Home » All posts
The Emotionally Intelligent Leader!
“Tiada instink yang lebih tajam daripada hati kita” Lord Byron
Suatu hari, seorang pemimpin sedang merayakan ulang tahun. Dengan susah payah, semua bawahannya telah mengumpulkan uang dan menunggu momen berharga ini untuk memberikan 'kejutan' berupa pesta ulang tahun di kantor mereka. Pagi itu, saat si pemimpin itu tiba, ulang tahun pun dilakukan. Semua karyawan hadir. Pesta kecil-kecilan pun berlangsung. Namun, si pemimpin itu mukanya datar-datar saja dan setelah setengah jam lebih, setelah nyanyian ulang tahun dan tiupan lilin, si pemimpin itu berkata dengan dinginnya, "Udah ya. Saya tidak ingin kalian berlama-lama dengan kegaiatan seperti ini di pagi hari. Kalian mesti segera kembali ke tempat kerja!"
Begitu juga, di lain kesempatan, ada seorang pemimpin yang anak buahnya baru saja kehilangan orang tuanya. Akibatnya, si anak buah tersebut harus pulang ke kampungnya untuk beberapa hari. Di hari yang kedua sejak kepulangannya, si anak buah ini mendapatkan SMS dari atasannya yang bunyinya, "Tolong jika semua urusan sudah selesai, segera kembali masuk kantor karena banyak tugasmu yang terbengkalai"
Pembaca, itulah berbagai pengalaman nyata yang dialami oleh beberapa anak buah dengan atasannya yang kurang cerdas emosinya. Mereka-mereka adalah para leader yang naik ke posisinya karena kemampuan teknisnya yang bagus, tetapi dari sisi kecerdasan emosi (EQ), mereka masih harus banyak belajar.
Tantangan Para Leader
Untuk menjadi pemimpin yang tinggi EQ-nya sebenarnya bukanlah hal yang sepele, tetapi bukan juga bukannya tidak mungkin. Banyak pemimpin menyepelekan EQ, karena dianggap terlalu soft (ringan) dan dengan mudah bisa dipelajari. Mereka salah! Dan dampaknya, banyak pemimpin yang kurang mengembangkan sisi EQ-nya. Tatkala posisi mereka semakin bergerak kepuncak organisasi, tuntutan akan kemampuan EQ-pun semakin kritikal. Nah, disinilah banyak diantara mereka yang mengalami stagnasi dalam karirnya, gara-gara kemampuan EQ-nya jeblok.
Saya pribadi jadi teringat dengan buku karya John D. Mayer dan Peter Salovey terbitan tahun 1997 yang berjudul “Emotional Development dan Emotional Intelligence”. Buku ini terbit lantar terinspirasi melihat adanya gap yang cukup lebar antara pentingnya emosi dalam kehidupan (harapan) para pemimpin dibandingkan dengan tingkat pemahaman pemimpin akan emosi orang lain yang cenderung di bawah yang rata – rata (kenyataan).
Dari buku tersebut, saya diinspirasikan beberapa tips bagaimana cara untuk menjadi pemimpin yang cerdas secara emosional. Inilah yang seringkali kita sebut sebagai Emotional Blueprint. Apakah itu? Ini empat tips Emotional Blueprint yang bisa menjadikan Anda sebagai Emotionally Intelligent Leader!
Empat Emotional Blueprint
Pertama, membaca serta mengidentifikasi emosi orang lain. Ketika pertama kali bertemu seseorang, apakah Anda bisa menerka dengan pas apa yang dirasakan orang tersebut? Apakah Anda bisa membaca suasana hati mereka? Inilah hal pertama yang perlu dimiliki jika Anda saat ini adalah seorang leader yakni kemampuan mengidentifikasi secara akurat emosi orang lain serta bagaimana bersikap terhadap emosi tersebut.
Kelemahan banyak leader, umumnya terletak pada ketidakpekaan mereka terhadap apa yang sedang dirasakan oleh orang lain. Masalahnya, banyak leader merasa bahwa mereka berada dalam posisi 'dipahami' bukan untuk 'memahami'. Ini sama halnya dengan kasus Marie Antoinette, istri raja Louis XVI yang akhirnya diganjar dengan hukuman pemenggallan kepala dengan pisau guilottine. Konon, katanya rakyat bisa saja menyelamatkan dirinya, tetapi rakyat sudah terlanjur kecewa lantaran tidak pernah 'didengarkan'. Dan kisah Maria Marie Antoinette, seringkali dijadikan sebagai simbol pemimpin yang tidak peka terhadap perasaan orang yang dipimpinnya.
Yang jelas, dengan kemampuan kepekaan yang tinggi terhada perasaan orang lain, maka kita bisa bertindak dengan tepat terhadap orang tersebut. Inilah langkah paling pertama dan paling fundamental.
Langkah kedua, yakni menggunakan kekuatan emosi. Inilah kemampuan kedua yang perlu dimiliki seorang leader yang cerdas emosinya, yakni kemampuan memilih serta memutuskan emosi apakah yang tepat untuk membantunya mencapai sasarannya. Disini, para pemimpin mestinya sadar bahwa, penyebab mengapa seseorang tidak perform dalam pekerjaannya, banyak disebebkan karena penggunaan emosi yang salah atau tidak pada tempatnya.
Contohnya untuk menciptakan suasana kerja yang baik, tentunya harus melibatkan unsur emosi yang fun serta menyenangkan dan penuh dengan antusias. Apa jadinya jika emosi yang dilibatkan adalah emosi sedih, tidak mood. Tentunya akan counter produktif, kan? Makanya, seorang leader ber-EQ tinggi, mengerti bagaimana menciptakan suasana emosi yang pas untuk menunjang pekerjaan timnya. Lihatlah kisah Napoleon Bonaparte yang konon begitu mampu menciptakan emosi yang luar biasa pada prajuritnya, sehingga dikatakan kehadiran dirinya saja setara sudah dengan 1000 tentara! Nah, pertanyaannya, bagaimana dengan emosi yang tercipta dari kehadiran Anda di tim Anda?
