Integritas adalah kualitas yang mendasar dan harus ada dalam diri seorang pemimpin. Dalam bukunya,
Integrity, Leading with God Watching, Jonathan Lamb menyatakan bahwa panggilan hidup untuk berintegritas tidak hanya dituntut oleh Allah. Di semua lapisan masyarakat ada seruan yang kuat agar para pemimpin baik di bidang usaha, politik atau agama, hidup berintergitas.
Menarik sekali bahwa integritas dinilai tinggi dalam sektor bisnis, papar Jonathan Lamb. Anda pasti tahu Shell, Ford dan HP. Perusahaan-perusahaan itu memiliki
mission statement yang mengedepankan integritas. Lamb mengutip buku berjudul Transforming Leadership, yang menjelaskan daftar beberapa
mission statement dari perusahaan-perusahaan tersebut, misalnya:
"Intergitas tidak bisa dikompromikan. Perusahaan kami menjunjung tinggi intergitas...(Ford Motors).
"Perusahaan Shell mengutamakan kejujuran dan integritas dalam semua aspek usahanya" (Shell)
"Kami menjalankan usaha dengan penuh integritas..."(Hewlwtt Packard)
Survei di kalangan pegawai juga menunjukkan hal yang sama. Para pegawai mengharapkan seorang pemimpin yang memiliki integritas.
Setelah menekankan pentingnya hidup berintegritas, Lamb menjelaskan apa wujud dari integritas. Menurutnya ada tiga ciri integritas:
1. Ketulusan : motivasi yang murni
2. Konsistensi : menjalani hidup sebagai suatu keseluruhan
3. Keandalan : mencerminkan kesetiaan Allah.
Dengan memakai gambaran Paulus sebagai contoh dalam buku ini, Lamb menjelaskan bagaimana Paulus hidup sebagai seorang tokoh yang berintegritas. Bagi saya, pemilihan tokoh yaitu Rasul Paulus sebagai tokoh yang berintegritas oleh Lamb di sini sangatlah tepat. Biasanya tokoh yang berintegritas dan sering disorot kebanyakan dari Perjanjian Lama, misalnya Yusuf, Daniel, Ayub dan lain-lain. Lamb menjelaskan ungkapan-ungkapan yang Paulus pakai dan mengekspresikan integritasnya, antara lain :
"di hadapan Kristus"
"di hadapan Allah"
"Allah mengetahuinya"
"Allah...tahu bahwa aku tidak berdusta"
"takut akan Allah"
(Sayangnya dalam buku versi Indonesia, tidak disebutkan dari kitab apa, hanya pasal dan ayat saja)
Lamb menjelaskan bahwa panggilan hidup berintegritas adalah hidup yang menunjukkan akuntabilitas, menunjukkan tanggung jawab kepada Allah dan manusia, termasuk dalam mengerjakan perkara-perkara kecil.
Dalam bab-bab berikutnya, Lamb mengaitkan integritas dengan melayani. Kepemimpinan dalam komunitas juga dijelaskan dalam hal menggunakan otoritas, membangun komunitas, menangani kegagalan dan keuangan.
Dalam bagian berikutnya juga dibahas tentang tantangan-tantangan seorang pemimpin. Bagian ini mengulas tentang kelemahan dan kekuasaan, status dan ambisi yang sejati, keangkuhan dan panggilan untuk menderita.
Di bagian akhir, Lamb mengulas tentang Integritas sebagai cara hidup. Menarik bahwa lamb tidak hanya mengulas secara teoritis tetapi dia juga menawarkan solusi praktis, . Dia menjelaskan tentang bagaimana hidup dengan rasa puas, hidup secara konsisten dan menjalani kehidupan secara autentik.
Buku ini patut dibaca tidak hanya oleh para pemimpin tetapi calon pemimpin dan siapa saja termasuk praktisi dalam bisnis, aktifis dan lain-lain. Alangkah baiknya caleg atau calon presiden juga membaca buku ini, he he.
Buku ini diterbitkan oleh Perkantas 2008 dengan judul, Integritas, Memimpin di Bawah Pengamatan Tuhan. Bukunya Softcover, 246 halaman.