atoms, then cool atoms. Both these steps consume energy. How much? Let's run through some numbers, using the leading search engine as our guide.

IT research firm Gartner estimates Google's data centres contain nearly a million servers, each drawing about 1 kilowatt of electricity. So every hour Google's engine burns through 1 million kilowatt-hours. Google serves up approximately 10 million search results per hour, so one search has the same energy cost as turning on a 100-watt light bulb for an hour.

This doesn't bode well. Even though the average American performs just 1.5 searches per day, it is hard to imagine that this will not rise dramatically.

The US Environmental Protection Agency estimates that data centres are responsible for 1.5 per cent of US energy use. How much more will that be when we, and our gadgets, are doing hundreds of searches per day? Or when the planet's 6 billion inhabitants all want equal access? We've all heard the future of information architecture is cloud computing. It just might be a cloud of carbon dioxide.
:marah
James Clarage is a physicist at the University of St Thomas in Houston, Texas

Source: http://www.newscientist.com/article/mg20627546.700-search-engines-dirty-secret.html

Pidato Pelantikan Abu Bakar Ash Shiddiq Sebagai Khalifah

Pidato Pelantikan Abu Bakar Ash Shiddiq Sebagai Khalifah
Selepas dibai'at, Abu Bakar rodhiyallohu'anhu mulai berpidato setelah memuji Alloh Pemilik segala pujian, " Amma ba'du, para hadirin sekalian, sesungguhnya aku telah dipilih sebagai pemimpin atas kalian dan bukanlah aku yang terbaik, maka jika aku berbuat kebaikan bantulah aku. Dan jika aku bertindak keliru maka luruskanlah aku. kejujuran adalah amanah, sementara dusta adalah suatu pengkhianatan. Orang yang lemah di antara kalian sesungguhnya kuat di sisiku hingga aku dapat mengembalikan haknya kepadanya Insya Alloh. Sebaliknya siapa yang kuat di antara kalian maka dialah yang lemah di sisiku hingga aku akan mengambil darinya hak milik orang lain yang diambilnya.

Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Alloh kecuali Alloh akan timpakan kepada mereka kehinaan, dan tidaklah suatu kekejian tersebar di tengah suatu kaum kecuali adzab Alloh akan ditimpakan kepada seluruh kaum tersebut. Patuhilah aku selama aku mematuhi Alloh dan RosulNya. Namun, jika aku tidak mematuhi keduanya maka tidak ada kewajiban taat atas kalian terhadapku. Sekarang berdirilah kalian untuk melaksanakan sholat, semoga Alloh merahmati kalian".(Ibnu Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyah; Ibnu Katsir, Al Bidayah Wan Nihayah)

Alangkah indahnya kata-kata yang keluar dari mulut beliau yang mulia. Kita sangatlah merindukan sosok pemimpin seperti beliau di masa sekarang ini. Sungguh berbeda keadaannya dengan pemimpin yang ada sekarang.Coba bandingkan pidato pelantikan yang disampaikan oleh pemimpin-pemimpin yang ada di masa sekarang ini dengan pidato beliau di atas. Jauh sekali perbandingannya..

Source: Note FB

DOM element class - css reference or javascript reference?

Designer have used element class attribute for CSS styling for ages. Nowadays classes are also used in javascript selectors. This overlapping cause additional problems: Changes in js may cause broken design and changes in design may cause broken js. The last one may be hard to detect especially when design and css are handled by different person.

Get Free World Cup Ticket 2010

Get Free World Cup Ticket 2010


This is the competition of a lifetime.

Get free tickets to the FIFA world cup & IPL 2010 Matches by answering the following 5 easy questions from the picture below.

1) which 2 students look sleepy?
2) which students are twins?

3) which 2 students are girl twins?

4) how many girls are in the photo?

5) which one is the teacher?

Scroll down



-

-

-

-

-


Looks like you are also going to miss the world cup & IPL!!! hehe :hammer

Source: FFO MailingList

Too much NET Technology

Too much NET Technology









Source: funandfunonly.org

Antara Gayus dan Zakheus

Antara Gayus dan Zakheus
Siapa yang tak kenal Gayus. Nama ini tengah menjadi sorotan di Negara kita akibat sepak terjangnya di dunia perpajakan. Pegawai Ditjen Pajak ini menjadi buah bibir terkait kasus makelar kasus pajak Rp25 miliar. Di tengah gencarnya kampanye untuk kesadaran pajak, dia justru menilep uang yang bukan haknya, Apa kata Dunia??? Sekarang akibat tindakan pengemplangannya justru ucapan itu kini berbalik kepada Gayus dan orang pajak itu sendiri : Apa kata dunia?