Ketiga, belajar memahami emosi terselubung. Emosi memiliki bahasa tersendiri. Kemampuan untuk memahami emosi berarti Anda dapat merasakan serta memahami emosi orang lain, sehingga Anda dapat berespon dengan cara yang efektif. Namun seringkali saya dibanjiri pertanyaan, "Kalau mereka tidak bilang, bagaimana saya bisa tahu?". Nah, justru disitulah tantangannya. Salah satu tantangan sebagai seorang leader adalah dapat memahami emosi – emosi yang tidak terkatakan bahkan tidak terungkapkan, khususnya oleh tim yang Anda pimpin. Saat Anda mahir dengan kemampuan ini, produktifitas kerja dengan tim akan dapat dilipatgandakan. Pertanyaannya apakah kita bisa peka untuk memahami emosi terselubung dari orang lain? Bagaimana caranya? Secara spesifik biasanya saya kupas tuntas di dalam program Kecerdasan Emosional selama 3 hari, yang kami adakan juga di bulan ini.
Keempat, kelola emosi pribadi. Perlu dipahami, emosi sendiri mengandung informasi yang penting. Sebagai seorang leader sangatlah berharga untuk selalu peka terhadap emosinya sendiri. Apa yang sedang disampaikan oleh bawah sadar Anda kepada diri Anda melalui emosi yang Anda rasakan? Selanjutnya, seorang pemimpin bisa menggunakan informasi dari meosinya sendiri untuk menuntunnya dalam proses pengambilan keputusan. Sudah berulang kali, saya mendengar kisah dari pemimpin yang terlepas dari pengambilan keputusan bisnis yang fatal lantaran mendengarkan emosinya yang merasa 'kurang sreg'.
Intinya, mulai sekarang, untuk menjadi leader yang tinggi EQ-nya, Anda harus mulai belajar kelola emosi diri sendiri maupun emosi orang lain. Untuk itu, renungkanlah dan ukurlah keempat Emotional Blueprint ini dalam hidup Anda. Selamat menjadi Emotionally Intelligent Leader!
(Anthony Dio Martin & Tim HR Excellency)
Love Never Fails
"Love Never Fails", adalah film kesaksian yang mengisahkan Kisah Cinta Sejati antara Ralph, seorang aktor film Singapura bersama dengan istrinya Alice. Ralph dan Alice, menikah tanggal 28 Agustus 1993 di Hong Kong. Sebagai anak Tuhan, mereka berkomitmen dan berdoa agar pernikahan mereka adalah untuk memuliakan Tuhan. Agar nama Tuhan dimuliakan dalam pernikahan mereka.
Seminggu sebelum menikah Ralph mengeluh kepalanya pusing dan tidak bisa mendengar perkataan istrinya. Mereka memutuskan untuk ke dokter seminggu setelah pernikahan. Setelah dicek, dokter mengatakan bahwa Ralph terkena kanker. Ralph sangat terkejut. Ralph masih muda dan Alice bertanya kembali kepada dokter,"Are you sure?" Dokter meyakinkan bahwa itu memamng kanker dan harus dilakukan biopsi. Ralph harus menjalani radiasi yang menyakitkan. Radiasi itu tidak hanya mematikan sel-sel dari cancer. tetapi itu juga akan mematikan sel-sel normal. Efeknya sangat menyakitkan karena membuat Ralph sulit untuk menelan makanannya.
Suatu hari Ralph ingin makan dan ia minta tolong kepada istrinya karena ia sangat kesakitan. Alice istrinya tidak dapat berbuat apa-apa, Alice hanya berdoa, "God you are God. who can do miracle. can you help us". Kemudian tiba-tiba dia teringat mengenai ayat mengenai laut merah. Ketika itu, si Ralph melihat tangan Tuhan, memegang tangannya, dan membimbingnya mengambil gelas susu yg besar, kemudian dia meminum segelas susu hingga habis tanpa rasa sakit". Alice mengingat bahwa itu adalah sebuah miracle.
Kondisi Ralph makin lama makin memprihatinkan. Tumor menjadi ganas dan mulai menyerang mata kirinya dan otaknya. Tumor ini sangat amat agresif dan dokter menyatakan hidupnya hanya tinggal 3 bulan. Perlahan demi perlahan, tumor mulai merusak muka dan rambutnya. si istri sangat takut, bila suaminya menjadi down dan meninggalkan Tuhan. Tetapi suatu hal yang luar biasa. Ralph tetap setia kepada Tuhan. Ralph mengerti bahwa Tuhan mengasihi dia dan dia percaya akan hal itu. bahkan ketika dokter meninggalkan ruangan di berkata kepada istrinya "Alice, the bible tells us, Our lives are in the hands of God NOT in the hands of a doctor. It is not God`s will, that I go to heaven yet. I know that God wants me to experience HIM more". Sungguh pernyataan yang amat luar biasa dengan kondisi wajah yg sudah rusak dan hidup yang tinggal sebentar lagi. Ralph selalu mengatakan "I still believe in God. I believe in our Lord Jesus Christ 100%".
Ralph mulai bersaksi dengan didampingi oleh istrinya yang terus setia mendampinginya. Ralph menyaksikan bagaimana didalam segala kesakitannya, dan penderitaannya untuk tidur, makan dan aktivitas lainnya, dia merasa Tuhan tetap mengasihi dia.setiap dia mulai putus asa, dia selalu berdoa dan minta kekuatan kepada Tuhan unt berbicara kepadanya. datu ayat yang memberikan Ralph kekuatan adalah dari Yosua 1:9 " Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? jangan kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu, menyertai engkau, kemana engkau pergi".
Walaupun kondisinya yang sakit dan luar biasa dia tetap bersemangat untuk bersaksi dan mengabarkan Injil. Pernah suatu hari dia bertemu dengan orang yang tidak mengenal Yesus. dengan wajahnya yang memburuk dan mata yg hampir tidak dapat dibuka dia masih menyapa orang itu dan berkata "Have you ever heard about Jesus?".Dengan cancer yang menyerangnya, dengan kesakitan yg dimilikinya, dia tetap selalu mensharekan bahwa "Jesus loves you ".
Alice semenjak Ralph sakit menunjukkan kasih sayang dan kesabaran yang sangat luar biasa dalam mendampingi suaminya. Alice menjaganya, menyiapkan makanan, membersihkan luka2xnya, dan hanya tidur di kursi untuk menjaga suaminya. Dokter dan orang-orang mengakui dia memiliki kekuatan luar biasa seakan-akan kekuatan dari tiga suster rumah sakit. Alice menunjukkan cintanya dalam suka dan duka, sehat dan sakit. Cinta yang kekuatannya didorong oleh kasih Agape, kasih Ilahi.
Ketika Alice melihat kesehatan suaminya semakin merosot dan wajahnya semakin mengerikan, setiap saat Alice memeluk Ralph, Alice tidak pernah merasa takut. Alice berkata "Setiap saya melihat wajah suami saya, saya melihat Kasih Yesus terpancar dari wajahnya. Dari dirinya saya melihat Yesus. setiap saya melihatnya, saya selalu ingin mencium dia. saya sungguh-sungguh merasakan bahwa perkawinan yg Tuhan berikan sungguh merupakan suatu anugerah Terbesar yg pernah Tuhan berikan yyang menyatukan kami menjadi satu."
Dalam suatu kejadian, ketika si Alice melihat suaminya, dia menangis dan berkata "Lord, life is in your hands. Lord, Ralph is Yours not mine. You Love him much more than I do. I thank You that You love him. Lord have mercy. please give me strength to trough this moment."
Pada akhirnya Ralph dipanggil Tuhan, tapi ketegaran imannya dan kesetiaan dari Ralph kepada Tuhan, kasih Alice kepada suaminya sungguh sangat mengaggumkansa. Kasih istrinya tidak berubah walaupun wajah Ralph memburuk dan kasih Ralph kepada Tuhan juga tidak berubah walau kenyataannya dia tidak mengalami kesembuhan. Inilah Love Never Fail. Cinta Kasih Sejati.
Seminggu sebelum menikah Ralph mengeluh kepalanya pusing dan tidak bisa mendengar perkataan istrinya. Mereka memutuskan untuk ke dokter seminggu setelah pernikahan. Setelah dicek, dokter mengatakan bahwa Ralph terkena kanker. Ralph sangat terkejut. Ralph masih muda dan Alice bertanya kembali kepada dokter,"Are you sure?" Dokter meyakinkan bahwa itu memamng kanker dan harus dilakukan biopsi. Ralph harus menjalani radiasi yang menyakitkan. Radiasi itu tidak hanya mematikan sel-sel dari cancer. tetapi itu juga akan mematikan sel-sel normal. Efeknya sangat menyakitkan karena membuat Ralph sulit untuk menelan makanannya.
Suatu hari Ralph ingin makan dan ia minta tolong kepada istrinya karena ia sangat kesakitan. Alice istrinya tidak dapat berbuat apa-apa, Alice hanya berdoa, "God you are God. who can do miracle. can you help us". Kemudian tiba-tiba dia teringat mengenai ayat mengenai laut merah. Ketika itu, si Ralph melihat tangan Tuhan, memegang tangannya, dan membimbingnya mengambil gelas susu yg besar, kemudian dia meminum segelas susu hingga habis tanpa rasa sakit". Alice mengingat bahwa itu adalah sebuah miracle.
Kondisi Ralph makin lama makin memprihatinkan. Tumor menjadi ganas dan mulai menyerang mata kirinya dan otaknya. Tumor ini sangat amat agresif dan dokter menyatakan hidupnya hanya tinggal 3 bulan. Perlahan demi perlahan, tumor mulai merusak muka dan rambutnya. si istri sangat takut, bila suaminya menjadi down dan meninggalkan Tuhan. Tetapi suatu hal yang luar biasa. Ralph tetap setia kepada Tuhan. Ralph mengerti bahwa Tuhan mengasihi dia dan dia percaya akan hal itu. bahkan ketika dokter meninggalkan ruangan di berkata kepada istrinya "Alice, the bible tells us, Our lives are in the hands of God NOT in the hands of a doctor. It is not God`s will, that I go to heaven yet. I know that God wants me to experience HIM more". Sungguh pernyataan yang amat luar biasa dengan kondisi wajah yg sudah rusak dan hidup yang tinggal sebentar lagi. Ralph selalu mengatakan "I still believe in God. I believe in our Lord Jesus Christ 100%".
Ralph mulai bersaksi dengan didampingi oleh istrinya yang terus setia mendampinginya. Ralph menyaksikan bagaimana didalam segala kesakitannya, dan penderitaannya untuk tidur, makan dan aktivitas lainnya, dia merasa Tuhan tetap mengasihi dia.setiap dia mulai putus asa, dia selalu berdoa dan minta kekuatan kepada Tuhan unt berbicara kepadanya. datu ayat yang memberikan Ralph kekuatan adalah dari Yosua 1:9 " Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? jangan kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu, menyertai engkau, kemana engkau pergi".
Walaupun kondisinya yang sakit dan luar biasa dia tetap bersemangat untuk bersaksi dan mengabarkan Injil. Pernah suatu hari dia bertemu dengan orang yang tidak mengenal Yesus. dengan wajahnya yang memburuk dan mata yg hampir tidak dapat dibuka dia masih menyapa orang itu dan berkata "Have you ever heard about Jesus?".Dengan cancer yang menyerangnya, dengan kesakitan yg dimilikinya, dia tetap selalu mensharekan bahwa "Jesus loves you ".