Ketika ramainya media massa mengekspos tentang Gayus maka saya jadi teringat dengan seorang yang bernama Zakeus. Walaupun namanya berakhiran –us tapi dua orang ini tidak ada hubungan kekerabatan dan keduanya juga hidup di zaman yang berbeda. Gayus hidup di masa sekarang sedangkan Zakeus hidup dua ribu tahun yang lalu. Persamaanya adalah kedua orang ini sama-sama bekerja di dinas perpajakan. Gayus di dinas perpajakan Indonesia sedangkan Zakeus di dinas perpajakan Romawi. Persamaan lainya dan bukan kebetulan juga, keduanya sama-sama kaya. Walaupun hidup di zaman dahulu tapi untuk ukuran orang sezamannya, Zakeus terbilang ‘sukses’ dan kaya. Rumahnya pasti tergolong rumah yang mewah dan berada di kawasan elit. Tidak jauh berbeda dengan Gayus, rumahnya di Gading Park View, walaupun disebut bermodel minimalis tetaplah tergolong mewah di Kelapa Gading. Zakeus tinggal di kota Yerikho, suatu kota yang terkenal dan menjadi pusat bisnis dan perdagangan saat itu. Gayus juga tinggal di kota Kelapa Gading, salah satu kawasan yang elit dan salah satu pusat bisnis di Jakarta.

Zakeus dan Gayus sama-sama memiliki skill juga dalam hal mendapatkan kekayaan. Dengan skill yang mereka miliki maka tidak heran pundit-pundi kekayaannya terus bertambah. Lalu mungkin ada pertanyaan lain yang muncul, persamaan apa lagi yang mereka miliki selain skill apa yang membuat mereka menjadi kaya dan bertambah kekayaannya walaupun tidak didapatkan secara halal. Jawabannya adalah keserakahan atau ketamakan. Ketamakan didefinisikan dari Webster adalah : a selfish and excessive desire for more of something (as money) than is needed atau an intense selfish desire for wealth or possessions. Ketamakan adalah keinginan yang berlebihan, hawa nafsu yang tanpa batas. Terhadap sesuatu utamanya materi atau kekayaaan. Inilah yang menjadi persoalannya. Ketika keinginan yang menjelma menjadi ketamakan dan keseerakahan menguasai hati seseorang maka tidak akan ada kata cukup. Yang ada, lebih dan lebih lagi.

Ketamakan itu dalam dunia yang berhubungan dengan makanan dikenal dengan kata rakus atau sikap lahap yang nggak ada batasnya. Orang kalau rakus aja bisa berefek kepada dirinya dan orang lain. Persoalan ketamakan itu dipandang serius dalam Kitab Suci karena termasuk dalam tujuh dosa maut. Sikap tamak ini tidak bisa dipandang remeh karena kalau dibiarkan maka membuat manusia semakin liar untuk melahap apa saja yang bukan hak miliknya. Ketamakan membuat gelap mata dan hati sehingga tidak melihat kebenaran yang sesungguhnya. Bukan berarti manusia tidak boleh memiliki atau menghilangkan keinginan dalam dirinya. Tetapi kalau keinginan itu menjadi tidak terkendali dan justru membuat manusia menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginan alias ketamakannya maka celaka tiga belas.

Tapi ada yang membedakan antara Gayus dan Zakheus. Zakheus pada akhirnya bertobat dari ketamakannya. Setelah dia menerima Kristus di dalam rumahnya maka dia langsung mengambil langkah perubahan. Zakeus memberikan sebagian harta miliknya serta mengganti empat kali lipat. Ini suatu tindakan yang radikal karena dengan kesadaran sendiri dia mengambil langkah pertobatan. Yang pasti Zakheus tidak lagi dikuasai ketamakan. Dia terbebas dari keserahakan dan ketamakan yang sudah mencengkeramnya bertahun-tahun. Itulah yang membuat dirinya menjadi Zakeus yang baru.

Kalau Gayus mau melakukan hal itu berarti dia harus memberikan setengah dari harta miliknya dan menggangti empat kali 23 milyar dari uang yang dia terima. Bisakah? Kalau di negara kita, jarang sekali koruptor mau menyerahkan diri apalagi mau menyerahkan uang hasil penggelapan atau hasil penipuannya. Kudu dikejar-kejar dan ditangkap dulu baru bisa. Jarang pula yang mau menyerahkan ganti rugu. Yang terjadi malah mereka berusaha melakukan penyuapan dalam proses pengadilan atau divonis ringan atau malah bebas lepas dan tidak mempertanggungjawabkan kesalahan mereka. Kapan tobatnya ya kalau seperti itu?
Copyright © Spesial Unik. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design