Alice semenjak Ralph sakit menunjukkan kasih sayang dan kesabaran yang sangat luar biasa dalam mendampingi suaminya. Alice menjaganya, menyiapkan makanan, membersihkan luka2xnya, dan hanya tidur di kursi untuk menjaga suaminya. Dokter dan orang-orang mengakui dia memiliki kekuatan luar biasa seakan-akan kekuatan dari tiga suster rumah sakit. Alice menunjukkan cintanya dalam suka dan duka, sehat dan sakit. Cinta yang kekuatannya didorong oleh kasih Agape, kasih Ilahi.
Ketika Alice melihat kesehatan suaminya semakin merosot dan wajahnya semakin mengerikan, setiap saat Alice memeluk Ralph, Alice tidak pernah merasa takut. Alice berkata "Setiap saya melihat wajah suami saya, saya melihat Kasih Yesus terpancar dari wajahnya. Dari dirinya saya melihat Yesus. setiap saya melihatnya, saya selalu ingin mencium dia. saya sungguh-sungguh merasakan bahwa perkawinan yg Tuhan berikan sungguh merupakan suatu anugerah Terbesar yg pernah Tuhan berikan yyang menyatukan kami menjadi satu."
Dalam suatu kejadian, ketika si Alice melihat suaminya, dia menangis dan berkata "Lord, life is in your hands. Lord, Ralph is Yours not mine. You Love him much more than I do. I thank You that You love him. Lord have mercy. please give me strength to trough this moment."
Pada akhirnya Ralph dipanggil Tuhan, tapi ketegaran imannya dan kesetiaan dari Ralph kepada Tuhan, kasih Alice kepada suaminya sungguh sangat mengaggumkansa. Kasih istrinya tidak berubah walaupun wajah Ralph memburuk dan kasih Ralph kepada Tuhan juga tidak berubah walau kenyataannya dia tidak mengalami kesembuhan. Inilah Love Never Fail. Cinta Kasih Sejati.
Image from : Living Testimonies
A Promise Kept : Kisah Cinta yang mengalahkan Alzheimer
Bagaiamana kita bisa mengasihi seseorang yang berubah begitu drastis bahkan menjadi orang yang asing dan tidak seperti yang kita kenal dalam pernikahan kita? Mungkinkah kita bisa mengasihi orang tersebut? Saat Alzheimer masuk dalam pernikahan, janji,”dalam suka maupun duka, kaya atau miskin, sehat atau sakit” yang diikrarkan dalam pernikahan diuji dalam tingkat yang paling tinggi.
Robertson McQuilkin, seorang president dari seminari yaitu Columbia International University menghadapi kenyataan ini saat istrinya didiagnosa Alzheimer. Dia dihadapkan pada dua panggilan Ilahi, panggilan antara memegang jabatan tersebut atau merawat istrinya yang mengalami penyakit Alzheimer. Panggilan sekaligus pilihan ini merupakan hal yang menjadi pergumulan berat bagi dirinyaa. Dia bergumul untuk memutuskan pada siapa ia kan memberikan dirinya sepenuh waktu. Ia mengatakan,”Ini adalah masalah integritas, Bukankah saya sudah berjanji, 42 tahun sebelumnya,”dalam keadaan sehat dan sakit…..sampai kematian memisahkan kita?”
Dalam pidato pengunduran dirinya dia mengatakan, “Dia (Muriel) berkorban untuk saya selama empat puluh tahun yang membuat hidup saya seperti sekarang ini. Jadi jika saya merawatnya selama empat puluh tahun, saya masih berhutang. …Saya sangat mencintainya…..Dia adalah orang yang menyenangkan. Ini adalah suatu kehormatan besar untuk merawat orang yang mengagumkan.”
Seorang mahasiswa yang mendengar Robertson telah mengundurkan diri dari jabatannya untuk menjaga istrinya bertanya,”Apakah anda merindukan jabatan president tersebut?”Scott bertanya sewaktu kami duduk di taman yang kecil. Saya mengatakan bahwa saya tidak pernah memikirkan hal itu, dalam refleksi pun tidak. Tidak, saya tidak pernah melihat ke belakang.
Muriel tidak dapat berbicara dalam beberapa kalimat, hanya beberapa kata yang sedikit sekali artinya dan sering ia mengatakan "tidak" padahal maksudnya adalah "ya,". Tapi dia dapat mengatakan satu kalimat, dan dia sering mengatakan: "Aku mencintaimu."
Lalu tibalah hari Valentine itu.
Hari Valentine adalah hari yang istimewa bagi kami berdua karena pada pada tanggal 14 Februari 1948 saya melamar Muriel. Pada malam Valentine 1995 saya membaca sebuah statemen dari para ahli Alzheimer yang menyatakan bahwa penyakit itu sangat mengerikan dari semuanya, dan bahwa ‘korban’ yang sesungguhnya adalah orang yang merawat atau yang memberi perhatian. Robertson mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa sebagai seorang korban. Malam itu dia menulis dalam jurnal pribadinya,”Alasannya adalah saya tidak merasa sebagai korban-saya tidak.” Ketika orang lain mendesak saya untuk berhenti, saya menjawab, "Apakah Anda menyadari betapa kesepiannya saya tanpa dia?" Di malam Valentine itu saya memandikan Muriel di tempat tidurnya dan menyajikan makanan kesukaannya setelah itu saya menciumnya (dia masih menikmati dua hal: makanan yang baik dan mencium!), Robertson membisikkan sebuah doa ,”Tuhan Yesus yang baik, Engkau mengasihi Muriel lebih dari aku mengasihinya, karena itu jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam dan biarlah ia mendengar nyanyian malaikat-Mu. Amin!”
Pagi harinya Robertson berolah raga dengan menggunakan sepeda statisnya sambil mengenang hari-hari indah bersama Muriel di dekat ranjang istrinya, Muriel perlahan-lahan terbangun dari tidurnya. Akhirnya, ia bangun dan, seperti yang sering dilakukan, tersenyum padaku. Kemudian, untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan ia berbicara, memanggil-manggil saya dengan suara jernih seperti kristal, " Sayangku…Sayangku… Sayangku." Aku melompat dari sepeda dan berlari untuk memeluknya. "Sayang, kamu benar-benar mencintaiku, bukan?" Dia menatap saya dan menepuk punggung saya. Dia merespons dengan kata-katanya sendiri : "O indahnya," katanya. Ternyata itu adalah kata-kata terakhir yang diucapkan Muriel kepada Robertson
10 Kekuatan Manusia
"He who stops being better stops being good. – Siapa yang tidak menjadi lebih baik berarti ia berhenti menjadi baik." Oliver Cromwell, Politikus Inggris (1599-1658)
Tak cukup hanya menjadi baik, karena kita harus berusaha untuk selalu lebih baik dari sebelumnya. Terus belajar dan segera menjalankan langkah-langkah perbaikan adalah cara untuk selalu lebih baik. Belajar tak harus selalu dari bangku sekolah elit atau buku-buku mahal, melainkan belajar dari kehidupan sehari-hari, pengalaman diri sendiri maupun orang lain, dan lain sebagainya.
Saya senang belajar dari buku, entah buku kuno ataupun terbitan baru, karena dari sanalah saya memetik banyak pelajaran hidup berharga. Salah satu falsafah hidup yang memperluas wawasan hidup saya adalah catatan surat-surat, konon ditulis oleh Zhuge Liang (181-234) untuk anaknya. Zhuge Liang adalah seorang pakar perang dan kemiliteran ternama pada masa San Guo (Sam Kok) di jaman Tiongkok Purba.
Zhuge Liang alias Kong Ming gemar membaca, dan menguasai bermacam ilmu pengetahuan diantaranya ilmu geologi, sejarah, sampai strategi perang. Di usia 27 tahun ia diangkat Raja Shu (Liu Bei) sebagai penasehat kerajaan. Selama menjadi penasehat, Zhuge Liang pernah menulis sebuah surat kepada anaknya. Isi surat yang ditulis 1.800 tahun yang lalu itu sarat dengan dengan kebijakan yang tak lekang oleh waktu dan perubahan, diantaranya berisi tentang 10 kekuatan manusia, yaitu;
Kekuatan Keheningan
Keheningan membantu kita menenangkan diri untuk menjernihkan pikiran. Ia menjelaskan bahwa suasana hening membantu kita melakukan introspeksi diri, mengevaluasi segala tindakan, dan menumbuhkan tekad untuk memperbaiki diri. Ia juga menegaskan bahwa kunci keberhasilan dalam belajar adalah keheningan, sebab dalam keheningan kita dapat menelusuri apa sebenarnya visi dan misi hidup kita.
Kekuatan Hidup Hemat
Zhuge Liang memberikan petunjuk bahwa hidup bersahaja akan menyelamatkan diri kita agar tidak diperbudak oleh materi. Hidup sederhana menurut sang penasehat ini membentuk diri kita menjadi manusia yang lebih bermoral. Jangan terseret dalam pola hidup boros, sebab pola hidup boros suatu saat dapat mengubur kita kedalam tumpukan hutang dan puing-puing kehancuran.
Kekuatan Membuat Perencanaan
Dalam surat-surat itu Zhuge Liang menegaskan tentang pentingnya merencanakan hidup. Fail to plan means plan to fail – Gagal merencanakan berarti merencanakan untuk gagal. Dengan melakukan perencanaan yang baik, maka kita akan dapat menempatkan prioritas dengan baik pula. Sebaliknya, tanpa perencanaan yang baik akan selalu membuat kita gagal menyelesaikan apapun yang kita kerjakan.
Kekuatan Belajar
Zhuge Liang dalam suratnya menyebutkan bahwa keheningan memaksimalkan pencapaian hasil dari tujuan belajar. Ia meyakini bahwa kemampuan manusia bukan berasal dari pembawaan sejak lahir, melainkan merupakan hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan dengan konsisten. Oleh sebab itu ia menyarankan agar kita tak pernah berhenti belajar sampai kapanpun. Sementara dalam proses pembelajaran, kerendahan hati akan sangat membantu kita menyerap dengan mudah ilmu pengetahuan yang dibutuhkan.
Kekuatan Nilai Tambah
Nasehatnya ini menekankan kita agar lebih banyak memberi, karena hal itu akan membuat kita lebih banyak menerima. Oleh sebab itu kita harus berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik untuk orang lain, diantaranya kepada keluarga, kerabat, teman, konsumen, mitra bisnis, dan lain sebagainya. Bila kita mampu memberikan sesuatu yang ekstra atau nilai tambah terhadap apa yang dibutuhkan orang lain, tentu saja mereka akan senang, merasa tersanjung dan terpesona. Tak heran jika selanjutnya mereka ingin selalu menjalin hubungan yang menguntungkan bagi Anda.
Kekuatan Kecepatan
Beliau menesehat anaknya agar tidak menunda-nunda pekerjaan karena penundaan artinya menghambat usaha kita mencapai visi dan misi secepat mungkin. Ia menandaskan agar kita menjalankan segala sesuatu dengan efektif dan efisien waktu. Dalam hal ini sangat dibutuhkan kemampuan memanajemen waktu. Jika perlu, satu hal dilakukan bersama-sama dengan tim agar lebih cepat terselesaikan, "Alone we can do so little; together we can do so much. – Sendiri kita menyelesaikan sedikit pekerjaan; bersama kita kerjakan sangat banyak pekerjaan," kata Hellen Keller.
Kekuatan Karakter
Zhuge Liang menasehati anaknya agar membiasakan diri tidak bersikap tergesa-gesa, sebab segala sesuatu memerlukan proses. Kehati-hatian dalam bersikap dapat membentuk sebuah karakter yang utuh. Dalam pepatah bangsa Tionghoa dikatakan, "Diperlukan waktu hanya sepuluh tahun untuk menanam dan memelihara sebatang pohon, tapi memerlukan waktu paling sedikit 100 tahun untuk membentuk sebuah watak yang utuh."
Kekuatan Waktu
Dalam suratnya Zhuge Liang menginginkan anaknya menghargai waktu. Sebab waktu berlalu sangat cepat, tak jarang ikut mengikis semangat dan cita-cita kita. Oleh sebab itu manajemen waktu dengan baik, jangan pernah menyia-nyiakan waktu dengan melakukan aktifitas yang kurang bermanfaat.
Kekuatan Imaginasi
Zhuge Liang memberikan nasehat supaya kita berpikir jauh ke depan, agar kita tidak tertinggal oleh jaman yang terus berkembang. Imajinasi tentang masa depan dikatakannya lebih kuat dari pengetahuan. Hal ini juga pernah diucapkan oleh Albert Einstein, "Imagination is everything. It is the preview of life's coming attractions. – Imajinasi adalah segalanya. Imajinasi adalah penarik realitas yang akan datang."
Kekuatan Kesederhaan
Sang penasehat ini mencontohkan kekuatan kesederhanaan dalam setiap surat-suratnya yang singkat dan mudah dimengerti tetapi sarat tuntunan hidup positif. Tidak ada teori atau tuntunan hidup yang muluk-muluk, melainkan kebijaksanaan hidup yang sederhana. Begitupun jika kita ingin menghasilkan prestasi hidup yang luar biasa, tak perlu menggunakan teori yang rumit. Sekalipun tindakan atau langkah-langkah yang kita lakukan sederhana tetapi jika dilakukan dengan konsisten maka kita akan mudah meraih visi dan misi. "Success is the sum of small efforts, repeated day in and day out. – Sukses merupakan kumpulan dari tindakan-tindakan sederhana, diulang terus setiap hari." Kata Robert Collier, penulis buku terlaris.
Itulah beberapa inti pesan dalam surat-surat Zhuge Liang, yang ditujukan untuk anaknya agar ia mampu berpikir, bersikap dan bertindak lebih baik dari hari ke hari. Kita dapat menyerap pemikirannya untuk menjadi yang terbaik. Jika kita berhasil melakukan yang terbaik artinya kita akan semakin dekat dengan kehidupan yang kita inginkan, kehidupan yang indah.
* Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best- seller.
Kisah Mengharukan dari Gempa Haiti
Seorang Nenek Selamat Dari Gempa Haiti
“Saya berbicara hanya pa da bos saya, Tuhan. Dan saya tidak perlu lagi manusia lain,” kata Zizi.
Para dokter yang memeriksa Zizi, Selasa, mengatakan ia mengalami dehidrasi serta tulang panggulnya lepas dan patah kaki.
Javier Vázquez, yang pertama kali mencapai Zizi, mengatakan, "Aku merasakan ia meraih tanganku dan meremasnya. Aku merasa seolah-olah Tuhan sedang meremas tanganku. "
kompas dan dari berbagai sumber
Seorang Pria Selamat Setelah 27 Hari Terkubur Puing Bangunan
14 FEBRUARY 2010
Kisah mengharukan ditemukan tim SAR saat menyelamatkan seorang perempuan lanjut usia.
Ena Zizi (69 tahun) sedang menghadiri sebuah pertemuan gereja di kediaman uskup ketika gempa menghantam. Dia kemudian terperangkap di bawah puing-puing. Selasa 19 Januari lalu, dia diselamatkan oleh tim bencana Meksiko. Dia selamat setelah berada tujuh hari di bawah reruntuhan gempa.
Zizi mengatakan, setelah gempa, dia berbincang-bincang dengan seorang pastor yang juga terperangkap. Namun, pastor itu membisu setelah beberapa hari, dan Zizi melewatkan waktu dengan berdoa dan menantikan keajaiban. Saat diangkat keluar dari reruntuhan, perempuan itu terus menyanyi, membuat para petugas penyelamat menangis terharu. “Saya berbicara hanya pa da bos saya, Tuhan. Dan saya tidak perlu lagi manusia lain,” kata Zizi.
Para dokter yang memeriksa Zizi, Selasa, mengatakan ia mengalami dehidrasi serta tulang panggulnya lepas dan patah kaki.
Javier Vázquez, yang pertama kali mencapai Zizi, mengatakan, "Aku merasakan ia meraih tanganku dan meremasnya. Aku merasa seolah-olah Tuhan sedang meremas tanganku. "
kompas dan dari berbagai sumber
Seorang Pria Selamat Setelah 27 Hari Terkubur Puing Bangunan
14 FEBRUARY 2010
Dokter di Haiti baru-baru ini merawat korban gempa bumi yang mereka percayai telah berada di bawah reruntuhan selama 27 hari.
Pria yang diidentifikasi sebagai Evans Monsigrace, mengatakan kepada dokter bahwa ketika terjadi gempa bumi pada 12 Januari lalu, ia sedang menjual beras di pasar.
Dokter David Chong dari University Miami yang merawat sang pasien mengungkapkan bahwa pria berusia 28 tahun yang selamat itu meminta cokelat kepadanya.
"Dia melakukan dengan sangat baik," kata Chong. "Kami telah memberikan infus dan tubuhnya menerimanya dengan baik. Kami juga memberinya Hershey bar (cokelat dengan merek Hershey Bar, red). Dia sangat bahagia akan hal itu."
Dokter mengatakan Monsigrace kemungkinan akan diberi makan nasi sebelum dilanjutkan ke makanan yang lebih kompleks. Dia saat ini juga sedang mendapat perawatan intensif petugas kesehatan karena dari pemeriksaan, kaki dari Monsigrace mengalami cedera serius.
"Dia tidak akan bisa berjalan untuk sementara waktu, tetapi ia akan pulih sepenuhnya," kata Chong.
Sungguh luar biasa pekerjaan Tuhan bagi Evans Monsigrace. Berada di dalam reruntuhan hampir satu bulan dan tetap hidup adalah mukjizat yang besar. Bila bukan Allah yang melakukannya, siapa lagi yang dapat membuat semua itu dapat terjadi.
HIDUP ADALAH ANUGERAH
Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .
Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , " Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.
Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, "Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu."
* * * * *
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.
Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.
Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.
Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.
Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.
Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.
Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.
NIKMATILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya !!!
Have a positive day!
Mohamad Yunus, CHt, MNLP
Conquer Yourself
Siapakah raja terkuat Israel? Menurut catatan di luar Alkitab bukanlah Daud atau Salomo tapi Ahab. Ahab???? Ya, dia adalah raja yang dikenal dengan julukan ‘the strongest King”,a powerful military ruler, menurut inskripsi Assyrian. Kutipan lainnya mengatakan,” He had one of the strongest forces in the coalition (2000 chariots and 10000 infantry). Dia berhasil menaklukan lawannya dan negaranya aman selama kurang lebih tiga puluh tahun.
Sayangnya walaupun dikenal sebagai raja yang kuat, Ahab juga sebenarnya memiliki kelemahan. Dunia atau musuhnya boleh memuji dan mengakui dia sebagai Raja yang kuat, panglima perang yang kuat, pemimpin militer yang gagah perkasa tetapi kenyataannya dalam catatan sejarah dalam 1 Raja-Raja 21 menunjukkan sebaliknya. Ketika keinginannya tidak dituruti maka dia ngambek kayak anak kecil dan nggak mau makan? Raja terkuat? Silakan nilai sendiri.
Ada ungkapan yang mengatakan The first and greatest victory is to conquer yourself; to be conquered by yourself is of all things most shameful and vile. ~Plato . Sebagai seorang Raja, Penguasa atau Penakluk seharusnya dia juga menguasai atau menaklukan dirinya terlebih dulu. Faktanya dia dikalahkan oleh dirinya sendiri. Catatan dalam 1 Raja-Raja 21 bahkan menyebutkan ringkasan tindakan Ahab selama ini yakni dia “memperbudak dirinya dengan kejahatan”. Kata memperbudak sebenarnya mengandung makna bahwa dia 'dikuasai' oleh kejahatan.
Sebenarnya Ahab tidak langsung dikuasai oleh kejahatan. Ahab juga melalui beberapa proses atau ada beberapa aspek yang membuat dia dikuasai oleh kejahatan. Tapi karena Ahab beradaptasi dan justru berkompromi dengan kejahatan maka akhirnya kejahatan itu menguasai dirinya sepenuhnya. Kejahatan itu mendominasi dirinya karena dia membiarkan beberapa aspek dalam dirinya dikuasai kejahatan.
Saya akan menjelaskan beberapa aspek di sini.
Pertama, Ahab dikuasai oleh kemarahan. Di akhir pasal 20 disebutkan bahwa dia kesal hati dan gusar lalu diulang lagi dalam pasal 21 ayat 4. Arti sebenarnya dalam bahasa aslinya adalah bermakna kemarahan. Mana kemarahan yang lebih baik, diumbar atau dipendam seperti Ahab? Sama saja, nggak ada bedanya. Seseorang yang dikuasai kemarahan walaupun dipendam maka akan tetap sama berbahayanya dengan kemarahan yang diumbar. Ahab membiarkan hatinya diliputi oleh kemarahan yang dampaknya adalah mengorbankan orang lain. Keinginan yang tidak dikuasai juga sama berbahayanya.....
Kedua, dia dikuasai oleh keinginannya. Sebagai Raja dia sesungguhnya sudah memiliki jauh lebih dari cukup, istana dan segala kemegahannya adalah miliknya tetapi dia tidak puas. Dia menginginkan tanah kepunyaan Nabot. Di sini ungkapan rumput tetangga lebih hijau berlaku bagi Ahab. Ahab ngebet berat melihat kebun anggurnya Nabot sehingga dia tidak peduli lagi bahwa tanah itu adalah tanah milik pusaka yang not for sale. Keinginan yang tidak dikuasai sama berbahayanya....Keinginan yang tidak dikuasai akan berbalik menguasai dan menelan hidup-hidup orangnya,
Ketiga, dia dikuasai /dipengaruh istrinya Izebel yang jahat. Ahab membiarkan Izebel mengintervensi masalahnya dan menjalankan rencana busuknya. Ahab seharusnya tahu bahwa rencana yang dijalankan istrinya benar-benar jahat tapi Ahab tidak mencegahnya atau setidaknya mencari alternatif lain. Jangan-jangan dia berpikir rencana istrinya itulah yang terbaik!!!! Ahab juga tidak menunjukkan pendirian dalam hal sebagai kepala keluarga dan juga terutama dalam pendirian dalam hal rohani. Jelas apa yang dianjurkan istrinya adalah kejahatan besar tapi Ahab justru tidak berbuat apa-apa terhadap apa yang dilakukan istrinya.
Apa Bedanya Rasa Percaya Diri Dengan Sifat Takabur?
Kita percaya bahwa rasa percaya diri itu sangat penting artinya bagi keberhasilan seseorang. Masuk akal memang, karena orang-orang yang tidak percaya diri tidak mungkin bisa secara leluasa berekspresi agar seluruh potensi dirinya tergali. Sayangnya, tidaklah mudah untuk membedakan’rasa percaya diri’ itu dengan ’sikap takabur’. Sehingga, kita sering tidak menyadari telah tergelincir kadalam sifat ’takabur’ itu. Lantas, bagaimana caranya supaya kita bisa terhindar dari sifat takabur ?
Belum lama ini saya menyaksikan tayangan The Biggest Loser disebuah televisi international. Program reality show itu mengajarkan arti kerja keras, bukan hanya kepada mereka yang ingin membebaskan diri dari obesitas; tapi juga kepada kita semua. Bahwa, menjadi langsing dapat dicapai bukan dengan berbaring beberapa jam dimeja operasi. Tidak pula membiarkan diri kelaparan hingga mengalami anoreksia. Melainkan dengan melatih diri melalui tantangan fisik dan mental yang tidak kenal menyerah. Dengan kata lain, perjuangan dalam hidup kita sangatlah berharga. Maka orang-orang yang bersedia untuk terus berjuang, adalah pribadi-pribadi yang berharga.
Dalam episode kali ini, setiap anggota Team Merah dan Team Biru berlomba mengayuh becak sejauh 200 meter bolak balik secara estafet, sementara trainer mereka duduk manis didalamnya. Seperti biasa, sebelum bertanding setiap peserta menyampaikan komentarnya masing-masing. Dan salah satu peserta, Rahmi, mengatakan bahwa dia sangat percaya diri karena dinegaranya dia mengayuh sepeda sejauh 7 kilometer setiap hari. Dia mungkin akan menjadi andalan Team Merah.
Pertandingan baru saja dimulai. Namun, pemenangnya sudah hampir bisa dipastikan, yaitu Team Merah yang setiap invidu didalamnya ternyata lebih terampil mengayuh becak. Team Biru tertinggal jauh di belakang. Dan kini peserta terakhir, Rahmi, mendapat giliran. Disaat kritis itulah keajaiban terjadi. Rahmi yang tadi begitu percaya diri itu panik, sehingga becaknya terperosok keluar jalur. Ketika Rahmi menarik becak itu dari rerumputan, becak Team Biru yang tertinggal jauh sudah berhasil melewatinya. Rahmi semakin panik, sehingga tanpa disadari dia menginjak rantai pengayuh sampai putus. Bisa anda bayangkan betapa berat beban moral yang harus ditanggung oleh Rahmi karena Team Merah akhirnya kalah.
Team Merah, mengingatkan kita untuk menjaga diri dari sifat takabur. Terlebih lagi karena antara rasa percaya diri dan sifat takabur itu seolah hanya dipisahkan oleh sebuah batas yang sangat tipis dan samar-samar. Sehingga kita sering tidak sadar kalau sudah menyeberang dari ranah kepercayaan diri yang positif, ke wilayah sifat takabur yang destruktif. Guru mengaji saya menjelaskan bahwa ketika Tuhan memerintahkan malaikat untuk mengakui kesempurnaan penciptaan manusia, para Iblis membantah-Nya. Iblis berkata; ”Kami lebih baik dari Adam. Engkau menciptakan kami dari api. Sementara Adam Engkau ciptakan dari tanah”.
Rupanya, ada dua aspek mendasar yang membentuk sifat takabur. Pertama, membanding-bandingkan diri dengan orang lain, dan kedua, mengklaim diri sendiri lebih baik dari orang itu. Inilah yang kemudian kita sebut sebagai kesombongan. Sampai disini, kita bisa mengenali 2 jenis kesombongan, yaitu; kesombongan dihadapan Tuhan, dan kesombongan dihadapan sesama manusia. Dan dari kedua jenis kesombongan itulah sifat takabur muncul. Dengan kata lain kesombongan adalah benih kelahiran sifat takabur.
Bagaimana dengan ’rasa percaya diri’? Dasarnya sama, yaitu; Tuhan telah menciptakan manusia dengan sesempurna-sempurnanya penciptaan. Ketika kita meyakini kesempuranaan penciptaan Tuhan atas diri kita, maka kita tahu bahwa didalam diri kita sudah Tuhan ’lekatkan’ apapun yang kita butuhkan untuk menjalani hidup. Jadi, ketika kita berhadapan dengan apapun, kita selalu yakin untuk dapat menjalaninya dengan baik. Tugas kita hanyalah berupaya menggunakan anugerah Tuhan itu sebaik-baiknya. Dengan kata lain, keyakinan atas firman Tuhan itulah yang menjadi benih lahirnya ’rasa percaya diri’.
Ketika memiliki sikap seperti itu, tiba-tiba saja kita kehilangan hasrat untuk takabur. Karena, saya dan anda, juga mereka; - semua orang - telah diciptakan Tuhan dengan sempurna. Sehingga, masing-masing kita memiliki kesempurnaan dalam definisi Tuhan. Maka, tidak ada lagi ruang untuk mengagung-agungkan diri sendiri sambil menistakan orang lain. Sebaliknya, kita bisa saling mengisi dan berfokus untuk berkarya dengan masing-masing kelebihan yang kita miliki. Dengan begitu, mudah-mudahan kita diijinkan Tuhan untuk mengatakan kepada-Nya: ”Tuhan, sudah kutunaikan tugas yang menjadi bagian ikhtiarku. Sekarang, kugantungkan segenap harapku kepada-Mu.”
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Subscribe to:
Posts (Atom)Template Responsive Design
Label
Aneh Banget
Apresiasi
Artikel
Artis Unik
asmara
Berita Aneh
Berita unik
Blogging
Cerita Inspiratif
Christmas
Dahsyat
Dampak Media
Dewasa
Foto Unik
Free Download
Hewan Unik
Inspirational
Inspiring SMS
IT-related
Kesaksian
Kesehatan
Lucu
Misteri
motivasi
Motivational
Nama Allah
News
Olahraga Unik
orang terkenal
pengembangan diri
programming
Religi
Renungan
Resources
Second Coming
Sejarah
Selebriti
Seni
SEO
Sharing
Soal Asmara
Spiritual Reflection
Suara Hati
Tau Gak Sih
Tekno
Teknologi
Tempat Unik
Tips
Tips Unik
Tokoh
travel
Trik Kehidupan
True Love
True Story
Tumbuhan Unik
Unik
Wallpaper
Worship Video